Jenderal Langit— Liè Xīn Zhōng—kelihatan tengah gelisah akhir-akhir ini. Sudah beberapa hari wajahnya terlihat muram. Bahkan kaki tangannya sering kali terkena amukan kemarahan Jenderal Tiānkōng Zhī Xīng, entah apa yang tengah di pikirkan Liè Xīn Zhōng saat itu.
Kerajaan Langit selama ratusan tahun selalu tampak indah di mata Sà shuāng, belum lagi kehidupan yang tenteram jauh dari kehidupan di bawah sana yang selalu penuh intrik dan kejahatan. Di langit, hanya ada ketenangan dan kedamaian, hidupnya terasa sangat monoton.
Jenderal tampan bertubuh atletis yang tak lepas mengenakan qhangsam—pakaian khusus pria dewasa yang berwarna perak dengan jahitan benang-benang emas asli terlihat sangat menawan di matanya. Tapi Jenderal itu bersikap sangat dingin terhadap wanita, entah berapa ratus kali dia sudah melihatnya menolak wanita yang mendatangi, merayunya, hanya sekadar untuk menarik perhatian.
Terkadang ada keinginan Sà shuāng untuk tahu seperti apa kehidupan di bumi, tapi A Wei—kekasihnya—mengatakan jika kehidupan di bumi tidak seindah di langit. Untuk turun ke bumi dia bisa dengan mudah melakukannya, tapi jika ketahuan bahwa dia melakukannya apalagi mencintai manusia maka selamanya dia akan terjebak di bawah sana. Lebih parah, mungkin Kaisar Langit akan menghukumnya dengan sebuah hukuman yang tak seorang pun tahu.
“Jika kau turun ke bumi, dan kau mengubah sesuatu yang tak seharusnya kau ubah, maka kau akan mengubah sejarah. Kau akan mengubah kehidupan seseorang,” ucap A Wei kala itu.
“Bagaimana jika aku bertemu seorang penjahat yang ingin berbuat jahat, lalu aku menasehatinya? Kemudian dia tak jadi melakukan kejahatan, itu berarti di kehidupan berikutnya, dia akan menjadi orang baik, bukannya begitu?” tanya Sà shuāng.
“Mungkin. Tapi sebaiknya tahan keinginanmu untuk ke bumi. Jika kaisar mengetahuinya, maka dia akan membuangmu ke dalam sumur derita atau membuangmu ke bumi dan menjadi manusia biasa,” jawab A Wei.
Saat itu Sà shuāng sempat berpikir, jika dia bisa mengubah kejahatan menjadi sebuah kebaikan bukankah kehidupan akan menjadi lebih damai?
Sà shuāng berada di sebuah telaga besar, jari-jari lentiknya memainkan air di telaga, sesekali dilihatnya pantulan wajahnya di telaga besar yang sangat bening. Wajahnya cantik, kedua bola mata yang berwarna hijau bening sewarna telaga, kulit seputih kapas, hidung serupa pahatan maha karya agung.
Terkadang dia berpikir apakah wujudnya akan tetap sama jika sewaktu-waktu dia turun ke bumi?
“Ehem.”
“A Wei, aku tahu apa yang mau kau katakan. Seharusnya sebelum bertemu denganku, tutup dulu portal pikiranmu. Dari jarak 100 meter pun aku tahu maksudmu,” ujar Sà shuāng pada sosok yang sedang berdiri di belakangnya sembari bersedekap memandangi gadis itu.
“Oh. Aku lupa. Kenapa kau bersikeras untuk ke bumi?”
“Entahlah, sepertinya kehidupan di bawah sana tak semonoton di langit. Aku bosan.”
“Kau diam-diam selalu memperhatikan kehidupan di bawah sana melalui bokor kehidupan milik istana, kan?”
“Menurutmu?” tanya Sà shuāng, kemudian berjalan mendekati A Wei dan menggelendot manja pada lengan kekasihnya itu.
“Kau pikir, Kaisar dan Jenderal akan membiarkanmu pergi begitu saja?”
“Hm? Aku bisa pergi diam-diam,” jawab Sà shuāng penuh percaya diri. Meski dia tahu penjagaan di sekitar istana sangat ketat, tapi kekuatan yang dimilikinya bisa membantunya menyelinap pergi tanpa diketahui siapa pun.
