Share

Bab 18

Author: Merry Heafy
last update Huling Na-update: 2025-04-24 21:22:21

18)

“Paketnya sudah sampai, Tuan,” ujar Mbak Rina sembari memegang kunci gerbang di tangannya. Napasnya masih tersengal, tanda ia baru saja menyambut truk yang datang.

Yasmin berdiri terpaku di depan jendela, tangannya masih menggenggam mug cokelat panas yang belum sempat disentuh. Tatapannya tertuju pada petugas pengantar barang yang menurunkan beberapa koper dan kardus besar ke halaman rumah.

“Kiriman dari Pak Pram, sepertinya,” gumam Bastian di sampingnya. Ia baru saja turun dari tangga, sudah mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam dengan jam tangan perak di pergelangan kirinya.

Yasmin mengangguk pelan. “Kamu kasih alamat ini ke Papa?” tanyanya tanpa menoleh.

“Saya tulis semalam. Saya pikir kamu akan butuh barang-barangmu, cepat atau lambat.”

Suasana jadi hening sesaat. Hanya suara burung dan derik roda koper yang terdengar di luar.

“Saya minta kamu santai aja beresinnya,” kata Bastian lagi, nadanya lembut. “Kalau kamu butuh bantuan buat beresin ini semua, suruh aja Mbak
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Jodoh Salah Akad   Bab 19

    19)Tangan Yasmin masih memegang kardus besar itu ketika matanya terpaku pada lemari putih di hadapannya. Permukaannya mengilap, dengan ukiran lembut di tepinya. Ia membuka salah satu pintu lemari itu perlahan, aroma kayu dan sabun pelembut kain menyeruak keluar, menyambutnya dengan hangat."Pelan-pelan, Yasmin," gumamnya sendiri, menahan napas panjang.Ia menarik napas dalam-dalam, lalu mulai memindahkan satu per satu bajunya dari dalam kardus. Lipatan rapi, aroma lavender dari pengharum lemari yang dia sering pakai di rumah semuanya mengoyak memori. Ada sehelai sweater biru tua, pemberian sang Mama. Sebuah gaun putih yang ia beli sendiri saat berulang tahun ke-23. Ia menggantungkan setiap helai dengan hati-hati, seolah sedang merakit kembali identitas yang sempat tercerabut.Di dasar kardus, terselip sebuah pouch kecil berisi skincare dan makeup, maskara favoritnya, concealer yang hampir habis, lip balm yang sering ia pakai sebelum tidur. Ia tersenyum tipis, matanya sempat berkaca.

    Huling Na-update : 2025-04-25
  • Jodoh Salah Akad   Bab 20

    20)“Jadi, kamu nggak ada niat honeymoon sama sekali?”Randy meletakkan sendok garpu di sisi piringnya. Restoran tempat mereka makan siang kala itu cukup mewah, dengan lampu gantung kristal yang mengayun pelan di atas meja bundar berlapis linen putih. Bastian menyesap kopinya, tenang.“Honeymoon itu buang waktu, Pa.”“Buang waktu?” Randy menaikkan alisnya. “Kamu nikah buat kerja atau buat hidup?”“Dua-duanya,” jawab Bastian datar.“Banyak proyek besar yang sedang antre untuk aku tangani. Jadi, aku nggak bisa ninggalin semuanya ke tim. Beberapa kesepakatan butuh aku sendiri yang handle.”Suara Randy mengembus napas panjang. “Tapi kamu baru saja menikah, Bastian. Gimana dengan Gita? Apa dia baik-baik saja saat kamu bilang akan masuk kerja lagi?”Bastian hanya mengangkat bahu.“Entahlah. Dia nggak berkomentar apa pun. Lagipula, Gita bisa tinggal dan istirahat di rumah dengan nyaman, Pa. Aku pastikan semua kebutuhannya terpenuhi.”“Dan kamu?” tanya Randy lebih pelan.Alis Bastian sedikit

