Beranda / Romansa / Jodoh Salah Akad / Pernikahan Gagal

Share

Pernikahan Gagal

Penulis: Merry Heafy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-04 00:26:43

"Sejak kapan kalian punya hubungan seperti ini?" tanya Yasmin lagi. "Apa kalian senang sekarang? Kalian puas bisa bodoh-bodohin aku? Kalian puas bisa seneng-seneng di belakang aku? Kalian puas udah hancurin hati dan bahkan hidup aku?" teriak Yasmin.

"Bukan begitu, Yasmin. Mama nggak bermaksud menghancurkan pernikahan kamu sama Aditya," ungkap Bella tanpa tahu malu.

Yasmin tersenyum sinis. "Terus apa maksud Mama? Apa maksud Mama tidur sama calon menantu Mama sendiri?" geram Yasmin.

"Aku khilaf, Sayang! Aku ngelakuin itu cuma karena dorongan nafsu sesaat. Satu-satunya orang yang aku cinta cuma kamu, Yasmin," ujar Aditya dengan entengnya menyebutkan kata cinta, setelah pria itu ketahuan mendua.

"Cinta kamu bilang? Tukang selingkuh seperti kamu nggak akan paham makna cinta yang sebenarnya!" sahut Yasmin. "Sejak kapan kalian ngelakuin ini di belakang aku? Gimana awalnya kalian bisa berhubungan? Apa Mama udah ngincer Aditya sejak lama? Atau sejak awal kamu memang sukanya sama Mama, bukan sama aku?" tanya Yasmin beruntun.

Aditya dan Bella bungkam. Mereka dihujani banyak pertanyaan dan teriakan dari Yasmin.

"Kapan dan di mana kalian berhubungan? Siapa yang udah bikin rekaman itu? Kalian sengaja ngerekam kegiatan kalian supaya bisa nunjukin ke aku? Kalian sengaja mau pamerin video ini ke aku?" tanya Yasmin diiringi senyum getir.

"Kenapa kalian tega ngelakuin ini ke aku?" tanya Yasmin dengan derai air mata.

Dada Yasmin terasa sesak. Ada banyak sekali pertanyaan yang bermunculan di kepalanya, tapi gadis itu sudah tak sanggup lagi melihat wajah para penghianat itu lebih lama.

"Nggak ada gunanya juga aku dengar jawaban dari kalian. Semuanya udah berakhir," ucap Yasmin. "Semuanya udah berakhir."

Yasmin pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban dari Aditya dan Bella. Yasmin memilih untuk melarikan diri dari pahitnya kenyataan yang akan membuat dirinya makin terluka.

"Yasmin! Kamu mau ke mana?"

"Yasmin, jangan pergi!"

Yasmin berlari kencang meninggalkan gedung pernikahan. Aditya dan Bella berusaha mengejar, tapi mereka berdua kehilangan jejak Yasmin.

Tangis Yasmin pecah begitu ia keluar dari aula acara. Gadis itu berlari tanpa arah dan tujuan, dengan masih mengenakan gaun pengantinnya. Wajah Yasmin yang masih dihiasi riasan, kini mulai basah karena air mata. Meski begitu, riasan mahal di wajah cantiknya sama sekali tidak luntur sedikitpun. Yasmin masih tetap menjadi pengantin yang cantik, walaupun pernikahannya sudah hancur.

*

“Apa? Perempuan itu nggak ada di ruang tunggu! Apa maksud kalian?!” Rahang Bastian mengeras. Tangan kekar pria itu mengepal kuat. Ponsel yang ada dalam genggamannya pun diremas kuat.

[“Maafkan kelalaian kami, Tuan. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukannya agar pernikahan Tuan berjalan lancar!”] sahut seseorang dari ujung telepon. 

“Jangan banyak bicara dan cepat temukan perempuan itu!” seru Bastian lantang. Ia langsung mematikan sambungan telepon secara sepihak. 

