Share

Bab 3 – Ini Jaman Apa?

Penulis: Isabella Arie
last update Terakhir Diperbarui: 2022-01-11 17:57:38

Sà shuāng mengucek-ucek matanya dan mencoba melihat sekelilingnya. Setelah beberapa saat, matanya akhirnya mulai terbiasa dengan cahaya dan ia melihat bahwa ia berada di tengah kota yang ramai  hampir sama di zaman Dinasti Tang. Dia merasa heran dan gembira melihat bangunan-bangunan megah dan orang-orang yang berpakaian indah.

Namun, Sà shuāng juga merasa cemas. Dia tahu bahwa perjalanan waktu ini memiliki konsekuensi yang besar dan ia harus berhati-hati agar tidak mengubah sejarah. Dia memutuskan untuk bertindak dengan hati-hati dan tidak menarik terlalu banyak perhatian pada dirinya sendiri.

Sà shuāng mulai menjelajahi kota dan menemukan banyak hal yang menarik. Dia melihat pasar yang ramai dengan pedagang dan pengunjung yang bergegas kesana-kemari. Dia juga melihat istana kekaisaran yang megah dan para bangsawan yang berlalu-lalang dengan pakaian mewah.

Namun, di tengah kesenangan dan kegembiraannya, Sà shuāng tidak melupakan peringatan A Wei tentang risiko yang ia ambil dengan melakukan perjalanan waktu ini. Dia terus berusaha untuk tidak mengubah sejarah dan memastikan bahwa setiap tindakannya tidak memiliki efek yang merusak.

Sà shuāng merasa senang dengan petualangannya dan menyadari bahwa keputusannya untuk berpetualang sepadan dengan risiko yang ia hadapi. Namun, dia juga menyadari bahwa ia harus bertanggung jawab atas tindakannya dan selalu berhati-hati dalam menjalankan perjalanan waktu di masa depan.

Suara dentuman terdengar memekakkan telinga Sà shuāng. Dia tak tahu apa yang terjadi, karena kedua matanya seakan buta sesaat, sinar yang dlihatnya pada lorong waktu tadi benar-benar membuat kedua matanya sakit.

Sà shuāng merasakan sakit di bagian bokong, dia berusaha bangkit berdiri sembari mengusap-usap bokong yang terasa nyeri.

“Hah? Ini di—di mana?” tanya Sà shuāng bingung melihat tempat asing.

Gedung-gedung tinggi mengelilingi Sà shuāng, saat itu dia terdampar dan terlempar tepat di jalan raya. Orang-orang menatap kebingungan melihat seorang gadis cantik berpakaian tradisional cina dengan dandanan klasik yang berdiri kebingungan di tengah jalan.  

“Ku—kurasa, lorong waktu itu melemparku ke jaman yang salah,” ucap Sà shuāng sendiri. Dia benar-benar buta, tak tahu berada di mana, semua orang yang melewatinya berpakaian berbeda dengan yang dikenakannya.

“Permisi, tahun berapa ini?” tanya Sà shuāngpada seorang pria tua yang sedang melintas.

“Bulan Januari 2023,” jawab pria itu dengan cepat.

“Hah? 2023? Aku tak pernah tahu penanggalan seperti ini di langit. Aduh ... mereka menatapku seperti orang asing.” Kata Sà shuāng.

Semua pejalan kaki yang melintas beranggapan jika mungkin Sà shuāngadalah salah satu pemeran figuran film kolosal, dan akan melakukan syuting. Mereka tertawa sembari berbisik-bisik satu sama lain.

Ada dua orang perempuan yang terus melirik ke arah Sà shuāng yang masih kebingungan. Bagaimana cara menyesuaikan diri dalam keadaan seperti ini?

“Permisi ini di daerah apa?” tanya Sà shuāng pada seorang perempuan lainnya yang melintas di sampingnya.

“Distrik A Kota Zhen. Kau sedang syuting?” tanya wanita itu.

Rasanya Sà shuāng ingin tertawa sembari menangis, kepalanya benar-benar dibuat berputar dengan keadaan kota yang sama sekali tak dikenalnya. Semua orang berpakaian sangat berbeda dari dirinya.

