Beranda / Romansa / Jodoh Salah Akad / Malam Pengantin?

Share

Malam Pengantin?

Penulis: Merry Heafy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-04 00:35:44

"Selamat, Bastian! Semoga pernikahanmu langgeng sampai akhir hayat," ucap teman-teman Bastian pada pria itu.

Satu persatu tamu undangan mulai naik ke pelaminan untuk memberikan ucapan selamat pada kedua mempelai pengantin.

“Selamat ya, semoga langgeng!” 

Entah tamu ke berapa yang sudah mengucapkan selamat pada Yasmin dan Bastian. 

Tanpa beban, Yasmin menyahut satu persatu ucapan selamat dari para tamu itu dengan senyuman manisnya. 

Yasmin tak bisa mengacaukan hari bahagia tersebut. Gadis itu tahu betul bagaimana rasanya saat melihat pernikahannya hancur. Yasmin tak mau orang-orang yang ada di gedung tersebut ikut merasakan kekecewaan yang ia alami karena kegagalan pernikahan. Yasmin sudah bertekad untuk tidak merusak acara ini.

Yasmin terus tersenyum dan menyambut semua ucapan selamat dari orang-orang asing itu. Perlahan, Yasmin mulai menikmati acara pernikahan itu. Yasmin bahkan merasa sedikit terhibur. Pernikahan gadis itu tidak sepenuhnya hancur. Walaupun tersesat di acara pernikahan orang lain, tapi Yasmin tetap menjadi pengantin yang bersinar di acara pernikahan pada hari itu.

"Jadi gini ya rasanya duduk di pelaminan dan jadi bintang acara di hari pernikahan?" batin Yasmin. 

Kalau saja acara pernikahannya dengan Aditya berjalan lancar hari ini, Yasmin pasti juga bisa merasakan hal ini bersama dengan Aditya. Kalau saja Aditya dan Bella tidak berbuat ulah, Yasmin pasti juga akan menerima banyak ucapan selamat dari tamu undangan, sama seperti ucapan selamat yang ia dapatkan saat ini. 

Jika calon suami dan ibunya tidak membuat masalah, hari ini pasti menjadi hari istimewa yang paling membahagiakan dalam hidup Yasmin.

"Nggak apa-apa, Yasmin! Kamu memang nggak jadi nikah sama Aditya, tapi kamu masih bisa ngerasain jadi pengantin selama sehari," batin Yasmin.

Yasmin makin larut dalam acara tersebut, hingga gadis itu hampir lupa dengan kegagalan pernikahan yang baru saja dialaminya. Layaknya pengantin pada umumnya, Yasmin terus tersenyum untuk menunjukkan kebahagiaannya di hari yang spesial itu.

Tak terasa, akhirnya acara resepsi pernikahan yang digelar dengan megah di aula tersebut bisa selesai dengan lancar tanpa masalah sedikitpun. Tak ada satu pun orang yang curiga pada Yasmin sampai semua tamu undangan berhamburan meninggalkan gedung acara.

"Kalian pasti capek, kan, Bastian, Anggi?" tanya Marissa pada Bastian dan Yasmin. "Kalian bisa langsung istirahat. Kamar untuk kalian sudah kami siapkan," sambungnya.

"Kamar?" Wajah Yasmin langsung berubah merah padam. "Aku harus pergi ke kamar sama laki-laki bernama Bastian ini?" batin Yasmin.

"Kalian bisa pergi ke kamar sekarang. Selamat menikmati malam pertama kalian ya," ucap Marissa pada Yasmin dan Bastian.

Jantung Yasmin langsung berdegup kencang. Gadis itu kembali dilanda kepanikan.

Marissa sendiri yang mengantar Yasmin dan Bastian menuju kamar, jadi mau tak mau Yasmin harus ikut pergi ke kamar pengantin. Pintu langsung terkunci rapat, begitu Yasmin dan Bastian masuk ke ruangan yang sudah dihias dengan penuh bunga dan wewangian, layaknya kamar pengantin pada umumnya.

