Sà shuāng harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil keputusan untuk meninggalkan Kerajaan Langit dan merasakan kehidupan di Bumi. Dia harus memikirkan konsekuensi dari tindakannya dan mempertimbangkan apakah risiko dan bahaya yang akan dihadapinya sepadan dengan keinginannya untuk berpetualang. Dia juga harus menghormati peringatan A Wei, yang merupakan teman dan kekasihnya, dan mempertimbangkan nasihat yang diberikannya. Jika dia memutuskan untuk mengambil risiko, maka dia harus mempersiapkan diri dan mengambil tindakan yang bijaksana untuk menghindari hukuman dan membantu mengubah kehidupan seseorang tanpa mengubah jalannya sejarah secara signifikan.
Sà shuāng masih memikirkan dunia di bawah sana, baginya dunia itu terlihat lebih menarik ketimbang kehidupannya yang terasa sangat monoton di langit. Seandainya saja A Wei mau diajaknya bermain-main sedikit di dunia bawah, dia akan mengajaknya pergi dan tak perlu kembali secepatnya ke langit.
Tapi Kaisar Langit terkadang benar-benar menyebalkan, lelaki yang selalu terlihat penuh wibawa itu memiliki banyak selir yang terkadang menjadi mata-mata baginya.
Dari kejauhan seorang wanita yang berusia tak jauh dari Sà shuāng berjalan mendekat ke arahnya. Dia adalah selir ke 10 kaisar langit dan selir termuda yang paling dekat dengannya.
“Sà shuāng, aku boleh bicara sesuatu denganmu?”
“Eh, tentu saja. Apa yang ingin Nyonya bicarakan denganku?”
“Apa kau tak bisa merasakannya, Sà shuāng?”
“Merasakan apa?” tanya Sà shuāng.
“Ada energi negatif berada di sekitar istana, tapi aku bisa mengetahui darimana asalnya. Selama ini, negara langit selalu dalam keadaan tenang dan tenteram. Jika terjadi sesuatu, aku tidak tahu akan jadi menjadi seperti apa,” jawab Nyonya Muda Lie.
“Seperti apa yang Anda rasakan?” tanya Sà shuāng penasaran.
Wanita muda yang dipanggilnya Nyonya Muda Lie itu mengerutkan keningnya, tampak dia sedang memikirkan sesuatu.
“Hawa yang sangat jahat, dingin, dan mendominasi. Entah siapa yang memilikinya, tapi aku yakin siapa pun yang memiliki hawa itu berasal dari seseorang yang bukan sembarangan. Kaisar sedang pergi ke arah barat, dia turun ke bumi untuk menemui seseorang, dia—”
“Kaisar turun ke bumi? Kenapa dia bisa turun ke sana? Aku tak pernah diperbolehkannya turun ke bumi, dia bilang jika aku turun ke sana, aku akan dihukumnya, karena aku bisa mengacaukan hubungan antara bumi dan langit!”
“Kau dan dia berbeda, Sà shuāng. Kaisar adalah penguasa, dia bebas melakukan apa pun. Sedangkan kau?” Nyonya Muda Lee tertawa kecil menutup mulutnya.
Gadis di hadapannya itu memang selalu membuatnya merasa lebih hidup, Sà shuāng yang polos dan terkadang menyebalkan itu memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar.
Sà shuāng pun membisikkan sesuatu ke telinga Nyonya Muda Lie, “Jika aku turun ke bumi, apakah kau akan memberitahukan kaisar?”
Nyonya Muda Lee membelalakkan kedua matanya, “Sà shuāng, kau?”
“He-em, aku berencana untuk turun ke bumi dan jalan-jalan di sana. Sesekali menggunakan lorong waktu yang berada di dalam aula tersembunyi tidak apa, kan?” pinta Sà shuāng pada Nyonya Muda Lie.
Nyonya Muda Lie nampak kurang setuju, dia memegang pergelangan tangan Sà shuāng menahan keinginan gadis itu.
“Sà shuāng, itu berbahaya—kau,” kata Nyonya Muda Lie ketakutan.
Seperti biasa Sà shuāng menyelinap masuk ke dalam pikiran Nyonya Muda Lie. Wanita muda itu benar-benar ketakutan saat Sà shuāng mengatakan dia akan pergi ke bumi untuk jalan-jalan? Naif sekali!
