“Bagaimana?” tanya Sashuang.
Dia tak pernah tahu, jika seorang gadis tak bisa sembarangan tinggal dengan laki-laki, apalagi mereka tak saling mengenal satu sama lain, tentu orang lain akan berpikiran yang tidak-tidak padanya.
“Maaf, Nona. Sepertinya Anda suka untuk bercanda, bukan?”
Bercanda?
Zheng Shi berpikir jika saat ini Sashuang sedang berkelakar. Dia tak tahu jika yang baru saja diucapkannya adalah sesuatu yang sangat serius. Sashuang bersedia membayar, jika Zheng Shi mempersilakan untuk tinggal bersamanya.
Tak lama kemudian pegawai dari toko emas datang kembali ke butik.
“Nona, apakah Anda memiliki nomor rekening?”
Kedua alis Sashuang berkerut.
Nomor rekening?
Apalagi itu?
“Nomor rekening? Untuk apa, dan apa gunanya?”
Semua yang berada di dalam bukti ingin tertawa sekencang-kencangnya melihat Sashuang yang begitu polosnya bertanya. Dia terlihat seperti gadis yang berasal dari pedalaman, dan tak mengetahui apa pun.
Zheng Shi mendekati Sashuang lalu berkata dengan lembut, membuat gadis itu sekali lagi terpesona dengan ketampanan Zheng Shi.
“Mungkin, dia ingin mentransfer sejumlah uang dari hasil penjualan uang emas yang kau berikan kepadanya.”
“Aku tak punya nomor rekening, lalu apa kau punya?” tanya Sashuang seraya menatap ke arah Zheng Shi.
“Nona, tentu saja aku memiliki nomor rekening. Tapi—"
“Kalau begitu berikan saja nomor rekeningmu padanya,” ucap Sashuang.
“Tapi ... apa kau bisa mempercayakan uangmu kepada seseorang yang baru saja kau kenal dan kau temui?” tanya Zheng Shi berhati-hati. Dia takut jika gadis di hadapannya akan tersinggung.
Dalam hatinya, Sashuang merasa jika dia akan kerasan berada di bumi apalagi bisa bertemu dengan Zheng Shi. Dia hampir saja melupakan Zhang Jia Wei, dia tak sadar perbuatannya sekarang ini membuat Zhang Jia Wei ketar-ketir ketakutan jika Kaisar mengetahui apa yang dilakukannya.
Sashuang sudah pernah melakukan kesalahan dengan bermain-main pada sebuah pedang pusaka milik kaisar, sekarang dia kembali melakukan kesalahan lain. Sepertinya gadis itu percaya diri jika dia memiliki sembilan nyawa seperti seekor kucing!
“Aku percaya padamu,” jawab Sashuang lalu tersenyum semanis mungkin.
Zheng Shi menggaruk kepalanya yang tak gatal, dia tak tahu lagi bagaimana cara memberikan penjelasan pada gadis keras kepala di hadapannya ini. Percuma dijelaskan, tampaknya dia tak akan pernah mau mengerti.
“Baiklah. Katakan pada bosmu untuk mengirimkan uang ke rekeningku. Aku yang akan memberikannya pada Nona?” tanya Zheng Shi seraya melirik ke arah Sashuang.
“Oh ... namaku Sashuang. Kau bisa memanggilku A Huang,” jawab Sashuang ketika dia menyadari Zheng Shi menatapnya dan menunggu dia menyebutkan namanya.
Zheng Shi mencatatakan sesuatu pada sebuah kertas, kemudian memberikannya pada pegawai toko emas tersebut. Laki-laki itu pun berlalu.
Tak lama kemudian sebuah notifikasi pesan berbunyi pada handphone milik Zheng Shi.
Benar saja, pemilik toko emas telah mengirimkan sejumlah uang yang sangat besar nominalnya ke rekening milik Zheng Shi.
[Transfer Dana : 1,200,000 yuan]
Zheng Shi cukup terkejut melihat jumlah yang ditransfer ke rekeningnya saat itu.
