Sà shuāng terus menatap gedung-gedung tinggi yang ada di sekelilingnya. Meski dia mendengar jawaban yang sama dari setiap orang yang ditanyakan perihal tahun, dia masih terus bertanya, seakan dia masih belum yakin.
Jika dia berada di tahun 2021, lantas bagaimana caranya nanti dia akan kembali?
Dia memperhatikan bagaimana orang-orang di tahun itu berpenampilan, semua memang benar-benar berbeda dengan yang dikenakannya.
“Nona, aku mau mengganti pakaianku, di mana aku bisa membelinya?” tanya Sà shuāng pada seorang pejalan kaki yang melintas di depannya.
Mungkin bagi gadis yang barusan ditegurnya, Sà shuāng terlihat seperti orang udik yang baru saja turun dari desa ke kota. Bagaimana mungkin dia tak tahu di mana membeli pakaian?
Di depan Sà shuāng sekarang berdiri ada sebuah mall besar, dan dia membeli apa pun yang dia inginkan di sana.
Gadis itu tertawa. “Kau tak tahu membeli pakaian seperti ini di mana?”
Sà shuāng menggeleng, mimik wajahnya benar-benar polos.
“Di sana ada sebuah mall besar,” ujar gadis itu menunjuk sebuah gedung megah yang terlihat sangat ramai.
“Gedung apa itu?” tanya Sà shuāng sekali lagi, membuat gadis di hadapannya tertawa semakin keras.
“Ka-kau bertanya gedung apa itu?” tanya gadis di hadapan A Huang, kaget lihat ketololan Sà shuāng.
“Iya benar,” jawab Sà shuāng polos.
“Kau ini berasal darimana, hah? Di sana, di gedung itu kau bisa membeli apa pun yang kau inginkan. Penampilanmu juga sangat aneh, seperti orang yang berasal dari abad pertengahan, kau ini sedang syuting film atau?” tanya gadis itu.
“Aku berasal dari Negara Langit, di sana aku tak pernah melihat bangunan semegah ini. Bangunan-bangunan ini sebenarnya terlihat sangat menakutkan bagiku,” jawab Sà shuāng jujur.
“Sayang, cantik-cantik tapi gila!” ucap gadis yang ditanya Sà shuāng. Tanpa mau melayani pertanyaan Sà shuāng lebih lanjut, gadis itu pun berlalu sambil tertawa cekikikan.
Sà shuāng berjalan mendekati gedung yang dimaksud gadis tadi. Sà shuāng benar-benar dibuat tercengang dan menganga lebar membaut dagunya seperti mau jatuh dalam seketika.
“Pantas saja gadis tadi bilang aku gila. Semua yang ada di sini memakai pakaian yang sangat modern, sedangkan pakaianku terlihat berbeda dari mereka.” gumam Sà shuāng.
Meski pakaian yang dikenakan Sà shuāng terbuat dari sutera terbaik, dan dijahit dengan benang emas murni, tapi penampilannya sangat berbeda, dan mungkin hanya segelintir orang yang mengetahui kualitas bahan dari pakaian yang dipakai Sà shuāng saat itu, dan itu pun mereka harus melihat dengan saksama.
Sà shuāng terkagum-kagum melihat banyaknya toko-toko di dalam mall, semuanya terlihat mewah. Sepertinya dia merasa kerasan dan betah berada di bumi, banyak hal yang dia pelajari dalam waktu beberapa jam.
Sementara di Negara Langit A Wei masih kebingungan dan merasa cemas, bagaimana jika Kaisar kembali dan menemukan Sà shuāng menghilang tanpa jejak, dia pasti akan mengamuk dan menghukum Sà shuāng dengan hukuman yang tak pernah bisa dibayangkan oleh A Wei.
“Sà shuāng, dimana kau saat ini?” gumam A Wei cemas, mondar mandir.
Baru beberapa menit Sà shuāng pergi tapi A Wei merasa rindu pada gadis itu. Dia hanya berharap, Sà shuāng baik-baik saja dan bisa segera kembali.
Nyonya Muda Lee melihat A Wei dari kejauhan, dia mendekati A Wei.