“Sial! Berani-beraninya perempuan itu pergi dan menghancurkan acara ini. Kurang ajar!” 

Pria tampan dan tegap dibalut tuksedo hitam nan menawan itu tidak bisa tinggal diam. Dia harus menemukan mempelai wanita yang sudah dia bayar untuk menjadi pengantinnya hari ini, di depan keluarganya dan semua orang. Demi menghindari perjodohan dan deretan kencan buta dengan pilihan kedua orang tuanya, Bastian menyewa seorang wanita untuk menjadi mempelainya. 

Namun, perempuan yang belum pernah Bastian lihat wajahnya itu memilih kabur padahal sejam yang lalu, anak buahnya memastikan jika perempuan itu sudah ada di ruang tunggu mempelai dengan gaun pengantin dan riasan lengkapnya. 

“Kalau dia baru sekarang kabur, mungkin dia belum berada jauh dari gedung ini! Aku nggak boleh duduk diam dan menunggu orang-orang nggak becus itu!” Bastian lantas keluar dari venue pernikahannya. 

“Bas! Bastian, kamu mau ke mana? Acaranya udah mau dimulai lho!” teriak Marissa, ibu Bastian. 

Bastian menghiraukan panggilan dari sang ibu dan tetap pada langkahnya untuk menemukan mempelai wanitanya yang dikabarkan kabur. 

*

"Kenapa semuanya jadi begini?" gumam Yasmin diiringi isak tangis. 

Yasmin tak mau melihat wajah mereka. Gadis itu juga tak tahu bagaimana ia harus menghadapi Aditya dan ibunya.

Setelah pernikahan Yasmin dan Aditya dibatalkan, gadis itu masih bisa memutus hubungan dengan Aditya. Namun, bagaimana dengan Bella? Sampai kapan pun Yasmin tidak akan bisa memutus hubungan dengan ibunya. Sampai kapan pun, Bella tetap akan menjadi keluarganya, bagian dari hidupnya yang tidak akan pernah bisa ia hapus.

Gadis itu masuk ke dalam lift, kemudian memencet tombol secara acak. Yasmin masih tak tahu harus pergi ke mana. Ia hanya ingin menjauh dari Aditya dan Bella saat ini.

"Kenapa Mama ngelakuin itu?" Yasmin benar-benar dibuat kecewa berat oleh ibunya sendiri. 

Yasmin menangis sejadi-jadinya di dalam lift yang sepi itu. Beruntungnya, tidak ada satu pun orang yang menaiki lift, jadi Yasmin dapat meluapkan kesedihannya dalam tangisan tanpa sungkan.

Gadis itu tak bisa berhenti memikirkan video yang memutarkan adegan panas antara calon suaminya dan ibunya. Bayang-bayang wajah mereka terus menghantui pikiran Yasmin.

"Aditya brengsek! Kenapa harus mama aku? kenapa kamu ngelakuin itu sama mama aku?" 

Yasmin duduk di pojokan lift, seraya menutup wajahnya dengan kedua tangan. Gadis itu terus mengumpat untuk melampiaskan amarahnya.

Tak lama kemudian, tiba-tiba pintu lift terbuka. Lift yang dinaiki oleh Yasmin nampaknya berhenti di lantai 15.

Alih-alih turun dan keluar dari gedung, Yasmin justru naik ke lantai yang lebih tinggi dari sebelumnya. Gadis itu nampak bingung saat ia keluar dari lift yang mengantarnya ke lantai tersebut.

"Lantai 15?"

Yasmin memandangi lorong lantai 15 yang cukup sepi. Baru saja gadis itu berjalan beberapa langkah, tiba-tiba seorang pria dengan tuksedo hitam datang menghampirinya dengan tergesa-gesa, lalu menangkap dirinya.

"Jangan coba-coba lari dariku!" seru pria itu.

Yasmin membelalakkan mata. Gadis itu tak sempat melarikan diri karena kejadiannya begitu cepat.

