Kejadian Sebelumnya...
Di rumah Riko
Sejak tadi malam hingga, entah sampai kapan, Riko mengasingkan dirinya di dalam kamar. Perasaannya di liputi rasa penyesalan yang tidak akan pernah bisa dia maafkan. Karena tingkah lakunya yang ceroboh dia terpaksa harus merelakan keyla meninggalkannya. Meninggalkan segala kenangan yang terlalu indah terlalu sulit di lupakan sampai kapan pun itu.
Karena Riko adalah tipe cowok yang setia. Perempuan mana pun pasti tidak akan menyesal karena mencintai Riko.Saat ini, hati dan perasaannya benar-bebar hancur. Andai saja hati bisa tampak dari luar, mungkin hatinya tak berbentuk lagi ataupun akan melebur. Ingin rasanya dia pergi meninggalkan dunia ini selamanya. Mungkin dia berpikir bahwa kematian akan mengakhiri segalanya. Tapi sebenarnya pemikiran itu sangat salah, betapa singkat, dan bodoh jika dia ingin segera mungkin mengakhiri hidupnya.
Padahal jika dia berpikir lebih baik, masih ada perempua
Beberapa menit kemudian.sebuah mobil mewah, berhenti di halaman rumah, yang telah di penuhi oleh beberapa tetangga di situ, dan rata-rata mereka adalah ibu-ibu. Lelaki itu buru-buru berlari dengan langkah yang sangat tergesa-gesa."Ya ampun.... Apa-apa ini!" Andriek langsung melerai mereka berdua dan memeluk tubuh Keyla yang sudah nampak berantakan."Ada apa ini! Kalian ini benar-benar mempermalukan harga diri kalian sendiri!"Andriek berkata dengan suara nada yang tinggi. Sementara Tante Desi menciut dengan nyalinya tanpa berkata A ataupun B dia segera memutar langkahnya dari kerumunan orang. Mereka yang berada di situ memandangi tindak lakunya yang semakin menjauh dengan mobil putihnya."Maaf ibu-ibu yang cantik bisa tinggalkan rumah kami kan? Silahkan....." Ujar Andriek sopan sembari tersenyum di buat semanis mungkin padahal di dalam dadanya sudah mendidih bagaikan air di rebus.Dia sangat marah akan kejadian konyol ini.Para tetangga p
Kini Pagi menjelang sinarnya pun begitu terasa mendamaikan, suasana juga terlihat sangat baik. Burung-burung dengan rajinnya mengeluarkan nyanyian merdu dari pelatuknya. Awan-awan juga seperti mengiringi hari itu tanpa rasa lelah."Key...Apa yang sebenarnya terjadi tadi malam?" Tanya Andriek pelan.mereka duduk di tepi ranjang, setelah selesai mengerjakan beberapa aktifitas di pagi itu.Key menatapnya."Apa perlu gue jelasin semuanya ke elo."Andriek balas menatapnya, di bumbui sedikit senyum yang terasa hangat."Kamu marah sama Aku?"Keyla tak menjawab.Hatinya masih di rudung dengan berbagai masalah, sangat rumit. Setiap kali dia berpikir, lagi-lagi terasa memberatkannya. Ibarat batu yang sedang dia pikul, itulah untuk menyatakan kelebayan yang dia rasakan. Perkataan Andriek tadi malam cukup membuatnya tersinggung. Bagaimana mungkin Andriek begitu tega mengatai dia sebagai perempuan yang sangat menyusahkan dan gila.Tapi...
Keyla telah menceritakan semuanyaDan Andriek mengerti itu."Oke... Sekarang kamu ngak usah terlalu sedih lagi ya? Ngak harus juga merasa bersalah, Riko pergi itu atas kemauan dia sendiri kan." Andriek tersenyum pada Keyla, mencoba memberi gadis itu semangat. Sambil terus mengelus rambut panjang itu."Makasih udah buat gue tenang." Jawab keyla pelan. Walaupun sebenarnya hati nya masih ragu serta tidak sepenuhnya tenang. Namun itu sudah cukup membuatnya bisa bernafas lega. Andriek lalu menyuruh Key melanjutkan pekerjaannya. Karena sebentar lagi mereka akan melakukan perjalanan yang panjang, yaitu pergi ke rumah Nenek Lastri. Untuk mengunjungi Kakek Dino yang sudah beberapa hari ini sakit parah. Mereka meliburkan diri dari rutinitas yang biasa mereka kerjakan.beberapa jam kemudian.Keyla menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu. Dan mereka bersiap-siap akan memulai perjalanan dengan menggunakan mobil Angel. Karena mobil milik Angel kini sepenuhnya menja