“A Wei, aku mau bertanya sesuatu padamu,” ujar Nyonya Muda Lee, kemudian menarik lengan A Wei menjauh dari beberapa pelayan yang hilir mudik di dekat mereka.
“Ada apa Nyonya Muda?”
“Semoga perasaanku salah. Apa tadi ada yang menghentikan waktu?” tanya Nyonya Muda Lee.
“Eh, maksud Nyonya Muda?”
“Seingatku, tadi aku sedang berbicara dengan Sà shuāng. Kemudian tak lama setelahnya aku berada di lapangan seorang diri, ke mana Sà shuāng?” tanya Nyonya Muda Lee curiga.
“Ehm, itu ....” gumam A Wei takut berkata jujur.
“A Wei, katakan padaku. Sà shuāng menggunakan kekuatannya lagi untuk berbuat iseng?” tanya Nyonya Muda Lee tegas.
A Wei menggeleng, apa yang harus dijelaskan?
Hanya Sà shuāng yang memiliki kekuatan itu dari keluarganya. Apa dia harus mengatakan jika A Huang juga diam-diam menyelinap ke aula suci dan masuk ke dalam pintu lorong waktu. Lalu sekarang dia tak tahu Sà shuāng berada di mana?
“Dia—” gumam A Wei menunduk ketakutan.
“Apa yang berusaha kau sembunyikan, kenapa wajahmu berkeringat seperti itu, A Wei?” desak Nyonya Muda Lee yang sudah merasakan ada sesuatu yang tak beres.
A Wei menarik napas, menjeda sesaat, kemudian melanjutkan kalimatnya, “Dia masuk ke lorong waktu.”
“Apa?” teriak Nyonya Muda Lee kaget mendengar kejujuran A Wei.
Nyonya Muda Lee membelalakkan kedua matanya, tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya.
“Sà shuāng,” gumam Nyonya Muda Lee.
Dia memang sering mendengar keisengan Sà shuāng pada orang lain. A Huang sering membuat keonaran dan mengisengi para pelayan menggunakan kekuatannya, tapi dia tak menyangka jika kali ini kekuatannya digunakan agar dia bisa menyusup ke aula dan pergi dengan lorong waktu.
Sedangkan perbuatan itu adalah sesuatu hal yang sangat dilarang. Lorong waktu hanya boleh digunakan oleh kaisar untuk keperluan penting, dan itu pun untuk memantau keadaan di bumi untuk keperluan tugas. Tapi Sà shuāng menggunakannya untuk bermain-main?
“Kau tahu jika kaisar mengetahuinya apa yang akan terjadi?” tanya Nyonya Muda Lee tegas.
“Aku sangat tahu, Nyonya Muda. Tapi Nyonya Muda lebih tahu Sà shuāng, dia keras kepala. Dia berjanji tak akan lama berada di sana.” kata A Wei terbata-bata.
“Sudah berapa lama dia pergi?” interograsi Nyonya Muda Lee.
“Kurang lebih lima menit yang lalu, Nyonya Muda,” jawab A Wei.
“Berarti di bumi dia sudah berhari-hari, apa yang akan dia lakukan di sana. Jangan sampai dia mengubah sesuatu di sana atau melakukan hal-hal yang tak seharusnya. Apalagi sampai…” raut wajah Nyonya Muda Lee berubah, dia tak melanjutkan kalimatnya.
“Sampai apa?” tanya A Wei penasaran.
“Jangan sampai dia jatuh cinta pada pemuda di bumi, atau dia tak akan pernah bisa kembali. Mencintai manusia di bumi adalah sebuah larangan keras, kita berbeda dengan mereka. Jika dia mencintai manusia, dan melahirkan anak, besar kemungkinan anak yang dilahirkan akan mati atau cacat,” jelas Nyonya Muda Lee.
“Anda bisa tahu, apakah pernah mengalaminya?” tanya A Wei sekali lagi. Kali ini perasaannya berdebar tak menentu.
Semoga saja apa yang ditakutkannya tak terjadi, karena Sà shuāng sudah ditakdirkan untuk hidup bersamanya, sampai di kehidupan mendatang, mereka telah terikat oleh benang merah yang sama.