"I–ini maksudnya apa? Siapa kamu?" tanya Yasmin, seraya berusaha melepaskan diri dari cengkraman pria berbadan tegap itu.

"Mau apa sih kamu? Tolong lepasin saya! Jangan sentuh saya!" teriak Yasmin.

Pria berwajah tampan itu sama sekali tidak menghiraukan suara teriakan Yasmin. Ia juga tak gentar sedikitpun pada Yasmin yang terus memberontak.

"Kamu siapa? Lepaskan saya sekarang! Saya nggak kenal sama kamu! Kamu mau bawa aku ke mana?”

"Diam!"

Yasmin hampir menangis karena bentakan pria berwajah tampan tapi menyeramkan itu. Gadis itu panik dan ketakutan.

"Tolong! Saya diculik! Siapa pun tolong saya!" pekik Yasmin sekuat tenaga. "Tolong saya! Polisi! Ambulans! Pemadam kebakaran! TOLONG SAYA!"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Anilo Keren 37
Waaah parah ini salah tangkep wkwk Bisa betulan gini Jodoh nih kayak nya Bastian sama Yasmin
goodnovel comment avatar
Endah Spy
duh bastian kamu salah tangkap itu, yasmin bukan calon pengantin yang kamu bayar .. lagian si yasmin kenapa malah minta tolong ke ambulan dan damkar segara wkwk
goodnovel comment avatar
Viva Oke
lah Yasmin lagi panik karena diculik yg dipanggil ambulans dan pemadam kebakaran..lagi sedih baca dari awal karena perselingkuhan Aditya dan Bella jadi senyum juga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jodoh Salah Akad   Mendadak Akad?

    "Kenapa nggak ada orang yang datang? Apa di lantai ini nggak ada orang?" gerutu Yasmin dalam hati.Anehnya tidak ada satu pun orang yang datang membantu Yasmin. Di lantai tersebut ada banyak ruangan dan juga staf hotel. Seharusnya ada orang yang mendengar suara Yasmin saat ini, namun sayang, gadis itu tidak mendapat bala bantuan."Bisa diam nggak!" seru pria itu dingin.Pria yang membawa Yasmin tak lain adalah Bastian yang memang saat ini sedang mencari mempelainya yang kabur. "Saya mau dibawa ke mana? Kamu punya urusan apa sama saya?" omel Yasmin. "Kamu jangan macam-macam sama saya, ya! Saya akan laporin kamu ke polisi!"Walaupun Yasmin merasa takut dan terancam, tapi gadis itu masih berani meninggikan suaranya di depan pria asing itu. Yasmin tak tahu lagi harus berbuat apa saat ini. Sulit baginya untuk lepas dari cengkraman tangan kuat milik pria itu, tenaga gadis itu tidak sebanding. Yasmin mulai lelah memberontak dan berteriak pada pria asing itu."Tolong jangan apa-apakan saya!

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Jodoh Salah Akad   Malam Pengantin?

    "Selamat, Bastian! Semoga pernikahanmu langgeng sampai akhir hayat," ucap teman-teman Bastian pada pria itu.Satu persatu tamu undangan mulai naik ke pelaminan untuk memberikan ucapan selamat pada kedua mempelai pengantin.“Selamat ya, semoga langgeng!” Entah tamu ke berapa yang sudah mengucapkan selamat pada Yasmin dan Bastian. Tanpa beban, Yasmin menyahut satu persatu ucapan selamat dari para tamu itu dengan senyuman manisnya. Yasmin tak bisa mengacaukan hari bahagia tersebut. Gadis itu tahu betul bagaimana rasanya saat melihat pernikahannya hancur. Yasmin tak mau orang-orang yang ada di gedung tersebut ikut merasakan kekecewaan yang ia alami karena kegagalan pernikahan. Yasmin sudah bertekad untuk tidak merusak acara ini.Yasmin terus tersenyum dan menyambut semua ucapan selamat dari orang-orang asing itu. Perlahan, Yasmin mulai menikmati acara pernikahan itu. Yasmin bahkan merasa sedikit terhibur. Pernikahan gadis itu tidak sepenuhnya hancur. Walaupun tersesat di acara pernikah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Jodoh Salah Akad   Salah Orang

