Share

Bab 72 Mami

Rena malah bergerak mundur begitu sosok tersebut melangkah maju ingin mendekat. Sorot matanya menyiratkan tatapan waspada.

“Nak,” ucap wanita paruh baya yang kini sudah bersimpuh di depannya.

“Nyonya.” Mbok Ira segera mendekat, namun langkahnya terhenti ketika melihat gelengan mantan majikannya itu.

“Mbok, pie tadi buatan siapa?”

Diam. Pertanda bahwa dugaannya benar. Pantas saja si Mbok tak menjawab pertanyaannya tadi.

“Bisa kita bicara, Nak? Mami mohon.”

Rena tak menggubris permintaan tersebut. Dia melirik sang Mami sejenak lalu membalikkan tubuhnya. Memilih kabur ke kamar untuk menumpahkan rasa marah yang telah menyesakkan dada.

Setengah jam sudah berlalu. Hatinya sudah lebih baik. Bahkan dia mempersilakan si Mbok untuk masuk ke kamarnya.

“Maaf, Non kalau Mbok lancang mengatakan ini,” kata Mbok Ira.

Sang gadis kembali bungkam. Membiarkan kepala pelayan tersebut untuk melanjutkan kalimatnya.

“Nyonya sangat merindukan Non. Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status