“Kakakku, pernah melakukan hal yang sama dengan Sà shuāng, Kau tahu bokor langit? Mereka bisa melihat apa pun dari jaman manapun di muka bumi. Kakakku turun ke bumi, menggunakan lorong waktu, sampai hari ini dia tak pernah kembali. Aku tak tahu sudah berapa lama. Karena kesalahannya, aku menggantikan posisinya untuk menikah dengan kaisar.” jelas Nyonya Muda Lee.
A Wei menghela napas, rasanya sulit membayangkan jika A Huang harus mencintai orang lain dan berdampingan dengan pemuda lain selain dirinya. Bahkan dia rela mati hanya untuk gadis itu jika terjadi sesuatu padanya.
“Lalu?”
“Aku harus melupakan perasaanku pada ....”
“Pada siapa?”
“Pada Panglima Lu. Kami tak bisa bersama karena kesalahan kakakku, aku harus melupakan cinta dan perasaan yang kumiliki padanya. Aku tak pernah mencintai kaisar,” jawab Nyonya Muda Lee tertunduk.
Perasaan itu hingga hari ini masih sangat kuat, tapi keadaan memisahkan Panglima Lu dan Nyonya Muda Lee karena kesalahan yang dirinya tak pernah lakukan. Dia berkorban menggantikan kakaknya sendiri untuk dinikahkan dengan kaisar, dan hal itu sangat menyakitkan baginya.
“Sà shuāng,” gumam A Wei menatap pintu lorong waktu tersebut.
A Huang akhirnya masuk ke sebuah butik mewah. Di Distrik A, butik itu adalah butik yang menjual pakaian-pakaian mewah dengan brand terkenal dari seluruh dunia. Bisa dipastikan hanya orang-orang menengah ke atas yang mampu membeli barang-barang di sana. Wajahnya tercengang, dadanya bergetar hebat ketika melihat baju-baju yang ada di dalam butik. Bukan tercengang karena harga, ataupun merk-merk yang ada pada pakaian-pakaian tersebut. Melainkan tak tahu bagaimana memakai pakaian-pakaian yang terlihat kurang familiar bagi A Huang. “Permisi Nona, apakah Anda mau mencoba pakaian yang sedang Anda bawa itu?” tanya salah satu gadis penjual yang ada di dalam toko. “Aku tak tahu cara memakai pakaian ini, kau bisa membantuku?” tanya A Huang tersipu malu. “Ya, aku bisa membantu Anda. Tapi pakaian yang Anda pegang harganya lebih dari 20,000 yuan, Nona.” A Huang tak tahu berapa harga sepasang pakaian yang dipegangnya. Dia hanya tahu, dia masih memil
Ketika melihat Zheng Shi, dia merasa sangat familiar dengan wajah itu. Seperti pernah melihatnya entah di suatu tempat. Rasanya benar-benar tak asing, tapi di mana dia pernah bertemu dengannya?Sashuang mengamati wajah laki-laki yang berada tak jauh darinya. Wajah itu pernah dilihatnya sebelumnya.Zheng Shi terlihat begitu tampan dan menawan dengan setelah jas berwarna hitam, rambutnya yang disisir rapi ke belakang memperlihatkan dahinya, fitur wajahnya begitu jelas dan tegas.Sashuan tak percaya, ada manusia yang terlihat begitu sempurna di bumi.Selama ini dia menganggap A Wei adalah pria tertampan yang pernah ditemuinya. Tapi rupanya, masih ada pria lain yang mampu menandingi ketampanan kekasihnya?“Hallo?’Zheng Shi mengangkat satu tangannya ke udara, dan melambaikan ke arah wajah Sashuang yang terlihat tak memberikan ekspresi apa pun.“Eh, kenapa?” tanya Sashuang begitu menyadari jika sejak tadi dia masih