“Kota Zhen? Hahaha ... bagaimana caranya aku kembali? Atau mungkin akan ada petunjuk agar aku bisa segera kembali ke negara Langit, untuk sementara biar aku menikmati perjalanan di tempat aneh ini. Aku tak berharap bisa sampai di sini, sial!” gerutu Sà shuāng.

Sepanjang perjalanan, dia dibuat terkagum-kagum dengan banyaknya bangunan-bangunan tinggi serupa pencakar langit.

“Gadis itu aneh, siang bolong dan terik begini memakai pakaian seperti pemain drama china, apa dia mau syuting?” cibir salah satu warga di sana.

“Kasihan, cantik-cantik tapi gila. Dia mau main film silat di mana dengan dandanan seperti itu?” cibir wanita lain.

“Pemain figuran mana dia?” tanya pemuda jalanan.

Masih banyak percakapan-percakapan dalam benak orang-orang yang terbaca oleh Sà shuāng, dan dia tak mengambil pusing. Tapi saat itu perutnya berbunyi cukup kencang, dia lapar!

Sà shuāng melihat sebuah restoran kemudian masuk ke dalamnya.

“Paman aku mau makan,” ujar Sà shuāng pada seorang laki-laki yang berdiri di belakang meja kasir.

“Hah? Kau tinggal duduk saja dan catat pesananmu di sana,” tunjuk laki-laki yang berkisar usia 30-35 tahun itu. Tubuhnya gemuk, kulitnya putih, rona merah di kedua pipinya membuat pria tambun itu terlihat lucu.

Laki-laki di hadapanku terlihat seperti babi panggang. Sepertinya aku benar-benar kelaparan, batin Sà shuāng.

Dia berjalan ke arah meja dan duduk. Sebuah buku menu tersedia di atas meja, dia tak tahu harus memesan makanan apa, banyak sekali menunya.

Dia pun menulis chow mein di kertas menu.

“Hanya ini?” tanya laki-laki tambun tadi ketika melihat pesanan yang ditulis Sà shuāng.

Kalau dia memesan lebih dari satu menu, apa laki-laki itu akan membiarkannya memakan semua hidangan itu? Dia tak mengerti apakah makanan itu diberikan secara cuma-cuma atau dia harus membayarnya?

Sà shuāng sendiri kebingungan, alat pembayaran seperti apa yang digunakan di jaman itu. Dia hanya membawa sekeping uang emas yang berada didalam kantong sutera miliknya. Meski jumlahnya lebih dari cukup, apa mungkin laki-laki itu mau menerimanya.

Sà shuāng, Sà shuāng, entah akan menjadi apa hidupmu di dunia yang sama sekali asing!

Akhirnya Sà shuāng memesan lima macam menu, dan dalam sekejap menghabiskannya tanpa berpikir lebih panjang. Beberapa orang yang berada di dalam restoran sampai menganga melihat gadis bertubuh kecil itu mampu menghabiskan demikian banyak menu yang dipesannya seorang diri.

“Paman, apakah semua makanan itu gratis?” tanya Sà shuāng tanpa dosa, membuat laki-laki tambung itu membelalakkan kedua matanya dan menatap tajam ke arah Sà shuāng.

“Gratis?!” serunya dengan nada suara yang cukup tinggi.

“Eh, aku hanya bertanya. Aku tak tahu uang pembayaran seperti apa di duniamu. Apakah lima keping uang emas ini cukup?” tanya Sà shuāng menyodorkan lima uang keping emas asli ke hadapan lelaki tambun itu.

Laki-laki tambun itu terkejut, jumlah uang koin emas itu melebihi harga makanan yang baru saja dihabiskan A Huang. Uang koin emas itu benar-benar emas asli, satu koinnya saja hampir seberat 250 gram dan dia menyodorkan 5 keping?

“Kurasa satu koin emasmu cukup untuk membayar semua makanan yang masuk ke dalam perutmu,” jawab laki-laki itu dengan antusias kemudian mengambil satu keping koin emas dan memasukkannya ke dalam saku celananya.

Sà shuāngtak tahu harus berkata apa. Di Negara Langit, kepingan emas itu tak terlalu berarti karena dia dan keluarganya memiliki banyak sekali kepingan koin emas seperti itu dalam berbagai ukuran.

