Share

BAB 71

Satu bulan kemudian.

Hoek ... hoek.

Pagi-pagi sekali Khania sudah berada di kamar mandi ditemani suaminya. Dengan sabar Efgan memijat tengkuk Khania. Sebenarnya ia sangat Khawatir melihat kondisi sang istri yang semakin hari semakin parah saja. Bahkan sudah beberapa hari ini Khania enggan untuk makan.

"Sayang! Kita ke rumah sakit aja ya! Biar kamu di rawat di sana."

Khania menggelwngkan kepalanya. Ia tidak mau di bawa ke rumah sakit. Ia akan bertambah mual saat mencium bau obat-obatan. Walaupun nanti ia di tempatkan di ruang VIP tetap saja ia tidak mau.

"Kan kemarin udah diperiksa dokter," sahut Khania saat ia sudah selesai mengeluarkan semua isi perutnya itu.

"Tapi kemarin aja kamu gak minum obat yang dikasih sama dokter! Kita ke rumah sakit aja ya, biar kamu diinfus."

Efgan membopong Khania. Ia segera mendudukan Khania di atas kasur dan meminta istrinya untuk berbaring dan istirahat kembali.

"Mas! Aku bosen di kamar terus! Sudah satu bulan lho kamu ngurung aku di kamar ini," protes
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status