“Tolong pikirkan tindakanmu yang terlalu gegabah ini bisa membahayakanmu, Sà shuāng.” kata Nyonya Muda Lie menahan Sà shuāng untuk membatalkan rencana turun ke bumi.
“Lagi pula, ayahku pasti sedang bersama Kaisar, jadi kurasa ... aku bisa jalan-jalan ke bumi beberapa jam saja.” kata Sà shuāng.
“Tidak, tidak. Aku tidak berani memberikanmu ijin masuk ke dalam aula itu dan membuka lorong waktu. Sà shuāng kau bisa membahayakan semua orang,” tolak Nyonya Muda Lie dengan lembut. Dia tak bisa membiarkan Sà shuāng ketahuan dan ditangkap, lalu dibuang ke bumi seperti Selir Zhan Yang.
Sampai hari ini Selir Zhan Yang tak pernah kembali ke langit, entah apa yang terjadi. Bahkan dia tak pernah kembali meski dalam bentuk wujud aslinya. Apakah dia menolak untuk bereinkarnasi kembali atau jiwanya terperangkap di suatu tempat?
Sà shuāng mengangkat telapak tangan kanannya tepat ke depan wajah Nyonya Muda Lie.
“Sà shuāng,” teriak Nyonya Muda Lie.
“Nyonya Muda Lie, lihatlah,” ucap Sà shuāng. Ketika Sà shuāng mengangkat telapak tangannya, sebuah sinar keluar dengan cepat menuju ke beberapa arah, dalam seketika suasana menjadi sangat hening.
Beberapa pelayan yang berada di ruangan selir lain mendadak membeku di tempat, selir-selir kaisar, para prajurit, para petinggi istana langit, kecuali A Wei, semuanya membeku pada posisi mereka masing-masing.Sà shuāng tertawa geli melihat semuanya membeku berubah menjadi seperti patung. Keinginannya sudah sangat bulat, dia hanya ingin berjalan beberapa jam saja. Bukankah berjam-jam di bumi sama saja dengan beberapa detik di Istana Langit?
Sà shuāng memejamkan kedua matanya, dalam sekejap tubuhnya memudar, lalu lenyap dari pandangan mata.
Tiba-tiba saja dia muncul di dalam sebuah aula. Aula besar itu terlihat sangat lengang, tak ada siapa pun di sana. Sebuah suara mengagetkan Sà shuāng, dilihatnya A Wei sedang berjalan mendekat ke arahnya.
“Kenapa kau melakukannya?” tanya A Wei dengan suaranya yang serupa petikan kecapi, terasa begitu indah di telinga Sà shuāng.
“Aku bosan, aku ingin turun ke bumi,” jawab Sà shuāng acuh tak acuh.
“Kau tahu, Kaisar dan ayahmu pun sedang berada di bumi. Kalau kau bertemu dengan mereka tanpa sengaja, lalu?”
“A Wei, kenapa kau tak sekalian membeku? Kenapa kau bisa bebas dari kekuatanku?” tanya Sà shuāng yang memang sedikit bingung, kenapa kekuatannya tak mempengaruhi A Wei sama sekali?
“Aku menetralkan keadaan di sekitarku saja, jadi kau tak mampu menembus benteng pertahananku. Sà shuāng, apa kau tak mau berpikir kembali?”
“Lagi pula, tidak semudah itu bertemu dengan kaisar dan ayahku. Siapa tahu mereka turun di belahan bumi lainnya, atau di jaman yang lain. Kehidupan memiliki banyak lapisan yang terdiri dari beberapa jaman dan masa. Jaman dinasti mana kau bisa memilih? Apakah mereka menyebut pada jaman dinasti apa mereka turun? Bisa jadi mereka menuju jaman modern, atau mungkin ke masa lalu, bisa jadi 100 tahun sebelumnya. Jangan khawatir, aku tidak akan mungkin berpapasan dengan mereka. Aku hanya ingin tahu seperti apa kehidupan di sana,” terang Sà shuāng bersikeras untuk tetap ke bumi.
Sebuah pintu emas berada di dalam aula, tak ada yang berani membuka pintu itu kecuali kaisar dan para petinggi langit yang diberikan tugas untuk ke bumi. Sà shuāng menoleh ke belakang dilihatnya A Wei menatap cemas ke arahnya.
“Sà shuāng kau yakin ingin turun ke bumi? Kau harus tahu ke depannya, kau akan menerima konsekuensi dari tindakanmu ini,” tanya A Wei antara ragu dan ingin mengawal Sà shuāng, tapi tidak bisa menentang aturan Langit.
