SELAMAT MEMBACA
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕
Alarm berbunyi pada pukul 05:00, membangunkan salah seorang gadis remaja yang tengah tertidur nyenyaknya. Ia segera beranjak menuju kamar mandi, dengan tergesa-gesa. Karena tak mau mengantri, sebab ia disiplin waktu.
Setelah sampai, kamar mandi terlihat begitu mengantri oleh mbak kos-kosan yang ingin membersihkan tubuh.
"Lah, kok masih ngantri? Padahal gua udah bangun jam 5 loh." Gadis itu bergumam kesal, dengan handuk yang ia kalung kan dilehernya. Plus peralatan mandi yang ia tenteng sesukanya.
Setelah bermenit-menit menunggu, kini sampailah pada gilirannya.
SMA Nusantara Permai, telah memikat hati si gadis pintar ini. Alasannya, di sekolah ini terkenal terdapat banyak siswa maupun siswi yang saling bersaing mendapatkan nilai yang bagus. Ia sangat senang menguji kepintaran.
-_ya, Ia terobsesi dengan kepintaran sampai lupa tak punya pasangan. Baginya pacar itu tidak lah penting, yang penting hanya ilmu.
Pacar kapanpun bisa meninggalkannya. Soal pasangan..."Biarkanlah!" katanya. "Nanti juga bakal gue cari, kalau udah tepat waktunya."
Bahkan rivalnya sendiri sering mengejeknya karena JONES. Memang terdapat banyak alasan untuk nge-jomblo, tapi terdapat sedikit alasan kenapa seseorang dikatakan JONES.
Yapp, jomblo ngenes. Alasan yang author tau, dikarenakan ga ada yang mau jadi ga laku hehe..
Meski gadis ini terkenal karena kepintaran dan paras cantiknya di sekolah. Namun, tak ada satupun cowok yang mencoba mendekati nya. Semua yang terjadi, terjadi berdasarkan alasan yang kuat.
Kemanapun dan kapanpun ia pergi, pasti membawa dan membaca buku, entah itu saat istirahat, jam tidur. Di mana pun pasti ada saja soal yang ia kerjakan. Belajar dan belajar. Hidupnya tak lepas dari sebuah buku, itulah yang membuat para cowok il-feel
"Bellaaaaaaa, gece ih! Lu mandi lama banget deh!" pekik seorang remaja wanita pada gadis itu.
"Sabar woyyy!" balas gadis tersebut dalam kamar mandi.
█■■■■█
"Yeahhh, gua menang lagi!" teriak seorang cowok, yang sedang memainkan hpnya sambil menyusuri koridor.
Dari arah berlawanan ternyata ada gadis yang kesusahan membawa banyak buku, setelah keluar dari ruang guru.
BRUKKKKK. . . . KKKK . . KYAAAAA.
💢💨 #¥%&*-_#¥%£$#*
Keduanya tabrakan dengan keras, hingga si gadis jatuh terjungkal dan buku-buku nya jatuh berantakan.
"Anjirrrrr, sialan! Gagal push rank gua, mana hp gua?" keluh cowok itu sambil mencari hp-nya dibalik buku-buku.
"Aduh, sakit banget pantat gue!" keluh cewe yang jatuh tepat di atas buku-buku tebal.
"Bangun lu! Eh kerad juga lu, hp gua lo tindihin."
"E—eh, iya nih hpnya hehe..." gadis tersebut memberikan hp nya dengan malu-malu.
"Oh shit! Hp gua retak? Arrgh ..." decak cowo itu dengan menatap ke arah cewe di hadapannya. Ia kesal, kemudian mengantongi hp nya dan berjalan kian menjauh.
"..." tanpa mengucap sepatah kata, cewe cantik itu terkejut dan melongo. Ia jadi merasa bersalah.
"Ma—maaf!" Akhirnya kata itu tiba-tiba terlontar dari gadis yang masih berdiri mematung di sana. Meskipun pelan tapi masih terdengar.
Entah bagaimana, tapi cowok itu merasa kalau dirinya sudah terlalu keras pada gadis yang menabraknya tadi. Alhasil dia berbalik menghampiri gadis tersebut.