Mereka yang berada di dalam butik tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.“Jika menurutmu kau bisa mengubah beberapa tael emas ini menjadi mata uang di duniamu, aku mau menjualnya. Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup di tempat kalian. Jadi kau bisa membantuku, kan?” tanya Sashuang pada pegawai toko emas itu.Zheng Shi sendiri tak begitu peduli dengan uang tael emas yang ada di dalam kantong sutera milik Sashuang. Sejujurnya ada ketertarikan dirinya pada Sashuang. Dia pun merasa jika Sashuang sama sekali tak asing baginya.Gadis itu cantik di mata Zheng Shi.Kulitnya putih dan halus bak pualam, kedua alis yang tebal, hidungnya yang mancung, belum lagi kedua matanya yang bulat dan berbeda dari gadis china pada umumnya. Ditambah bibir Sashuang yang tipis dan berwarna merah muda, membuat Zheng Shi terus menatap gadis itu tanpa berkedip.Pegawai toko emas meraih kantong sutera yang disodorkan Sashuang padanya, dia meminta Sas
“Bagaimana?” tanya Sashuang. Dia tak pernah tahu, jika seorang gadis tak bisa sembarangan tinggal dengan laki-laki, apalagi mereka tak saling mengenal satu sama lain, tentu orang lain akan berpikiran yang tidak-tidak padanya. “Maaf, Nona. Sepertinya Anda suka untuk bercanda, bukan?” Bercanda? Zheng Shi berpikir jika saat ini Sashuang sedang berkelakar. Dia tak tahu jika yang baru saja diucapkannya adalah sesuatu yang sangat serius. Sashuang bersedia membayar, jika Zheng Shi mempersilakan untuk tinggal bersamanya. Tak lama kemudian pegawai dari toko emas datang kembali ke butik. “Nona, apakah Anda memiliki nomor rekening?” Kedua alis Sashuang berkerut. Nomor rekening? Apalagi itu? “Nomor rekening? Untuk apa, dan apa gunanya?” Semua yang berada di dalam bukti ingin tertawa sekencang-kencangnya melihat Sashuang yang begitu polosnya bertanya. Dia terlihat seperti gadis yang berasal dari pedalaman, da
Mau tak mau Zheng Shi akhirnya menuruti keinginan Sashuang dengan terpaksa. Zheng Shi mengajak Sashuang untuk makan siang bersamanya, sekarang dia telah berganti pakaian dan terlihat lebih modern dari sebelumnya.Banyak pasang mata yang menatap Zheng Shi dan Sashuang, siapa yang tak mengenal Zheng Shi, mereka cukup terkejut begitu melihat Zheng Shi jalan dengan dengan seorang gadis, selama ini mereka tak pernah melihat pria itu dekat dengan perempuan manapun.Menurut kabar, Zheng Shi adalah tipe laki-laki yang sangat dingin, keras, dan juga arogan. Dia tak menyukai perempuan yang dengan penuh percaya diri menawarkan dirinya langsung padanya. Dia tak segan menendang perempuan itu keluar dari kota, dan membuat menjadi gembel dalam semalam.“Hei, kenapa sejak tadi kau diam saja?” tanya Sashuang.Suara Sashuang membuyarkan lamunan Zheng Shi, sejak tadi dia tak mendengarkan apa yang dikatakan Sashuang, dia tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Jenderal Langit— Liè Xīn Zhōng—kelihatan tengah gelisah akhir-akhir ini. Sudah beberapa hari wajahnya terlihat muram. Bahkan kaki tangannya sering kali terkena amukan kemarahan Jenderal Tiānkōng Zhī Xīng, entah apa yang tengah di pikirkan Liè Xīn Zhōng saat itu. Kerajaan Langit selama ratusan tahun selalu tampak indah di mata Sà shuāng, belum lagi kehidupan yang tenteram jauh dari kehidupan di bawah sana yang selalu penuh intrik dan kejahatan. Di langit, hanya ada ketenangan dan kedamaian, hidupnya terasa sangat monoton. Jenderal tampan bertubuh atletis yang tak lepas mengenakan qhangsam—pakaian khusus pria dewasa yang berwarna perak dengan jahitan benang-benang emas asli terlihat sangat menawan di matanya. Tapi Jenderal itu bersikap sangat dingin terhadap wanita, entah berapa ratus kali dia sudah melihatnya menolak wanita yang mendatangi, merayunya, hanya sekadar untuk menarik perhatian. Terkadang ada keinginan Sà shuāng untuk tahu seperti apa kehidupan di bumi, tapi A Wei—kekasi