“Eh, apa kau yakin satu keping cukup?” tanya Sà shuāng seraya menatap ke telapak tangannya yang masih memegang sisa empat keping lagi.

Laki-laki tambun itu mengangguk. “Dengan satu keping ini, aku bisa beristirahat selama berminggu-minggu dan menutup restoranku. Kau ini dari planet mana, hah?”

“Aku .... baiklah, terima kasih banyak, Paman. Makananmu cukup enak. Aku pergi dulu,” pamit Sà shuāng menghilang dari restoran tersebut.

Bab terkait

  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 4 – Ketololan Sà shuāng

    Sà shuāng terus menatap gedung-gedung tinggi yang ada di sekelilingnya. Meski dia mendengar jawaban yang sama dari setiap orang yang ditanyakan perihal tahun, dia masih terus bertanya, seakan dia masih belum yakin. Jika dia berada di tahun 2021, lantas bagaimana caranya nanti dia akan kembali? Dia memperhatikan bagaimana orang-orang di tahun itu berpenampilan, semua memang benar-benar berbeda dengan yang dikenakannya. “Nona, aku mau mengganti pakaianku, di mana aku bisa membelinya?” tanya Sà shuāng pada seorang pejalan kaki yang melintas di depannya. Mungkin bagi gadis yang barusan ditegurnya, Sà shuāng terlihat seperti orang udik yang baru saja turun dari desa ke kota. Bagaimana mungkin dia tak tahu di mana membeli pakaian? Di depan Sà shuāng sekarang berdiri ada sebuah mall besar, dan dia membeli apa pun yang dia inginkan di sana. Gadis itu tertawa. “Kau tak tahu membeli pakaian seperti ini di mana?” Sà shuāng menggeleng, mimik wajahnya benar-benar polos. “Di sana ada sebuah

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-11
  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 5 – Pertemuan Yang Aneh

    A Huang akhirnya masuk ke sebuah butik mewah. Di Distrik A, butik itu adalah butik yang menjual pakaian-pakaian mewah dengan brand terkenal dari seluruh dunia. Bisa dipastikan hanya orang-orang menengah ke atas yang mampu membeli barang-barang di sana. Wajahnya tercengang, dadanya bergetar hebat ketika melihat baju-baju yang ada di dalam butik. Bukan tercengang karena harga, ataupun merk-merk yang ada pada pakaian-pakaian tersebut. Melainkan tak tahu bagaimana memakai pakaian-pakaian yang terlihat kurang familiar bagi A Huang. “Permisi Nona, apakah Anda mau mencoba pakaian yang sedang Anda bawa itu?” tanya salah satu gadis penjual yang ada di dalam toko. “Aku tak tahu cara memakai pakaian ini, kau bisa membantuku?” tanya A Huang tersipu malu. “Ya, aku bisa membantu Anda. Tapi pakaian yang Anda pegang harganya lebih dari 20,000 yuan, Nona.” A Huang tak tahu berapa harga sepasang pakaian yang dipegangnya. Dia hanya tahu, dia masih memil

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-11
  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 6 – Itu Emas Asli!

    Ketika melihat Zheng Shi, dia merasa sangat familiar dengan wajah itu. Seperti pernah melihatnya entah di suatu tempat. Rasanya benar-benar tak asing, tapi di mana dia pernah bertemu dengannya?Sashuang mengamati wajah laki-laki yang berada tak jauh darinya. Wajah itu pernah dilihatnya sebelumnya.Zheng Shi terlihat begitu tampan dan menawan dengan setelah jas berwarna hitam, rambutnya yang disisir rapi ke belakang memperlihatkan dahinya, fitur wajahnya begitu jelas dan tegas.Sashuan tak percaya, ada manusia yang terlihat begitu sempurna di bumi.Selama ini dia menganggap A Wei adalah pria tertampan yang pernah ditemuinya. Tapi rupanya, masih ada pria lain yang mampu menandingi ketampanan kekasihnya?“Hallo?’Zheng Shi mengangkat satu tangannya ke udara, dan melambaikan ke arah wajah Sashuang yang terlihat tak memberikan ekspresi apa pun.“Eh, kenapa?” tanya Sashuang begitu menyadari jika sejak tadi dia masih

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-17
  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 7 – Ingin Lebih Lama Di Bumi