Kakek Dino sudah di makamkan di tempat peristirahatan, meninggalkan dunia yang sementara ini. Semoga saja segala kesalahan kakek Dino bisa di maafkan dan di terima di sisi NYA. Keyla dan Andriek memutuskan untuk pulang dan mereka sudah mengerjakan aktifitas seperti biasanya. Sore itu. Pintu rumah terketuk. Keyla yang kebetulan masih berada di kamar langsung beranjak membukakan pintu. "Mah, Pah." Ujarnya senang. Sambil tersenyum dan menyalami mereka berdua. Sekarang Keyla sudah jauh berubah, bisa berpikir dewasa,menerima keadaan dengan baik serta perlahan belajar menjadi isteri yang lebih baik. "Ayo Mah, Pah masuk." Dia mempersilahkan kedua orangtua yang telah membuatnya berada di dunia ini. Kedua orangtuanya duduk di ruang tamu. "Jadi ini rumah kontrakan kalian Key?"Tanya Mamah Nia pelan, dia memperhatikan sekeliling rumah sederhana itu. "Iya Mah." "Lalu apakah kamu bahagia tinggal bersama Andriek? Apakah Andriek juga memperlakukan
Sambutlah hari ini dengan sebuah kata bermakna. 7 Bulan Kemudian.Tak terasa waktu terus bergulir tanpa henti, Semua pun harus berubah seperti pada kenyataannya. Jika luka adalah air mata maka kesedihan adalah derita. Keyla tampak mengelus perut nya sudah semakin besar. Dreett.... Dreett.... Dreettt.... Ponselnya Keyla bergetar. "Halo." Sapa nya pelan."Iya... Benar, ada apa ya sus?"Hah.""Baiklah saya akan segera ke rumah sakit, terima kasih sus." Tut... Tut..... Tut.....Telpon pun terputus. Keyla segera mengambil tas nya dan bergegas menelpon taksi, dia harus s
Sudah hampir tiga hari.Andriek terus saja mendiamkan diri, tak mau makan tak mau berbicara sepatah kata pun.Keyla menjadi bingung serta kesal menghadapi tingkah Andriek yang sama sekali seperti tak bisa menerima takdir."Andriek!" Keyla memanggilnya. Yang saat itu masih duduk di kursi ruang tengah."Makan dulu ya, Lo itu udah hampir tiga hari ngak makan ntar kalau lo sakit gimana?" Ujar Keyla pelan sambil mengambil sesendok nasi untuk menyuapi Andriek. Namun."Pranggggg."Piring terjatuh di lantai, Andriek telah menepisnya. Keyla terkejut."Yaa ampun Andriek apa yang udah lo lakuin?" Keyla mendesah kesal bibirnya sudah bergetar-getar karena menahan sakit hati dengan perlakuan kasar Andriek."Aku bisa makan sendiri! lagi pula apa perduli kamu yang perlu kamu tahu Aku ngak pernah mencintai kamu, sakit tau ngak pura-pura hidup dengan semua kebohongan ini!" Lontarnya kasar. Andriek langsung berdiri dari tempat duduknya dan akan p
BABY KENSYINSeminggu berlalu.Setelah di nyatakan sehat oleh dokter,Keyla sudah di izinkan pulang. Serta membawa bayi mungilnya.Sesampainya di rumah."Key kamu yakin akan mengurusi bayi mu ini, lagi pula dokter bilang jika bayi mu masih perlu di rawat oleh pihak rumah sakit." Ucap Mamah Nia pelan. Sambil mendudukan pantatnya di sebuah kursi, yang berada tepat di ruang tamu. Sementara di sisi tangan kirinya masih menggendong cucu baru nya itu."Iya mah, Key yakin. Lagi pula biaya rumah sakit terlalu mahal.""Ya sudah kalau begitu, Mamah hanya sedikit mengkhawatirkan keadaan cucu imut Mamah ini."Dia terus saja tersenyum menatap bayi yang tengah terlelap tidur di pangkuannya. Keyla ikut tersenyum.Ya, sebenarnya Andriek juga melarang akan tetapi si Keyla masih saja tetap pada pendiriannya."Terus kalian akan menamai bayi ini siapa?"Tanya mamahnya lagi."Kensyin Fairuz Mah." Sambung Andriek tiba-tiba, sosoknya muncul
Bab. 1 ketemuKeyla menatapnya dengan tatapan tak percaya. Seperti berhalusinasi. 'Riko? Benarkah bahwa itu adalah Riko.'Pikirnya kecil. Lelaki dengan wajah khasnya, terus berjalan mendekat, Keyla menjadi sedikit tak enak hati dan dia masih teringat atas perlakuan kasar dari Mamah Riko terhadap dirinya waktu itu. Keyla tersenyum saja walaupun rasa cintanya yang secara perlahan-lahan telah hilang. Namun perasaan itu masih sedikit membekas. Bahkan dia sendiri mengakuinya."Riko." Ucapnya datar. Ketika lelaki berwajah turki itu semakin dekat dan pasti Riko tersenyum menanggapinya. Kini posisi mereka saling berdekatan."Apa kabar Key? Sekarang kayaknya udah banyak berubah ya dan ini anak elo?" Tanya Riko ramah kedua mata tajamnya masih terus menatap Keyla. Seperti terheran atau sejenis kata yang meragukan. Hatinya tiba-tiba terasa perih karena sampai saat ini pun masih selalu Keyla yang ada di dalam hatinya."Baik Rik, iya ini anak gue namanya Kensyin."