"Aku harus ngapain sekarang?" batin Yasmin. "Apa aku harus kasih malam pertama aku sama orang asing ini?"

Tubuh Yasmin gemetaran. Gadis itu duduk di ranjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Yasmin juga tak berani menatap Bastian. 

"Bisa kita mulai sekarang?"

Ucapan Bastian membuat jantung Yasmin hampir melompat dari rongga dadanya. Gadis itu sontak mendongakkan kepalanya, kemudian menatap Bastian yang mulai membuka kancing baju satu persatu.

Yasmin mulai was-was. Gadis itu ketakutan saat melihat Bastian membuka pakaian.

"Kenapa dia buka baju? Apa Aku beneran harus ngelakuin hal 'itu' sekarang juga sama dia di sini?" batin Yasmin.

"T–tunggu sebentar ...."

Dada Yasmin terasa sesak. Wajah gadis itu makin memerah begitu ia menyaksikan pemandangan yang menggairahkan di depan matanya.

Yasmin menelan ludah dengan susah payah begitu ia disuguhi tubuh gagah Bastian. Gadis itu tak bisa mengalihkan pandangannya saat disuguhi dada bidang Bastian dan perut sixpack pria itu.

"Astaga, badannya bagus banget! Cowok ini pasti rajin nge-gym," batin Yasmin tersipu.

Perlahan, pria itu mulai mendekati Yasmin. Tubuh Yasmin refleks menjauh, tapi Bastian terus melangkah maju, bak magnet yang siap untuk menempel di tubuh Yasmin.

"T–tunggu ...." Dengan terbata-bata, Yasmin berusaha menghentikan pria itu, tapi Bastian tak mau mendengarkan Yasmin. Pria itu terus mendekat dan makin dekat dengan wajah Yasmin. 

Yasmin makin dibuat panik. Gadis itu pasrah dan mulai memejamkan mata rapat-rapat.

“Apa malam ini aku benar-benar akan menghabiskan malam pertama dengan laki-laki ini?’ batin Yasmin.

Yasmin masih memejamkan mata. Mungkin tak lama lagi, gadis itu akan menerima kecupan. Yasmin merasa gugup dan takut, tapi tanpa sadar gadis itu juga mulai menantikan sentuhan dari Bastian.

"Tenang, Yasmin! Kamu pasti bisa melewati ini. Kamu pasti bisa," batin Yasmin berusaha menenangkan diri.

Wajah Bastian makin dekat dengan bibir Yasmin. Jarak wajah mereka hanya tersisa beberapa senti saja.

"Kamu pikir aku akan nyentuh kamu?"

Yasmin terperanjat. Gadis itu langsung membuka mata lebar-lebar begitu ia mendengar suara Bastian.

"Aku nggak akan ngelakuin apa pun sama kamu," bisik Bastian, seraya melempar tatapan tajam pada Yasmin. "Lagipula, pernikahan kita hanyalah sebuah perjanjian demi status," sambungnya.

Yasmin terdiam. Gadis itu beradu pandang dengan Bastian dalam jarak yang begitu dekat, hingga Yasmin dapat merasakan nafas Bastian saat pria itu berbicara padanya.

"Apa maksudnya? Dia menikah cuma demi status?" batin Yasmin tak mengerti dengan arti ucapan Bastian.

Kalimat yang diucapkan oleh Gerard sama sekali tidak mencerminkan sikap seorang pengantin baru. 

"Cuma karena kita udah menikah, jangan kamu pikir kamu benar-benar bisa menjadi istri aku," sinis Bastian. "Di depan semua orang, kamu memang istriku. Tapi di mata aku, kamu bukan siapa-siapa. Kamu cuma istri di atas kertas. Kamu nggak perlu ngelakuin kewajiban kamu sebagai istri, dan aku juga nggak akan memenuhi kewajiban aku sebagai suami. Kita jalani hidup kita masing-masing setelah ini."

