Davanka Abisheva Gunadhya adalah nama yang diberikan Arsha dan Kama pada anak pertamanya. Banyak makna yang terkandung pada nama tersebut berharap sang anak bisa menjadi pemimpin yang pemberani dan baik hati tapi yang paling penting taat pada Agama. Kama meminta seluruh keluarganya pulang agar bis
Kama menderapkan langkah memasuki rumah yang sudah sepi dengan sebagian lampu telah padam. Menarik longgar dasinya yang terasa mencekik, hari ini ia begitu sibuk bahkan hingga malam pun meeting dengan salah satu klien baru selesai. Mereka semua termasuk pekerjaaannya tidak mau mengerti jika saat i
Kama berlutut di depan Arsha, kedua tangannya ia letakan di pinggang sang istri. “Kamu nangis?” tanya Kama sambil mendongak menatap dalam netra sang istri. Memfokuskan dirinya kepada Arsha untuk mengetahui alasan kenapa air mata itu sampai terjatuh. Arsha menggelengkan kepala lalu refleks meringi
Bagi keluarga Gunadhya, sebuah pesta adalah suatu alasan agar mereka bisa berkumpul. Walau acara Baby shower yang dibuat Kama dan Arsha tidak sebesar pesta pernikahan tapi kelahiran anggota baru dalam klan Gunadhya patut dirayakan besar-besaran. Sang Kakek buyut sendiri yang mengadakan acara terse
Kejora sering kali memeluk Kakek Andra, menurut Kejora Kakek memiliki wangi tersendiri yang Kejora suka. Tapi bukan hanya Kakek, semua orang pun Kejora peluk. Tidak salah jika seluruh keluarga menjuluki Kejora si tukang meluk. Meski memiliki seorang Nenek dari pihak Ibunya yang mempunyai agensi mo
Akbi merasa jika dirinya terikat masa lalu dengan Anggit, walau bagaimanapun ia lah yang pertama untuk gadis itu begitu juga Anggit dalam hidupnya. Janji yang pernah ia ikrarkan kepada Anggit untuk sehidup semati pupus seiring berjalannya waktu. Akbi masuk dalam pengaruh positif Bee yang saat itu
Pasalnya ia tidak berniat untuk kembali lagi ke Indonesia dalam keadaan apapun, ia ingin pergi dan menghilang jauh agar tidak menjadi beban keluarga Marthadidjaya yang sangat menyayanginya. Semua atribut keartisannya ia tanggalkan karena ingin menjalani lembaran baru bersama Evan di Vietnam. Evan
“Bang ... orang decornya udah dateng?” Kama yang sedang melakukan panggilan telepon mengangkat tangan kemudian menganggukan kepala sebagai jawaban. “Cateringnya, Bang?” Tau Kama sedang sibuk telepon, Arsha masih saja bertanya. Kama mengangguk lagi sambil berbicara dengan sekertarisnya dalam sambu