Tidak ada lagi Anggit yang angkuh dan menjadi pemeran antagonis dalam kehidupan Bee. Mungkin sudah naluriah seorang manusia yang akan menghadapi ajal baru mengingat semua dosa yang telah dilakukan dan bersedia dengan rendah hati meminta maaf kepada orang-orang yang pernah ia sakiti. “Apa aku boleh
Kama menutupi sebagian wajahnya dengan tangan yang sikutnya bertumpu pada sisi kursi roda. Seumur hidupnya baru kali ini Kama menaiki kursi roda menyusuri lorong rumah sakit. Ia selalu memakan makanan sehat dan bergizi juga rajin berolah raga selain itu Kama menyukai minum air putih dibanding teh
Arsha mengangguk patuh. “Suka pengen yang aneh-aneh, Dok ... tapi katanya itu keinginan bayinya,” adu Kama dengan tampang nelangsa. Sang Dokter tergelak mendengarnya. “Diikutin aja, Pak ... biar Ibunya happy,” balas sang Dokter sama sekali tidak memberi solusi. “Yuk, Bu ... kita ketemu dede bayin
Perayaan Gender Reveal buah hati Kama dan Arsha berlangsung di sebuah resto yang memiliki ruang terbuka sangat luas di pinggir kota. Outdoor party itu di hadiri oleh beberapa pengusaha muda teman baru Kama dan seluruh keluarga baik Marthadidjaya maupun Gunadhya. Ayah dan Bunda bersama Fabian juga
“Kak Vinaaaa!!” Arsha menjerit bahagia sekaligus haru karena Vina bersedia datang jauh-jauh dari Vietnam untuk menghadiri pesta kecil tapi mewahnya. Vina memeluk erat Arsha erat seperti seorang Kakak yang merindukan adiknya, membawa tubuh mungil itu ke kiri dan ke kanan. “Selamat ya, Ca ... kamu m
“Hai keponakan Aunty ... ulu-ulu lucu banget, sih!” Satu detik kemudian terdengar suara tangis Xaidan disusul Xena. Padahal yang Arsha cubit adalah pipi Xaidan tapi Xenna setia saudara karena mendengar kembarannya menangis, ia pun ikut menangis. “Si Caca ih, lo demen banget bikin gue rempong.” Rac
“Bang ... ,” bisik Arsha sambil meringis menahan nyeri. Kama mengeratkan genggaman tangannya, mengusap kepala Arsha lembut. “Kenapa sayang?” balas Kama bertanya setelah mengecup kening istrinya. “Caesar aja deh, Bang ... Caca enggak tahan mulesnya, kaya pengen pup tapi kata susternya tadi bukan.”
“Ayo kita mainkan!” Sang Dokter berseru. “Baaaang,” rengek Arsha, memelas menatap suaminya. “Semangat sayang ... sebentar lagi kita ketemu dede bayi yang sering minta yang aneh-aneh itu ya,” ujar Kama yang tadinya berusaha menenangkan jadi terdengar seperti sedang meracau karena panik. Arsha yang