    Huling Na-update : 2025-04-26
  • Jodoh Salah Akad   Video Panas

    Seorang wanita yang sedang dirias menatap bayangan dirinya di cermin. Hari ini adalah hari yang dia tunggu-tunggu, karena dirinya akan menikah dengan laki-laki pilihannya yang amat ia cintai."Aku harus fokus sama acara hari ini. Pernikahanku hari ini harus jadi momen terbaik dalam hidupku," batin Yasmin.Meskipun gugup, gadis itu nampak takjub dengan penampilannya sendiri. Riasan di wajahnya dan baju pengantin yang sudah melekat di tubuhnya membuat aura kecantikan gadis itu makin terpancar. Yasmin sudah siap untuk memukau seluruh tamu undangan yang hadir di hari bahagianya."Yasmin, kamu cantik sekali, Sayang!" puji Bella pada putrinya itu."Aku pasti bisa bikin Mas Aditya pangling, kan, Ma?""Semua orang yang lihat kamu pasti bakal pangling, Sayang."Tepat jam 08.00 pagi, Yasmin dan keluarganya sudah berkumpul di lounge hotel. Tak lama lagi, gadis itu akan segera melangsungkan akad nikah dengan pria pujaannya.Setelah Yasmin dan Aditya siap, kedua mempelai itu pun segera memasuki au

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Jodoh Salah Akad   Pernikahan Gagal

    "Sejak kapan kalian punya hubungan seperti ini?" tanya Yasmin lagi. "Apa kalian senang sekarang? Kalian puas bisa bodoh-bodohin aku? Kalian puas bisa seneng-seneng di belakang aku? Kalian puas udah hancurin hati dan bahkan hidup aku?" teriak Yasmin."Bukan begitu, Yasmin. Mama nggak bermaksud menghancurkan pernikahan kamu sama Aditya," ungkap Bella tanpa tahu malu.Yasmin tersenyum sinis. "Terus apa maksud Mama? Apa maksud Mama tidur sama calon menantu Mama sendiri?" geram Yasmin."Aku khilaf, Sayang! Aku ngelakuin itu cuma karena dorongan nafsu sesaat. Satu-satunya orang yang aku cinta cuma kamu, Yasmin," ujar Aditya dengan entengnya menyebutkan kata cinta, setelah pria itu ketahuan mendua."Cinta kamu bilang? Tukang selingkuh seperti kamu nggak akan paham makna cinta yang sebenarnya!" sahut Yasmin. "Sejak kapan kalian ngelakuin ini di belakang aku? Gimana awalnya kalian bisa berhubungan? Apa Mama udah ngincer Aditya sejak lama? Atau sejak awal kamu memang sukanya sama Mama, bukan sa

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Jodoh Salah Akad   Mendadak Akad?

    "Kenapa nggak ada orang yang datang? Apa di lantai ini nggak ada orang?" gerutu Yasmin dalam hati.Anehnya tidak ada satu pun orang yang datang membantu Yasmin. Di lantai tersebut ada banyak ruangan dan juga staf hotel. Seharusnya ada orang yang mendengar suara Yasmin saat ini, namun sayang, gadis itu tidak mendapat bala bantuan."Bisa diam nggak!" seru pria itu dingin.Pria yang membawa Yasmin tak lain adalah Bastian yang memang saat ini sedang mencari mempelainya yang kabur. "Saya mau dibawa ke mana? Kamu punya urusan apa sama saya?" omel Yasmin. "Kamu jangan macam-macam sama saya, ya! Saya akan laporin kamu ke polisi!"Walaupun Yasmin merasa takut dan terancam, tapi gadis itu masih berani meninggikan suaranya di depan pria asing itu. Yasmin tak tahu lagi harus berbuat apa saat ini. Sulit baginya untuk lepas dari cengkraman tangan kuat milik pria itu, tenaga gadis itu tidak sebanding. Yasmin mulai lelah memberontak dan berteriak pada pria asing itu."Tolong jangan apa-apakan saya!