"Nama gua, Alessio Rezza Lozano," ujarnya sambil mengulurkan tangan untuk bersalaman.
"Gue... Arabella George, panggil gue Bella!" balas Bella lembut menyalaminya.
"Gua bisa bantu bawa buku-buku ini, kalau lu mau?" Rezza menawarkan bantuan pada Bella, tentu saja Bella tak menolak mengingat buku yang ia bawa adalah buku tugas teman-teman sekelas, yang harus dikembalikan segera setelah dikoreksi oleh guru yang bersangkutan.
Mereka berjalan beriringan menuju kelas X-IPS, kelas dimana Bella belajar. Setelah menghantarkan buku-buku itu, Rezza bersegera masuk ke kelasnya. Yaitu kelas XII-IPA, tempatnya lantai paling atas [lantai 3].
"Gua harap... gua gak kena sial lagi hari ini! Humhh... " tutur Rezza dalam hati. Dengan posisi duduk tangan melipat di belakang kepala, sambil menatap langit-langit kelas.
"Eh Joned! Tumben lu gak main game?" Teman cowok Rezza menyapa dengan sebutan JONED.
"Hp gua retak! Puas lo?" jawab Rezza masih kesal.
Yah mau jones ataupun joned intinya sama-sama jomblo ngenes.
⇩⇩⇩Sebutan :JONES = Untuk CewekJONED = Untuk CowokRezza anak gamers yang cukup tampan dan gagah, namun tak ada satu pun cewek yang naksir dia.
Alasan Rezza jadi Joned, tidak lain adalah teman-teman cewek juga il-feel dengan tingkahnya yang asyik sendiri dan tiba-tiba teriak-teriak senang kalau pas lagi menang dalam pertarungan di game.Rezza itu ga suka gaul, sukanya mojok di belakang sibuk sama hp-nya. Kebanyakan cewek di sana tak mau ambil resiko, Rezza memang menang ditampan dan gagah. Tapi dia kalah, soal bikin nyaman cewek di dekat nya.
So, dia ga ada yang mau awokawok ;v.
Selain itu Rezza tak peduli mau jadi jomblo ngenes juga. Pacar baginya hanyalah pembawa masalah. Ia telah melihat dari teman-teman cowok kelasnya yang dilarang ini itu oleh pacarnya. Rezza juga tidak mau terlibat dalam pertanyaan dan pernyataan yang merepotkan seperti...
Lo milih game atau gua? Kalau lo pilih game, Fix kita putus!
Wkwkwk
Bukankah itu sudah resiko punya pacar gamers? Seharusnya pertanyaan seperti itu tidak diajukan.
Ya sudah lah hmm, apakah mereka berdua akan berjodoh???? Kalau mau tau jawabannya ikuti terus ya ceritanya.
█■■■■█
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
☕
Author💞
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕"Eh, tukang caper!" Sandra menggebrak meja yang Bella gunakan di perpustakaan sekolah."..." Bella mendongak dan menatapnya bingung."Maksud lo apaan? Mau dibilang pinter? Mau famous? Mau coba saingin gue?" imbuh Sandra ketus sangat."Apaan sih? Dateng- dateng kayak orang gila!" cletuk Bella, kemudian mulai beranjak mengemasi buku-bukunya."Ga usah belaga dah! Dasar JONES! Awas ae kalo lu caper ke guru lagi!" umpat Sandra sambil mengambil kaca mata minus milik Bella, kemudian melemparnya."Siapa yang caper? Kalo lu takut tersaingi sama gue ya, bilang dong! Emang murid yang pinter lo doang?" gerutu Bella kesal sambil mengepalkan kedua tangannya seraya ingin menonjok.
