SELAMAT MEMBACA
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕
Deg
Deg.....
Deg........
Deg.............
Bella membuka pintu perpus dengan hati-hati. Firasat buruk membuatnya menghentikan langkah untuk masuk ke ruangan berisi banyak buku itu.
"Kenapa diam? Bukannya lu mau masuk?"tanya Rezza setelah berhasil mengejar Bella.
"Eh iya sih, tapi...."
"Tapi apa? Yaudah yuk masuk!" Rezza memegang knop dan mulai mendorong pintunya.
Sementara Bella masih saja berdiri di depan pintu.
Cklekk......BYURR... BIYARRRR (anggep aja suara air cat yang jatuh nimpa orang)
"Haaah?" Bella menganga melihat air cat yang turun membasahi Rezza.
Sandra terkejut bukan kepalang, karena ia telah salah sasaran.
"Astaga!" Sandra panik ketika melihat sosok kakel di hadapannya.
"Ya Tuhan! Entah bagaimana jadinya ini. Mati deh gue," runtuk batin Sandra.
"Apa-apaan ini? Kurang ajar kalian ya!" ujar Rezza dengan kesal.
"Aduh, sorry-sorry! Gua kira lo tadi..." jawab Sandra dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Ketawa dosa gak ya?" sahut Sasya pelan.
"Ini Kakak kelas, peakk!" timpal Sandra dengan berbisik pada Sasya.
"Oh iya, mampus deh kita." Sasya menepuk jidatnya, ia hanya berdiri di belakang Sandra, tak berani menghadapi Rezza.
"Gimana nih? Gue takut San." lanjut Sasya.
"Heh, ayo ikut gua! Tanggung jawab sekarang! Ikut gua ke ruang BP." Rezza langsung mencekal paksa Sandra.
Ia sudah emosi sejak air cat jatuh membasahi tubuhnya yang masih memakai rapi seragam putih abu-abu.
"Sasya juga kak, bukan gue doang!" ucap sandra dengan menunjuk Sasya.
"Enggak kok! Sasya gak ikut-ikutan. Ini semua rencana Sandra, buat ngerjain Bella yang lagi ulang tahun hari ini," jelas Sasya dengan polosnya.
Bella menggeleng pelan saat mendengar pernyataan Sasya. Ia tak menyangka bahwa Sandra juga sebenarnya peduli padanya.
Batin Bella pun tertawa geli.
"Rezza, hari ini ultah gue yang ke 17. Biarkan mereka bersenang-senang! Jangan laporkan masalah ini ke guru BP!" pinta Bella tulus.
"Mikir dong Bella! Dia mau ngerjain lu, gimana bisa_____"
"Mereka sudah menyatukan tangannya. Gua harus maafin mereka!" potong Bella kemudian.
"Makasih banyak, Bell!" ujar Sandra dan Sasya kompak.
"Oke, ayo bersenang-senang! Basahi diri kalian pakai sisa air ini!" cletuk Rezza dengan memberikan ember berisi air cat pada Sandra.
"Rezza, jangan keterlaluan." ucap Bella menyangkal Rezza.
"Terus apa tindakan mereka enggak keterlaluan? Mereka harus ngerasain apa yang gua rasain dong!" timpal Rezza sedikit emosi, lalu membersikan wajahnya yang hampir tertutup dengan warna hijau, macam Hulk wkwk
"Yah, jangan dong kak! Please, kita salah sasaran. Aturan kakak jangan ke sini! Kan jadi kena, Kakak yang salah. Bukan kita." tutur Sasya dengan beraninya.
"Ih bego, diem aje lu!" pekik Sandra memarahi Sasya.
"Ah, gue salah ya?" Sasya mengkerucutkan bibirnya.
"Diem kek! Cerewet banget sih lu," bentak Sandra pada Sasya.
Sandra sudah cemas dan mati gaya di hadapan Rezza.
"Bodo... bodo... bodo... amat. Lakuin sekarang! Atau ke ruang Bp?" sahut Rezza tak mengasihani kedua wanita di hadapannya.