    Mereka yang berada di dalam butik tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.“Jika menurutmu kau bisa mengubah beberapa tael emas ini menjadi mata uang di duniamu, aku mau menjualnya. Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup di tempat kalian. Jadi kau bisa membantuku, kan?” tanya Sashuang pada pegawai toko emas itu.Zheng Shi sendiri tak begitu peduli dengan uang tael emas yang ada di dalam kantong sutera milik Sashuang. Sejujurnya ada ketertarikan dirinya pada Sashuang. Dia pun merasa jika Sashuang sama sekali tak asing baginya.Gadis itu cantik di mata Zheng Shi.Kulitnya putih dan halus bak pualam, kedua alis yang tebal, hidungnya yang mancung, belum lagi kedua matanya yang bulat dan berbeda dari gadis china pada umumnya. Ditambah bibir Sashuang yang tipis dan berwarna merah muda, membuat Zheng Shi terus menatap gadis itu tanpa berkedip.Pegawai toko emas meraih kantong sutera yang disodorkan Sashuang padanya, dia meminta Sas

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-19
  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 8 – Mendadak Banyak Uang

    “Bagaimana?” tanya Sashuang. Dia tak pernah tahu, jika seorang gadis tak bisa sembarangan tinggal dengan laki-laki, apalagi mereka tak saling mengenal satu sama lain, tentu orang lain akan berpikiran yang tidak-tidak padanya. “Maaf, Nona. Sepertinya Anda suka untuk bercanda, bukan?” Bercanda? Zheng Shi berpikir jika saat ini Sashuang sedang berkelakar. Dia tak tahu jika yang baru saja diucapkannya adalah sesuatu yang sangat serius. Sashuang bersedia membayar, jika Zheng Shi mempersilakan untuk tinggal bersamanya. Tak lama kemudian pegawai dari toko emas datang kembali ke butik. “Nona, apakah Anda memiliki nomor rekening?” Kedua alis Sashuang berkerut. Nomor rekening? Apalagi itu? “Nomor rekening? Untuk apa, dan apa gunanya?” Semua yang berada di dalam bukti ingin tertawa sekencang-kencangnya melihat Sashuang yang begitu polosnya bertanya. Dia terlihat seperti gadis yang berasal dari pedalaman, da

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-28
  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 9 - Pernah Bertemu

    Mau tak mau Zheng Shi akhirnya menuruti keinginan Sashuang dengan terpaksa. Zheng Shi mengajak Sashuang untuk makan siang bersamanya, sekarang dia telah berganti pakaian dan terlihat lebih modern dari sebelumnya.Banyak pasang mata yang menatap Zheng Shi dan Sashuang, siapa yang tak mengenal Zheng Shi, mereka cukup terkejut begitu melihat Zheng Shi jalan dengan dengan seorang gadis, selama ini mereka tak pernah melihat pria itu dekat dengan perempuan manapun.Menurut kabar, Zheng Shi adalah tipe laki-laki yang sangat dingin, keras, dan juga arogan. Dia tak menyukai perempuan yang dengan penuh percaya diri menawarkan dirinya langsung padanya. Dia tak segan menendang perempuan itu keluar dari kota, dan membuat menjadi gembel dalam semalam.“Hei, kenapa sejak tadi kau diam saja?” tanya Sashuang.Suara Sashuang membuyarkan lamunan Zheng Shi, sejak tadi dia tak mendengarkan apa yang dikatakan Sashuang, dia tenggelam dalam pikirannya sendiri.

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-12
  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 1 – Kerajaan Langit

    Jenderal Langit— Liè Xīn Zhōng—kelihatan tengah gelisah akhir-akhir ini. Sudah beberapa hari wajahnya terlihat muram. Bahkan kaki tangannya sering kali terkena amukan kemarahan Jenderal Tiānkōng Zhī Xīng, entah apa yang tengah di pikirkan Liè Xīn Zhōng saat itu. Kerajaan Langit selama ratusan tahun selalu tampak indah di mata Sà shuāng, belum lagi kehidupan yang tenteram jauh dari kehidupan di bawah sana yang selalu penuh intrik dan kejahatan. Di langit, hanya ada ketenangan dan kedamaian, hidupnya terasa sangat monoton. Jenderal tampan bertubuh atletis yang tak lepas mengenakan qhangsam—pakaian khusus pria dewasa yang berwarna perak dengan jahitan benang-benang emas asli terlihat sangat menawan di matanya. Tapi Jenderal itu bersikap sangat dingin terhadap wanita, entah berapa ratus kali dia sudah melihatnya menolak wanita yang mendatangi, merayunya, hanya sekadar untuk menarik perhatian. Terkadang ada keinginan Sà shuāng untuk tahu seperti apa kehidupan di bumi, tapi A Wei—kekasi

