Share

Bab. 49. Tamu Tak Di Undang

Hari itu cuaca sangat panas, sepertinya kali ini matahari tidak memeliki toleransi dengan penghuni bumi. Atau kah, karena hujan masih bersembunyi dalam dekapan hangat sinar matahari. Entahlah...

Di kota yang megah nan indah, gedung-gedung pencakar langit tampak berjejer rapi pada posisinya masing-masing.

Arsitek bangunan itu sangat ideal mengatur semuanya. Di tambah lagi akan pohon-pohon pinus yang menjadi penghiasnya. Semakin lengkap sudah.

Mari kita berpikir untuk agar selalu menjaga kebersihannya, walaupun untuk diri kita sendiri. Kendaraan berbagai model dan rancangan seakan membuat sesak di jalanan, polusi asap pun tak dapat di hindari.

Mobil Riyan tampak terparkir rapi di pinggir trotoar jalanan kampus. Dia sedang menunggu Keyla untuk mengantarkan gadis itu pulang. Yang di tunggu akhirnya datang juga. Sesosok gadis kurus yang elegan dan cantik. Riyan tersenyum sendiri memandanginya dari kejauhan.

Sudah sangat lama dia menyimpan gelora cinta di dala
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status