“Kau mau pergi bersamaku?” tanya Sà shuāng lugas.
“Sà shuāng kau bisa mengubah sejarah jika kau melakukan kesalahan di sana,” ucap A Wei penuh rasa cemas menahan Sà shuāng yang bertekad ingin membuka pintu tersebut.
Sà shuāng tak pernah berani menyentuh lorong waktu yang berada di balik pintu emas tersebut. Karena lorong itu akan membawa Sà shuāng entah ke jaman mana, jika tiba-tiba ia terlempar ke jaman modern dan ia melakukan kesalahan di jaman itu, maka di jaman sebelumnya kehidupan Sà shuāng juga akan berubah.
“Sà shuāng, kau bisa mengacaukan segalanya!” ucap A Wei tahan tangan Sà shuāng.
“Aku bersumpah aku tidak akan mengacaukannya!” kata Sà shuāng mantap, yakinkan A Wei bahwa semua akan baik-baik saja.
“Pikirkan kembali sebelum kau membuka pintu itu!” cegah A Wei.
Gadis bermata persik itu hanya tertawa kecil, kemudian tangan halus dan mulus miliknya menyentuh perlahan pintu berwarna emas itu. Pintu terbuka. Sà shuāng mengerjapkan kedua matanya, dia takjub dengan lorong waktu yang berada di hadapannya.
Cahaya itu begitu terang meski dia tak bisa melihat jelas ke depan karena terhalang kabut tebal, tapi cahaya itu yang nantinya akan menuntun Sà shuāng.
“Sà shuāng cepat kembali setelahnya! Kalau tidak, kau tidak akan bisa kembali ke Langit seperti selir Zhan Yang!” teriak A Wei.
“Aku akan kembali!” jawab Sà shuāng singkat.
“Sà shuāng!” teriak A Wei.
Sà shuāng melangkah masuk ke dalam kabut lorong waktu. Dia kembali menjalankan waktu, di saat yang bersamaan pintu emas itu pun tertutup. Cahaya yang begitu menyakitkan kedua matanya muncul di hadapan Sà shuāng, dia tak bisa melihat apa pun, kedua matanya terasa sakit seakan mau buta karena cahaya itu benar-benar terang!
“Kedua mataku sakit!” seru Sà shuāng seorang diri.
Sà shuāng mengucek-ucek matanya dan mencoba melihat sekelilingnya. Setelah beberapa saat, matanya akhirnya mulai terbiasa dengan cahaya dan ia melihat bahwa ia berada di tengah kota yang ramai hampir sama di zaman Dinasti Tang. Dia merasa heran dan gembira melihat bangunan-bangunan megah dan orang-orang yang berpakaian indah. Namun, Sà shuāng juga merasa cemas. Dia tahu bahwa perjalanan waktu ini memiliki konsekuensi yang besar dan ia harus berhati-hati agar tidak mengubah sejarah. Dia memutuskan untuk bertindak dengan hati-hati dan tidak menarik terlalu banyak perhatian pada dirinya sendiri. Sà shuāng mulai menjelajahi kota dan menemukan banyak hal yang menarik. Dia melihat pasar yang ramai dengan pedagang dan pengunjung yang bergegas kesana-kemari. Dia juga melihat istana kekaisaran yang megah dan para bangsawan yang berlalu-lalang dengan pakaian mewah. Namun, di tengah kesenangan dan kegembiraannya, Sà shuāng tidak melupakan peringatan A Wei tentang risiko yang ia ambil dengan m
Sà shuāng terus menatap gedung-gedung tinggi yang ada di sekelilingnya. Meski dia mendengar jawaban yang sama dari setiap orang yang ditanyakan perihal tahun, dia masih terus bertanya, seakan dia masih belum yakin. Jika dia berada di tahun 2021, lantas bagaimana caranya nanti dia akan kembali? Dia memperhatikan bagaimana orang-orang di tahun itu berpenampilan, semua memang benar-benar berbeda dengan yang dikenakannya. “Nona, aku mau mengganti pakaianku, di mana aku bisa membelinya?” tanya Sà shuāng pada seorang pejalan kaki yang melintas di depannya. Mungkin bagi gadis yang barusan ditegurnya, Sà shuāng terlihat seperti orang udik yang baru saja turun dari desa ke kota. Bagaimana mungkin dia tak tahu di mana membeli pakaian? Di depan Sà shuāng sekarang berdiri ada sebuah mall besar, dan dia membeli apa pun yang dia inginkan di sana. Gadis itu tertawa. “Kau tak tahu membeli pakaian seperti ini di mana?” Sà shuāng menggeleng, mimik wajahnya benar-benar polos. “Di sana ada sebuah