    “Kamu!” sentak Bastian melotot tajam ke arah Yasmin.Yasmin melayangkan tamparan kencang ke wajah Bastian, hingga membuat pipi pria tampan itu memerah. Kalimat Bastian yang terlalu kasar membuat Yasmin tak bisa menahan diri."Jangan kurang ajar, ya! Kamu pikir aku perempuan mata duitan?" omel Yasmin. "Aku nggak paham maksud perkataan kamu dan aku juga nggak pernah nerima uang sepeser pun dari kamu."Bastian mengusap pipinya yang terasa perih karena tamparan dari Yasmin. Pria itu terus menatap Yasmin dengan sorot mata penuh amarah."Dia pikir aku ngelakuin pernikahan ini demi uang? Padahal aku nggak terima uang dari dia sama sekali, kenapa dia seenaknya saja ngerendahin aku dan ngata-ngatain aku?" batin Yasmin geram."Dasar munafik!" gerutu Bastian."Apa kamu bilang?" sungut Yasmin makin tidak terima mendengar Bastian menyebut dirinya munafik."Kenapa? Kamu tersinggung?" cibir Bastian. "Kamu seneng 'kan nyari uang pakai cara kotor seperti ini?"Yasmin mengerutkan kening. "Aku? Nyari ua

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Jodoh Salah Akad   Penjelasan

    Keheningan sejenak menggantung di udara.Bahu mungil itu terasa begitu kecil dalam pelukannya. Tubuhnya gemetar, dadanya bergetar karena isakan yang belum juga mereda. Aroma lembut yang samar menguar dari rambutnya, bercampur dengan wangi parfum yang memudar.Bastian membeku.Kesadaran menghantamnya telak.‘Sial. Apa yang baru saja aku lakukan?’ rutuknya dalam hati.Tak ada yang berani menyentuhnya selama ini. Orang-orang di sekitarnya selalu menjaga jarak, seolah ada tembok tak kasatmata yang mengelilinginya. Bahkan wanita-wanita yang berusaha mendekatinya pun tahu, bahwa menyentuhnya tanpa izin adalah kesalahan besar.Tapi dengan Yasmin?Ia baru saja menarik perempuan ini ke dalam pelukannya. Dan anehnya, ia tak ingin langsung melepaskannya.Namun, egonya ternyata jauh lebih kuat.Dengan cepat, ia mendorong tubuh Yasmin pelan, menciptakan jarak di antara mereka. Tatapannya kembali dingin, suaranya terjaga dari emosi apa pun. "Sudah cukup menangisnya."Yasmin masih terisak. Tapi kali

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Jodoh Salah Akad   Kesepakatan

    “Apa-apaan dia. Kenapa dia cerita sebanyak itu padahal belum terlalu mengenalku,” gumam Bastian saat dirinya sudah ada di luar kamar hotel. Bastian meninggalkan Yasmin sendirian lagi di ruangan hotel itu. Tapi kali ini, tak butuh waktu lama sampai Bastian kembali ke kamar sambil membawa sebuah paper bag di tangannya.Klek!Yasmin menoleh sekilas. Ia masih dalam posisi duduk di tepi ranjang meratapi nasibnya dan memikirkan langkah apa yang harus dia ambil. “Pakai ini. Saya yakin gaun pengantin itu membuatmu tidak nyaman,” ucap Bastian, nada suaranya terdengar tegas seraya mengulurkan paper bag itu ke arah Yasmin.“Ini apa?” Yasmin bertanya polos.“Pakai saja, tapi saya tidak tahu seperti apa gaya pakaian yang kamu suka. Setidaknya pakai baju itu membuat kamu lebih nyaman daripada terus memakai gaun pengantin,” ucapnya panjang lebar. Ini pertama kalinya Bastian berucap panjang lebar selain membahas masalah pekerjaan.Yasmin menatap dirinya. Benar apa yang dikatakan Bastian. Gaun penga