SELAMAT MEMBACA ■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■ ☕ Di sofa panjang yang berada di ruang tamu, terbaring seorang wanita dengan berbalut busana cantik, tengah asyik membaca majalah remaja kekinian. Kakinya terlentang, menikmati pijatan dari pembantu rumah tangganya. Terlihat rasa letih dari wajah pembantu itu. Namun ia relakan karena sudah tugasnya melayani seorang majikan. Kemudian, Rezza datang melewati pintu rumah dengan senyum penuh kemenangan di bibirnya, pandangannya teralihkan ketika melihat mama tirinya yang terbaring itu dipijat oleh mbok atau pembantu rumah tangga. "Mbok..."panggil Rezza dari kejauhan. "Iya, tuan muda?" jawab mbok dengan semangat mencoba menutupi rasa let
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕Pukul 07.00Rezza masih terbaring di kasur empuk miliknya, ponsel yang tergeletak di atas meja kecil di samping tempat tidur nya itu bergetar berkali-kali, sudah terpampang nama Vino Devanto dilayar pipih itu.Rezza yang melihatnya tak menghiraukan sama sekali. Ia mematikan ponselnya dengan cepat.Pagi ini cahaya matahari sudah masuk melalui kaca-kaca jendela dan menyengat wajah Rezza, namun ia tak merasa terganggu sedikit pun."Buka pintunya! Aless, bangun dong sayang! Udah pagi ni," ujar lembut seorang wanita muda di depan pintu kamar Rezza."Iya, Maaaa. Mama masuk aja! Pintunya ga dikunci."Dengan membawa segelas susu wanita itu berjalan perlahan menghampiri anak tirinya yang ia sayang dan ia manjakan.
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕Suasan pagi 🌄 yang begitu mempesona, dengan taburan bunga yang berbentuk love bersamaan dua nama yang terukir jelas pada sekumpulan rumput yang hijau nan segar di taman itu, membuat siapapun wanita terpukau melihatnya.Pagi ini, wanita yang bernama Kyla Anastasya digiring oleh lelaki tampan bernama Sandi Lowis, atau kekasih nya menuju taman yang sudah dihias sebegitu cantiknya.Dengan mata yang ditutup oleh sehelai kain, Kyla berjalan dengan hati-hati, tangannya menggenggam erat lelaki yang ia cintai. Hati nya sangat tak karuan, ia mulai menerka-nerka apa yang akan ditunjukkan oleh kekasih nya itu.
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕DegDeg.....Deg........Deg.............Bella membuka pintu perpus dengan hati-hati. Firasat buruk membuatnya menghentikan langkah untuk masuk ke ruangan berisi banyak buku itu."Kenapa diam? Bukannya lu mau masuk?"tanya Rezza setelah berhasil mengejar Bella."Eh iya sih, tapi....""Tapi apa? Yaudah yuk masuk!" Rezza memegang knop dan mulai mendorong pintunya.Sementara Bella masih saja berdiri di depan pintu.Cklekk......BYURR... BIYARRRR (anggep aja suara air cat yang jatuh nimpa orang)"Haaah?" Bella menganga melihat air cat
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕Pagi ini Hana akan membicarakan masalah Rezza pada Aryo. Dia sudah sampai pada siasat barunya untuk menjauhkan Rezza dari Bella. Posisi Wanita itu kini tengah duduk santai menikmati secangkir kopi di balkon bersama Aryo."Katakanlah! Kenapa pagi-pagi sekali kamu datang ke kantor?" tanya Aryo setelah didapatinya Hana di ruang kerja."Aku mau membicarakan sesuatu," tutur Hana dengan menghela nafas pendek."Aku berfikir, akan lebih baik jika Aless melanjutkan study di Spanyol! Tempat mendiang istrimu," lanjut Hana dengan berjalan dan menikmati pemandangan kota yang terlihat jelas dari atas balkon."Kau pasti tau, aku tidak akan setuju dengan hal
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕Ngopi gan...hehe.Selang beberapa minggu kemudian....°°°Di sudut kota, terdapat kafe kecil bernuansa Eropa, yang selalu manarik pengunjung karena tempat nya yang strategis juga pelayanannya yang baik.Setelah resain dari kantor, Kyla mendirikan kafe itu. Seakan
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕"Adnan Zayne, aku sangat bahagia! Karena kau begitu banyak memberiku informasi tentang keluarga Lowis.""Yah, aku turut bahagia!""Adnan, setelah ini... kamu awasi setiap pergerakan Hana! Jika dia membahayakan Bella, cepat hubungi aku!""Siap!"Adnan telah mengatakan segalanya, termasuk tentang rencana Hana yang ingin mendapatkan Rezza.Kini dengan adanya Adnan, Kyla merasa diuntungkan. Ia telah berhasil menguak rahasia besar dibalik mimik polos Hana.Walau Hana yang mengawali permainan, tapi Kyla yang memegang kendalinya.Baiklah saat ini Kyla hanya perlu membuat Rezza berada dekat dengan Bella.