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Jodoh Salah Akad   Malam Pengantin?

    "Selamat, Bastian! Semoga pernikahanmu langgeng sampai akhir hayat," ucap teman-teman Bastian pada pria itu.Satu persatu tamu undangan mulai naik ke pelaminan untuk memberikan ucapan selamat pada kedua mempelai pengantin.“Selamat ya, semoga langgeng!” Entah tamu ke berapa yang sudah mengucapkan selamat pada Yasmin dan Bastian. Tanpa beban, Yasmin menyahut satu persatu ucapan selamat dari para tamu itu dengan senyuman manisnya. Yasmin tak bisa mengacaukan hari bahagia tersebut. Gadis itu tahu betul bagaimana rasanya saat melihat pernikahannya hancur. Yasmin tak mau orang-orang yang ada di gedung tersebut ikut merasakan kekecewaan yang ia alami karena kegagalan pernikahan. Yasmin sudah bertekad untuk tidak merusak acara ini.Yasmin terus tersenyum dan menyambut semua ucapan selamat dari orang-orang asing itu. Perlahan, Yasmin mulai menikmati acara pernikahan itu. Yasmin bahkan merasa sedikit terhibur. Pernikahan gadis itu tidak sepenuhnya hancur. Walaupun tersesat di acara pernikah

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Jodoh Salah Akad   Salah Orang

    “Kamu!” sentak Bastian melotot tajam ke arah Yasmin.Yasmin melayangkan tamparan kencang ke wajah Bastian, hingga membuat pipi pria tampan itu memerah. Kalimat Bastian yang terlalu kasar membuat Yasmin tak bisa menahan diri."Jangan kurang ajar, ya! Kamu pikir aku perempuan mata duitan?" omel Yasmin. "Aku nggak paham maksud perkataan kamu dan aku juga nggak pernah nerima uang sepeser pun dari kamu."Bastian mengusap pipinya yang terasa perih karena tamparan dari Yasmin. Pria itu terus menatap Yasmin dengan sorot mata penuh amarah."Dia pikir aku ngelakuin pernikahan ini demi uang? Padahal aku nggak terima uang dari dia sama sekali, kenapa dia seenaknya saja ngerendahin aku dan ngata-ngatain aku?" batin Yasmin geram."Dasar munafik!" gerutu Bastian."Apa kamu bilang?" sungut Yasmin makin tidak terima mendengar Bastian menyebut dirinya munafik."Kenapa? Kamu tersinggung?" cibir Bastian. "Kamu seneng 'kan nyari uang pakai cara kotor seperti ini?"Yasmin mengerutkan kening. "Aku? Nyari ua

    Huling Na-update : 2025-02-04
  • Jodoh Salah Akad   Penjelasan

    Keheningan sejenak menggantung di udara.Bahu mungil itu terasa begitu kecil dalam pelukannya. Tubuhnya gemetar, dadanya bergetar karena isakan yang belum juga mereda. Aroma lembut yang samar menguar dari rambutnya, bercampur dengan wangi parfum yang memudar.Bastian membeku.Kesadaran menghantamnya telak.‘Sial. Apa yang baru saja aku lakukan?’ rutuknya dalam hati.Tak ada yang berani menyentuhnya selama ini. Orang-orang di sekitarnya selalu menjaga jarak, seolah ada tembok tak kasatmata yang mengelilinginya. Bahkan wanita-wanita yang berusaha mendekatinya pun tahu, bahwa menyentuhnya tanpa izin adalah kesalahan besar.Tapi dengan Yasmin?Ia baru saja menarik perempuan ini ke dalam pelukannya. Dan anehnya, ia tak ingin langsung melepaskannya.Namun, egonya ternyata jauh lebih kuat.Dengan cepat, ia mendorong tubuh Yasmin pelan, menciptakan jarak di antara mereka. Tatapannya kembali dingin, suaranya terjaga dari emosi apa pun. "Sudah cukup menangisnya."Yasmin masih terisak. Tapi kali