“Kalau kau tertangkap, kau akan menjalani hukuman. Kau ingat selir Zhan Yang? Dia mencintai seorang manusia, dan memaksakan diri turun ke bumi, dan akibatnya apa?”
Sà shuāng menggigiti kuku-kukunya. Dia ingat, sepertinya kejadian itu sudah lama, sangat lama. Dia sendiri lupa berapa usianya saat ini. Semua berjalan lambat saat berada di langit. Mungkin kejadian itu sekitar 150 tahun yang lalu.
Sampai hari ini Selir Zhan Yang tak pernah kembali ke langit, hukumannya tak pernah selesai. Sà shuāng sama sekali tak mempedulikannya, lagi pula yang kena hukuman bukan dia. Dikiranya dia sebodoh itu!
A Wei terus menatap Sà shuāng lekat, sesekali dahinya mengernyit. “Apa yang kau pikirkan, Sà shuāng?” tanya A Wei.
Tiba-tiba saja Sà shuāng tertawa sangat keras, kemudian menepuk dahi A Wei.
“Stop, kau tak akan bisa mempengaruhiku dengan kekuatanmu. Beberapa hari lagi, aku akan pergi ke dunia bawah. Kau kira kekuatanmu bisa membuatku mengubah pikiranku? Kau lupa siapa aku?” ujar Sà shuāng.
Benar, A Wei lupa jika Sà shuāng adalah puteri salah satu petinggi langit. Kekuatannya memang jauh di atas A Wei. Gadis itu mampu membaca pikiran dan menghentikan waktu, dan kekuatannya sebenarnya sangat diperlukan untuk menghadapi situasi buruk.
Kekuatan yang selalu diasahnya, tapi belum pernah digunakan karena selama ini, kehidupan di langit terlihat baik-baik saja.
Sà shuāng sedikit berjinjit, kemudian mendaratkan sebuah kecupan manis di pipi pemuda itu. Membuat A Wei bersemu merah.
"S-Sà-shuāng," ucap A Wei tersipu malu.
Sà shuāng tersenyum genit pada A Wei. A Wei merasakan degup jantung yang berdebar kencang, ia mampu mengendalikan perasaannya itu agar ia bisa menahan diri untuk tidak bertindak lebih dari kecupan manis dari Sà shuāng.
Sejak keduanya lahir, mereka telah dijodohkan dan ditakdirkan untuk bersama. Sà shuāng tak keberatan, karena dia pun menyukai pemuda berwajah melankolis dengan rambut keemasan miliknya.
Raut wajah yang tenang, setenang aliran air di telaga, kedua mata yang teduh, seteduh awan di langit. A Wei pun selalu mengekor pada Sà shuāng, bahkan lebih mirip seekor anjing daripada kekasih.
Sà shuāng adalah penduduk Kerajaan Langit, sebuah dunia yang damai dan monoton selama ratusan tahun. Dia terpikat oleh Jenderal Liè Xīn Zhōng yang tampan dan atletis, tetapi dia terkenal dingin terhadap wanita. Dia ingin sekali mengetahui seperti apa kehidupan di Bumi, namun diperingatkan oleh kekasihnya, A Wei, bahwa kehidupan di Bumi tidak seindah kelihatannya. A Wei mengatakan kepadanya bahwa jika dia mengubah apa pun yang tidak dimaksudkan untuk diubah, dia akan mengubah sejarah dan kehidupan seseorang. Sà shuāng tertarik dengan ide untuk membuat perbedaan dalam kehidupan seseorang dan bertanya-tanya apakah dia dapat membantu mengubah penjahat menjadi pahlawan. Namun, A Wei memperingatkannya agar tidak meninggalkan Kerajaan Langit, karena kaisar akan menghukumnya dengan keras jika dia tertangkap. Terlepas dari peringatan A Wei, Sà shuāng tetap ingin meninggalkan Kerajaan Langit dan merasakan kehidupan yang berbeda.