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-11
  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 2 – Turun Ke Bumi

    Sà shuāng harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil keputusan untuk meninggalkan Kerajaan Langit dan merasakan kehidupan di Bumi. Dia harus memikirkan konsekuensi dari tindakannya dan mempertimbangkan apakah risiko dan bahaya yang akan dihadapinya sepadan dengan keinginannya untuk berpetualang. Dia juga harus menghormati peringatan A Wei, yang merupakan teman dan kekasihnya, dan mempertimbangkan nasihat yang diberikannya. Jika dia memutuskan untuk mengambil risiko, maka dia harus mempersiapkan diri dan mengambil tindakan yang bijaksana untuk menghindari hukuman dan membantu mengubah kehidupan seseorang tanpa mengubah jalannya sejarah secara signifikan. Sà shuāng masih memikirkan dunia di bawah sana, baginya dunia itu terlihat lebih menarik ketimbang kehidupannya yang terasa sangat monoton di langit. Seandainya saja A Wei mau diajaknya bermain-main sedikit di dunia bawah, dia akan mengajaknya pergi dan tak perlu kembali secepatnya ke langit. Tapi Kaisar Langit terkadan

    Terakhir Diperbarui : 2022-01-11

Bab terbaru

  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 9 - Pernah Bertemu

    Mau tak mau Zheng Shi akhirnya menuruti keinginan Sashuang dengan terpaksa. Zheng Shi mengajak Sashuang untuk makan siang bersamanya, sekarang dia telah berganti pakaian dan terlihat lebih modern dari sebelumnya.Banyak pasang mata yang menatap Zheng Shi dan Sashuang, siapa yang tak mengenal Zheng Shi, mereka cukup terkejut begitu melihat Zheng Shi jalan dengan dengan seorang gadis, selama ini mereka tak pernah melihat pria itu dekat dengan perempuan manapun.Menurut kabar, Zheng Shi adalah tipe laki-laki yang sangat dingin, keras, dan juga arogan. Dia tak menyukai perempuan yang dengan penuh percaya diri menawarkan dirinya langsung padanya. Dia tak segan menendang perempuan itu keluar dari kota, dan membuat menjadi gembel dalam semalam.“Hei, kenapa sejak tadi kau diam saja?” tanya Sashuang.Suara Sashuang membuyarkan lamunan Zheng Shi, sejak tadi dia tak mendengarkan apa yang dikatakan Sashuang, dia tenggelam dalam pikirannya sendiri.

  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 8 – Mendadak Banyak Uang

    “Bagaimana?” tanya Sashuang. Dia tak pernah tahu, jika seorang gadis tak bisa sembarangan tinggal dengan laki-laki, apalagi mereka tak saling mengenal satu sama lain, tentu orang lain akan berpikiran yang tidak-tidak padanya. “Maaf, Nona. Sepertinya Anda suka untuk bercanda, bukan?” Bercanda? Zheng Shi berpikir jika saat ini Sashuang sedang berkelakar. Dia tak tahu jika yang baru saja diucapkannya adalah sesuatu yang sangat serius. Sashuang bersedia membayar, jika Zheng Shi mempersilakan untuk tinggal bersamanya. Tak lama kemudian pegawai dari toko emas datang kembali ke butik. “Nona, apakah Anda memiliki nomor rekening?” Kedua alis Sashuang berkerut. Nomor rekening? Apalagi itu? “Nomor rekening? Untuk apa, dan apa gunanya?” Semua yang berada di dalam bukti ingin tertawa sekencang-kencangnya melihat Sashuang yang begitu polosnya bertanya. Dia terlihat seperti gadis yang berasal dari pedalaman, da

  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 7 – Ingin Lebih Lama Di Bumi