"Jangan berani berharap lebih! Aku nggak akan kasih apa pun lagi ke kamu. Jangan harap aku akan tergoda untuk menyentuhmu," cibir Bastian. "Uang yang aku kasih ke kamu udah cukup banyak, kan? Uang itu mungkin cukup untuk biaya hidup kamu selama satu tahun ke depan."

"Uang apa maksud kamu?" tanya Yasmin mulai bersuara.

Bastian memicingkan mata. "Pertanyaan konyol macam apa ini? Kamu udah ambil uangnya, dan sekarang kamu pura-pura bodoh di depan aku? Kamu pikir aku akan kasih kamu tambahan uang lagi?" sungut Bastian. "Kamu harus sadar diri! Aku udah berbaik hati ngasih uang dengan jumlah yang banyak cuma buat gadis murahan seperti kamu. Sekarang kamu masih berani minta uang lagi sama aku?"

Tangan Yasmin mengepal kuat. Makin lama, perkataan Bastian makin kasar dan keterlaluan.

"Aku nggak akan bayar mahal buat gadis murahan seperti kamu yang rela ngelakuin apa aja demi uang. Aku udah dapat status pernikahan dari kamu, dan kamu juga udah dapat uang dari aku. Urusan kita udah selesai."

Plak!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (18)
goodnovel comment avatar
haniah Nia
pedas banget mulut kamu ya bastian, yasmin yang engga tau apa apa malah kamu hina seperti itu
goodnovel comment avatar
Endah Spy
gimana yasmin tahu lah bastian soal uang itu, lagian kan yang menerima bukan yasmin kamu aja yang salah orang yasmin dikira si anggi hadehh
goodnovel comment avatar
Lita Lito
ucapan bastian tajam ngalahin belati.. yakin sabar ya semoga km bida lewati cobaan ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jodoh Salah Akad   Salah Orang

    “Kamu!” sentak Bastian melotot tajam ke arah Yasmin.Yasmin melayangkan tamparan kencang ke wajah Bastian, hingga membuat pipi pria tampan itu memerah. Kalimat Bastian yang terlalu kasar membuat Yasmin tak bisa menahan diri."Jangan kurang ajar, ya! Kamu pikir aku perempuan mata duitan?" omel Yasmin. "Aku nggak paham maksud perkataan kamu dan aku juga nggak pernah nerima uang sepeser pun dari kamu."Bastian mengusap pipinya yang terasa perih karena tamparan dari Yasmin. Pria itu terus menatap Yasmin dengan sorot mata penuh amarah."Dia pikir aku ngelakuin pernikahan ini demi uang? Padahal aku nggak terima uang dari dia sama sekali, kenapa dia seenaknya saja ngerendahin aku dan ngata-ngatain aku?" batin Yasmin geram."Dasar munafik!" gerutu Bastian."Apa kamu bilang?" sungut Yasmin makin tidak terima mendengar Bastian menyebut dirinya munafik."Kenapa? Kamu tersinggung?" cibir Bastian. "Kamu seneng 'kan nyari uang pakai cara kotor seperti ini?"Yasmin mengerutkan kening. "Aku? Nyari ua

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-04
  • Jodoh Salah Akad   Penjelasan

    Keheningan sejenak menggantung di udara.Bahu mungil itu terasa begitu kecil dalam pelukannya. Tubuhnya gemetar, dadanya bergetar karena isakan yang belum juga mereda. Aroma lembut yang samar menguar dari rambutnya, bercampur dengan wangi parfum yang memudar.Bastian membeku.Kesadaran menghantamnya telak.‘Sial. Apa yang baru saja aku lakukan?’ rutuknya dalam hati.Tak ada yang berani menyentuhnya selama ini. Orang-orang di sekitarnya selalu menjaga jarak, seolah ada tembok tak kasatmata yang mengelilinginya. Bahkan wanita-wanita yang berusaha mendekatinya pun tahu, bahwa menyentuhnya tanpa izin adalah kesalahan besar.Tapi dengan Yasmin?Ia baru saja menarik perempuan ini ke dalam pelukannya. Dan anehnya, ia tak ingin langsung melepaskannya.Namun, egonya ternyata jauh lebih kuat.Dengan cepat, ia mendorong tubuh Yasmin pelan, menciptakan jarak di antara mereka. Tatapannya kembali dingin, suaranya terjaga dari emosi apa pun. "Sudah cukup menangisnya."Yasmin masih terisak. Tapi kali

