Share

BAB 22: Bujukan Maut

Author: LeeNaGie
last update Last Updated: 2024-08-07 21:27:15

Arini menatap ke dalam netra sayu Brandon. Tidak ada gurauan terlihat di sana. Pria itu serius dengan perkataannya. Tiba-tiba saja jantungnya berdebar membayangkan akan menikah dengan Bran.

Sesaat kemudian, Arini kembali tersadar. Bukan waktu terbuai oleh perasaan. Ada hal yang jauh lebih penting dari perasaannya dan Brandon, yaitu Lisa dan warisan yang terancam lepas darinya. Satu detik kemudian bibir mungil itu tertarik ke samping, lalu mengeluarkan tawa keras.

“Lo udah ngantuk, Bran. Capek banget pasti. Tidur gih,” katanya terdengar seperti perintah. Arini melarikan diri dari topik pembicaraan paling menakutkan tahun ini. Pernikahan.

“Gue nggak lagi ngantuk, In.” Brandon melebarkan mata sayunya, agar Arini bisa melihat lebih lekat lagi. “Tuh. Malah melek banget dan nggak nguap juga.”

Brandon tidak ingin menunda lagi. Bagaimanapun juga, ia harus mengutarakan keinginan dan keseriusannya untuk menikahi Arini.

“Kok diam?” desaknya ketika Arini hening seribu bahasa.

“Lo pengkhianat, Bra
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 23: Apa Itu Cinta?

    Kening Brandon berkerut mendengar perkataan Arini. Mau menikah asalkan ia menerima perjodohan itu? Bagaimana mungkin? Mustahil mereka menikah, jika Bran setuju dengan perjodohan konyol tersebut.“Jangan bercanda deh, In. Lo mau nikah kalau gue terima perjodohan sialan itu?” Brandon berusaha mengontrol nada suara agar tidak meninggi.Arini mengangguk tanpa ragu.“Nggak bisa! Gimana gue bisa nikah sama lo kalau mau dijodohkan? Udah jelas nanti bakalan nikah sama cewek itu,” tutur Brandon keberatan.Jari-jari Arini membelai lembut pinggir rahang yang membingkai wajah Brandon. Tatapannya mengamati pria itu lekat.“Gue mau jadi selingkuhan lo untuk sementara, Bran.” Arini terus membujuk Brandon dengan segala cara.Brandon tertawa pilu, lalu menggeleng tegas. “Lo bukan selingkuhan gue, In. Lo sahabat gue. satu-satunya wanita yang akan jadi istri gue, bukan selingkuhan!”Pria itu menegakkan tubuh yang bersandar di punggung sofa, lalu memberi kecupan di bibir Arini. “Hanya lo orang yang ingin

    Last Updated : 2024-08-08
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 24: Terciduk

    Arini panik luar biasa. Dia langsung bangun, lalu mengambil semua pakaian yang tadinya tergeletak di lantai. Brandon juga melakukan hal yang sama, sebelum pintu kamar yang tidak dikunci terbuka sebentar lagi. Pria itu cukup mengenakan celana boxer untuk keluar dari sana.“Gue ke sana dulu,” cetus Arini ngacir ke kamar mandi tidak peduli dengan mata Brandon yang menatap liar ke tubuh polosnya. Andai saja Lisa tidak ada di apartemen, ia pasti sudah ikut ke kamar mandi bersama wanita itu.“Kamu sudah bangun, Bran?” Lisa mengetuk pintu kamar tiga kali, sebelum membukanya.Pintu kamar mandi terbuka bersamaan dengan kemunculan Lisa di sela pintu kamar. Wanita paruh baya itu mengerutkan kening melihat Brandon, lalu pindah ke arah tempat yang dilihat putranya. Sebagai seorang ibu, ia tahu Bran benar-benar tegang dan ketakutan.“Maaf kalau Mama masuk saja ke sini. Habis kamu ditelepon tidak ada jawaban,” ucap Lisa mengamati kondisi kamar Brandon. Matanya menyipit ketika menatap kasur yang bena

