Share

EXTRA - Akhirnya Mereka Berdamai dengan Masa Lalu

“Kamu nggak mau istirahat sebentar, Bang?”

Asa menggeleng tanpa menatap mamanya, yang baru saja bertanya. Lelaki itu tetap bertahan duduk di samping ranjang Banyu—sang kakek yang tengah tertidur setelah beberapa jam lalu mengeluh dadanya terasa nyeri.

“Kamu belum makan dan tidur lho, Bang.”

“Iya sih, Ma, tapi aku mau nemenin Eyang dulu di sini….”

“Sampai kapan?”

Sampai kapan?

Asa tidak benar-benar tahu jawabannya, jadi ia hanya menggeleng sekenanya. Apakah sampai tengah malam nanti bisa dibilang cukup? Atau lebih baik sampai besok pagi?

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status