“Ini jumlah uang yang masuk ke rekeningku, ini uang milikmu, Nona Huang. Apa kau mau mengambilnya?”
“Aku tak tahu sebanyak apa uang itu, apakah cukup untuk menyewa sebuah tempat tinggal?” tanya Sashuang.
“Kau bisa menggunakan uang itu untuk menyewa sebuah apartemen yang cukup lengkap, jika kau mau aku akan menunjukkan tempat yang bagus untuk kau sewa,” tawar Zheng Shi pada Sashuang.
“Sebetulnya aku masih memiliki masih kantong lagi, tapi jika aku menjual semuanya aku tak tahu akan dikemanakan uangnya. Oh ya, potong saja uang yang ada padamu untuk membayar semua pakaian yang aku beli ini,” ucap Sashuang seraya menunjuk beberapa potong pakaian yang berada di atas meja kasir.
Zheng Shi hanya menatap Sashuang dalam diam. Tatapannya tertuju pada wajah Sashuang yang benar-benar dirasanya familiar.
Setelah Sashuang selesai berbelanja pakaian, dia terus mengekor di belakang Zheng Shi. Berhubung uang milik Sashuang berada di dalam rekening tabungannya, mau tak mau dia harus merelakan dirinya diikuti seorang gadis asing yang sepertinya enggan menjauh dari dirinya.
“Nona Huang, sebenarnya darimana asalmu?”
“Sudah kukatakan aku berasal dari sebuah tempat yang sangat jauh dari bumi. Jika kusebut pun kau tak akan tahu di mana tempatnya.”
“Setelah ini, aku masih banyak urusan. Aku—"
“Aku akan ikut denganmu. Oh ya, sepertinya semua orang terus memandangiku dengan tatapan aneh. Apa aku bisa mengganti pakaian?”
Zheng Shi mendesah frustasi, dia bukan pengasuh, tapi gadis ini tak mau lepas darinya, dan sekarang dia harus menunjukkan padanya di mana letak toilet!
Diantarnya Sashuang ke arah toilet.
Tak sampai lima menit, gadis itu telah keluar. Seluruh penampilannya benar-benar berbeda dari sebelumnya. Zheng Shi tak mempercayai penglihatannya.
Gadis itu benar-benar berubah, dengan penampilan yang terlihat lebih normal, dia terlihat sangat cantik. Bahkan tidak berlebihan jika Zheng Shi mengatakan, gadis di depannya terlihat seperti boneka hidup dengan kulitnya yang putih, kedua bola matanya yang bulat dan pekat terlihat begitu indah di mata Zheng Shi, belum lagi hidungnya yang mancung, dan bibirnya yang merah terlihat seperti sebuah apel yang ranum.
“Ada yang salah dengan penampilanku?”
“K-kau berubah,” jawab Zheng Shi dengan takjub.
Laki-laki itu tak pernah berdekatan dengan wanita manapun. Selama ini, meski banyak wanita yang berlomba-lomba untuk menarik hatinya, dan nekat mengejar, dia tak segan mengirim mereka ke jalan.
Tapi ada sesuatu di dalam diri Sashuang yang membuatnya menarik, dia sendiri tak tahu bagaimana menggambarkan kecantikan alami yang dimiliki gadis asing dari antah berantah yang sangat norak.
“Temani aku mencari tempat tinggal,” ucap Sashuang.
Menemaninya mencari tempat tinggal?
Saat ini adalah jam pulang kerja, bagaimana jika orang-orang melihatnya jalan berdua lalu melihat mereka melihat-lihat apartemen?
Apa yang akan mereka pikirkan?
Semua di Distrik Zhen hampir tak ada yang tak mengenali Zheng Shi!
“Jika kau tak mau menemaniku mencari tempat tinggal, aku akan ikut ke rumahmu dan tinggal bersamamu,” ujar Sashuang tanpa mempedulikan raut wajah Zheng Shi yang terlihat masam.