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-02
  • Jodoh Salah Akad   Kesepakatan

    “Apa-apaan dia. Kenapa dia cerita sebanyak itu padahal belum terlalu mengenalku,” gumam Bastian saat dirinya sudah ada di luar kamar hotel. Bastian meninggalkan Yasmin sendirian lagi di ruangan hotel itu. Tapi kali ini, tak butuh waktu lama sampai Bastian kembali ke kamar sambil membawa sebuah paper bag di tangannya.Klek!Yasmin menoleh sekilas. Ia masih dalam posisi duduk di tepi ranjang meratapi nasibnya dan memikirkan langkah apa yang harus dia ambil. “Pakai ini. Saya yakin gaun pengantin itu membuatmu tidak nyaman,” ucap Bastian, nada suaranya terdengar tegas seraya mengulurkan paper bag itu ke arah Yasmin.“Ini apa?” Yasmin bertanya polos.“Pakai saja, tapi saya tidak tahu seperti apa gaya pakaian yang kamu suka. Setidaknya pakai baju itu membuat kamu lebih nyaman daripada terus memakai gaun pengantin,” ucapnya panjang lebar. Ini pertama kalinya Bastian berucap panjang lebar selain membahas masalah pekerjaan.Yasmin menatap dirinya. Benar apa yang dikatakan Bastian. Gaun penga

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Jodoh Salah Akad   Bab 8

    8)“Tuan, kami sudah mendapatkan hasil rekaman CCTV saat Non Yasmin pergi dari acara,” ucap salah satu orang suruhan Pram lewat sambungan telepon.“Apa kamu sudah menemukan Yasmin?”“Sudah, Tuan. Menurut rekaman, setelah keluar dari venue, Non Yasmin masuk ke lift. Tetapi, bukan turun ke lantai bawah, melainkan naik ke lantai atas. Dan saat Non Yasmin keluar dari lift di lantai 15, seorang pria menyeretnya pergi secara paksa.”“Apa? Jadi Yasmin diculik?” Pram langsung berdiri dari posisi duduknya. Ia paling tidak bisa mendengar saat putrinya dikasari seperti itu.“Kemungkinan begitu, karena tampaknya Non Yasmin terus teriak dan berontak saat dibawa pria itu. Tapi anehnya ….”“Anehnya apa?”“Anehnya, Non Yasmin masuk ke sebuah ruangan yang merupakan venue pernikahan seseorang.”“Apa?!” “Iya, Tuan. Sepertinya terjadi sesuatu dan Non Yasmin terlihat cukup lama berada di dalam ruangan itu.” Pram menyugar rambutnya. “Oke, sekarang bisa kamu cari tahu identitas pria yang menyeret paksa Ya

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Jodoh Salah Akad   Bab 9

    9)"Masa kamu masih nggak tau apa yang dilakukan pengantin baru di malam pertama?" tanya Randy dengan senyum yang terkendali, sambil menatap anaknya yang duduk di depannya.Bastian terbatuk, hampir tersedak oleh secangkir kopi yang baru saja ia angkat dari meja. Senyum Randy terasa begitu tajam, seperti ada sindiran halus yang tidak bisa dihindari. Mata Bastian beralih ke Marissa yang masih tersenyum penuh arti. Tentu saja, dia baru menyadari apa yang ada di pikiran mereka.Marissa terkikik kecil, matanya menyipit, tidak bisa menahan tawa yang datang dengan melihat ekspresi Bastian yang terkejut dan sedikit canggung."Jangan bilang kamu nggak tahu, Bas." Marissa melanjutkan dengan nada menggoda. "Kamu itu pengantin baru, Bas. Harusnya ada sedikit lebih banyak aksi, bukan cuma duduk manis begini saja." Senyumannya mengembang lebih lebar, jelas sekali dia menikmati momen ini.Bastian hanya bisa diam, menatap ibunya yang sepertinya menikmati lelucon ini. Tidak pernah sekalipun Bastian me