Saat Sà shuāng merenungkan keinginannya untuk meninggalkan Kerajaan Langit, ia didekati oleh A Wei, yang menanyainya tentang kerinduannya akan Bumi. Sà shuāng mengaku bahwa dia bosan dengan kehidupan di Kerajaan Langit dan ingin tahu tentang kehidupan di Bumi. A Wei memperingatkannya bahwa meninggalkan Kerajaan Langit akan berbahaya, karena kaisar dan para jenderal tidak akan mengizinkannya. Dia mengingatkannya akan nasib Selir Zhan Yang, yang jatuh cinta pada seorang manusia dan dihukum berat ketika dia mencoba meninggalkan Kerajaan Langit. Sà shuāng ragu-ragu tapi tetap ingin merasakan sesuatu yang baru.
Keinginan Sà shuāng untuk meninggalkan Kerajaan Langit mencerminkan kebosanannya dengan kehidupan yang monoton. Namun, keingintahuannya tentang Bumi dapat menimbulkan konsekuensi yang berbahaya, karena ia dapat mengubah jalannya sejarah dan kehidupan seseorang. Peringatan A Wei adalah pengingat bahwa tindakan memiliki konsekuensi, dan bahkan perubahan kecil pun dapat memiliki efek yang luas. Sà shuāng harus memutuskan apakah keinginannya untuk berpetualang sebanding dengan risiko hukuman dan potensi bahaya yang bisa ditimbulkannya.
Sà shuāng harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil keputusan untuk meninggalkan Kerajaan Langit dan merasakan kehidupan di Bumi. Dia harus memikirkan konsekuensi dari tindakannya dan mempertimbangkan apakah risiko dan bahaya yang akan dihadapinya sepadan dengan keinginannya untuk berpetualang. Dia juga harus menghormati peringatan A Wei, yang merupakan teman dan kekasihnya, dan mempertimbangkan nasihat yang diberikannya. Jika dia memutuskan untuk mengambil risiko, maka dia harus mempersiapkan diri dan mengambil tindakan yang bijaksana untuk menghindari hukuman dan membantu mengubah kehidupan seseorang tanpa mengubah jalannya sejarah secara signifikan. Sà shuāng masih memikirkan dunia di bawah sana, baginya dunia itu terlihat lebih menarik ketimbang kehidupannya yang terasa sangat monoton di langit. Seandainya saja A Wei mau diajaknya bermain-main sedikit di dunia bawah, dia akan mengajaknya pergi dan tak perlu kembali secepatnya ke langit. Tapi Kaisar Langit terkadan
Sà shuāng mengucek-ucek matanya dan mencoba melihat sekelilingnya. Setelah beberapa saat, matanya akhirnya mulai terbiasa dengan cahaya dan ia melihat bahwa ia berada di tengah kota yang ramai hampir sama di zaman Dinasti Tang. Dia merasa heran dan gembira melihat bangunan-bangunan megah dan orang-orang yang berpakaian indah. Namun, Sà shuāng juga merasa cemas. Dia tahu bahwa perjalanan waktu ini memiliki konsekuensi yang besar dan ia harus berhati-hati agar tidak mengubah sejarah. Dia memutuskan untuk bertindak dengan hati-hati dan tidak menarik terlalu banyak perhatian pada dirinya sendiri. Sà shuāng mulai menjelajahi kota dan menemukan banyak hal yang menarik. Dia melihat pasar yang ramai dengan pedagang dan pengunjung yang bergegas kesana-kemari. Dia juga melihat istana kekaisaran yang megah dan para bangsawan yang berlalu-lalang dengan pakaian mewah. Namun, di tengah kesenangan dan kegembiraannya, Sà shuāng tidak melupakan peringatan A Wei tentang risiko yang ia ambil dengan m