Mau tak mau Zheng Shi akhirnya menuruti keinginan Sashuang dengan terpaksa. Zheng Shi mengajak Sashuang untuk makan siang bersamanya, sekarang dia telah berganti pakaian dan terlihat lebih modern dari sebelumnya.Banyak pasang mata yang menatap Zheng Shi dan Sashuang, siapa yang tak mengenal Zheng Shi, mereka cukup terkejut begitu melihat Zheng Shi jalan dengan dengan seorang gadis, selama ini mereka tak pernah melihat pria itu dekat dengan perempuan manapun.Menurut kabar, Zheng Shi adalah tipe laki-laki yang sangat dingin, keras, dan juga arogan. Dia tak menyukai perempuan yang dengan penuh percaya diri menawarkan dirinya langsung padanya. Dia tak segan menendang perempuan itu keluar dari kota, dan membuat menjadi gembel dalam semalam.“Hei, kenapa sejak tadi kau diam saja?” tanya Sashuang.Suara Sashuang membuyarkan lamunan Zheng Shi, sejak tadi dia tak mendengarkan apa yang dikatakan Sashuang, dia tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Jenderal Langit— Liè Xīn Zhōng—kelihatan tengah gelisah akhir-akhir ini. Sudah beberapa hari wajahnya terlihat muram. Bahkan kaki tangannya sering kali terkena amukan kemarahan Jenderal Tiānkōng Zhī Xīng, entah apa yang tengah di pikirkan Liè Xīn Zhōng saat itu. Kerajaan Langit selama ratusan tahun selalu tampak indah di mata Sà shuāng, belum lagi kehidupan yang tenteram jauh dari kehidupan di bawah sana yang selalu penuh intrik dan kejahatan. Di langit, hanya ada ketenangan dan kedamaian, hidupnya terasa sangat monoton. Jenderal tampan bertubuh atletis yang tak lepas mengenakan qhangsam—pakaian khusus pria dewasa yang berwarna perak dengan jahitan benang-benang emas asli terlihat sangat menawan di matanya. Tapi Jenderal itu bersikap sangat dingin terhadap wanita, entah berapa ratus kali dia sudah melihatnya menolak wanita yang mendatangi, merayunya, hanya sekadar untuk menarik perhatian. Terkadang ada keinginan Sà shuāng untuk tahu seperti apa kehidupan di bumi, tapi A Wei—kekasi
Sà shuāng harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil keputusan untuk meninggalkan Kerajaan Langit dan merasakan kehidupan di Bumi. Dia harus memikirkan konsekuensi dari tindakannya dan mempertimbangkan apakah risiko dan bahaya yang akan dihadapinya sepadan dengan keinginannya untuk berpetualang. Dia juga harus menghormati peringatan A Wei, yang merupakan teman dan kekasihnya, dan mempertimbangkan nasihat yang diberikannya. Jika dia memutuskan untuk mengambil risiko, maka dia harus mempersiapkan diri dan mengambil tindakan yang bijaksana untuk menghindari hukuman dan membantu mengubah kehidupan seseorang tanpa mengubah jalannya sejarah secara signifikan. Sà shuāng masih memikirkan dunia di bawah sana, baginya dunia itu terlihat lebih menarik ketimbang kehidupannya yang terasa sangat monoton di langit. Seandainya saja A Wei mau diajaknya bermain-main sedikit di dunia bawah, dia akan mengajaknya pergi dan tak perlu kembali secepatnya ke langit. Tapi Kaisar Langit terkadan