    Huling Na-update : 2025-03-02

Pinakabagong kabanata

  • Jodoh Salah Akad   Bab 20

    20)“Jadi, kamu nggak ada niat honeymoon sama sekali?”Randy meletakkan sendok garpu di sisi piringnya. Restoran tempat mereka makan siang kala itu cukup mewah, dengan lampu gantung kristal yang mengayun pelan di atas meja bundar berlapis linen putih. Bastian menyesap kopinya, tenang.“Honeymoon itu buang waktu, Pa.”“Buang waktu?” Randy menaikkan alisnya. “Kamu nikah buat kerja atau buat hidup?”“Dua-duanya,” jawab Bastian datar.“Banyak proyek besar yang sedang antre untuk aku tangani. Jadi, aku nggak bisa ninggalin semuanya ke tim. Beberapa kesepakatan butuh aku sendiri yang handle.”Suara Randy mengembus napas panjang. “Tapi kamu baru saja menikah, Bastian. Gimana dengan Gita? Apa dia baik-baik saja saat kamu bilang akan masuk kerja lagi?”Bastian hanya mengangkat bahu.“Entahlah. Dia nggak berkomentar apa pun. Lagipula, Gita bisa tinggal dan istirahat di rumah dengan nyaman, Pa. Aku pastikan semua kebutuhannya terpenuhi.”“Dan kamu?” tanya Randy lebih pelan.Alis Bastian sedikit

  • Jodoh Salah Akad   Bab 19

    19)Tangan Yasmin masih memegang kardus besar itu ketika matanya terpaku pada lemari putih di hadapannya. Permukaannya mengilap, dengan ukiran lembut di tepinya. Ia membuka salah satu pintu lemari itu perlahan, aroma kayu dan sabun pelembut kain menyeruak keluar, menyambutnya dengan hangat."Pelan-pelan, Yasmin," gumamnya sendiri, menahan napas panjang.Ia menarik napas dalam-dalam, lalu mulai memindahkan satu per satu bajunya dari dalam kardus. Lipatan rapi, aroma lavender dari pengharum lemari yang dia sering pakai di rumah semuanya mengoyak memori. Ada sehelai sweater biru tua, pemberian sang Mama. Sebuah gaun putih yang ia beli sendiri saat berulang tahun ke-23. Ia menggantungkan setiap helai dengan hati-hati, seolah sedang merakit kembali identitas yang sempat tercerabut.Di dasar kardus, terselip sebuah pouch kecil berisi skincare dan makeup, maskara favoritnya, concealer yang hampir habis, lip balm yang sering ia pakai sebelum tidur. Ia tersenyum tipis, matanya sempat berkaca.

  • Jodoh Salah Akad   Bab 18

    18)“Paketnya sudah sampai, Tuan,” ujar Mbak Rina sembari memegang kunci gerbang di tangannya. Napasnya masih tersengal, tanda ia baru saja menyambut truk yang datang.Yasmin berdiri terpaku di depan jendela, tangannya masih menggenggam mug cokelat panas yang belum sempat disentuh. Tatapannya tertuju pada petugas pengantar barang yang menurunkan beberapa koper dan kardus besar ke halaman rumah.“Kiriman dari Pak Pram, sepertinya,” gumam Bastian di sampingnya. Ia baru saja turun dari tangga, sudah mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam dengan jam tangan perak di pergelangan kirinya.Yasmin mengangguk pelan. “Kamu kasih alamat ini ke Papa?” tanyanya tanpa menoleh.“Saya tulis semalam. Saya pikir kamu akan butuh barang-barangmu, cepat atau lambat.”Suasana jadi hening sesaat. Hanya suara burung dan derik roda koper yang terdengar di luar.“Saya minta kamu santai aja beresinnya,” kata Bastian lagi, nadanya lembut. “Kalau kamu butuh bantuan buat beresin ini semua, suruh aja Mbak