Sà shuāng terus menatap gedung-gedung tinggi yang ada di sekelilingnya. Meski dia mendengar jawaban yang sama dari setiap orang yang ditanyakan perihal tahun, dia masih terus bertanya, seakan dia masih belum yakin. Jika dia berada di tahun 2021, lantas bagaimana caranya nanti dia akan kembali? Dia memperhatikan bagaimana orang-orang di tahun itu berpenampilan, semua memang benar-benar berbeda dengan yang dikenakannya. “Nona, aku mau mengganti pakaianku, di mana aku bisa membelinya?” tanya Sà shuāng pada seorang pejalan kaki yang melintas di depannya. Mungkin bagi gadis yang barusan ditegurnya, Sà shuāng terlihat seperti orang udik yang baru saja turun dari desa ke kota. Bagaimana mungkin dia tak tahu di mana membeli pakaian? Di depan Sà shuāng sekarang berdiri ada sebuah mall besar, dan dia membeli apa pun yang dia inginkan di sana. Gadis itu tertawa. “Kau tak tahu membeli pakaian seperti ini di mana?” Sà shuāng menggeleng, mimik wajahnya benar-benar polos. “Di sana ada sebuah
A Huang akhirnya masuk ke sebuah butik mewah. Di Distrik A, butik itu adalah butik yang menjual pakaian-pakaian mewah dengan brand terkenal dari seluruh dunia. Bisa dipastikan hanya orang-orang menengah ke atas yang mampu membeli barang-barang di sana. Wajahnya tercengang, dadanya bergetar hebat ketika melihat baju-baju yang ada di dalam butik. Bukan tercengang karena harga, ataupun merk-merk yang ada pada pakaian-pakaian tersebut. Melainkan tak tahu bagaimana memakai pakaian-pakaian yang terlihat kurang familiar bagi A Huang. “Permisi Nona, apakah Anda mau mencoba pakaian yang sedang Anda bawa itu?” tanya salah satu gadis penjual yang ada di dalam toko. “Aku tak tahu cara memakai pakaian ini, kau bisa membantuku?” tanya A Huang tersipu malu. “Ya, aku bisa membantu Anda. Tapi pakaian yang Anda pegang harganya lebih dari 20,000 yuan, Nona.” A Huang tak tahu berapa harga sepasang pakaian yang dipegangnya. Dia hanya tahu, dia masih memil
Ketika melihat Zheng Shi, dia merasa sangat familiar dengan wajah itu. Seperti pernah melihatnya entah di suatu tempat. Rasanya benar-benar tak asing, tapi di mana dia pernah bertemu dengannya?Sashuang mengamati wajah laki-laki yang berada tak jauh darinya. Wajah itu pernah dilihatnya sebelumnya.Zheng Shi terlihat begitu tampan dan menawan dengan setelah jas berwarna hitam, rambutnya yang disisir rapi ke belakang memperlihatkan dahinya, fitur wajahnya begitu jelas dan tegas.Sashuan tak percaya, ada manusia yang terlihat begitu sempurna di bumi.Selama ini dia menganggap A Wei adalah pria tertampan yang pernah ditemuinya. Tapi rupanya, masih ada pria lain yang mampu menandingi ketampanan kekasihnya?“Hallo?’Zheng Shi mengangkat satu tangannya ke udara, dan melambaikan ke arah wajah Sashuang yang terlihat tak memberikan ekspresi apa pun.“Eh, kenapa?” tanya Sashuang begitu menyadari jika sejak tadi dia masih
Mereka yang berada di dalam butik tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.“Jika menurutmu kau bisa mengubah beberapa tael emas ini menjadi mata uang di duniamu, aku mau menjualnya. Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup di tempat kalian. Jadi kau bisa membantuku, kan?” tanya Sashuang pada pegawai toko emas itu.Zheng Shi sendiri tak begitu peduli dengan uang tael emas yang ada di dalam kantong sutera milik Sashuang. Sejujurnya ada ketertarikan dirinya pada Sashuang. Dia pun merasa jika Sashuang sama sekali tak asing baginya.Gadis itu cantik di mata Zheng Shi.Kulitnya putih dan halus bak pualam, kedua alis yang tebal, hidungnya yang mancung, belum lagi kedua matanya yang bulat dan berbeda dari gadis china pada umumnya. Ditambah bibir Sashuang yang tipis dan berwarna merah muda, membuat Zheng Shi terus menatap gadis itu tanpa berkedip.Pegawai toko emas meraih kantong sutera yang disodorkan Sashuang padanya, dia meminta Sas