Sà shuāng mengucek-ucek matanya dan mencoba melihat sekelilingnya. Setelah beberapa saat, matanya akhirnya mulai terbiasa dengan cahaya dan ia melihat bahwa ia berada di tengah kota yang ramai hampir sama di zaman Dinasti Tang. Dia merasa heran dan gembira melihat bangunan-bangunan megah dan orang-orang yang berpakaian indah. Namun, Sà shuāng juga merasa cemas. Dia tahu bahwa perjalanan waktu ini memiliki konsekuensi yang besar dan ia harus berhati-hati agar tidak mengubah sejarah. Dia memutuskan untuk bertindak dengan hati-hati dan tidak menarik terlalu banyak perhatian pada dirinya sendiri. Sà shuāng mulai menjelajahi kota dan menemukan banyak hal yang menarik. Dia melihat pasar yang ramai dengan pedagang dan pengunjung yang bergegas kesana-kemari. Dia juga melihat istana kekaisaran yang megah dan para bangsawan yang berlalu-lalang dengan pakaian mewah. Namun, di tengah kesenangan dan kegembiraannya, Sà shuāng tidak melupakan peringatan A Wei tentang risiko yang ia ambil dengan m
Sà shuāng terus menatap gedung-gedung tinggi yang ada di sekelilingnya. Meski dia mendengar jawaban yang sama dari setiap orang yang ditanyakan perihal tahun, dia masih terus bertanya, seakan dia masih belum yakin. Jika dia berada di tahun 2021, lantas bagaimana caranya nanti dia akan kembali? Dia memperhatikan bagaimana orang-orang di tahun itu berpenampilan, semua memang benar-benar berbeda dengan yang dikenakannya. “Nona, aku mau mengganti pakaianku, di mana aku bisa membelinya?” tanya Sà shuāng pada seorang pejalan kaki yang melintas di depannya. Mungkin bagi gadis yang barusan ditegurnya, Sà shuāng terlihat seperti orang udik yang baru saja turun dari desa ke kota. Bagaimana mungkin dia tak tahu di mana membeli pakaian? Di depan Sà shuāng sekarang berdiri ada sebuah mall besar, dan dia membeli apa pun yang dia inginkan di sana. Gadis itu tertawa. “Kau tak tahu membeli pakaian seperti ini di mana?” Sà shuāng menggeleng, mimik wajahnya benar-benar polos. “Di sana ada sebuah
A Huang akhirnya masuk ke sebuah butik mewah. Di Distrik A, butik itu adalah butik yang menjual pakaian-pakaian mewah dengan brand terkenal dari seluruh dunia. Bisa dipastikan hanya orang-orang menengah ke atas yang mampu membeli barang-barang di sana. Wajahnya tercengang, dadanya bergetar hebat ketika melihat baju-baju yang ada di dalam butik. Bukan tercengang karena harga, ataupun merk-merk yang ada pada pakaian-pakaian tersebut. Melainkan tak tahu bagaimana memakai pakaian-pakaian yang terlihat kurang familiar bagi A Huang. “Permisi Nona, apakah Anda mau mencoba pakaian yang sedang Anda bawa itu?” tanya salah satu gadis penjual yang ada di dalam toko. “Aku tak tahu cara memakai pakaian ini, kau bisa membantuku?” tanya A Huang tersipu malu. “Ya, aku bisa membantu Anda. Tapi pakaian yang Anda pegang harganya lebih dari 20,000 yuan, Nona.” A Huang tak tahu berapa harga sepasang pakaian yang dipegangnya. Dia hanya tahu, dia masih memil
Ketika melihat Zheng Shi, dia merasa sangat familiar dengan wajah itu. Seperti pernah melihatnya entah di suatu tempat. Rasanya benar-benar tak asing, tapi di mana dia pernah bertemu dengannya?Sashuang mengamati wajah laki-laki yang berada tak jauh darinya. Wajah itu pernah dilihatnya sebelumnya.Zheng Shi terlihat begitu tampan dan menawan dengan setelah jas berwarna hitam, rambutnya yang disisir rapi ke belakang memperlihatkan dahinya, fitur wajahnya begitu jelas dan tegas.Sashuan tak percaya, ada manusia yang terlihat begitu sempurna di bumi.Selama ini dia menganggap A Wei adalah pria tertampan yang pernah ditemuinya. Tapi rupanya, masih ada pria lain yang mampu menandingi ketampanan kekasihnya?“Hallo?’Zheng Shi mengangkat satu tangannya ke udara, dan melambaikan ke arah wajah Sashuang yang terlihat tak memberikan ekspresi apa pun.“Eh, kenapa?” tanya Sashuang begitu menyadari jika sejak tadi dia masih