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-11
  • Jodoh Salah Akad   Bab 10

    10)“Segera siapkan mobil saya sekarang. Saya harus pergi ke suatu tempat.” Suara tegas pria paruh baya itu menggema di ruang tamu.Sementara pria berusia 30-an yang berperawakan sedikit cungkring itu mengangguk, seraya bersedia melakukan apa yang diperintahkan tuannya.Sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya. Kini orang suruhannya itu mengirimkan sebuah foto. Kening Pram mengernyit dalam.“Siapa orang-orang yang duduk bersama dengan Yasmin ini? Apa mereka orang baik, atau punya maksud buruk pada putriku. Tak akan kubiarkan mereka menyakiti Yasmin,” ucap Pram penuh tekad. Tangannya mengepal kuat.Begitu sopirnya mengatakan jika mobilnya sudah siap digunakan, Pram segera bergegas pergi tanpa membuang waktunya lagi. Mobil alphard hitam itu pun melaju meninggalkan pekarangan rumah dengan kecepatan sedang. Tak lama, kendaraan itu sudah berbaur dengan kendaraan lainnya di jalanan beraspal.“Bisa dipercepat jalannya? Saya sedang terburu-buru sekarang!” titah Pram.“B–baik, Tuan.” Sang s

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-15
  • Jodoh Salah Akad   Bab 11

    11) Lima menit yang lalu …. Marissa mengetuk meja dengan jari-jemarinya, matanya sesekali melirik ke arah lorong yang mengarah ke toilet. Bibirnya yang tadinya membentuk senyum hangat kini sedikit mengerucut, tanda mulai tak sabar. "Bas, kok Anggi lama banget ya di toilet?" tanyanya, berusaha terdengar santai, tapi ada nada khawatir dalam suaranya. Bastian yang sedang mengaduk kopinya menoleh sekilas ke arah lorong, lalu kembali ke cangkirnya. "Mungkin dia butuh waktu lebih lama di toilet, Ma. Tadi kayaknya dia agak canggung dengan pembicaraan kita, jadi mungkin Anggi butuh jeda biar bisa menata hatinya supaya tenang." “Duh, Mama yang buat dia nggak nyaman ya dengan ocehan tentang cucu?” Marissa menyadari kesalahannya. “Mungkin, Ma. Makanya Mama tolong kurangin ngoceh soal momongan sama Anggi, ya,” timpal Randy. “Papa bener, Ma. Bastian paham kok kenapa Mama ngebet banget punya cucu. Tapi mungkin Anggi belum siap,” sahut Bastian membenarkan ucapan sang ayah. Marissa mendengku

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-16
  • Jodoh Salah Akad   Bab 12

    12)Bastian menggenggam tangan Yasmin dengan erat saat mereka melangkah kembali ke meja tempat orang tuanya menunggu. Yasmin tak bisa menolak sentuhan itu karena memang dia harus bersikap selayaknya suami istri di depan semua orang.Meski begitu, Yasmin masih bisa merasakan sisa ketegangan yang menggelayuti dirinya setelah pertemuannya dengan Pram. Jantungnya belum sepenuhnya stabil, pikirannya pun masih berkecamuk.‘Gimana caranya aku jelasin ke Papa tentang semua situasi rumit ini? Aku yang kabur dari pernikahanku sendiri tiba-tiba saja menikah dengan orang yang sama sekali nggak aku kenal?’ Batin Yasmin terus berkecamuk. Hingga tak terasa langkah kaki mereka sudah berhasil membawanya kembali ke meja di mana Marissa dan Randy menunggunya.Marissa yang sejak tadi gelisah langsung bangkit dari kursinya saat melihat mereka datang. Wajahnya penuh kekhawatiran, tatapannya tertuju pada Yasmin seakan ingin memastikan bahwa menantunya benar-benar baik-baik saja."Anggi, kamu nggak apa-apa,