A Huang akhirnya masuk ke sebuah butik mewah. Di Distrik A, butik itu adalah butik yang menjual pakaian-pakaian mewah dengan brand terkenal dari seluruh dunia. Bisa dipastikan hanya orang-orang menengah ke atas yang mampu membeli barang-barang di sana. Wajahnya tercengang, dadanya bergetar hebat ketika melihat baju-baju yang ada di dalam butik. Bukan tercengang karena harga, ataupun merk-merk yang ada pada pakaian-pakaian tersebut. Melainkan tak tahu bagaimana memakai pakaian-pakaian yang terlihat kurang familiar bagi A Huang. “Permisi Nona, apakah Anda mau mencoba pakaian yang sedang Anda bawa itu?” tanya salah satu gadis penjual yang ada di dalam toko. “Aku tak tahu cara memakai pakaian ini, kau bisa membantuku?” tanya A Huang tersipu malu. “Ya, aku bisa membantu Anda. Tapi pakaian yang Anda pegang harganya lebih dari 20,000 yuan, Nona.” A Huang tak tahu berapa harga sepasang pakaian yang dipegangnya. Dia hanya tahu, dia masih memil
Ketika melihat Zheng Shi, dia merasa sangat familiar dengan wajah itu. Seperti pernah melihatnya entah di suatu tempat. Rasanya benar-benar tak asing, tapi di mana dia pernah bertemu dengannya?Sashuang mengamati wajah laki-laki yang berada tak jauh darinya. Wajah itu pernah dilihatnya sebelumnya.Zheng Shi terlihat begitu tampan dan menawan dengan setelah jas berwarna hitam, rambutnya yang disisir rapi ke belakang memperlihatkan dahinya, fitur wajahnya begitu jelas dan tegas.Sashuan tak percaya, ada manusia yang terlihat begitu sempurna di bumi.Selama ini dia menganggap A Wei adalah pria tertampan yang pernah ditemuinya. Tapi rupanya, masih ada pria lain yang mampu menandingi ketampanan kekasihnya?“Hallo?’Zheng Shi mengangkat satu tangannya ke udara, dan melambaikan ke arah wajah Sashuang yang terlihat tak memberikan ekspresi apa pun.“Eh, kenapa?” tanya Sashuang begitu menyadari jika sejak tadi dia masih
Mereka yang berada di dalam butik tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.“Jika menurutmu kau bisa mengubah beberapa tael emas ini menjadi mata uang di duniamu, aku mau menjualnya. Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup di tempat kalian. Jadi kau bisa membantuku, kan?” tanya Sashuang pada pegawai toko emas itu.Zheng Shi sendiri tak begitu peduli dengan uang tael emas yang ada di dalam kantong sutera milik Sashuang. Sejujurnya ada ketertarikan dirinya pada Sashuang. Dia pun merasa jika Sashuang sama sekali tak asing baginya.Gadis itu cantik di mata Zheng Shi.Kulitnya putih dan halus bak pualam, kedua alis yang tebal, hidungnya yang mancung, belum lagi kedua matanya yang bulat dan berbeda dari gadis china pada umumnya. Ditambah bibir Sashuang yang tipis dan berwarna merah muda, membuat Zheng Shi terus menatap gadis itu tanpa berkedip.Pegawai toko emas meraih kantong sutera yang disodorkan Sashuang padanya, dia meminta Sas