"Ini cara yang terbaik biar kalian kapok. Kalian pikir... gua gak tau kalau kalian itu sering nge-bully Bella?" gerutu Rezza dalam hati.
"Rezza..." panggil Bella pelan dengan raut mengkode agar Rezza tak melakukan itu. Namun, Rezza kali tak akan melepaskan Sandra dan Sasya.
Sandra dan Sasya menuruti apa kata Rezza, tak lupa juga, Rezza dengan cepat memotret, mengabadikan moment itu ke dalam smartphon nya.
"Nah, kalo lu ganggu Bella lagi... siap-siap aja, ini foto aib lu bakal tersebar seantero sekolah!" ancam Rezza dan melenggang pergi dari sana.
"Lo bego banget si! Kenapa tadi lu jujur Sasya, ini semua salah elo," umpat Sandra menyalahkan Sasya.
"Apa sih Sandra, yang punya rencana siapa? Elu kan? Lu lah yang salah! Elu yang ngajakin," balas Sasya tak kalah marahnya dengan Sandra.
"Apaan sih kok jadi gue, ya elu lah! Coba aja lu tadi gak jujur pasti gak akan kayk gini."
"Gue gak mau jadi bahan tontonan San," ujar Sasya merengek.
"Gue juga gak mau kali."
"Hadeuh... " Bella mendengus pelan, merasa bosan dengan pemandangan di hadapannya. Ia pun langsung memilih balik ke kelas.
█■■■■█
Dari +628xxxxx890
Happy Birthday Bell, maaf
yacumabisaucapinlewathp. Ada hadiah buat elu, guatitipinkeibukosBegitulah pesan singkat dari Rezza kepada Bella. Bella yang membacanyapun bahagia ternyata, mengingat Rezza yang akhir-akhir ini peduli dengannya.
"Kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya kaka Bella dengan membawa sekotak kue ulang tahun pada Bella. Dan kado kotak kecil untuk Bella.
"Hemm, gak papa kak!" jawab Bella singkat dengan meletakkan hpnya di atas meja makan.
"Happy Birthday ya sayang! Semoga cita-cita kamu tercapai. Dan bahagia selalu."
"Terima kasih, kak!"
"Ada hadiah ni, dari teman cowok kamu." Kyla memberikan kotak kado pada Bella.
"Apa kakak boleh tau? Hadiah itu dari siapa?"
"Boleh kak! Ini dari Rezza. Rezza itu kaka kelas Bella di sekolah," jelas Bella.
"Oohh Rezza ya namanya? Hati-hati ya sama kaka kelas, kebanyakan mereka itu Playboy!" ujar Kyla berusaha menasehati adiknya agar tak terbawa oleh percintaan dengan senior di sekolah.
"Ah dia gak Playboy ko kak. Dia malah terkenal jomblo di sekolah. Lagi pula, aku sama dia itu cuma sebatas kaka kelas dan adik kelas," bantah Bella halus.
"Oh begitu ya, kaka kira ada something di antara kalian, hehe..." Kyla terkekeh pelan setelah medengar penjelasan Bella.
"Enggaklah, kak! Kakak kan tau bagaimana aku, aku gak akan mengenal apa yang namanya cinta, sebelum aku menggapai cita-cita."
Jam telah menunjukkan pukul 21:26 malam. Rezza masih bergelut dengan smartphon nya di kamar, seperti biasa dia nge-push rank dulu sebelum tidur. Emang dah kebiasaan, dia mah kecanduan game. No game no life katanya, kayak judul film anime aja.
Tok...tok... (Terdengar seseorang mengetuk pintu kamar Rezza)
Mendengar ketukan itu, Rezza segera bersiap-siap untuk pura-pura tidur.
"Aless, oh kamu udah tidur ya? Padahal Mama mau ngomong penting nih," ujar Hana setelah membuka pintu kamar Rezza yang tak dikunci.
"Eh, iya mah Aless belum tidur kok, mau ngomong soal apa emangnya?" Rezza langsung terbangun matanya yang sudah menutup rapat tadi, kini terbuka dengan terangnya.
