Share

Perang Mata

Bian mengumpati orang yang berada di hadapannya. Sayangnya ia tak mampu mengeluarkan suara, maka umpatan tersebut hanya menumpuk dalam hati. Jari-jari Bian mengepal meski pergelangan tangannya terikat. Bian ingin menendang dengan kakinya tetapi itu juga tidak bisa. Sial memang sial, ia tak bisa menyalurkan emosinya.

Archi merasa tidak enak dengan pria di hadapannya. Ia tahu dari tatapan pria tersebut memancarkan amarah. Tadi—sewaktu Archi tak sengaja menabrak Bian—ia tak sengaja melihat passport, bisa dipastikan bahwa pria itu bukan warga Singapore. Entah dosa apa ia bisa membawa kesialan untuk turis. Mungkin saja setelah ini, pria itu akan trauma berkunjung ke Singapore. Archi menatap dua pria yang membawanya tadi dan berharap mereka melepaskan tapes dari mulutnya. Ia ingin mengutarakan bahwa pria ini tidak bersalah.

Archi dan Bian saling tatap meski arti tatapan mereka berbeda. Bian dengan kemarahannya dan Archi dengan penuh penyesalannya. Bayang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status