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Jodoh Salah Akad   Bab 8

    8)“Tuan, kami sudah mendapatkan hasil rekaman CCTV saat Non Yasmin pergi dari acara,” ucap salah satu orang suruhan Pram lewat sambungan telepon.“Apa kamu sudah menemukan Yasmin?”“Sudah, Tuan. Menurut rekaman, setelah keluar dari venue, Non Yasmin masuk ke lift. Tetapi, bukan turun ke lantai bawah, melainkan naik ke lantai atas. Dan saat Non Yasmin keluar dari lift di lantai 15, seorang pria menyeretnya pergi secara paksa.”“Apa? Jadi Yasmin diculik?” Pram langsung berdiri dari posisi duduknya. Ia paling tidak bisa mendengar saat putrinya dikasari seperti itu.“Kemungkinan begitu, karena tampaknya Non Yasmin terus teriak dan berontak saat dibawa pria itu. Tapi anehnya ….”“Anehnya apa?”“Anehnya, Non Yasmin masuk ke sebuah ruangan yang merupakan venue pernikahan seseorang.”“Apa?!” “Iya, Tuan. Sepertinya terjadi sesuatu dan Non Yasmin terlihat cukup lama berada di dalam ruangan itu.” Pram menyugar rambutnya. “Oke, sekarang bisa kamu cari tahu identitas pria yang menyeret paksa Ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Jodoh Salah Akad   Bab 9

    9)"Masa kamu masih nggak tau apa yang dilakukan pengantin baru di malam pertama?" tanya Randy dengan senyum yang terkendali, sambil menatap anaknya yang duduk di depannya.Bastian terbatuk, hampir tersedak oleh secangkir kopi yang baru saja ia angkat dari meja. Senyum Randy terasa begitu tajam, seperti ada sindiran halus yang tidak bisa dihindari. Mata Bastian beralih ke Marissa yang masih tersenyum penuh arti. Tentu saja, dia baru menyadari apa yang ada di pikiran mereka.Marissa terkikik kecil, matanya menyipit, tidak bisa menahan tawa yang datang dengan melihat ekspresi Bastian yang terkejut dan sedikit canggung."Jangan bilang kamu nggak tahu, Bas." Marissa melanjutkan dengan nada menggoda. "Kamu itu pengantin baru, Bas. Harusnya ada sedikit lebih banyak aksi, bukan cuma duduk manis begini saja." Senyumannya mengembang lebih lebar, jelas sekali dia menikmati momen ini.Bastian hanya bisa diam, menatap ibunya yang sepertinya menikmati lelucon ini. Tidak pernah sekalipun Bastian me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-11
  • Jodoh Salah Akad   Bab 10

    10)“Segera siapkan mobil saya sekarang. Saya harus pergi ke suatu tempat.” Suara tegas pria paruh baya itu menggema di ruang tamu.Sementara pria berusia 30-an yang berperawakan sedikit cungkring itu mengangguk, seraya bersedia melakukan apa yang diperintahkan tuannya.Sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya. Kini orang suruhannya itu mengirimkan sebuah foto. Kening Pram mengernyit dalam.“Siapa orang-orang yang duduk bersama dengan Yasmin ini? Apa mereka orang baik, atau punya maksud buruk pada putriku. Tak akan kubiarkan mereka menyakiti Yasmin,” ucap Pram penuh tekad. Tangannya mengepal kuat.Begitu sopirnya mengatakan jika mobilnya sudah siap digunakan, Pram segera bergegas pergi tanpa membuang waktunya lagi. Mobil alphard hitam itu pun melaju meninggalkan pekarangan rumah dengan kecepatan sedang. Tak lama, kendaraan itu sudah berbaur dengan kendaraan lainnya di jalanan beraspal.“Bisa dipercepat jalannya? Saya sedang terburu-buru sekarang!” titah Pram.“B–baik, Tuan.” Sang s