Sà shuāng harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil keputusan untuk meninggalkan Kerajaan Langit dan merasakan kehidupan di Bumi. Dia harus memikirkan konsekuensi dari tindakannya dan mempertimbangkan apakah risiko dan bahaya yang akan dihadapinya sepadan dengan keinginannya untuk berpetualang. Dia juga harus menghormati peringatan A Wei, yang merupakan teman dan kekasihnya, dan mempertimbangkan nasihat yang diberikannya. Jika dia memutuskan untuk mengambil risiko, maka dia harus mempersiapkan diri dan mengambil tindakan yang bijaksana untuk menghindari hukuman dan membantu mengubah kehidupan seseorang tanpa mengubah jalannya sejarah secara signifikan. Sà shuāng masih memikirkan dunia di bawah sana, baginya dunia itu terlihat lebih menarik ketimbang kehidupannya yang terasa sangat monoton di langit. Seandainya saja A Wei mau diajaknya bermain-main sedikit di dunia bawah, dia akan mengajaknya pergi dan tak perlu kembali secepatnya ke langit. Tapi Kaisar Langit terkadan
Sà shuāng mengucek-ucek matanya dan mencoba melihat sekelilingnya. Setelah beberapa saat, matanya akhirnya mulai terbiasa dengan cahaya dan ia melihat bahwa ia berada di tengah kota yang ramai hampir sama di zaman Dinasti Tang. Dia merasa heran dan gembira melihat bangunan-bangunan megah dan orang-orang yang berpakaian indah. Namun, Sà shuāng juga merasa cemas. Dia tahu bahwa perjalanan waktu ini memiliki konsekuensi yang besar dan ia harus berhati-hati agar tidak mengubah sejarah. Dia memutuskan untuk bertindak dengan hati-hati dan tidak menarik terlalu banyak perhatian pada dirinya sendiri. Sà shuāng mulai menjelajahi kota dan menemukan banyak hal yang menarik. Dia melihat pasar yang ramai dengan pedagang dan pengunjung yang bergegas kesana-kemari. Dia juga melihat istana kekaisaran yang megah dan para bangsawan yang berlalu-lalang dengan pakaian mewah. Namun, di tengah kesenangan dan kegembiraannya, Sà shuāng tidak melupakan peringatan A Wei tentang risiko yang ia ambil dengan m
Mau tak mau Zheng Shi akhirnya menuruti keinginan Sashuang dengan terpaksa. Zheng Shi mengajak Sashuang untuk makan siang bersamanya, sekarang dia telah berganti pakaian dan terlihat lebih modern dari sebelumnya.Banyak pasang mata yang menatap Zheng Shi dan Sashuang, siapa yang tak mengenal Zheng Shi, mereka cukup terkejut begitu melihat Zheng Shi jalan dengan dengan seorang gadis, selama ini mereka tak pernah melihat pria itu dekat dengan perempuan manapun.Menurut kabar, Zheng Shi adalah tipe laki-laki yang sangat dingin, keras, dan juga arogan. Dia tak menyukai perempuan yang dengan penuh percaya diri menawarkan dirinya langsung padanya. Dia tak segan menendang perempuan itu keluar dari kota, dan membuat menjadi gembel dalam semalam.“Hei, kenapa sejak tadi kau diam saja?” tanya Sashuang.Suara Sashuang membuyarkan lamunan Zheng Shi, sejak tadi dia tak mendengarkan apa yang dikatakan Sashuang, dia tenggelam dalam pikirannya sendiri.