  • Jodoh Salah Akad   Bab 17

    17)Suara pecahan kaca masih terngiang di telinga Bastian ketika ia mendorong pintu kamar tanpa pikir panjang. Jantungnya menghentak keras seakan akan meledak.Bastian mendobrak pintu begitu mendengar suara pecahan kaca. Napasnya memburu, matanya liar menyapu seluruh ruangan. Ia menemukan Yasmin sedang berjongkok di dekat meja rias, memunguti pecahan vas kaca yang berserakan di lantai.“Yasmin!”Langkahnya terhenti begitu melihat Yasmin berjongkok di lantai, memunguti pecahan kaca vas yang berserakan. Jemarinya gemetar, ada goresan merah di telunjuk kirinya, dan satu pecahan kecil masih menempel di kulitnya.“Astaga, Yasmin—jangan!”Bastian langsung menghampiri, meraih pergelangan tangan Yasmin sebelum ia sempat mengambil pecahan berikutnya. Sentuhannya membuat Yasmin tersentak, tubuhnya menegang, napasnya tercekat.“Aku… maaf,” gumamnya. “Tadi aku nggak sengaja—vasnya jatuh.”Bastian menatap mata Yasmin yang tampak lelah, sembap, tapi tak ada jejak histeria di sana. Hanya kesedihan y

  • Jodoh Salah Akad   Bab 16

    16)Yasmin berlalu begitu saja tanpa menoleh lagi. Kepalanya tegak, tapi ada air mata yang masih menetes pelan di sepanjang pipinya. Langkah kakinya terasa berat. Ia bahkan tidak sempat melirik ke arah barang-barangnya yang masih terserak di kamar.Bella masih duduk di sofa, tatapannya membakar punggung Yasmin dengan amarah yang belum juga reda. Tapi kini tak ada yang mendengarkannya lagi.Bastian menyusul Yasmin dengan langkah panjang, menyamai kecepatan wanita itu tanpa bersuara. Tak ada yang dikatakannya, tak ada nasihat atau teguran. Dia hanya berjalan di belakang, seperti bayangan yang setia mengikuti cahaya.Di dalam rumah, Pram masih berdiri. Pandangannya tidak beranjak dari wajah Bella yang tampak kalut, kusut, dan kehilangan kendali.“Kamu bahkan tidak berniat sedikit pun meminta maaf pada Yasmin” ucap Pram dingin. “Padahal kamu yang paling bersalah di sini, bukankah setidaknya kamu minta maaf padanya?”Bella mendongak, napasnya memburu. “Haruskah aku melakukan itu, Pram, sem

  • Jodoh Salah Akad   Bab 15

    Bab 15Jemari Yasmin terasa dingin saat dia merapikan tali tasnya. Kepalanya sedikit menunduk, pikirannya masih penuh dengan bayangan pertemuan dengan Bella yang akan terjadi sebentar lagi.‘Tenanglah, Yasmin. Kamu hanya akan bertemu dengan Mama kamu, orang yang sudah melahirkan dan membesarkanmu,’ batin Yasmin terus berkecamuk. Gemuruh dadanya terus memburu saat adegan panas antara calon suaminya dan Bella berputar di kepalanya tanpa bisa dicegah. ‘Astaga … apa aku sanggup melewati ini?’ Yasmin ragu apakah dia berani menatap mata sang mama lagi seperti dulu. Ia yakin semuanya tak lagi sama sejak pengkhianatan Bella dan Aditya terkuak. “Naiklah.” Suara bariton nan datar milik Bastian berhasil membuyarkan lamunan Yasmin. Bastian membuka pintu mobil untuknya,“Makasih, tapi aku bisa sendiri,” ucap Yasmin merasa sungkan saat dibukakan pintu oleh Bastian. Dia berdiri diam sejenak sebelum akhirnya masuk.Bastian pun membeku. Ia baru saja sadar jika sudah bersikap berlebihan dengan membu

