Share

BAB 44 - PERMINTAAN MONIC

Dua minggu kemudian.

Khania yang kini tengah bersiap-siap pulang, menekukan wajahnya. Ia merasa kesal dengan sang suami, yang kini sedang packing baju. Ia menatap suaminya itu dengan tatapan permusuhan.

"Kenapa cemberut gitu, hmm! Dari kemarin wajahnya ditekuk mulu!" Efgan menowel hidung Khania.

Khania hanya diam dan memalingkan wajahnya saat Efgan tengah mengodanya.

"Kamu masih mau di rumah sakit? Oke! Kita menginap di sini satu minggu lagi!" ujar Efgan yang sontak membuat Khania menoleh ke arah Efgan.

"Jangan! Aku pengen pulang! Udah gak betah aku di sini!" sahut Khania dengan cepat.

"Terus kenapa kamu cemberut begitu?! Aku kira kamu gak mau pulang!"

Efgan duduk di samping Khania, lalu ia membawa wajah Khania untuk menghadapnya. "Kenapa? Hmm!"

"Kamu nyebelin! Ini itu rumah sakit, Mas. Bukan hotel, yang bisa sesuka hati kita menginap di sini! Lagian, aku hanya tinggal pemulihan saja, di rumah juga bisa, gak harus menginap di sini! " oceh Khania panjang lebar.

Khania merasa kesal pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status