“Bagaimana?” tanya Sashuang. Dia tak pernah tahu, jika seorang gadis tak bisa sembarangan tinggal dengan laki-laki, apalagi mereka tak saling mengenal satu sama lain, tentu orang lain akan berpikiran yang tidak-tidak padanya. “Maaf, Nona. Sepertinya Anda suka untuk bercanda, bukan?” Bercanda? Zheng Shi berpikir jika saat ini Sashuang sedang berkelakar. Dia tak tahu jika yang baru saja diucapkannya adalah sesuatu yang sangat serius. Sashuang bersedia membayar, jika Zheng Shi mempersilakan untuk tinggal bersamanya. Tak lama kemudian pegawai dari toko emas datang kembali ke butik. “Nona, apakah Anda memiliki nomor rekening?” Kedua alis Sashuang berkerut. Nomor rekening? Apalagi itu? “Nomor rekening? Untuk apa, dan apa gunanya?” Semua yang berada di dalam bukti ingin tertawa sekencang-kencangnya melihat Sashuang yang begitu polosnya bertanya. Dia terlihat seperti gadis yang berasal dari pedalaman, da
Mau tak mau Zheng Shi akhirnya menuruti keinginan Sashuang dengan terpaksa. Zheng Shi mengajak Sashuang untuk makan siang bersamanya, sekarang dia telah berganti pakaian dan terlihat lebih modern dari sebelumnya.Banyak pasang mata yang menatap Zheng Shi dan Sashuang, siapa yang tak mengenal Zheng Shi, mereka cukup terkejut begitu melihat Zheng Shi jalan dengan dengan seorang gadis, selama ini mereka tak pernah melihat pria itu dekat dengan perempuan manapun.Menurut kabar, Zheng Shi adalah tipe laki-laki yang sangat dingin, keras, dan juga arogan. Dia tak menyukai perempuan yang dengan penuh percaya diri menawarkan dirinya langsung padanya. Dia tak segan menendang perempuan itu keluar dari kota, dan membuat menjadi gembel dalam semalam.“Hei, kenapa sejak tadi kau diam saja?” tanya Sashuang.Suara Sashuang membuyarkan lamunan Zheng Shi, sejak tadi dia tak mendengarkan apa yang dikatakan Sashuang, dia tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Mau tak mau Zheng Shi akhirnya menuruti keinginan Sashuang dengan terpaksa. Zheng Shi mengajak Sashuang untuk makan siang bersamanya, sekarang dia telah berganti pakaian dan terlihat lebih modern dari sebelumnya.Banyak pasang mata yang menatap Zheng Shi dan Sashuang, siapa yang tak mengenal Zheng Shi, mereka cukup terkejut begitu melihat Zheng Shi jalan dengan dengan seorang gadis, selama ini mereka tak pernah melihat pria itu dekat dengan perempuan manapun.Menurut kabar, Zheng Shi adalah tipe laki-laki yang sangat dingin, keras, dan juga arogan. Dia tak menyukai perempuan yang dengan penuh percaya diri menawarkan dirinya langsung padanya. Dia tak segan menendang perempuan itu keluar dari kota, dan membuat menjadi gembel dalam semalam.“Hei, kenapa sejak tadi kau diam saja?” tanya Sashuang.Suara Sashuang membuyarkan lamunan Zheng Shi, sejak tadi dia tak mendengarkan apa yang dikatakan Sashuang, dia tenggelam dalam pikirannya sendiri.