  • Jodoh Salah Akad   Bab 14

    14)Keheningan di ruang tamu mulai terasa lebih ringan, tetapi ada sesuatu yang masih mengganjal di benak Yasmin. Jemarinya saling meremas, hatinya berdebar tak karuan.Ia ingin bertanya, tetapi ragu untuk mengutarakannya.Bastian melirik ke arahnya sekilas, seakan menyadari kegelisahan Yasmin. Pram juga tampaknya menangkap ekspresi putrinya yang sedikit berbeda.“Kamu mau ngomong sesuatu, Yasmin?” tanya Pram akhirnya. “Kalau iya, katakan saja sekarang.”Yasmin mengangkat wajahnya. “Aku cuma mau tahu satu hal, Pa.”Pram tidak langsung merespons. Matanya meneliti ekspresi Yasmin, seolah mencoba menebak pertanyaannya.“Bagaimana keadaan Mama sekarang?” Suara Yasmin terdengar hati-hati.Sejenak, Pram hanya diam. Ada perubahan tipis di ekspresinya, sesuatu antara kecewa dan enggan membahasnya.“Apa dia baik-baik saja?” lanjut Yasmin, meskipun ada bagian dalam hatinya yang takut mendengar jawabannya.“Apa kamu masih peduli sama Mamamu setelah apa yang dia lakukan di hari pernikahanmu?” tan

  • Jodoh Salah Akad   Bab 13

    13)Setelah insiden tadi, Pram langsung pulang ke rumahnya. Ia masih berpikir keras tentang apa yang sebenarnya terjadi pada Yasmin setelah kabur dari pernikahannya kemarin. “Yasmin, apa yang sebenarnya terjadi sama kamu dalam semalam, kenapa bisa tiba-tiba kamu sudah menikah dengan pria lain?” Pram bermonolog.“Apa itu pernikahan paksa? Atau ini pelarian atas sakit hatimu setelah melihat apa yang dilakukan Aditya dan Bella?” gumamnya lagi masih menerka-nerka.Lamunan Pram buyar, ketika seorang pria berjas hitam masuk ke ruangan kerjanya, menyerahkan berkas tebal kepada Pram.“Tuan, ini adalah semua informasi yang berhasil kami kumpulkan tentang pria yang bersama Nona Yasmin tadi.”Pram menerima berkas itu, membuka halaman pertama, lalu mulai membaca.Laporan itu mencantumkan berbagai macam detail mulai dari latar belakang keluarga, bisnis yang dijalankan, hingga sepak terjang pria bernama Bastian dalam dunia usaha. Yang lebih mencengangkan adalah usia Bastian yang sudah menginjak ke

  • Jodoh Salah Akad   Bab 12

    12)Bastian menggenggam tangan Yasmin dengan erat saat mereka melangkah kembali ke meja tempat orang tuanya menunggu. Yasmin tak bisa menolak sentuhan itu karena memang dia harus bersikap selayaknya suami istri di depan semua orang.Meski begitu, Yasmin masih bisa merasakan sisa ketegangan yang menggelayuti dirinya setelah pertemuannya dengan Pram. Jantungnya belum sepenuhnya stabil, pikirannya pun masih berkecamuk.‘Gimana caranya aku jelasin ke Papa tentang semua situasi rumit ini? Aku yang kabur dari pernikahanku sendiri tiba-tiba saja menikah dengan orang yang sama sekali nggak aku kenal?’ Batin Yasmin terus berkecamuk. Hingga tak terasa langkah kaki mereka sudah berhasil membawanya kembali ke meja di mana Marissa dan Randy menunggunya.Marissa yang sejak tadi gelisah langsung bangkit dari kursinya saat melihat mereka datang. Wajahnya penuh kekhawatiran, tatapannya tertuju pada Yasmin seakan ingin memastikan bahwa menantunya benar-benar baik-baik saja."Anggi, kamu nggak apa-apa,

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status