    Last Updated : 2024-08-09
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 25: Rencana Lisa

    Sumpah demi apapun, tulang kaki Arini terasa seperti jeli ketika berjalan keluar dari kamar. Setelah berdebat kecil dengan Brandon barusan, ia akhirnya memutuskan bertemu dengan Lisa di ruang tamu. Tidak ada jalan untuk kabur dari masalah ini. Apapun itu ia harus menghadapi, meski risiko kehilangan Brandon dan Lisa jauh lebih besar terjadi.Kepalanya menunduk sangat dalam di sela perasaan yang berkecamuk. Malu lebih mendominasi sekarang. Apa yang akan dikatakan kepada Lisa? Arini berani bertaruh reaksi wanita paruh baya itu akan sama dengan orang tua lain, setelah tahu ada wanita yang tidur dengan anaknya. Cap perempuan murahan tentu bisa disematkan, apalagi statusnya yang rentan dengan penilaian picik yaitu janda.“Rin,” sapa Lisa terdengar lembut. Tidak ada emosi yang terdengar dari nada suaranya.Arini masih belum berani mengangkat pandangan, meski Brandon memegang erat tangannya sebagai bentuk dukungan penuh. Terutama setelah mendengar sapaan bersahabat dari Lisa. Setidaknya wanit

    Last Updated : 2024-08-10
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 26: Lampu Hijau dan Lampu Merah

    “Hal pertama yang harus kamu lakukan, temui wanita itu minggu depan. Setelah itu kita diskusi lagi. Oke?” Lisa mewanti-wanti Brandon agar tetap menemui perempuan yang telah dipilih Sandy untuknya.“Rin. Tante minta kamu bersabar dulu ya, Nak. Tante akan cari jalan keluar untuk kita semua.” Lisa beralih kepada Arini, kemudian menepuk lembut punggung tangannya. Senyum haru terukir di paras yang masih cantik di usia paruh baya tersebut.“Sini peluk dulu.” Dia menarik Arini ke dalam pelukan seraya menarik napas berat. “Maaf kalau Tante egois. Tante sudah tidak sabar ingin ucapkan selamat datang di keluarga Harun, Nak.”Arini tersenyum tipis ketika perasaan bersalah bercokol di hati, karena telah membohongi Lisa. Ingin rasanya berkata bahwa ia tidak memiliki hubungan cinta dengan Brandon. Namun, bagaimana tanggapan Lisa jika tahu mereka hanya bersenang-senang, meski tanpa cinta? Ya, tidak sepenuhnya juga seperti itu, karena Bran telah melibatkan perasaan di sana.“Iya, Tan.” Hanya itu yang

    Last Updated : 2024-08-11
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 27: Jaga Jarak?

    AriniApa yang terjadi akhir-akhir ini sungguh di luar dugaan Arini. Mulai dari bercinta dengan sahabat sendiri hingga beberapa fakta yang ia baru ketahui. Termasuk dengan pengakuan cinta dari Brandon. Kadang-kadang perutnya menjadi mulas ketika memikirkan itu semua.Apalagi saat Lisa menjodohkan Brandon untuk mengalihkan pikirannya, karena tahu sang anak mencintai Arini. Belum lagi dengan rencana membuat Arini menyadari cintanya kepada Bran.“Astaga! Gue pasti lagi mimpi,” gumam Arini seraya menepuk keras kedua belah pipi. Beruntung tidak ada orang di lorong menuju lift gedung.Mata terpejam erat beberapa detik sebelum terbuka lagi. Tilikan mata cokelat itu berhenti saat melihat seorang pria bertubuh tinggi dan bermata sipit sedang tersenyum dari kejauhan kepadanya. Orang itu adalah Fahmi. Sepertinya baru saja kembali dari gerai Starglass membawa dua cup kopi hangat. Terlihat jelas dari jenis gelas yang dibawa.“Buat kamu, Rin,” kata Fahmi menyerahkan kopi yang ada di tangan kanan, “