“Bagaimana?” tanya Sashuang. Dia tak pernah tahu, jika seorang gadis tak bisa sembarangan tinggal dengan laki-laki, apalagi mereka tak saling mengenal satu sama lain, tentu orang lain akan berpikiran yang tidak-tidak padanya. “Maaf, Nona. Sepertinya Anda suka untuk bercanda, bukan?” Bercanda? Zheng Shi berpikir jika saat ini Sashuang sedang berkelakar. Dia tak tahu jika yang baru saja diucapkannya adalah sesuatu yang sangat serius. Sashuang bersedia membayar, jika Zheng Shi mempersilakan untuk tinggal bersamanya. Tak lama kemudian pegawai dari toko emas datang kembali ke butik. “Nona, apakah Anda memiliki nomor rekening?” Kedua alis Sashuang berkerut. Nomor rekening? Apalagi itu? “Nomor rekening? Untuk apa, dan apa gunanya?” Semua yang berada di dalam bukti ingin tertawa sekencang-kencangnya melihat Sashuang yang begitu polosnya bertanya. Dia terlihat seperti gadis yang berasal dari pedalaman, da
Mereka yang berada di dalam butik tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.“Jika menurutmu kau bisa mengubah beberapa tael emas ini menjadi mata uang di duniamu, aku mau menjualnya. Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup di tempat kalian. Jadi kau bisa membantuku, kan?” tanya Sashuang pada pegawai toko emas itu.Zheng Shi sendiri tak begitu peduli dengan uang tael emas yang ada di dalam kantong sutera milik Sashuang. Sejujurnya ada ketertarikan dirinya pada Sashuang. Dia pun merasa jika Sashuang sama sekali tak asing baginya.Gadis itu cantik di mata Zheng Shi.Kulitnya putih dan halus bak pualam, kedua alis yang tebal, hidungnya yang mancung, belum lagi kedua matanya yang bulat dan berbeda dari gadis china pada umumnya. Ditambah bibir Sashuang yang tipis dan berwarna merah muda, membuat Zheng Shi terus menatap gadis itu tanpa berkedip.Pegawai toko emas meraih kantong sutera yang disodorkan Sashuang padanya, dia meminta Sas
Ketika melihat Zheng Shi, dia merasa sangat familiar dengan wajah itu. Seperti pernah melihatnya entah di suatu tempat. Rasanya benar-benar tak asing, tapi di mana dia pernah bertemu dengannya?Sashuang mengamati wajah laki-laki yang berada tak jauh darinya. Wajah itu pernah dilihatnya sebelumnya.Zheng Shi terlihat begitu tampan dan menawan dengan setelah jas berwarna hitam, rambutnya yang disisir rapi ke belakang memperlihatkan dahinya, fitur wajahnya begitu jelas dan tegas.Sashuan tak percaya, ada manusia yang terlihat begitu sempurna di bumi.Selama ini dia menganggap A Wei adalah pria tertampan yang pernah ditemuinya. Tapi rupanya, masih ada pria lain yang mampu menandingi ketampanan kekasihnya?“Hallo?’Zheng Shi mengangkat satu tangannya ke udara, dan melambaikan ke arah wajah Sashuang yang terlihat tak memberikan ekspresi apa pun.“Eh, kenapa?” tanya Sashuang begitu menyadari jika sejak tadi dia masih
A Huang akhirnya masuk ke sebuah butik mewah. Di Distrik A, butik itu adalah butik yang menjual pakaian-pakaian mewah dengan brand terkenal dari seluruh dunia. Bisa dipastikan hanya orang-orang menengah ke atas yang mampu membeli barang-barang di sana. Wajahnya tercengang, dadanya bergetar hebat ketika melihat baju-baju yang ada di dalam butik. Bukan tercengang karena harga, ataupun merk-merk yang ada pada pakaian-pakaian tersebut. Melainkan tak tahu bagaimana memakai pakaian-pakaian yang terlihat kurang familiar bagi A Huang. “Permisi Nona, apakah Anda mau mencoba pakaian yang sedang Anda bawa itu?” tanya salah satu gadis penjual yang ada di dalam toko. “Aku tak tahu cara memakai pakaian ini, kau bisa membantuku?” tanya A Huang tersipu malu. “Ya, aku bisa membantu Anda. Tapi pakaian yang Anda pegang harganya lebih dari 20,000 yuan, Nona.” A Huang tak tahu berapa harga sepasang pakaian yang dipegangnya. Dia hanya tahu, dia masih memil