“Bagaimana?” tanya Sashuang. Dia tak pernah tahu, jika seorang gadis tak bisa sembarangan tinggal dengan laki-laki, apalagi mereka tak saling mengenal satu sama lain, tentu orang lain akan berpikiran yang tidak-tidak padanya. “Maaf, Nona. Sepertinya Anda suka untuk bercanda, bukan?” Bercanda? Zheng Shi berpikir jika saat ini Sashuang sedang berkelakar. Dia tak tahu jika yang baru saja diucapkannya adalah sesuatu yang sangat serius. Sashuang bersedia membayar, jika Zheng Shi mempersilakan untuk tinggal bersamanya. Tak lama kemudian pegawai dari toko emas datang kembali ke butik. “Nona, apakah Anda memiliki nomor rekening?” Kedua alis Sashuang berkerut. Nomor rekening? Apalagi itu? “Nomor rekening? Untuk apa, dan apa gunanya?” Semua yang berada di dalam bukti ingin tertawa sekencang-kencangnya melihat Sashuang yang begitu polosnya bertanya. Dia terlihat seperti gadis yang berasal dari pedalaman, da
Mereka yang berada di dalam butik tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.“Jika menurutmu kau bisa mengubah beberapa tael emas ini menjadi mata uang di duniamu, aku mau menjualnya. Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup di tempat kalian. Jadi kau bisa membantuku, kan?” tanya Sashuang pada pegawai toko emas itu.Zheng Shi sendiri tak begitu peduli dengan uang tael emas yang ada di dalam kantong sutera milik Sashuang. Sejujurnya ada ketertarikan dirinya pada Sashuang. Dia pun merasa jika Sashuang sama sekali tak asing baginya.Gadis itu cantik di mata Zheng Shi.Kulitnya putih dan halus bak pualam, kedua alis yang tebal, hidungnya yang mancung, belum lagi kedua matanya yang bulat dan berbeda dari gadis china pada umumnya. Ditambah bibir Sashuang yang tipis dan berwarna merah muda, membuat Zheng Shi terus menatap gadis itu tanpa berkedip.Pegawai toko emas meraih kantong sutera yang disodorkan Sashuang padanya, dia meminta Sas
Ketika melihat Zheng Shi, dia merasa sangat familiar dengan wajah itu. Seperti pernah melihatnya entah di suatu tempat. Rasanya benar-benar tak asing, tapi di mana dia pernah bertemu dengannya?Sashuang mengamati wajah laki-laki yang berada tak jauh darinya. Wajah itu pernah dilihatnya sebelumnya.Zheng Shi terlihat begitu tampan dan menawan dengan setelah jas berwarna hitam, rambutnya yang disisir rapi ke belakang memperlihatkan dahinya, fitur wajahnya begitu jelas dan tegas.Sashuan tak percaya, ada manusia yang terlihat begitu sempurna di bumi.Selama ini dia menganggap A Wei adalah pria tertampan yang pernah ditemuinya. Tapi rupanya, masih ada pria lain yang mampu menandingi ketampanan kekasihnya?“Hallo?’Zheng Shi mengangkat satu tangannya ke udara, dan melambaikan ke arah wajah Sashuang yang terlihat tak memberikan ekspresi apa pun.“Eh, kenapa?” tanya Sashuang begitu menyadari jika sejak tadi dia masih
A Huang akhirnya masuk ke sebuah butik mewah. Di Distrik A, butik itu adalah butik yang menjual pakaian-pakaian mewah dengan brand terkenal dari seluruh dunia. Bisa dipastikan hanya orang-orang menengah ke atas yang mampu membeli barang-barang di sana. Wajahnya tercengang, dadanya bergetar hebat ketika melihat baju-baju yang ada di dalam butik. Bukan tercengang karena harga, ataupun merk-merk yang ada pada pakaian-pakaian tersebut. Melainkan tak tahu bagaimana memakai pakaian-pakaian yang terlihat kurang familiar bagi A Huang. “Permisi Nona, apakah Anda mau mencoba pakaian yang sedang Anda bawa itu?” tanya salah satu gadis penjual yang ada di dalam toko. “Aku tak tahu cara memakai pakaian ini, kau bisa membantuku?” tanya A Huang tersipu malu. “Ya, aku bisa membantu Anda. Tapi pakaian yang Anda pegang harganya lebih dari 20,000 yuan, Nona.” A Huang tak tahu berapa harga sepasang pakaian yang dipegangnya. Dia hanya tahu, dia masih memil