“Bagaimana?” tanya Sashuang. Dia tak pernah tahu, jika seorang gadis tak bisa sembarangan tinggal dengan laki-laki, apalagi mereka tak saling mengenal satu sama lain, tentu orang lain akan berpikiran yang tidak-tidak padanya. “Maaf, Nona. Sepertinya Anda suka untuk bercanda, bukan?” Bercanda? Zheng Shi berpikir jika saat ini Sashuang sedang berkelakar. Dia tak tahu jika yang baru saja diucapkannya adalah sesuatu yang sangat serius. Sashuang bersedia membayar, jika Zheng Shi mempersilakan untuk tinggal bersamanya. Tak lama kemudian pegawai dari toko emas datang kembali ke butik. “Nona, apakah Anda memiliki nomor rekening?” Kedua alis Sashuang berkerut. Nomor rekening? Apalagi itu? “Nomor rekening? Untuk apa, dan apa gunanya?” Semua yang berada di dalam bukti ingin tertawa sekencang-kencangnya melihat Sashuang yang begitu polosnya bertanya. Dia terlihat seperti gadis yang berasal dari pedalaman, da
Mau tak mau Zheng Shi akhirnya menuruti keinginan Sashuang dengan terpaksa. Zheng Shi mengajak Sashuang untuk makan siang bersamanya, sekarang dia telah berganti pakaian dan terlihat lebih modern dari sebelumnya.Banyak pasang mata yang menatap Zheng Shi dan Sashuang, siapa yang tak mengenal Zheng Shi, mereka cukup terkejut begitu melihat Zheng Shi jalan dengan dengan seorang gadis, selama ini mereka tak pernah melihat pria itu dekat dengan perempuan manapun.Menurut kabar, Zheng Shi adalah tipe laki-laki yang sangat dingin, keras, dan juga arogan. Dia tak menyukai perempuan yang dengan penuh percaya diri menawarkan dirinya langsung padanya. Dia tak segan menendang perempuan itu keluar dari kota, dan membuat menjadi gembel dalam semalam.“Hei, kenapa sejak tadi kau diam saja?” tanya Sashuang.Suara Sashuang membuyarkan lamunan Zheng Shi, sejak tadi dia tak mendengarkan apa yang dikatakan Sashuang, dia tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Jenderal Langit— Liè Xīn Zhōng—kelihatan tengah gelisah akhir-akhir ini. Sudah beberapa hari wajahnya terlihat muram. Bahkan kaki tangannya sering kali terkena amukan kemarahan Jenderal Tiānkōng Zhī Xīng, entah apa yang tengah di pikirkan Liè Xīn Zhōng saat itu. Kerajaan Langit selama ratusan tahun selalu tampak indah di mata Sà shuāng, belum lagi kehidupan yang tenteram jauh dari kehidupan di bawah sana yang selalu penuh intrik dan kejahatan. Di langit, hanya ada ketenangan dan kedamaian, hidupnya terasa sangat monoton. Jenderal tampan bertubuh atletis yang tak lepas mengenakan qhangsam—pakaian khusus pria dewasa yang berwarna perak dengan jahitan benang-benang emas asli terlihat sangat menawan di matanya. Tapi Jenderal itu bersikap sangat dingin terhadap wanita, entah berapa ratus kali dia sudah melihatnya menolak wanita yang mendatangi, merayunya, hanya sekadar untuk menarik perhatian. Terkadang ada keinginan Sà shuāng untuk tahu seperti apa kehidupan di bumi, tapi A Wei—kekasi
Mau tak mau Zheng Shi akhirnya menuruti keinginan Sashuang dengan terpaksa. Zheng Shi mengajak Sashuang untuk makan siang bersamanya, sekarang dia telah berganti pakaian dan terlihat lebih modern dari sebelumnya.Banyak pasang mata yang menatap Zheng Shi dan Sashuang, siapa yang tak mengenal Zheng Shi, mereka cukup terkejut begitu melihat Zheng Shi jalan dengan dengan seorang gadis, selama ini mereka tak pernah melihat pria itu dekat dengan perempuan manapun.Menurut kabar, Zheng Shi adalah tipe laki-laki yang sangat dingin, keras, dan juga arogan. Dia tak menyukai perempuan yang dengan penuh percaya diri menawarkan dirinya langsung padanya. Dia tak segan menendang perempuan itu keluar dari kota, dan membuat menjadi gembel dalam semalam.“Hei, kenapa sejak tadi kau diam saja?” tanya Sashuang.Suara Sashuang membuyarkan lamunan Zheng Shi, sejak tadi dia tak mendengarkan apa yang dikatakan Sashuang, dia tenggelam dalam pikirannya sendiri.