    Last Updated : 2024-08-12
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 28: Cemburu Buta

    BrandonKedatangan Lisa yang mendadak tadi pagi, bagaikan embun penyejuk dalam hati Brandon. Tentu saja berkaitan dengan hubungannya dengan Arini, bukan perjodohan konyol tersebut. Dia lega mendapatkan lampu hijau dari sang Ibu, dan Arini juga tidak marah dengan pengakuan cintanya.Senyum yang mengembang langsung pudar ketika ingat dengan Fahmi. Penyesalan mulai menguasai diri, karena telah menjodohkan pria itu dengan Arini. Rasa takut akan penolakan dari wanita itu ternyata tidak menjadi kenyataan. Jadi tidak ada alasan baginya lagi menjodohkan sang sahabat dengan pria itu.Arini hanya miliknya. Dia tidak akan membiarkan siapapun merebut wanita itu, termasuk Fahmi. Rasa cemburulah yang mengantarkan Brandon tiba satu jam lebih awal di kantor. Bayangan Arini dan Fahmi bercengkerama seperti biasa, memenuhi rongga kepalanya sekarang.Setelah tiba di lantai tujuh, Brandon segera memasuki floor. Pandangan netra sayunya beredar di seluruh kubikel channel chat, mencari keberadaan perempuan b

    Last Updated : 2024-08-13
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 29: Pertemuan Pertama dengan Farzan

    Dua hari kemudianBibir mungil tertarik ke samping ketika merasakan seseorang memeluk tubuh dari belakang. Perlahan netra cokelat lebar itu mengerjap memandang pantulan diri di cermin. Terasa bibir lembab memberi kecupan di samping lehernya.“Udah bangun,” sapa Brandon saat merasakan Arini mulai bergerak kecil.“Hmmm ….” Arini memutar balik tubuh perlahan ke belakang. “Jam berapa sih?”“Baru jam lima. Tidur lagi aja kalau masih ngantuk,” anjur Bran seraya menyeka poni Arini.Kepala yang dihiasi rambut panjang itu menggeleng pelan. “Takut ketiduran. Janji ketemu Tante Lisa jam delapan soalnya di rumah.”Lisa meminta Arini untuk datang ke Menteng Dalam terlebih dahulu, sebelum menghabiskan waktu berbelanja. Rencananya mereka akan berangkat pagi dan kembali lagi sore hari. Jangan ditanyakan lagi bagaimana reaksi Brandon ketika tahu hal itu.“Ngapain sih belanja seharian? Kita sama-sama libur, In. Gue pengin kita di apartemen aja. Bercinta seharian.”“Kayak suami istri aja deh, bercinta s

    Last Updated : 2024-08-14
  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 30: Reuni Keluarga

    Sepasang mata hitam kecil memandang Arini dan Brandon bergantian. Rahang yang membingkai bagian wajah yang masih tampak memesona itu mengeras. Pria paruh baya yang berdiri di depan mereka menarik napas singkat sebelum mengeluarkan rangkaian kata.“Sedang apa kalian berdua di dalam kamar dengan pintu tertutup?” Bukannya menyapa kedua insan itu, Sandy malah mengajukan pertanyaan dengan nada menghakimi.“Bukan urusan Papa,” tanggap Brandon menahan kesal.Sandy mematut lama Arini yang salah tingkah dan tidak berani menatapnya. “Kalian sudah dewasa, tidak pantas berdua saja di dalam kamar.”Brandon mendengkus menanggapi ucapan Sandy barusan. “Pantas? Oh, jadi menurut Papa punya anak di luar nikah itu lebih pantas?”“Brandon!” tegur Sandy meradang.“Kenapa? Aku salah?” tantang Brandon dengan sorot mata menegang.“Bran.” Arini memegang lengan Brandon sembari menggeleng pelan. Dia tidak ingin pria itu menjadi anak durhaka yang melawan kepada orang tua. Bagaimanapun, Sandy tetap ayahnya.“Sara