Sà shuāng terus menatap gedung-gedung tinggi yang ada di sekelilingnya. Meski dia mendengar jawaban yang sama dari setiap orang yang ditanyakan perihal tahun, dia masih terus bertanya, seakan dia masih belum yakin. Jika dia berada di tahun 2021, lantas bagaimana caranya nanti dia akan kembali? Dia memperhatikan bagaimana orang-orang di tahun itu berpenampilan, semua memang benar-benar berbeda dengan yang dikenakannya. “Nona, aku mau mengganti pakaianku, di mana aku bisa membelinya?” tanya Sà shuāng pada seorang pejalan kaki yang melintas di depannya. Mungkin bagi gadis yang barusan ditegurnya, Sà shuāng terlihat seperti orang udik yang baru saja turun dari desa ke kota. Bagaimana mungkin dia tak tahu di mana membeli pakaian? Di depan Sà shuāng sekarang berdiri ada sebuah mall besar, dan dia membeli apa pun yang dia inginkan di sana. Gadis itu tertawa. “Kau tak tahu membeli pakaian seperti ini di mana?” Sà shuāng menggeleng, mimik wajahnya benar-benar polos. “Di sana ada sebuah
Sà shuāng mengucek-ucek matanya dan mencoba melihat sekelilingnya. Setelah beberapa saat, matanya akhirnya mulai terbiasa dengan cahaya dan ia melihat bahwa ia berada di tengah kota yang ramai hampir sama di zaman Dinasti Tang. Dia merasa heran dan gembira melihat bangunan-bangunan megah dan orang-orang yang berpakaian indah. Namun, Sà shuāng juga merasa cemas. Dia tahu bahwa perjalanan waktu ini memiliki konsekuensi yang besar dan ia harus berhati-hati agar tidak mengubah sejarah. Dia memutuskan untuk bertindak dengan hati-hati dan tidak menarik terlalu banyak perhatian pada dirinya sendiri. Sà shuāng mulai menjelajahi kota dan menemukan banyak hal yang menarik. Dia melihat pasar yang ramai dengan pedagang dan pengunjung yang bergegas kesana-kemari. Dia juga melihat istana kekaisaran yang megah dan para bangsawan yang berlalu-lalang dengan pakaian mewah. Namun, di tengah kesenangan dan kegembiraannya, Sà shuāng tidak melupakan peringatan A Wei tentang risiko yang ia ambil dengan m
Sà shuāng harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil keputusan untuk meninggalkan Kerajaan Langit dan merasakan kehidupan di Bumi. Dia harus memikirkan konsekuensi dari tindakannya dan mempertimbangkan apakah risiko dan bahaya yang akan dihadapinya sepadan dengan keinginannya untuk berpetualang. Dia juga harus menghormati peringatan A Wei, yang merupakan teman dan kekasihnya, dan mempertimbangkan nasihat yang diberikannya. Jika dia memutuskan untuk mengambil risiko, maka dia harus mempersiapkan diri dan mengambil tindakan yang bijaksana untuk menghindari hukuman dan membantu mengubah kehidupan seseorang tanpa mengubah jalannya sejarah secara signifikan. Sà shuāng masih memikirkan dunia di bawah sana, baginya dunia itu terlihat lebih menarik ketimbang kehidupannya yang terasa sangat monoton di langit. Seandainya saja A Wei mau diajaknya bermain-main sedikit di dunia bawah, dia akan mengajaknya pergi dan tak perlu kembali secepatnya ke langit. Tapi Kaisar Langit terkadan
Jenderal Langit— Liè Xīn Zhōng—kelihatan tengah gelisah akhir-akhir ini. Sudah beberapa hari wajahnya terlihat muram. Bahkan kaki tangannya sering kali terkena amukan kemarahan Jenderal Tiānkōng Zhī Xīng, entah apa yang tengah di pikirkan Liè Xīn Zhōng saat itu. Kerajaan Langit selama ratusan tahun selalu tampak indah di mata Sà shuāng, belum lagi kehidupan yang tenteram jauh dari kehidupan di bawah sana yang selalu penuh intrik dan kejahatan. Di langit, hanya ada ketenangan dan kedamaian, hidupnya terasa sangat monoton. Jenderal tampan bertubuh atletis yang tak lepas mengenakan qhangsam—pakaian khusus pria dewasa yang berwarna perak dengan jahitan benang-benang emas asli terlihat sangat menawan di matanya. Tapi Jenderal itu bersikap sangat dingin terhadap wanita, entah berapa ratus kali dia sudah melihatnya menolak wanita yang mendatangi, merayunya, hanya sekadar untuk menarik perhatian. Terkadang ada keinginan Sà shuāng untuk tahu seperti apa kehidupan di bumi, tapi A Wei—kekasi