Home / Urban / KEBANGKITAN SANG PEWARIS / YOU'RE IN TROUBLE

Share

YOU'RE IN TROUBLE

Seharian kemarin saham Lim Group masih berada di posisi yang cukup stabil. Shuo Ming dapat tersenyum puas, setelah Jenny dapat dengan cepat membungkam media cetak yang telah membuat berita menghebohkan itu.

Tapi sialnya, memang sejak meninggalnya Hongli Lim, perusahaan tersebut tidak pernah luput dari pemberitaan panas setiap pekannya. Hingga pagi ini, wajah Tuan Ming kembali menyala panas. Dengan geram dilemparnya surat kabar yang dia baca pagi ini.

‘SKANDAL LIM GROUP : TUAN MUDA VS NONA MUDA’

Sebuah surat kabar lokal yang berbeda telah memuat tulisan dengan huruf besar berwarna merah serta foto makan siang David Lim dan Cecilia.

Riiing! Riing! Riiing!

Dering panggilan telepon tidak berhenti memburu telepon-telepon di lantai 2 gedung Lim Group, department administrasi. Telepon yang sebagian besar berasal dari para wartawan sangat mengusik ketenangan perusahaan itu. Beberapa nomor tidak dikenal juga terus masuk ke ponsel Shuo Ming dan Jenny. Dengan kesal Tuan Ming pun mematikan ponselnya.

“Permisi Tuan Ming!” seorang karyawan dari pusat informasi mengetuk ruangan Shuo Ming dan meminta ijin untuk masuk ke ruangan.

“Silahkan masuk …”

“Maaf-saya mendapatkan panggilan berulang dari media cetak dan juga penyiaran televisi. Mereka meminta David Lim untuk melakukan konferensi pers terkait berita skandal pagi ini.” Ujar karyawan tersebut dengan wajah takut.

“Sialan! Kita harus segera menemukan sumber penyebaran berita-berita murahan ini. Memunculkan David Lim di saat seperti ini tentu saja sangat beresiko.” Tuan Ming memijat dahinya.

“Satu lagi, Tuan …” karyawan itu melanjutkan laporannya, “Nona Cecilia menelpon ke bagian informasi karena anda tidak juga mengangkat panggilannya, katanya wartawan sangat ramai memenuhi apartemennya.”

“Aaarrggghhh!!” Tuan Ming berteriak kesal.

“Jenny, segera temui Cecilia. Aku akan mempertimbangkan permintaan konferensi pers tanpa perlu melibatkan David Lim.”

“Baik, Tuan Ming. Aku akan segera menuju apartemen Nona Cecilia. Permisi!”

***

“Tuan Ming, apa yang sebenarnya terjadi?” Seru Daniel seraya membuka ruang kerja Shuo Ming.

“Aahh-baru saja kau hendak memanggilmu kesini. Pertama-tama aku mau katakan, ini bukanlah kesalahanmu. Ada yang memang sengaja melakukannya. Meskipun saat ini aku mencurigai seseorang tapi aku belum bisa menemukan buktinya.” Tuan Ming menjawab sambil menyilangkan tangannya di dada.

“Lalu, kenapa bisa ada fotoku bersama Cecilia di surat kabar pagi?” tanya Daniel masih tidak memahami betapa mengerikannya dunia dari sisi yang sedang dia hadapi.

“Jenny sedang dalam perjalanan menuju apartemen Cecilia. Selain untuk menenangkan wanita itu, Jenny juga perlu menanyakan beberapa hal kepadanya.” Tuan Ming menaruh melepas kacamata dari wajahnya.

“Ada yang perlu kau ketahui, David dan Cecilia sempat hampir memiliki hubungan khusus, tapi itu sudah lama berakhir. Kejadian itu satu tahun yang lalu, sebelum akhirnya David menghilang. Cecilia pernah mengakui, dia tetap bekerja di sini bukan karena masih mengharapkan David, tapi karena dia memang menyukai perkerjaannya.” Pria itu mengangkat kedua tangannya.

“Jadi mereka pernah berpacaran?” tanya Daniel memastikan.

“lebih tepatnya, sekalipun mereka tidak pernah berpacaran tapi mereka hampir saja bertunangan.”

“Aaahh-hal seperti ini membuat kepalaku pening.” desis Daniel.

“Anak muda, kau ada disini untuk menolongku kan? Juga-menolong seluruh karyawan Lim Group?”

Daniel terdiam. Seberat itukah peran yang sedang dia jalani saat ini? Menyangkut hajat hidup orang banyak?

“Apa yang harus aku lakukan?” katanya pada akhirnya.