Mereka yang berada di dalam butik tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.“Jika menurutmu kau bisa mengubah beberapa tael emas ini menjadi mata uang di duniamu, aku mau menjualnya. Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup di tempat kalian. Jadi kau bisa membantuku, kan?” tanya Sashuang pada pegawai toko emas itu.Zheng Shi sendiri tak begitu peduli dengan uang tael emas yang ada di dalam kantong sutera milik Sashuang. Sejujurnya ada ketertarikan dirinya pada Sashuang. Dia pun merasa jika Sashuang sama sekali tak asing baginya.Gadis itu cantik di mata Zheng Shi.Kulitnya putih dan halus bak pualam, kedua alis yang tebal, hidungnya yang mancung, belum lagi kedua matanya yang bulat dan berbeda dari gadis china pada umumnya. Ditambah bibir Sashuang yang tipis dan berwarna merah muda, membuat Zheng Shi terus menatap gadis itu tanpa berkedip.Pegawai toko emas meraih kantong sutera yang disodorkan Sashuang padanya, dia meminta Sas
Mau tak mau Zheng Shi akhirnya menuruti keinginan Sashuang dengan terpaksa. Zheng Shi mengajak Sashuang untuk makan siang bersamanya, sekarang dia telah berganti pakaian dan terlihat lebih modern dari sebelumnya.Banyak pasang mata yang menatap Zheng Shi dan Sashuang, siapa yang tak mengenal Zheng Shi, mereka cukup terkejut begitu melihat Zheng Shi jalan dengan dengan seorang gadis, selama ini mereka tak pernah melihat pria itu dekat dengan perempuan manapun.Menurut kabar, Zheng Shi adalah tipe laki-laki yang sangat dingin, keras, dan juga arogan. Dia tak menyukai perempuan yang dengan penuh percaya diri menawarkan dirinya langsung padanya. Dia tak segan menendang perempuan itu keluar dari kota, dan membuat menjadi gembel dalam semalam.“Hei, kenapa sejak tadi kau diam saja?” tanya Sashuang.Suara Sashuang membuyarkan lamunan Zheng Shi, sejak tadi dia tak mendengarkan apa yang dikatakan Sashuang, dia tenggelam dalam pikirannya sendiri.
“Bagaimana?” tanya Sashuang. Dia tak pernah tahu, jika seorang gadis tak bisa sembarangan tinggal dengan laki-laki, apalagi mereka tak saling mengenal satu sama lain, tentu orang lain akan berpikiran yang tidak-tidak padanya. “Maaf, Nona. Sepertinya Anda suka untuk bercanda, bukan?” Bercanda? Zheng Shi berpikir jika saat ini Sashuang sedang berkelakar. Dia tak tahu jika yang baru saja diucapkannya adalah sesuatu yang sangat serius. Sashuang bersedia membayar, jika Zheng Shi mempersilakan untuk tinggal bersamanya. Tak lama kemudian pegawai dari toko emas datang kembali ke butik. “Nona, apakah Anda memiliki nomor rekening?” Kedua alis Sashuang berkerut. Nomor rekening? Apalagi itu? “Nomor rekening? Untuk apa, dan apa gunanya?” Semua yang berada di dalam bukti ingin tertawa sekencang-kencangnya melihat Sashuang yang begitu polosnya bertanya. Dia terlihat seperti gadis yang berasal dari pedalaman, da