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15

Bab terbaru

  • Jodoh Salah Akad   Bab 15

    Bab 15Jemari Yasmin terasa dingin saat dia merapikan tali tasnya. Kepalanya sedikit menunduk, pikirannya masih penuh dengan bayangan pertemuan dengan Bella yang akan terjadi sebentar lagi.‘Tenanglah, Yasmin. Kamu hanya akan bertemu dengan Mama kamu, orang yang sudah melahirkan dan membesarkanmu,’ batin Yasmin terus berkecamuk. Gemuruh dadanya terus memburu saat adegan panas antara calon suaminya dan Bella berputar di kepalanya tanpa bisa dicegah. ‘Astaga … apa aku sanggup melewati ini?’ Yasmin ragu apakah dia berani menatap mata sang mama lagi seperti dulu. Ia yakin semuanya tak lagi sama sejak pengkhianatan Bella dan Aditya terkuak. “Naiklah.” Suara bariton nan datar milik Bastian berhasil membuyarkan lamunan Yasmin. Bastian membuka pintu mobil untuknya,“Makasih, tapi aku bisa sendiri,” ucap Yasmin merasa sungkan saat dibukakan pintu oleh Bastian. Dia berdiri diam sejenak sebelum akhirnya masuk.Bastian pun membeku. Ia baru saja sadar jika sudah bersikap berlebihan dengan membu

  • Jodoh Salah Akad   Bab 14

    14)Keheningan di ruang tamu mulai terasa lebih ringan, tetapi ada sesuatu yang masih mengganjal di benak Yasmin. Jemarinya saling meremas, hatinya berdebar tak karuan.Ia ingin bertanya, tetapi ragu untuk mengutarakannya.Bastian melirik ke arahnya sekilas, seakan menyadari kegelisahan Yasmin. Pram juga tampaknya menangkap ekspresi putrinya yang sedikit berbeda.“Kamu mau ngomong sesuatu, Yasmin?” tanya Pram akhirnya. “Kalau iya, katakan saja sekarang.”Yasmin mengangkat wajahnya. “Aku cuma mau tahu satu hal, Pa.”Pram tidak langsung merespons. Matanya meneliti ekspresi Yasmin, seolah mencoba menebak pertanyaannya.“Bagaimana keadaan Mama sekarang?” Suara Yasmin terdengar hati-hati.Sejenak, Pram hanya diam. Ada perubahan tipis di ekspresinya, sesuatu antara kecewa dan enggan membahasnya.“Apa dia baik-baik saja?” lanjut Yasmin, meskipun ada bagian dalam hatinya yang takut mendengar jawabannya.“Apa kamu masih peduli sama Mamamu setelah apa yang dia lakukan di hari pernikahanmu?” tan

  • Jodoh Salah Akad   Bab 13

    13)Setelah insiden tadi, Pram langsung pulang ke rumahnya. Ia masih berpikir keras tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Yasmin setelah kabur dari pernikahannya kemarin. “Yasmin, apa yang sebenarnya terjadi sama kamu dalam semalam, kenapa bisa tiba-tiba kamu sudah menikah dengan pria lain?” Pram bermonolog.“Apa itu pernikahan paksa? Atau ini pelarian atas sakit hatimu setelah melihat apa yang dilakukan Aditya dan Bella?” gumamnya lagi masih menerka-nerka.Lamunan Pram buyar, ketika seorang pria berjas hitam masuk ke ruangan kerjanya, menyerahkan berkas tebal kepada Pram.“Tuan, ini adalah semua informasi yang berhasil kami kumpulkan tentang pria yang bersama Nona Yasmin tadi.”Pram menerima berkas itu, membuka halaman pertama, lalu mulai membaca.Laporan itu mencantumkan berbagai macam detail mulai dari latar belakang keluarga, bisnis yang dijalankan, hingga sepak terjang pria bernama Bastian dalam dunia usaha. Yang lebih mencengangkan adalah usia Bastian yang sudah menginjak ke