“Siang ini kita akan mengadakan konferensi pers terkait skandal hubunganmu dengan Cecilia.” Tuan Ming menatap Daniel tajam.

“Sebagai seorang yang sangat mengenal David Lim … menurut anda, apakah dia juga mau melakukan hal itu?” pertanyaan itu terlintas begitu saja dibenak Daniel.

***

“Nona Cecilia, tolong menengok sebentar.”

“Anda terlihat berseri-seri, nona. Apa ini karena kemunculan kembali David Lim?”

“Pertunangan anda dengan David Lim kapan akan dilaksanakan kembali?”

“Anda mau pergi kemana? Di mana mantan tunangan anda berada sekarang?”

Di balik masker dan topi yang diturunkan hampir menutupi setengah wajahnya, Cecilia menahan air matanya yang hampir menetes.

“Minggir kalian! Jika ada di antara kalian yang terus melemparkan pertanyaan tidak sopan, aku akan mencatat nama media kalian dan melaporkannya kepada pihak berwajib!” Jenny menatang para wartawan sambil terus memegangi tangan Cecilia.

Seorang petugas keamanan apartemen menolong mereka untuk melewati wartawan yang terus menerus mendesak Cecilia dengan pertanyaan-pertanyaan seputar hubungannya dengan David Lim.

“Cecilia, kita tidak ada waktu untuk berbicang santai. Aku akan segera membawamu ke apartemenku. Sekitar satu jam lagi akan ada konferensi pers di kantor Lim Group, mungkin terkait berita skandal diantara kalian.”

“Apa? Bagaimana mungkin David akan melakukan konferensi pers? Setahun yang lalu bahkan dia tidak menjelaskan apapun kepadaku perihal keputusannya. Lantas kenapa sekarang dia seolah ingin membuktikan sesuatu?” Cecilia menghela nafas kecewa.

***

Rudy Ang menatap layar televisi dengan tatapan tidak percaya. Berita tentang David Lim menjadi perbincangan yang ramai di semua saluran televisi. Mulutnya menganga dan menatap tak berkedip pada salah satu tayangan yang mengulas foto David bersama Cecilia.

“Ternyata si berengsek itu benar-benar sudah kembali. Seharusnya malam itu aku menghantamnya lebih keras,” dengus Rudy kesal, “pria itu masih berhutang 5 yuan kepadaku. Sial! Kenapa juga hanya itu yang aku ingat darinya? Tapi itu memang menjengkelkan.”

“Konferensi pers terkait berita skandal David Lim–putra tunggal pewaris Lim Group dengan Cecilia akan berlangsung kurang lebih satu jam lagi.” penuturan reporter televisi dari depan gedung Lim Group semakin mengejutkan Rudy.

“Sejak kapan David jadi suka tampil di depan media? Ini sungguh aneh. Aku harus segera menyusulnya.” Rudy segera meraih kunci mobilnya.

“Hei! Kau mau kemana? Aku sudah membuatkan makanan untukmu.” Seru wanita yang hari itu rela tidak masuk bekerja atas permintaan kekasihnya.

“Aku harus segera pergi. Yang kau lihat malam itu di bar benarlah David Lim. Siaran televisi hari ini dipenuhi dengan berita skandal dirinya dan Cecilia. Padahal sebentar lagi akan diadakan rapat besar pemegang saham … aah … merepotkan sekali!” pria itu mengecup pipi kekasihnya dan bergegas menuju kantor Lim Group yang dapat ditempuh dalam waktu setengah jam dengan mengendarai mobil sportnya.

“Sekalipun saat ini Huangjia Petroleum berada di peringkat kedua saham tertinggi di China, tapi aku tidak mau melepaskan keuntungan begitu saja dari perusahaan emas itu. Pergi lalu datang lagi tanpa terduga, apa yang sedang dia pikirkan?”

Rudy memacu kendaraannya lebih cepat lagi membelah jalanan, sedang layar monitor yang memantau pergerakan grafik saham terus menyala pada panel di dalam mobilnya.

Lebih cepat dari yang diperkirakan. Rudy memarkirkan mobilnya pada sisi gedung yang tersembunyi. Puluhan wartawan sudah berkumpul memadati halaman depan kantor. Rudy merapatkan jaketnya, lalu menyamarkan wajahnya dengan memakai kacamata hitam andalannya. Berjalan menyelinap melalui pintu darurat gedung dan mencari David Lim.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
slamet sahid
good job... sampai sini pun blom jelas siapa musuh sesungguhnya Liem grup bukan? dan mungkin saja di bab bab mendatang bikin kejutan?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status