Sà shuāng terus menatap gedung-gedung tinggi yang ada di sekelilingnya. Meski dia mendengar jawaban yang sama dari setiap orang yang ditanyakan perihal tahun, dia masih terus bertanya, seakan dia masih belum yakin. Jika dia berada di tahun 2021, lantas bagaimana caranya nanti dia akan kembali? Dia memperhatikan bagaimana orang-orang di tahun itu berpenampilan, semua memang benar-benar berbeda dengan yang dikenakannya. “Nona, aku mau mengganti pakaianku, di mana aku bisa membelinya?” tanya Sà shuāng pada seorang pejalan kaki yang melintas di depannya. Mungkin bagi gadis yang barusan ditegurnya, Sà shuāng terlihat seperti orang udik yang baru saja turun dari desa ke kota. Bagaimana mungkin dia tak tahu di mana membeli pakaian? Di depan Sà shuāng sekarang berdiri ada sebuah mall besar, dan dia membeli apa pun yang dia inginkan di sana. Gadis itu tertawa. “Kau tak tahu membeli pakaian seperti ini di mana?” Sà shuāng menggeleng, mimik wajahnya benar-benar polos. “Di sana ada sebuah
Sà shuāng mengucek-ucek matanya dan mencoba melihat sekelilingnya. Setelah beberapa saat, matanya akhirnya mulai terbiasa dengan cahaya dan ia melihat bahwa ia berada di tengah kota yang ramai hampir sama di zaman Dinasti Tang. Dia merasa heran dan gembira melihat bangunan-bangunan megah dan orang-orang yang berpakaian indah. Namun, Sà shuāng juga merasa cemas. Dia tahu bahwa perjalanan waktu ini memiliki konsekuensi yang besar dan ia harus berhati-hati agar tidak mengubah sejarah. Dia memutuskan untuk bertindak dengan hati-hati dan tidak menarik terlalu banyak perhatian pada dirinya sendiri. Sà shuāng mulai menjelajahi kota dan menemukan banyak hal yang menarik. Dia melihat pasar yang ramai dengan pedagang dan pengunjung yang bergegas kesana-kemari. Dia juga melihat istana kekaisaran yang megah dan para bangsawan yang berlalu-lalang dengan pakaian mewah. Namun, di tengah kesenangan dan kegembiraannya, Sà shuāng tidak melupakan peringatan A Wei tentang risiko yang ia ambil dengan m
Sà shuāng harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil keputusan untuk meninggalkan Kerajaan Langit dan merasakan kehidupan di Bumi. Dia harus memikirkan konsekuensi dari tindakannya dan mempertimbangkan apakah risiko dan bahaya yang akan dihadapinya sepadan dengan keinginannya untuk berpetualang. Dia juga harus menghormati peringatan A Wei, yang merupakan teman dan kekasihnya, dan mempertimbangkan nasihat yang diberikannya. Jika dia memutuskan untuk mengambil risiko, maka dia harus mempersiapkan diri dan mengambil tindakan yang bijaksana untuk menghindari hukuman dan membantu mengubah kehidupan seseorang tanpa mengubah jalannya sejarah secara signifikan. Sà shuāng masih memikirkan dunia di bawah sana, baginya dunia itu terlihat lebih menarik ketimbang kehidupannya yang terasa sangat monoton di langit. Seandainya saja A Wei mau diajaknya bermain-main sedikit di dunia bawah, dia akan mengajaknya pergi dan tak perlu kembali secepatnya ke langit. Tapi Kaisar Langit terkadan
Jenderal Langit— Liè Xīn Zhōng—kelihatan tengah gelisah akhir-akhir ini. Sudah beberapa hari wajahnya terlihat muram. Bahkan kaki tangannya sering kali terkena amukan kemarahan Jenderal Tiānkōng Zhī Xīng, entah apa yang tengah di pikirkan Liè Xīn Zhōng saat itu. Kerajaan Langit selama ratusan tahun selalu tampak indah di mata Sà shuāng, belum lagi kehidupan yang tenteram jauh dari kehidupan di bawah sana yang selalu penuh intrik dan kejahatan. Di langit, hanya ada ketenangan dan kedamaian, hidupnya terasa sangat monoton. Jenderal tampan bertubuh atletis yang tak lepas mengenakan qhangsam—pakaian khusus pria dewasa yang berwarna perak dengan jahitan benang-benang emas asli terlihat sangat menawan di matanya. Tapi Jenderal itu bersikap sangat dingin terhadap wanita, entah berapa ratus kali dia sudah melihatnya menolak wanita yang mendatangi, merayunya, hanya sekadar untuk menarik perhatian. Terkadang ada keinginan Sà shuāng untuk tahu seperti apa kehidupan di bumi, tapi A Wei—kekasi