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-17

Bab terbaru

  • Jodoh Salah Akad   Bab 15

    Bab 15Jemari Yasmin terasa dingin saat dia merapikan tali tasnya. Kepalanya sedikit menunduk, pikirannya masih penuh dengan bayangan pertemuan dengan Bella yang akan terjadi sebentar lagi.‘Tenanglah, Yasmin. Kamu hanya akan bertemu dengan Mama kamu, orang yang sudah melahirkan dan membesarkanmu,’ batin Yasmin terus berkecamuk. Gemuruh dadanya terus memburu saat adegan panas antara calon suaminya dan Bella berputar di kepalanya tanpa bisa dicegah. ‘Astaga … apa aku sanggup melewati ini?’ Yasmin ragu apakah dia berani menatap mata sang mama lagi seperti dulu. Ia yakin semuanya tak lagi sama sejak pengkhianatan Bella dan Aditya terkuak. “Naiklah.” Suara bariton nan datar milik Bastian berhasil membuyarkan lamunan Yasmin. Bastian membuka pintu mobil untuknya,“Makasih, tapi aku bisa sendiri,” ucap Yasmin merasa sungkan saat dibukakan pintu oleh Bastian. Dia berdiri diam sejenak sebelum akhirnya masuk.Bastian pun membeku. Ia baru saja sadar jika sudah bersikap berlebihan dengan membu

  • Jodoh Salah Akad   Bab 14

    14)Keheningan di ruang tamu mulai terasa lebih ringan, tetapi ada sesuatu yang masih mengganjal di benak Yasmin. Jemarinya saling meremas, hatinya berdebar tak karuan.Ia ingin bertanya, tetapi ragu untuk mengutarakannya.Bastian melirik ke arahnya sekilas, seakan menyadari kegelisahan Yasmin. Pram juga tampaknya menangkap ekspresi putrinya yang sedikit berbeda.“Kamu mau ngomong sesuatu, Yasmin?” tanya Pram akhirnya. “Kalau iya, katakan saja sekarang.”Yasmin mengangkat wajahnya. “Aku cuma mau tahu satu hal, Pa.”Pram tidak langsung merespons. Matanya meneliti ekspresi Yasmin, seolah mencoba menebak pertanyaannya.“Bagaimana keadaan Mama sekarang?” Suara Yasmin terdengar hati-hati.Sejenak, Pram hanya diam. Ada perubahan tipis di ekspresinya, sesuatu antara kecewa dan enggan membahasnya.“Apa dia baik-baik saja?” lanjut Yasmin, meskipun ada bagian dalam hatinya yang takut mendengar jawabannya.“Apa kamu masih peduli sama Mamamu setelah apa yang dia lakukan di hari pernikahanmu?” tan

  • Jodoh Salah Akad   Bab 13

    13)Setelah insiden tadi, Pram langsung pulang ke rumahnya. Ia masih berpikir keras tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Yasmin setelah kabur dari pernikahannya kemarin. “Yasmin, apa yang sebenarnya terjadi sama kamu dalam semalam, kenapa bisa tiba-tiba kamu sudah menikah dengan pria lain?” Pram bermonolog.“Apa itu pernikahan paksa? Atau ini pelarian atas sakit hatimu setelah melihat apa yang dilakukan Aditya dan Bella?” gumamnya lagi masih menerka-nerka.Lamunan Pram buyar, ketika seorang pria berjas hitam masuk ke ruangan kerjanya, menyerahkan berkas tebal kepada Pram.“Tuan, ini adalah semua informasi yang berhasil kami kumpulkan tentang pria yang bersama Nona Yasmin tadi.”Pram menerima berkas itu, membuka halaman pertama, lalu mulai membaca.Laporan itu mencantumkan berbagai macam detail mulai dari latar belakang keluarga, bisnis yang dijalankan, hingga sepak terjang pria bernama Bastian dalam dunia usaha. Yang lebih mencengangkan adalah usia Bastian yang sudah menginjak ke

