Share

Alasan Mencinta

OBROLAN tiga orang itu lantas berlangsung agak canggung setelahnya. Hanya Haji Sobirin yang terlihat begitu lepas dan bebas bercerita. Membicarakan apa saja yang selama dikenal sebagai pekerjaan serta hobinya.

Berstatus calon menantu, Abdi tentu harus bersikap sopan dan mendengarkan baik-baik. Sesekali menanggapi. Ketika diminta ganti bercerita, sebisa mungkin ia turuti meski buru-buru dikembalikan pada Pak Haji.

Atisaya sendiri lebih banyak diam. Juga tidak terlihat menyatu dalam obrolan dua lelaki di hadapannya. Gadis itu seperti asyik dengan pikirannya sendiri. Tatapannya kerap menerawang entah ke mana. Dan setiap kali disenggol atau disebut oleh ayahnya, selalu menanggapi dengan tergeragap.

Tak terasa malam semakin larut. Kopi di dalam gelas Abdi juga sudah tidak bersisa lagi. Haji Sobirin yang mengetahui itu langsung menawarkan isi ulang, bahkan sudah bersiap memanggil wanita pembantunya tadi.

"Nggak perlu, Pak Haji. Saya mau pamit saja, sudah terlal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status