    Last Updated : 2024-08-15

Latest chapter

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   SPECIAL CHAPTER: LISA - SANDY

    LISAAku menatap nanar sesosok tubuh yang kini terbaring lemah di tempat tidur ruangan ICU. Pria yang menjadi cinta dalam hidup dan ayah dari putraku tak sadarkan diri dua minggu belakangan. Mas Sandy pingsan setelah Bran menyerahkan bukti penggelapan dana yang melibatkan istri mudanya, Ayu.Kalian benar, selama enam tahun belakangan diri ini dimadu olehnya. Aku tak pernah mendunga sebelumnya Mas Sandy akan mengkhianati cinta kami dengan menikahi wanita lain yang usianya jauh lebih muda dariku, apalagi seusia dengan putra kami, Brandon.Jangan ditanya lagi betapa hancur hati ini saat tahu dia menikah lagi, tapi ternyata itu tak mampu membuatku membencinya. Rumah tangga yang kami bina selama dua puluh lima tahun dengan penuh cinta mampu membuatku memaafkannya. Ya, aku sangat mencintai pria itu.“Maafkan Mas, Lis. Mas sungguh tidak ingin mengkhianati cinta kita, tapi kejadian itu membuatnya hamil. Mas harus bertanggung jawab,” ucap Mas Sandy ketika aku tahu pengkhianatannya.Ayu, maduku

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   Extra Part 2: Kebahagiaan

    Beberapa bulan kemudianEnam pasang mata melihat sesosok bayi yang sedang tertidur pulas di dalam box yang kini berada di ruang tamu. Keenam orang itu mengelilingi dengan tatapan takjub ke arah Elfarehza, putra pertama Arini dan Brandon.“Aku pengin punya anak juga!” seru Siti sambil bertepuk sekali.“Nikah gih. Udah ada calonnya ini. Tunggu apa lagi?” ledek Edo yang berdiri di sebelah Widya.“Kalian jangan pacaran lama-lama. Buruan nikah,” cetus Arini semangat.Mereka berenam melihat ke arah Arini yang sedang bermain dengan Rezky, putra Moza. Batita itu sangat bahagia bisa bertemu lagi dengannya. Ternyata Arini tipe wanita yang dengan mudah mencuri perhatian anak-anak. Buktinya Rezky dan Farzan langsung lengket dengan perempuan itu.Keenam tamu tersebut mengambil duduk di tempat masing-masing, meninggalkan El—panggilan Elfarehza—yang masih tidur pulas di dalam box.“Bang Edo dan Widya kapan mau nikah?” tanya Arini menyipitkan mata ke arah mereka.Betul sekali, Edo dan Widya menjalin

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   Extra Part 1: Pernikahan Keysa

    Memasuki usia kandungan delapan bulan, Arini mulai diserang gangguan tidur. Posisi tidur terasa tidak nyaman membuatnya sebentar miring ke kiri dan sebentar ke kanan. Ketika telentang, ia kesulitan bernapas. Alhasil pagi ini ia masih mengantuk.Keinginan untuk tidur lagi setelah salat Subuh, tidak bisa terwujudkan. Empat jam lagi, ia akan berangkat ke pesta pernikahan Keysa. Artinya, ini adalah kesempatan Arini bertemu dengan produser idola. Siapa lagi jika bukan Raline Rahardian yang merupakan sahabat karib mantan atasannya tersebut.Keysa yang tidak tahu tentang kehamilan Arini malah memintanya menjadi pagar ayu dan mengirimkan kebaya lima hari lalu. Jelas saja kebaya tersebut tidak muat di tubuh Arini yang sudah melar. Belum lagi kandungan yang membesar. Alhasil, ia harus meminta bantuan Georgio untuk membuat ulang gaun yang sama.“Konyol nggak sih pagar ayu lagi hamil?” celetuk Arini merasa aneh saat Keysa kekeh memintanya jadi pagar ayu, meski sudah tahu ia sedang hamil.“Sekali-