  • Jodoh Salah Akad   Bab 12

    12)Bastian menggenggam tangan Yasmin dengan erat saat mereka melangkah kembali ke meja tempat orang tuanya menunggu. Yasmin tak bisa menolak sentuhan itu karena memang dia harus bersikap selayaknya suami istri di depan semua orang.Meski begitu, Yasmin masih bisa merasakan sisa ketegangan yang menggelayuti dirinya setelah pertemuannya dengan Pram. Jantungnya belum sepenuhnya stabil, pikirannya pun masih berkecamuk.‘Gimana caranya aku jelasin ke Papa tentang semua situasi rumit ini? Aku yang kabur dari pernikahanku sendiri tiba-tiba saja menikah dengan orang yang sama sekali nggak aku kenal?’ Batin Yasmin terus berkecamuk. Hingga tak terasa langkah kaki mereka sudah berhasil membawanya kembali ke meja di mana Marissa dan Randy menunggunya.Marissa yang sejak tadi gelisah langsung bangkit dari kursinya saat melihat mereka datang. Wajahnya penuh kekhawatiran, tatapannya tertuju pada Yasmin seakan ingin memastikan bahwa menantunya benar-benar baik-baik saja."Anggi, kamu nggak apa-apa,

  • Jodoh Salah Akad   Bab 11

    11) Lima menit yang lalu …. Marissa mengetuk meja dengan jari-jemarinya, matanya sesekali melirik ke arah lorong yang mengarah ke toilet. Bibirnya yang tadinya membentuk senyum hangat kini sedikit mengerucut, tanda mulai tak sabar. "Bas, kok Anggi lama banget ya di toilet?" tanyanya, berusaha terdengar santai, tapi ada nada khawatir dalam suaranya. Bastian yang sedang mengaduk kopinya menoleh sekilas ke arah lorong, lalu kembali ke cangkirnya. "Mungkin dia butuh waktu lebih lama di toilet, Ma. Tadi kayaknya dia agak canggung dengan pembicaraan kita, jadi mungkin Anggi butuh jeda biar bisa menata hatinya supaya tenang." “Duh, Mama yang buat dia nggak nyaman ya dengan ocehan tentang cucu?” Marissa menyadari kesalahannya. “Mungkin, Ma. Makanya Mama tolong kurangin ngoceh soal momongan sama Anggi, ya,” timpal Randy. “Papa bener, Ma. Bastian paham kok kenapa Mama ngebet banget punya cucu. Tapi mungkin Anggi belum siap,” sahut Bastian membenarkan ucapan sang ayah. Marissa mendengku

  • Jodoh Salah Akad   Bab 10

    10)“Segera siapkan mobil saya sekarang. Saya harus pergi ke suatu tempat.” Suara tegas pria paruh baya itu menggema di ruang tamu.Sementara pria berusia 30-an yang berperawakan sedikit cungkring itu mengangguk, seraya bersedia melakukan apa yang diperintahkan tuannya.Sebuah notifikasi pesan masuk ke ponselnya. Kini orang suruhannya itu mengirimkan sebuah foto. Kening Pram mengernyit dalam.“Siapa orang-orang yang duduk bersama dengan Yasmin ini? Apa mereka orang baik, atau punya maksud buruk pada putriku. Tak akan kubiarkan mereka menyakiti Yasmin,” ucap Pram penuh tekad. Tangannya mengepal kuat.Begitu sopirnya mengatakan jika mobilnya sudah siap digunakan, Pram segera bergegas pergi tanpa membuang waktunya lagi. Mobil alphard hitam itu pun melaju meninggalkan pekarangan rumah dengan kecepatan sedang. Tak lama, kendaraan itu sudah berbaur dengan kendaraan lainnya di jalanan beraspal.“Bisa dipercepat jalannya? Saya sedang terburu-buru sekarang!” titah Pram.“B–baik, Tuan.” Sang s

