Share

Keduanya hancur

Byanca tersentak. Punggungnya sakit tak tertahan. Ia menatap wajah Dewo yang terlihat panik. Sedetik kemudian ia merasakan seperti seseorang menarik benda dari punggungnya. Itu sangat sakit juga sehingga ia tak mampu mempertahankan kesadarannya.

Bian mematung. Ia bersimpuh di belakang Byanca, tangannya masih menggenggam pisau yang mengalir darah Byanca. Ia tidak bisa berkata apa-apa, kesedihan dan rasa bersalah meliputi perasaannya. Ini jauh lebih hancur pada saat dia diam-diam menyaksikan Byanca terbang ke Busa. Setidaknya waktu itu ia masih bisa melihat senyum manis Byanca.

Air matanya keluar. Ia mengepalkan tangan dan melirik Indira yang hanya diam saja melihat Byanca. Terkadang wanita itu tertawa seperti orang gila. Bian tak bisa menoleransi lagi, ia berdiri dan mencekik leher Indira. “Apa yang kamu lakukan, Indira?”

Karma sangat cepat. Baru beberapa jam yang lalu, ia lah yang mencekik Byanca dan sekarang ia pula yang merasakan apa yang Byanca ra

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status