Mereka yang berada di dalam butik tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.“Jika menurutmu kau bisa mengubah beberapa tael emas ini menjadi mata uang di duniamu, aku mau menjualnya. Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup di tempat kalian. Jadi kau bisa membantuku, kan?” tanya Sashuang pada pegawai toko emas itu.Zheng Shi sendiri tak begitu peduli dengan uang tael emas yang ada di dalam kantong sutera milik Sashuang. Sejujurnya ada ketertarikan dirinya pada Sashuang. Dia pun merasa jika Sashuang sama sekali tak asing baginya.Gadis itu cantik di mata Zheng Shi.Kulitnya putih dan halus bak pualam, kedua alis yang tebal, hidungnya yang mancung, belum lagi kedua matanya yang bulat dan berbeda dari gadis china pada umumnya. Ditambah bibir Sashuang yang tipis dan berwarna merah muda, membuat Zheng Shi terus menatap gadis itu tanpa berkedip.Pegawai toko emas meraih kantong sutera yang disodorkan Sashuang padanya, dia meminta Sas
Ketika melihat Zheng Shi, dia merasa sangat familiar dengan wajah itu. Seperti pernah melihatnya entah di suatu tempat. Rasanya benar-benar tak asing, tapi di mana dia pernah bertemu dengannya?Sashuang mengamati wajah laki-laki yang berada tak jauh darinya. Wajah itu pernah dilihatnya sebelumnya.Zheng Shi terlihat begitu tampan dan menawan dengan setelah jas berwarna hitam, rambutnya yang disisir rapi ke belakang memperlihatkan dahinya, fitur wajahnya begitu jelas dan tegas.Sashuan tak percaya, ada manusia yang terlihat begitu sempurna di bumi.Selama ini dia menganggap A Wei adalah pria tertampan yang pernah ditemuinya. Tapi rupanya, masih ada pria lain yang mampu menandingi ketampanan kekasihnya?“Hallo?’Zheng Shi mengangkat satu tangannya ke udara, dan melambaikan ke arah wajah Sashuang yang terlihat tak memberikan ekspresi apa pun.“Eh, kenapa?” tanya Sashuang begitu menyadari jika sejak tadi dia masih
A Huang akhirnya masuk ke sebuah butik mewah. Di Distrik A, butik itu adalah butik yang menjual pakaian-pakaian mewah dengan brand terkenal dari seluruh dunia. Bisa dipastikan hanya orang-orang menengah ke atas yang mampu membeli barang-barang di sana. Wajahnya tercengang, dadanya bergetar hebat ketika melihat baju-baju yang ada di dalam butik. Bukan tercengang karena harga, ataupun merk-merk yang ada pada pakaian-pakaian tersebut. Melainkan tak tahu bagaimana memakai pakaian-pakaian yang terlihat kurang familiar bagi A Huang. “Permisi Nona, apakah Anda mau mencoba pakaian yang sedang Anda bawa itu?” tanya salah satu gadis penjual yang ada di dalam toko. “Aku tak tahu cara memakai pakaian ini, kau bisa membantuku?” tanya A Huang tersipu malu. “Ya, aku bisa membantu Anda. Tapi pakaian yang Anda pegang harganya lebih dari 20,000 yuan, Nona.” A Huang tak tahu berapa harga sepasang pakaian yang dipegangnya. Dia hanya tahu, dia masih memil
Sà shuāng terus menatap gedung-gedung tinggi yang ada di sekelilingnya. Meski dia mendengar jawaban yang sama dari setiap orang yang ditanyakan perihal tahun, dia masih terus bertanya, seakan dia masih belum yakin. Jika dia berada di tahun 2021, lantas bagaimana caranya nanti dia akan kembali? Dia memperhatikan bagaimana orang-orang di tahun itu berpenampilan, semua memang benar-benar berbeda dengan yang dikenakannya. “Nona, aku mau mengganti pakaianku, di mana aku bisa membelinya?” tanya Sà shuāng pada seorang pejalan kaki yang melintas di depannya. Mungkin bagi gadis yang barusan ditegurnya, Sà shuāng terlihat seperti orang udik yang baru saja turun dari desa ke kota. Bagaimana mungkin dia tak tahu di mana membeli pakaian? Di depan Sà shuāng sekarang berdiri ada sebuah mall besar, dan dia membeli apa pun yang dia inginkan di sana. Gadis itu tertawa. “Kau tak tahu membeli pakaian seperti ini di mana?” Sà shuāng menggeleng, mimik wajahnya benar-benar polos. “Di sana ada sebuah