“Bagaimana?” tanya Sashuang. Dia tak pernah tahu, jika seorang gadis tak bisa sembarangan tinggal dengan laki-laki, apalagi mereka tak saling mengenal satu sama lain, tentu orang lain akan berpikiran yang tidak-tidak padanya. “Maaf, Nona. Sepertinya Anda suka untuk bercanda, bukan?” Bercanda? Zheng Shi berpikir jika saat ini Sashuang sedang berkelakar. Dia tak tahu jika yang baru saja diucapkannya adalah sesuatu yang sangat serius. Sashuang bersedia membayar, jika Zheng Shi mempersilakan untuk tinggal bersamanya. Tak lama kemudian pegawai dari toko emas datang kembali ke butik. “Nona, apakah Anda memiliki nomor rekening?” Kedua alis Sashuang berkerut. Nomor rekening? Apalagi itu? “Nomor rekening? Untuk apa, dan apa gunanya?” Semua yang berada di dalam bukti ingin tertawa sekencang-kencangnya melihat Sashuang yang begitu polosnya bertanya. Dia terlihat seperti gadis yang berasal dari pedalaman, da
Mereka yang berada di dalam butik tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.“Jika menurutmu kau bisa mengubah beberapa tael emas ini menjadi mata uang di duniamu, aku mau menjualnya. Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup di tempat kalian. Jadi kau bisa membantuku, kan?” tanya Sashuang pada pegawai toko emas itu.Zheng Shi sendiri tak begitu peduli dengan uang tael emas yang ada di dalam kantong sutera milik Sashuang. Sejujurnya ada ketertarikan dirinya pada Sashuang. Dia pun merasa jika Sashuang sama sekali tak asing baginya.Gadis itu cantik di mata Zheng Shi.Kulitnya putih dan halus bak pualam, kedua alis yang tebal, hidungnya yang mancung, belum lagi kedua matanya yang bulat dan berbeda dari gadis china pada umumnya. Ditambah bibir Sashuang yang tipis dan berwarna merah muda, membuat Zheng Shi terus menatap gadis itu tanpa berkedip.Pegawai toko emas meraih kantong sutera yang disodorkan Sashuang padanya, dia meminta Sas
Ketika melihat Zheng Shi, dia merasa sangat familiar dengan wajah itu. Seperti pernah melihatnya entah di suatu tempat. Rasanya benar-benar tak asing, tapi di mana dia pernah bertemu dengannya?Sashuang mengamati wajah laki-laki yang berada tak jauh darinya. Wajah itu pernah dilihatnya sebelumnya.Zheng Shi terlihat begitu tampan dan menawan dengan setelah jas berwarna hitam, rambutnya yang disisir rapi ke belakang memperlihatkan dahinya, fitur wajahnya begitu jelas dan tegas.Sashuan tak percaya, ada manusia yang terlihat begitu sempurna di bumi.Selama ini dia menganggap A Wei adalah pria tertampan yang pernah ditemuinya. Tapi rupanya, masih ada pria lain yang mampu menandingi ketampanan kekasihnya?“Hallo?’Zheng Shi mengangkat satu tangannya ke udara, dan melambaikan ke arah wajah Sashuang yang terlihat tak memberikan ekspresi apa pun.“Eh, kenapa?” tanya Sashuang begitu menyadari jika sejak tadi dia masih
A Huang akhirnya masuk ke sebuah butik mewah. Di Distrik A, butik itu adalah butik yang menjual pakaian-pakaian mewah dengan brand terkenal dari seluruh dunia. Bisa dipastikan hanya orang-orang menengah ke atas yang mampu membeli barang-barang di sana. Wajahnya tercengang, dadanya bergetar hebat ketika melihat baju-baju yang ada di dalam butik. Bukan tercengang karena harga, ataupun merk-merk yang ada pada pakaian-pakaian tersebut. Melainkan tak tahu bagaimana memakai pakaian-pakaian yang terlihat kurang familiar bagi A Huang. “Permisi Nona, apakah Anda mau mencoba pakaian yang sedang Anda bawa itu?” tanya salah satu gadis penjual yang ada di dalam toko. “Aku tak tahu cara memakai pakaian ini, kau bisa membantuku?” tanya A Huang tersipu malu. “Ya, aku bisa membantu Anda. Tapi pakaian yang Anda pegang harganya lebih dari 20,000 yuan, Nona.” A Huang tak tahu berapa harga sepasang pakaian yang dipegangnya. Dia hanya tahu, dia masih memil