    Mereka yang berada di dalam butik tak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.“Jika menurutmu kau bisa mengubah beberapa tael emas ini menjadi mata uang di duniamu, aku mau menjualnya. Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup di tempat kalian. Jadi kau bisa membantuku, kan?” tanya Sashuang pada pegawai toko emas itu.Zheng Shi sendiri tak begitu peduli dengan uang tael emas yang ada di dalam kantong sutera milik Sashuang. Sejujurnya ada ketertarikan dirinya pada Sashuang. Dia pun merasa jika Sashuang sama sekali tak asing baginya.Gadis itu cantik di mata Zheng Shi.Kulitnya putih dan halus bak pualam, kedua alis yang tebal, hidungnya yang mancung, belum lagi kedua matanya yang bulat dan berbeda dari gadis china pada umumnya. Ditambah bibir Sashuang yang tipis dan berwarna merah muda, membuat Zheng Shi terus menatap gadis itu tanpa berkedip.Pegawai toko emas meraih kantong sutera yang disodorkan Sashuang padanya, dia meminta Sas

  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 6 – Itu Emas Asli!

    Ketika melihat Zheng Shi, dia merasa sangat familiar dengan wajah itu. Seperti pernah melihatnya entah di suatu tempat. Rasanya benar-benar tak asing, tapi di mana dia pernah bertemu dengannya?Sashuang mengamati wajah laki-laki yang berada tak jauh darinya. Wajah itu pernah dilihatnya sebelumnya.Zheng Shi terlihat begitu tampan dan menawan dengan setelah jas berwarna hitam, rambutnya yang disisir rapi ke belakang memperlihatkan dahinya, fitur wajahnya begitu jelas dan tegas.Sashuan tak percaya, ada manusia yang terlihat begitu sempurna di bumi.Selama ini dia menganggap A Wei adalah pria tertampan yang pernah ditemuinya. Tapi rupanya, masih ada pria lain yang mampu menandingi ketampanan kekasihnya?“Hallo?’Zheng Shi mengangkat satu tangannya ke udara, dan melambaikan ke arah wajah Sashuang yang terlihat tak memberikan ekspresi apa pun.“Eh, kenapa?” tanya Sashuang begitu menyadari jika sejak tadi dia masih

  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 5 – Pertemuan Yang Aneh

    A Huang akhirnya masuk ke sebuah butik mewah. Di Distrik A, butik itu adalah butik yang menjual pakaian-pakaian mewah dengan brand terkenal dari seluruh dunia. Bisa dipastikan hanya orang-orang menengah ke atas yang mampu membeli barang-barang di sana. Wajahnya tercengang, dadanya bergetar hebat ketika melihat baju-baju yang ada di dalam butik. Bukan tercengang karena harga, ataupun merk-merk yang ada pada pakaian-pakaian tersebut. Melainkan tak tahu bagaimana memakai pakaian-pakaian yang terlihat kurang familiar bagi A Huang. “Permisi Nona, apakah Anda mau mencoba pakaian yang sedang Anda bawa itu?” tanya salah satu gadis penjual yang ada di dalam toko. “Aku tak tahu cara memakai pakaian ini, kau bisa membantuku?” tanya A Huang tersipu malu. “Ya, aku bisa membantu Anda. Tapi pakaian yang Anda pegang harganya lebih dari 20,000 yuan, Nona.” A Huang tak tahu berapa harga sepasang pakaian yang dipegangnya. Dia hanya tahu, dia masih memil

  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 4 – Ketololan Sà shuāng

    Sà shuāng terus menatap gedung-gedung tinggi yang ada di sekelilingnya. Meski dia mendengar jawaban yang sama dari setiap orang yang ditanyakan perihal tahun, dia masih terus bertanya, seakan dia masih belum yakin. Jika dia berada di tahun 2021, lantas bagaimana caranya nanti dia akan kembali? Dia memperhatikan bagaimana orang-orang di tahun itu berpenampilan, semua memang benar-benar berbeda dengan yang dikenakannya. “Nona, aku mau mengganti pakaianku, di mana aku bisa membelinya?” tanya Sà shuāng pada seorang pejalan kaki yang melintas di depannya. Mungkin bagi gadis yang barusan ditegurnya, Sà shuāng terlihat seperti orang udik yang baru saja turun dari desa ke kota. Bagaimana mungkin dia tak tahu di mana membeli pakaian? Di depan Sà shuāng sekarang berdiri ada sebuah mall besar, dan dia membeli apa pun yang dia inginkan di sana. Gadis itu tertawa. “Kau tak tahu membeli pakaian seperti ini di mana?” Sà shuāng menggeleng, mimik wajahnya benar-benar polos. “Di sana ada sebuah

  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 3 – Ini Jaman Apa?