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 100: Menuai Hasil Perbuatan Sendiri

    Pagi harinya, Arini terbangun dengan perasaan masih belum percaya kalau Brandon benar-benar ada di sampingnya. Pria itu tidur dengan rambut gondrong yang tidak diikat. Ternyata apa yang terjadi tadi malam bukanlah mimpi.Arini juga ingat bagaimana mereka melepas kerinduan tadi malam sampai bercinta di kamar mantan pacar Brandon. Jika diingat-ingat malu juga melakukannya di sana. Namun, tiga bulan sepi yang dilalui tidak mengizinkan mereka menunggu sampai tiba di apartemen.Mereka mengisi malam dengan berbagi cerita, termasuk bagaimana Brandon bisa tahu kalau Arini ada di rumah Moza. Barulah Arini tahu, kalau pria itu pernah melihat postingan Moza dan mendengar suaranya ketika menelepon.“Ibu hamil yang gue lihat di Teras Kota, anak kecil usia tiga tahunan, suara Moza waktu gue telepon lo sampai postingan foto hasil USG di IG Moza. Semuanya tuntun gue sampai temukan tempat lo sembunyi, In,” papar Brandon tadi malam.Selesai mandi, Arini dan Brandon langsung pamitan kepada Moza dan Suke

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 99: Mengetahui Kebenaran

    AriniArini tenggelam dalam pikiran sendiri. Dia masih ingat dengan pertemuan yang tidak disengaja tadi siang. Pria itu pasti Brandon, ia tidak mungkin salah mengenali suaminya sendiri. Meski penampilan orang tersebut berbeda dari biasa, tapi Arini yakin kalau sosok yang dilihat tadi adalah Brandon.Hatinya remuk menyaksikan kebahagiaan yang terpampang nyata. Sheila tersenyum lebar, begitu juga Brandon. Mereka tampak seperti pasangan suami istri yang bahagia dan saling mencintai. Apakah itu berarti Brandon sudah benar-benar melupakannya?“Lo harus pastikan dulu, Rin. Jangan berpikiran macam-macam sebelum semuanya jelas.” Begitu kata Moza beberapa jam lalu.“Gimana kalau mereka beneran jatuh cinta, Moz?”“Ya itu risiko. Lo yang biarkan mereka nikah dengan alasan kasihan sama Tante Lisa. Sekarang hadapi, jangan lari,” tegasnya sambil memegang bahu Arini yang rapuh. “Pilihannya ada dua. Tetap berada di samping Brandon apapun yang terjadi atau lo boleh balik lagi ke sini. Gue dengan senan

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 98: Petunjuk-petunjuk yang Diabaikan

    BrandonBrandon termenung sepanjang perjalanan kembali ke Jakarta. Entah kenapa, ia terus memikirkan ibu hamil yang dilihat bersama dengan anak kecil tadi. Jelas-jelas itu bukan Arini. Jika benar, siapa anak kecil itu?Dia tahu persis Arini tidak memiliki sanak saudara, apalagi kenalan yang tinggal di daerah itu. Dugaan tersebut langsung dienyahkan Brandon. Mungkin karena sangat merindukan istrinya, sehingga berpikir wanita tadi mirip dengan Arini.Mata sayu itu terpejam ketika kepala bersandar nyaman di kursi belakang kendaraan. Otak Brandon dipaksa berpikir keras di mana istrinya berada. Ke mana lagi ia harus mencari wanita itu? Dia bahkan meminta bantuan detektif swasta untuk mencari, tapi masih belum ada kabar sampai sekarang.Terlalu berisiko jika melaporkan kepada polisi, karena bisa menimbulkan kehebohan di media elektronik dan cetak. Yunus dan Asma akan tahu kalau Arini tidak bersama dengannya sekarang. Asma jelas belum tahu perihal kepergian Arini, karena tidak menghubungi Br

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 97: Hanya Ilusi?