  • Jodoh Salah Akad   Bab 9

    9)"Masa kamu masih nggak tau apa yang dilakukan pengantin baru di malam pertama?" tanya Randy dengan senyum yang terkendali, sambil menatap anaknya yang duduk di depannya.Bastian terbatuk, hampir tersedak oleh secangkir kopi yang baru saja ia angkat dari meja. Senyum Randy terasa begitu tajam, seperti ada sindiran halus yang tidak bisa dihindari. Mata Bastian beralih ke Marissa yang masih tersenyum penuh arti. Tentu saja, dia baru menyadari apa yang ada di pikiran mereka.Marissa terkikik kecil, matanya menyipit, tidak bisa menahan tawa yang datang dengan melihat ekspresi Bastian yang terkejut dan sedikit canggung."Jangan bilang kamu nggak tahu, Bas." Marissa melanjutkan dengan nada menggoda. "Kamu itu pengantin baru, Bas. Harusnya ada sedikit lebih banyak aksi, bukan cuma duduk manis begini saja." Senyumannya mengembang lebih lebar, jelas sekali dia menikmati momen ini.Bastian hanya bisa diam, menatap ibunya yang sepertinya menikmati lelucon ini. Tidak pernah sekalipun Bastian me

  • Jodoh Salah Akad   Bab 8

    8)“Tuan, kami sudah mendapatkan hasil rekaman CCTV saat Non Yasmin pergi dari acara,” ucap salah satu orang suruhan Pram lewat sambungan telepon.“Apa kamu sudah menemukan Yasmin?”“Sudah, Tuan. Menurut rekaman, setelah keluar dari venue, Non Yasmin masuk ke lift. Tetapi, bukan turun ke lantai bawah, melainkan naik ke lantai atas. Dan saat Non Yasmin keluar dari lift di lantai 15, seorang pria menyeretnya pergi secara paksa.”“Apa? Jadi Yasmin diculik?” Pram langsung berdiri dari posisi duduknya. Ia paling tidak bisa mendengar saat putrinya dikasari seperti itu.“Kemungkinan begitu, karena tampaknya Non Yasmin terus teriak dan berontak saat dibawa pria itu. Tapi anehnya ….”“Anehnya apa?”“Anehnya, Non Yasmin masuk ke sebuah ruangan yang merupakan venue pernikahan seseorang.”“Apa?!” “Iya, Tuan. Sepertinya terjadi sesuatu dan Non Yasmin terlihat cukup lama berada di dalam ruangan itu.” Pram menyugar rambutnya. “Oke, sekarang bisa kamu cari tahu identitas pria yang menyeret paksa Ya

  • Jodoh Salah Akad   Kesepakatan

    “Apa-apaan dia. Kenapa dia cerita sebanyak itu padahal belum terlalu mengenalku,” gumam Bastian saat dirinya sudah ada di luar kamar hotel. Bastian meninggalkan Yasmin sendirian lagi di ruangan hotel itu. Tapi kali ini, tak butuh waktu lama sampai Bastian kembali ke kamar sambil membawa sebuah paper bag di tangannya.Klek!Yasmin menoleh sekilas. Ia masih dalam posisi duduk di tepi ranjang meratapi nasibnya dan memikirkan langkah apa yang harus dia ambil. “Pakai ini. Saya yakin gaun pengantin itu membuatmu tidak nyaman,” ucap Bastian, nada suaranya terdengar tegas seraya mengulurkan paper bag itu ke arah Yasmin.“Ini apa?” Yasmin bertanya polos.“Pakai saja, tapi saya tidak tahu seperti apa gaya pakaian yang kamu suka. Setidaknya pakai baju itu membuat kamu lebih nyaman daripada terus memakai gaun pengantin,” ucapnya panjang lebar. Ini pertama kalinya Bastian berucap panjang lebar selain membahas masalah pekerjaan.Yasmin menatap dirinya. Benar apa yang dikatakan Bastian. Gaun penga

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status