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕Seiring berjalannya waktu, Alan tak tinggal diam. Ia terus menggali informasi dari antek anteknya, walaupun sudah di hianati namun tak bisa ia stuck fokus pada satu penghianatan. Begitu banyak informasi rahasia yang di kirim oleh bawahnnya kepada lembaga intel negara. Ia tak ingin apresiasi, lebih memilih dibelakang layar. Ia tetap harus menjaga kerahasiaannya sebagai narasumber. Semua itu sudah diterima dengan sangat hati hati oleh lembaga negara. Di temani oleh 5 hacker terbaik yang ia temukan melalui jaringan deebweb, akhirnya Alan bisa melancarkan setengah rencananya. Sekarang roll casino juga telah menjadi markas mereka. Alan duduk dan santai, ia membuka satu persatu rekaman kamera pengintai yang ia pasang di rumah kejadian kemarin. Di sana juga ada ke Milla dan gengnya. Apa yang mereka lakukan? Biasalah! Bersenda gurau ga jelas sambil main kartu.Alan sudah mengecek semua rekaman kamera di laptopnya. Tentu saja ia tahu bahwa Rezzapun t
Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri.
Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri.
Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri.
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕"Mundur!" titah Milla tanpa penjelasan. Mau tak mau Vino, Faris juga Tara harus menyetujuinya. Pasalnya, mereka mengerti kenapa Milla sampai menyeru untuk mundur, pasti ada hal genting yang sudah diperkirakan Milla."Balik di posisi awal. Kita ketemu di sana!" ucap Milla lagi.Beberapa menit kemudian, Vino dan Faris sampai duluan di dalam mobil box, atau tempat di mana Alan mengawasi."Loh Milla sama Tara dimana?" tanya Alan bingung."Gue kira udah sampe duluan" jawab Vino.Alan mencoba menghubungi keduanya, namun jaringan mereka sama-sama terputus. Dengan keadaan seperti ini membuat Alan menjadi khawatir. Meskipun ia masih bisa memantau ke adaan di dalam lewat kamera yang Tara bawa."Pasti ada yang ngga beres" gumam Alan dengan tangan meremas.
Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri.
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕"Kita sambung lagi yok..." ujar Autor pada Vino dan Alan."Sampe mana tadi, gua lupa hahah" ungkap Vino."Sampe bagian gua njirt" balas Alan."Oh iya iya""Jadi si Edo itu... Apa si anjir, lupa gua, hahahah" ujar Alan malah ngga bisa serius habis bersambung."Serius bego, kagak enak sama Authornya," bisik Vino dengan mencondongkan kepalanya ke arah Alan."Gua denger anjir, cepetan dah selesain kasusnya, lu pada mau bayaran kagak sih," sahut Author gregetan.Selang beberapa menit kemudian, setelah menghela napas panjang. Membiarkan suasana tenang hinggap di tengah-tengah mereka."Jujur gue belum paham betul tentang Edo, tapi kita bisa sama-sama cari tahu. Kalau si pembunuh bayaran itu... dia udah mati, bro," tegas Alan
Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri.
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕Semua tidak menduga akan ada kejadian tragis hari ini, jadi kegiatan belajar mengajar selesai lebih awal, ada 2 mobil polisi dan 1 ambulans di sana. Kepala sekolah juga sedang sibuk berbicara dengan polisi.Siang tadi, saat jam istirahat. Seorang siswi kelas XII , melihat pintu yang mengarah ke rooftop, terbuka lebar dan terdengar berisik karena dihentakan angin. Dirinya tergerak untuk menutup kembali pintunya, dengan mengecek, apakah ada orang di atap.Namun, ia terkejut bukan kepalang. Matanya menatap pada seorang siswa yang tergeletak bersimbah darah, dengan pistol ditangannya.Siswi itu menjer