    AriniTiga bulan kemudian.Pagi ini Arini terbangun dengan kehampaan di dalam diri. Tidak ada Brandon yang memeluk dan mengucapkan selamat pagi, juga memberi kecupan di kening seperti yang kerap dilakukannya. Brandon, barangkali lelaki itu sudah hidup bahagia dengan Sheila sekarang. Itulah yang ada di pikirannya.Sedetik kemudian Arini menepisnya. Dia percaya kalau Brandon tidak akan menjalankan peran sebagai suami sungguhan untuk Sheila. Ah, tiga bulan lamanya ia pergi meninggalkan sang suami. Mustahil jika pria itu tidak menyalurkan hasrat biologis yang kuat.Tubuh Arini tiba-tiba bergetar membayangkan semuanya. Jari-jarinya bergerak membelai perut yang sudah terlihat. Senyum dipaksa terbit di wajah yang sedikit berisi. Apapun yang terjadi, ia harus bertahan demi anak yang ada di dalam kandungan.“Kamu kangen sama Papi ya, Sayang?” bisiknya tadi pagi, “Mami juga kangen banget. Sabar ya. Nanti kalau udah lahir, kamu bisa ketemu sama Papi.”Begitulah Arini menghibur diri setiap pagi k

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 96: From Enemy to Best Friend

    AriniSepasang kelopak lebar mulai mengerjap. Perlahan dua manik cokelat mulai terlihat memancarkan kesedihan yang mendalam. Tangan ramping dihiasi kulit kuning langsat itu meraba ke sisi kiri tempat tidur yang kosong. Rasa rindu yang membelit beberapa hari ini sungguh sulit untuk diredam.“Gue kangen sama lo, Bran,” bisik Arini dengan mata berkaca-kaca.Dia mulai melow lagi saat ingat dengan suami tercinta. Apalagi hari ini adalah hari pernikahan Brandon dengan Sheila. Pandangan netranya beralih ke jam dinding yang berada di dinding atas meja rias kamar Moza. Pernikahan itu seharusnya diselenggarakan tiga jam lagi, tepat pukul 10.00.Mata Arini terpejam rapat saat terus berusaha menyabarkan hati dan menerima semua dengan lapang dada. Sementara ia tidak bisa kembali ke sisi Brandon sampai bayi yang dikandung lahir.“Rin.” Terdengar suara Moza diselingi ketukan pintu kamar.“Ya?” sahutnya berusaha bangkit.Kepala kembali berdenyut membuat tubuhnya enggan beranjak ke posisi duduk. Setia

  • Just For Fun, Gak Boleh Baper! (Trilogi Just, Seri-2)   BAB 95: Cinta yang Hilang

    BrandonTiga hari ini Brandon tidak henti mencari keberadaan Arini. Dia menghubungi Siti, Widya dan teman-teman yang lain, tapi tetap saja tidak ada yang tahu di mana wanita itu berada sekarang. Ingin menghubungi Asma di Bukittinggi, tapi diurungkan. Mustahil istrinya pulang ke sana setelah dibuang oleh keluarga sendiri.Rindu yang menggebu bercampur rasa takut membuat batin Brandon tidak tenang. Akhirnya, ia kehilangan lagi wanita yang sangat dicintai.“Lo udah janji nggak akan tinggalin gue, In,” desah Brandon di balik meja kerja.Sejak Arini pergi, semangat untuk bekerja menurun drastis. Gairah hidup seakan direnggut pergi bersama dengan wanita tersebut. Setiap malam ia selalu merindukan sang istri. Ah, lebih tepatnya di setiap aliran darahnya, ia rindu Arini. Detak jantung Brandon pun menyerukan namanya.“Pulang, In,” gumamnya penuh harap.Brandon mengambil ponselnya lagi dan mencoba menghubungi Arini, tapi hasilnya tetap nihil. Nomor sang istri masih belum aktif. Dia mengirimkan

DMCA.com Protection Status