Hana menghampiri Rezza, kemudian duduk di pinggir tempat tidur Rezza.
"Emm... Mama mau tanya, kamu... sayangkan sama mama?" tanya Hana tiba-tiba, membuat Rezza tak bersemangat melanjutkan obrolan.
"Iya dong, Mah! Sebagai anak pasti Aless sayang sama Mama!" balas Rezza sedikit jijik. Entah lah dia sekarang jadi always il-feel dengan tingkah Hana.
"Dalam cinta dan kasih sayang harus ada yang namanya pengorbanan. Buktikan kalau kamu sayang pada Mama! Turuti apa kata Mama, Mama ingin kamu lulus nanti lanjut kuliah ke Spanyol! Di sana, kamu akan tinggal bersama paman dan kakek dari mama kandung kamu," tutur Hana membuat Rezza naik pitam.
"Apa apaan ini, Mah? Kok jadi ngatur-ngatur. Masa depan Aless, Aless yang pilih Mah." jawab Rezza geram.
"Mama tau kamu pasti menolak, tapi Mama gak bisa menolak permintaan kakek kamu di sana. Ia ingin manghabiskan masa tuanya, dan tinggal bersama cucunya," timpal Hana kemudian.
"Aless gak bisa, Ma! Aless gak cocok dengan kehidupan di sana." Rezza tetep kekeh, ia tak mau jika harus meninggalkan cinta pertamanya.
Ya, Bella adalah cinta pertama Rezza. Berat sangatlah berat, mengapa harus sekarang saat masa-masanya ia jatuh cinta, mangapa ia harus mengorbankan cintanya ini yang baru bersemi. Demi cinta lainnya, cinta kepada mamanya, orang tuanya.
Seakan hidup ini tak membiarkan Rezza bahagia sebentar. Apa boleh buat, pada akhirnya Rezza pun akan mengalah juga. Ia akan melepaskan cintanya pada Bella. Dan merelakan hidupnya di atur-atur oleh kedua orang tuanya.
"Oh Tuhan..." Rezza meremas rambutnya.
"Aless, Mama dan Papa sudah memutuskan. Dan kamu tidak akan bisa menolaknya!" tegas Hana kemudian berlalu dari kamar Rezza.
"Sialan!" decak Rezza kesal membanting smartphon nya.
Untung bantingnya masih di atas kasur, gak sampe ke lantai, kalo ke lantai udah ancur tuh hpnya. Gak bisa nge-game lagi wokawok.
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA
■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■
☕
Author💞
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕Pagi ini Hana akan membicarakan masalah Rezza pada Aryo. Dia sudah sampai pada siasat barunya untuk menjauhkan Rezza dari Bella. Posisi Wanita itu kini tengah duduk santai menikmati secangkir kopi di balkon bersama Aryo."Katakanlah! Kenapa pagi-pagi sekali kamu datang ke kantor?" tanya Aryo setelah didapatinya Hana di ruang kerja."Aku mau membicarakan sesuatu," tutur Hana dengan menghela nafas pendek."Aku berfikir, akan lebih baik jika Aless melanjutkan study di Spanyol! Tempat mendiang istrimu," lanjut Hana dengan berjalan dan menikmati pemandangan kota yang terlihat jelas dari atas balkon."Kau pasti tau, aku tidak akan setuju dengan hal
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕Ngopi gan...hehe.Selang beberapa minggu kemudian....°°°Di sudut kota, terdapat kafe kecil bernuansa Eropa, yang selalu manarik pengunjung karena tempat nya yang strategis juga pelayanannya yang baik.Setelah resain dari kantor, Kyla mendirikan kafe itu. Seakan
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕"Adnan Zayne, aku sangat bahagia! Karena kau begitu banyak memberiku informasi tentang keluarga Lowis.""Yah, aku turut bahagia!""Adnan, setelah ini... kamu awasi setiap pergerakan Hana! Jika dia membahayakan Bella, cepat hubungi aku!""Siap!"Adnan telah mengatakan segalanya, termasuk tentang rencana Hana yang ingin mendapatkan Rezza.Kini dengan adanya Adnan, Kyla merasa diuntungkan. Ia telah berhasil menguak rahasia besar dibalik mimik polos Hana.Walau Hana yang mengawali permainan, tapi Kyla yang memegang kendalinya.Baiklah saat ini Kyla hanya perlu membuat Rezza berada dekat dengan Bella.