Sà shuāng terus menatap gedung-gedung tinggi yang ada di sekelilingnya. Meski dia mendengar jawaban yang sama dari setiap orang yang ditanyakan perihal tahun, dia masih terus bertanya, seakan dia masih belum yakin. Jika dia berada di tahun 2021, lantas bagaimana caranya nanti dia akan kembali? Dia memperhatikan bagaimana orang-orang di tahun itu berpenampilan, semua memang benar-benar berbeda dengan yang dikenakannya. “Nona, aku mau mengganti pakaianku, di mana aku bisa membelinya?” tanya Sà shuāng pada seorang pejalan kaki yang melintas di depannya. Mungkin bagi gadis yang barusan ditegurnya, Sà shuāng terlihat seperti orang udik yang baru saja turun dari desa ke kota. Bagaimana mungkin dia tak tahu di mana membeli pakaian? Di depan Sà shuāng sekarang berdiri ada sebuah mall besar, dan dia membeli apa pun yang dia inginkan di sana. Gadis itu tertawa. “Kau tak tahu membeli pakaian seperti ini di mana?” Sà shuāng menggeleng, mimik wajahnya benar-benar polos. “Di sana ada sebuah
Sà shuāng mengucek-ucek matanya dan mencoba melihat sekelilingnya. Setelah beberapa saat, matanya akhirnya mulai terbiasa dengan cahaya dan ia melihat bahwa ia berada di tengah kota yang ramai hampir sama di zaman Dinasti Tang. Dia merasa heran dan gembira melihat bangunan-bangunan megah dan orang-orang yang berpakaian indah. Namun, Sà shuāng juga merasa cemas. Dia tahu bahwa perjalanan waktu ini memiliki konsekuensi yang besar dan ia harus berhati-hati agar tidak mengubah sejarah. Dia memutuskan untuk bertindak dengan hati-hati dan tidak menarik terlalu banyak perhatian pada dirinya sendiri. Sà shuāng mulai menjelajahi kota dan menemukan banyak hal yang menarik. Dia melihat pasar yang ramai dengan pedagang dan pengunjung yang bergegas kesana-kemari. Dia juga melihat istana kekaisaran yang megah dan para bangsawan yang berlalu-lalang dengan pakaian mewah. Namun, di tengah kesenangan dan kegembiraannya, Sà shuāng tidak melupakan peringatan A Wei tentang risiko yang ia ambil dengan m
Sà shuāng harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil keputusan untuk meninggalkan Kerajaan Langit dan merasakan kehidupan di Bumi. Dia harus memikirkan konsekuensi dari tindakannya dan mempertimbangkan apakah risiko dan bahaya yang akan dihadapinya sepadan dengan keinginannya untuk berpetualang. Dia juga harus menghormati peringatan A Wei, yang merupakan teman dan kekasihnya, dan mempertimbangkan nasihat yang diberikannya. Jika dia memutuskan untuk mengambil risiko, maka dia harus mempersiapkan diri dan mengambil tindakan yang bijaksana untuk menghindari hukuman dan membantu mengubah kehidupan seseorang tanpa mengubah jalannya sejarah secara signifikan. Sà shuāng masih memikirkan dunia di bawah sana, baginya dunia itu terlihat lebih menarik ketimbang kehidupannya yang terasa sangat monoton di langit. Seandainya saja A Wei mau diajaknya bermain-main sedikit di dunia bawah, dia akan mengajaknya pergi dan tak perlu kembali secepatnya ke langit. Tapi Kaisar Langit terkadan
Jenderal Langit— Liè Xīn Zhōng—kelihatan tengah gelisah akhir-akhir ini. Sudah beberapa hari wajahnya terlihat muram. Bahkan kaki tangannya sering kali terkena amukan kemarahan Jenderal Tiānkōng Zhī Xīng, entah apa yang tengah di pikirkan Liè Xīn Zhōng saat itu. Kerajaan Langit selama ratusan tahun selalu tampak indah di mata Sà shuāng, belum lagi kehidupan yang tenteram jauh dari kehidupan di bawah sana yang selalu penuh intrik dan kejahatan. Di langit, hanya ada ketenangan dan kedamaian, hidupnya terasa sangat monoton. Jenderal tampan bertubuh atletis yang tak lepas mengenakan qhangsam—pakaian khusus pria dewasa yang berwarna perak dengan jahitan benang-benang emas asli terlihat sangat menawan di matanya. Tapi Jenderal itu bersikap sangat dingin terhadap wanita, entah berapa ratus kali dia sudah melihatnya menolak wanita yang mendatangi, merayunya, hanya sekadar untuk menarik perhatian. Terkadang ada keinginan Sà shuāng untuk tahu seperti apa kehidupan di bumi, tapi A Wei—kekasi