  • Jodoh Salah Akad   Bab 12

    12)Bastian menggenggam tangan Yasmin dengan erat saat mereka melangkah kembali ke meja tempat orang tuanya menunggu. Yasmin tak bisa menolak sentuhan itu karena memang dia harus bersikap selayaknya suami istri di depan semua orang.Meski begitu, Yasmin masih bisa merasakan sisa ketegangan yang menggelayuti dirinya setelah pertemuannya dengan Pram. Jantungnya belum sepenuhnya stabil, pikirannya pun masih berkecamuk.‘Gimana caranya aku jelasin ke Papa tentang semua situasi rumit ini? Aku yang kabur dari pernikahanku sendiri tiba-tiba saja menikah dengan orang yang sama sekali nggak aku kenal?’ Batin Yasmin terus berkecamuk. Hingga tak terasa langkah kaki mereka sudah berhasil membawanya kembali ke meja di mana Marissa dan Randy menunggunya.Marissa yang sejak tadi gelisah langsung bangkit dari kursinya saat melihat mereka datang. Wajahnya penuh kekhawatiran, tatapannya tertuju pada Yasmin seakan ingin memastikan bahwa menantunya benar-benar baik-baik saja."Anggi, kamu nggak apa-apa,

  • Jodoh Salah Akad   Bab 11

    11) Lima menit yang lalu …. Marissa mengetuk meja dengan jari-jemarinya, matanya sesekali melirik ke arah lorong yang mengarah ke toilet. Bibirnya yang tadinya membentuk senyum hangat kini sedikit mengerucut, tanda mulai tak sabar. "Bas, kok Anggi lama banget ya di toilet?" tanyanya, berusaha terdengar santai, tapi ada nada khawatir dalam suaranya. Bastian yang sedang mengaduk kopinya menoleh sekilas ke arah lorong, lalu kembali ke cangkirnya. "Mungkin dia butuh waktu lebih lama di toilet, Ma. Tadi kayaknya dia agak canggung dengan pembicaraan kita, jadi mungkin Anggi butuh jeda biar bisa menata hatinya supaya tenang." “Duh, Mama yang buat dia nggak nyaman ya dengan ocehan tentang cucu?” Marissa menyadari kesalahannya. “Mungkin, Ma. Makanya Mama tolong kurangin ngoceh soal momongan sama Anggi, ya,” timpal Randy. “Papa bener, Ma. Bastian paham kok kenapa Mama ngebet banget punya cucu. Tapi mungkin Anggi belum siap,” sahut Bastian membenarkan ucapan sang ayah. Marissa mendengku

  • Jodoh Salah Akad   Bab 10

    10)“Segera siapkan mobil saya sekarang. Saya harus pergi ke suatu tempat.” Suara tegas pria paruh baya itu menggema di ruang tamu.Sementara pria berusia 30-an yang berperawakan sedikit cungkring itu mengangguk, seraya bersedia melakukan apa yang diperintahkan tuannya.Sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya. Kini orang suruhannya itu mengirimkan sebuah foto. Kening Pram mengernyit dalam.“Siapa orang-orang yang duduk bersama dengan Yasmin ini? Apa mereka orang baik, atau punya maksud buruk pada putriku. Tak akan kubiarkan mereka menyakiti Yasmin,” ucap Pram penuh tekad. Tangannya mengepal kuat.Begitu sopirnya mengatakan jika mobilnya sudah siap digunakan, Pram segera bergegas pergi tanpa membuang waktunya lagi. Mobil alphard hitam itu pun melaju meninggalkan pekarangan rumah dengan kecepatan sedang. Tak lama, kendaraan itu sudah berbaur dengan kendaraan lainnya di jalanan beraspal.“Bisa dipercepat jalannya? Saya sedang terburu-buru sekarang!” titah Pram.“B–baik, Tuan.” Sang s