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕Rezza meginjakkan kakinya ke tempat Live Music Club. Ia menyusuri gang kecil cukup sempit, namun saat membuka pintu masuk dan melihat ke dalam, tempatnya sangatlah luas."Oh tidak! Apa-apaan ini? Orang pun tidak bisa menduga," decak Rezza."Lebih menarik dari Roll casino!" lanjut Vino.Vino dan Rezza pun segera melayangkan kakinya ke bar dan duduk di sana."Ingat, jangan mabuk ya! Nanti mamah marah," tutur Vino menggoda Rezza.Sembari menikmati beer, Vino berjalan mencari-cari seorang wanita yang akan ia ajak duduk dan mengobrol bersama.Sedangkan Rezza hanya duduk di atas bar, dan melihat band rock yang sedang berny
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕"Hai, bagaimana harimu?" Bella bertanya dan kemudian duduk di samping Rezza."Sama... seperti suasana hatiku," ujar Rezza sambil menatap kebawah dari rooftop gedung sekolah."Oh ya, kenapa lu nyuruh gue ke atap? Ngeri tau, balik yuk!""Jangan dulu, emang lu gak suka di tempat tinggi begini? Enak! Anginnya nyegerin," tutur Rezza dengan duduk di tepi gedung sambil mengayunkan kakinya ke bawah."Kalo setinggi ini sih... gue gak suka," balas Bella dengan mengikuti mengayunkan kakinya ke bawah."Humph, bentar lagi masa putih abu-abu gue berakhir. Apa lo gak sedih?" tanya Rezza dengan wajah mendongak menghadap langit."Iya, gue sedih! Tapi
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕Vino mencurigai Nesha, ia membuntutinya saat pulang sekolah, setelah kumpul bersama gengnya tadi.Dengan berjalan berhati-hati, Vino sangat yakin kalau Nesha telah menyembunyikan sesuatu darinya maupun teman-temannya.Nesha merasakan tubuhnya makin berat saja, ia semakin tak kuat untuk berjalan."Oh shit, jangan lagi!" keluh Nesha dengan mengusap keringat di dahinya.Nesha membuka hpnya dan menghubungi seseorang.Selang beberapa menit, ada seorang cowok menjemputnya menggunakan motor.Vino tidak melihat jelas wajah cowok itu, karena tertutup dengan helm. Namun Vino bisa mengenali motornya, ia yakin kalau yang
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕Jangan lupa Vote + Comment█■■■■█Sandra bergegas kembali ke rumah. Ia sangat khawatir dengan keadaan orangtuanya. Setelah sampai, Sandra terkejut karena rumahnya sudah dikepung banyak wartawan."Ada apa ini? Bisakah kalian pergi dari sini," pinta Sandra sedikit panik."Wah, apa aku salah liat? Diakan Sandra yang hilang itu," ujar salah satu reporter di sana.Kemudian reporter yang lain, langsung menghampiri Sandra dan meminta Sandra menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun Sandra menutupi kasus penculikannya."Dengarkan saya! Saya tidak diculik, dan saya baik-baik saja. Kalian bisa pulang," ungkap Sandra, dan beranjak ke dalam rumah untu
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕"Brohh, ada apa ribut-ribut?" tanya Tara sedikit menerobos kerumunan depan mading.Tara mulai melihat-lihat apa yang tertempel di sana."Woah... anjir, famous dadakan," cletuknya setelah melihat selembar berita.Tarapun langsung membuka hp nya dan menginformasikan berita itu pada teman sepergamenya._AbanGnoneGamers:v• Tara_rararaWoeee...kesay
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕Seiring berjalannya waktu, Alan tak tinggal diam. Ia terus menggali informasi dari antek anteknya, walaupun sudah di hianati namun tak bisa ia stuck fokus pada satu penghianatan. Begitu banyak informasi rahasia yang di kirim oleh bawahnnya kepada lembaga intel negara. Ia tak ingin apresiasi, lebih memilih dibelakang layar. Ia tetap harus menjaga kerahasiaannya sebagai narasumber. Semua itu sudah diterima dengan sangat hati hati oleh lembaga negara. Di temani oleh 5 hacker terbaik yang ia temukan melalui jaringan deebweb, akhirnya Alan bisa melancarkan setengah rencananya. Sekarang roll casino juga telah menjadi markas mereka. Alan duduk dan santai, ia membuka satu persatu rekaman kamera pengintai yang ia pasang di rumah kejadian kemarin. Di sana juga ada ke Milla dan gengnya. Apa yang mereka lakukan? Biasalah! Bersenda gurau ga jelas sambil main kartu.Alan sudah mengecek semua rekaman kamera di laptopnya. Tentu saja ia tahu bahwa Rezzapun t
Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri.
Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri.
Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri.
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕"Mundur!" titah Milla tanpa penjelasan. Mau tak mau Vino, Faris juga Tara harus menyetujuinya. Pasalnya, mereka mengerti kenapa Milla sampai menyeru untuk mundur, pasti ada hal genting yang sudah diperkirakan Milla."Balik di posisi awal. Kita ketemu di sana!" ucap Milla lagi.Beberapa menit kemudian, Vino dan Faris sampai duluan di dalam mobil box, atau tempat di mana Alan mengawasi."Loh Milla sama Tara dimana?" tanya Alan bingung."Gue kira udah sampe duluan" jawab Vino.Alan mencoba menghubungi keduanya, namun jaringan mereka sama-sama terputus. Dengan keadaan seperti ini membuat Alan menjadi khawatir. Meskipun ia masih bisa memantau ke adaan di dalam lewat kamera yang Tara bawa."Pasti ada yang ngga beres" gumam Alan dengan tangan meremas.
Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri.
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕"Kita sambung lagi yok..." ujar Autor pada Vino dan Alan."Sampe mana tadi, gua lupa hahah" ungkap Vino."Sampe bagian gua njirt" balas Alan."Oh iya iya""Jadi si Edo itu... Apa si anjir, lupa gua, hahahah" ujar Alan malah ngga bisa serius habis bersambung."Serius bego, kagak enak sama Authornya," bisik Vino dengan mencondongkan kepalanya ke arah Alan."Gua denger anjir, cepetan dah selesain kasusnya, lu pada mau bayaran kagak sih," sahut Author gregetan.Selang beberapa menit kemudian, setelah menghela napas panjang. Membiarkan suasana tenang hinggap di tengah-tengah mereka."Jujur gue belum paham betul tentang Edo, tapi kita bisa sama-sama cari tahu. Kalau si pembunuh bayaran itu... dia udah mati, bro," tegas Alan
Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri. Sorry, I don't want to write on my goodnovel anymore, I'm resigning. During writing I have not received any benefits! I think it is useless. And I want to take a break, thank you for giving me the opportunity before. I'm writing here because I'm having a hard time contacting my editor and my old email address is not correct. I'm also having a hard time deleting my story on goodnovel. Maaf saya sudah tidak ingin menulis di goodnovel saya mengundurkan diri.
SELAMAT MEMBACA■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■☕Semua tidak menduga akan ada kejadian tragis hari ini, jadi kegiatan belajar mengajar selesai lebih awal, ada 2 mobil polisi dan 1 ambulans di sana. Kepala sekolah juga sedang sibuk berbicara dengan polisi.Siang tadi, saat jam istirahat. Seorang siswi kelas XII , melihat pintu yang mengarah ke rooftop, terbuka lebar dan terdengar berisik karena dihentakan angin. Dirinya tergerak untuk menutup kembali pintunya, dengan mengecek, apakah ada orang di atap.Namun, ia terkejut bukan kepalang. Matanya menatap pada seorang siswa yang tergeletak bersimbah darah, dengan pistol ditangannya.Siswi itu menjer