Share

BAB 121

Khania membuka matanya dan bernapas lega saat peluru itu ternyata meleset dan mengenai tembok yang berada di belakang Khania.

Gabriel yang terkejut pun menghela napas lega.

Namun, baru saja mereka merasa lega, orang itu kembali mengarahkan pi-stol itu pada Khania.

"Kaget ya?" ucapnya sambik terkekeh menyebalkan. "Itu tadi hanya pemanasan," lanjutnya lagi sambil tersenyum jahat.

"Mau kamu apa?" tanya Khania.

Orang itu menatap tajam Khania lalu berjalanendekati Khania dan berbisik. "Aku mau kamu mati."

"Apa dengan aku mati? Kamu merasa puas dan bahagia?" tanya Khania lagi.

"Jelas, itu akan membuatku sangat puas dan bahagia," jawabnya lagi dengan tertawa menyeramkan.

Gabriel terus mencoba melepaskan ikatan yang mengikat tangannya.

Khania berusaha mengulur waktu. Dia terus memutar otaknya agar bisa terus mengulur waktu.

Kenapa? Kamu takut ya?" ledek orang itu.

"Enggak, aku gak takut," jawab Khania dengan penuh percaya diri.

Orang itu sonta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status