  • Jodoh Salah Akad   Bab 9

    9)"Masa kamu masih nggak tau apa yang dilakukan pengantin baru di malam pertama?" tanya Randy dengan senyum yang terkendali, sambil menatap anaknya yang duduk di depannya.Bastian terbatuk, hampir tersedak oleh secangkir kopi yang baru saja ia angkat dari meja. Senyum Randy terasa begitu tajam, seperti ada sindiran halus yang tidak bisa dihindari. Mata Bastian beralih ke Marissa yang masih tersenyum penuh arti. Tentu saja, dia baru menyadari apa yang ada di pikiran mereka.Marissa terkikik kecil, matanya menyipit, tidak bisa menahan tawa yang datang dengan melihat ekspresi Bastian yang terkejut dan sedikit canggung."Jangan bilang kamu nggak tahu, Bas." Marissa melanjutkan dengan nada menggoda. "Kamu itu pengantin baru, Bas. Harusnya ada sedikit lebih banyak aksi, bukan cuma duduk manis begini saja." Senyumannya mengembang lebih lebar, jelas sekali dia menikmati momen ini.Bastian hanya bisa diam, menatap ibunya yang sepertinya menikmati lelucon ini. Tidak pernah sekalipun Bastian me

  • Jodoh Salah Akad   Bab 8

    8)“Tuan, kami sudah mendapatkan hasil rekaman CCTV saat Non Yasmin pergi dari acara,” ucap salah satu orang suruhan Pram lewat sambungan telepon.“Apa kamu sudah menemukan Yasmin?”“Sudah, Tuan. Menurut rekaman, setelah keluar dari venue, Non Yasmin masuk ke lift. Tetapi, bukan turun ke lantai bawah, melainkan naik ke lantai atas. Dan saat Non Yasmin keluar dari lift di lantai 15, seorang pria menyeretnya pergi secara paksa.”“Apa? Jadi Yasmin diculik?” Pram langsung berdiri dari posisi duduknya. Ia paling tidak bisa mendengar saat putrinya dikasari seperti itu.“Kemungkinan begitu, karena tampaknya Non Yasmin terus teriak dan berontak saat dibawa pria itu. Tapi anehnya ….”“Anehnya apa?”“Anehnya, Non Yasmin masuk ke sebuah ruangan yang merupakan venue pernikahan seseorang.”“Apa?!” “Iya, Tuan. Sepertinya terjadi sesuatu dan Non Yasmin terlihat cukup lama berada di dalam ruangan itu.” Pram menyugar rambutnya. “Oke, sekarang bisa kamu cari tahu identitas pria yang menyeret paksa Ya

  • Jodoh Salah Akad   Kesepakatan

    “Apa-apaan dia. Kenapa dia cerita sebanyak itu padahal belum terlalu mengenalku,” gumam Bastian saat dirinya sudah ada di luar kamar hotel. Bastian meninggalkan Yasmin sendirian lagi di ruangan hotel itu. Tapi kali ini, tak butuh waktu lama sampai Bastian kembali ke kamar sambil membawa sebuah paper bag di tangannya.Klek!Yasmin menoleh sekilas. Ia masih dalam posisi duduk di tepi ranjang meratapi nasibnya dan memikirkan langkah apa yang harus dia ambil. “Pakai ini. Saya yakin gaun pengantin itu membuatmu tidak nyaman,” ucap Bastian, nada suaranya terdengar tegas seraya mengulurkan paper bag itu ke arah Yasmin.“Ini apa?” Yasmin bertanya polos.“Pakai saja, tapi saya tidak tahu seperti apa gaya pakaian yang kamu suka. Setidaknya pakai baju itu membuat kamu lebih nyaman daripada terus memakai gaun pengantin,” ucapnya panjang lebar. Ini pertama kalinya Bastian berucap panjang lebar selain membahas masalah pekerjaan.Yasmin menatap dirinya. Benar apa yang dikatakan Bastian. Gaun penga

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status