Sà shuāng mengucek-ucek matanya dan mencoba melihat sekelilingnya. Setelah beberapa saat, matanya akhirnya mulai terbiasa dengan cahaya dan ia melihat bahwa ia berada di tengah kota yang ramai hampir sama di zaman Dinasti Tang. Dia merasa heran dan gembira melihat bangunan-bangunan megah dan orang-orang yang berpakaian indah. Namun, Sà shuāng juga merasa cemas. Dia tahu bahwa perjalanan waktu ini memiliki konsekuensi yang besar dan ia harus berhati-hati agar tidak mengubah sejarah. Dia memutuskan untuk bertindak dengan hati-hati dan tidak menarik terlalu banyak perhatian pada dirinya sendiri. Sà shuāng mulai menjelajahi kota dan menemukan banyak hal yang menarik. Dia melihat pasar yang ramai dengan pedagang dan pengunjung yang bergegas kesana-kemari. Dia juga melihat istana kekaisaran yang megah dan para bangsawan yang berlalu-lalang dengan pakaian mewah. Namun, di tengah kesenangan dan kegembiraannya, Sà shuāng tidak melupakan peringatan A Wei tentang risiko yang ia ambil dengan m
Sà shuāng harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil keputusan untuk meninggalkan Kerajaan Langit dan merasakan kehidupan di Bumi. Dia harus memikirkan konsekuensi dari tindakannya dan mempertimbangkan apakah risiko dan bahaya yang akan dihadapinya sepadan dengan keinginannya untuk berpetualang. Dia juga harus menghormati peringatan A Wei, yang merupakan teman dan kekasihnya, dan mempertimbangkan nasihat yang diberikannya. Jika dia memutuskan untuk mengambil risiko, maka dia harus mempersiapkan diri dan mengambil tindakan yang bijaksana untuk menghindari hukuman dan membantu mengubah kehidupan seseorang tanpa mengubah jalannya sejarah secara signifikan. Sà shuāng masih memikirkan dunia di bawah sana, baginya dunia itu terlihat lebih menarik ketimbang kehidupannya yang terasa sangat monoton di langit. Seandainya saja A Wei mau diajaknya bermain-main sedikit di dunia bawah, dia akan mengajaknya pergi dan tak perlu kembali secepatnya ke langit. Tapi Kaisar Langit terkadan
Jenderal Langit— Liè Xīn Zhōng—kelihatan tengah gelisah akhir-akhir ini. Sudah beberapa hari wajahnya terlihat muram. Bahkan kaki tangannya sering kali terkena amukan kemarahan Jenderal Tiānkōng Zhī Xīng, entah apa yang tengah di pikirkan Liè Xīn Zhōng saat itu. Kerajaan Langit selama ratusan tahun selalu tampak indah di mata Sà shuāng, belum lagi kehidupan yang tenteram jauh dari kehidupan di bawah sana yang selalu penuh intrik dan kejahatan. Di langit, hanya ada ketenangan dan kedamaian, hidupnya terasa sangat monoton. Jenderal tampan bertubuh atletis yang tak lepas mengenakan qhangsam—pakaian khusus pria dewasa yang berwarna perak dengan jahitan benang-benang emas asli terlihat sangat menawan di matanya. Tapi Jenderal itu bersikap sangat dingin terhadap wanita, entah berapa ratus kali dia sudah melihatnya menolak wanita yang mendatangi, merayunya, hanya sekadar untuk menarik perhatian. Terkadang ada keinginan Sà shuāng untuk tahu seperti apa kehidupan di bumi, tapi A Wei—kekasi