    Sà shuāng mengucek-ucek matanya dan mencoba melihat sekelilingnya. Setelah beberapa saat, matanya akhirnya mulai terbiasa dengan cahaya dan ia melihat bahwa ia berada di tengah kota yang ramai hampir sama di zaman Dinasti Tang. Dia merasa heran dan gembira melihat bangunan-bangunan megah dan orang-orang yang berpakaian indah. Namun, Sà shuāng juga merasa cemas. Dia tahu bahwa perjalanan waktu ini memiliki konsekuensi yang besar dan ia harus berhati-hati agar tidak mengubah sejarah. Dia memutuskan untuk bertindak dengan hati-hati dan tidak menarik terlalu banyak perhatian pada dirinya sendiri. Sà shuāng mulai menjelajahi kota dan menemukan banyak hal yang menarik. Dia melihat pasar yang ramai dengan pedagang dan pengunjung yang bergegas kesana-kemari. Dia juga melihat istana kekaisaran yang megah dan para bangsawan yang berlalu-lalang dengan pakaian mewah. Namun, di tengah kesenangan dan kegembiraannya, Sà shuāng tidak melupakan peringatan A Wei tentang risiko yang ia ambil dengan m

  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 2 – Turun Ke Bumi

    Sà shuāng harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum mengambil keputusan untuk meninggalkan Kerajaan Langit dan merasakan kehidupan di Bumi. Dia harus memikirkan konsekuensi dari tindakannya dan mempertimbangkan apakah risiko dan bahaya yang akan dihadapinya sepadan dengan keinginannya untuk berpetualang. Dia juga harus menghormati peringatan A Wei, yang merupakan teman dan kekasihnya, dan mempertimbangkan nasihat yang diberikannya. Jika dia memutuskan untuk mengambil risiko, maka dia harus mempersiapkan diri dan mengambil tindakan yang bijaksana untuk menghindari hukuman dan membantu mengubah kehidupan seseorang tanpa mengubah jalannya sejarah secara signifikan. Sà shuāng masih memikirkan dunia di bawah sana, baginya dunia itu terlihat lebih menarik ketimbang kehidupannya yang terasa sangat monoton di langit. Seandainya saja A Wei mau diajaknya bermain-main sedikit di dunia bawah, dia akan mengajaknya pergi dan tak perlu kembali secepatnya ke langit. Tapi Kaisar Langit terkadan

  • KARMA DOSA TERINDAH MASA LALU   Bab 1 – Kerajaan Langit

    Jenderal Langit— Liè Xīn Zhōng—kelihatan tengah gelisah akhir-akhir ini. Sudah beberapa hari wajahnya terlihat muram. Bahkan kaki tangannya sering kali terkena amukan kemarahan Jenderal Tiānkōng Zhī Xīng, entah apa yang tengah di pikirkan Liè Xīn Zhōng saat itu. Kerajaan Langit selama ratusan tahun selalu tampak indah di mata Sà shuāng, belum lagi kehidupan yang tenteram jauh dari kehidupan di bawah sana yang selalu penuh intrik dan kejahatan. Di langit, hanya ada ketenangan dan kedamaian, hidupnya terasa sangat monoton. Jenderal tampan bertubuh atletis yang tak lepas mengenakan qhangsam—pakaian khusus pria dewasa yang berwarna perak dengan jahitan benang-benang emas asli terlihat sangat menawan di matanya. Tapi Jenderal itu bersikap sangat dingin terhadap wanita, entah berapa ratus kali dia sudah melihatnya menolak wanita yang mendatangi, merayunya, hanya sekadar untuk menarik perhatian. Terkadang ada keinginan Sà shuāng untuk tahu seperti apa kehidupan di bumi, tapi A Wei—kekasi

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status