Share

Bab. 4

Author: Someone
last update Last Updated: 2024-02-05 15:28:58

"Pernah kecewa dengan pasangan?"

Lagi-lagi, Baskoro memberikan pertanyaan yang membuat Arianna mual.

"Pernah."

"Sakit banget ya, sampai-sampai kamu melajang hingga tiga puluh empat tahun."

Lugas dan tepat, sebuah pernyataan yang memang Arianna akui kebenarannya.

"Pasti sakit rasanya saat Kita ditinggalkan pasangan, apalagi Dia meninggalkan untuk hidup berbahagia dengan orang lain walaupun sempat berdalih bahwa meninggalkan Saya karena sebuah perjodohan tapi, kelihatannya Dia hidup bahagia dengan pasangannya dan sekarangpun, Dia sudah memiliki seorang anak."

"Ohh... it's hurt, you just same with me."

Arianna yang kemudian menatap Baskoro, merasa bingung dengan ucapannya, apa maksud dari kata, sama saja dengannya?

"Maksudnya?"

"Saya juga ditinggal pasangan."

"Oh ya? dengan kualitas yang Mas miliki saat ini, pasangan Mas bisa ninggalin Mas juga ternyata." Tersenyum tipis, senyuman yang entah mengapa begitu saja keluar dari sebuah cerita sedih, apakah Arianna merasa bahagia tatkala laki-laki yang sempat menjelaskan nilai plusnya yang diatas rata-rata ini tersakiti oleh pasangannya? Ya Tuhan, kenapa jadi berasa kayak balas dendam sih?

"Oh...maaf Mas, Aku tidak bermaksud untuk ..."

"It's okey, karena memang benar adanya."

"Kayak sinetron ya hidup kita, atau jangan-jangan, alasan pasangan kita meninggalkan Kita itu terinspirasi dari sinetron ya Mas?" Sebuah pertanyaan yang keluar begitu santai dari mulut Arianna. Sudah berasa bestie saja Arianna ini sama Baskoro.

"Hahaha." Gelak tawa yang membuyarkan keangkuhan seorang Baskoro.

"Lucu ya."

"Yah... lumayanlah, menertawakan kesedihan itu juga salah satu obat untuk diri Kita." Ucap Baskoro dengan tawa kecil yang masih mengiringi. Menatap wajah ayu nan cantik Arianna, kedua sudut bibirnya pun melengkung ke atas, menyadari jika wanita yang Dia tahu dari aplikasi kencan itu memang cantik. Makeup tipis dan tidak macam-macam tapi semakin membuat auranya terpancar.

"Cantik." Gumam Baskoro lirih. Bahkan Arianna yang sedang menyuap pastanya itu tidak mendengar ataupun menyadari jika Baskoro sedang menikmati pesona wajah cantiknya.

"Menjadi seorang penulis itu enak ya." Baskoro yang mulai menyenggol pekerjaan Arianna.

"Ehmmm....setahu Saya, setiap pekerjaan itu, ada enak dan tidak enaknya, karena bekerja itu menyita waktu dan tenaga, belum lagi kalau nanti dikejar deadline. Tapi Saya sekarang hanya menulis di salah satu aplikasi berbayar, lagi tidak ingin dikejar deadline, dan ingin menikmati kegiatan dirumah saja." Balas Arianna sambil tersenyum tipis.

"Oh ya? anak rumahan berarti ya?"

"Ya... begitulah. Anak rumahan yang circle pertemanannya tidak banyak dan alhasil, mengunduh aplikasi kencan menjadi solusi untuk mendapatkan pasangan." Ucap Arianna sembari tersenyum.

"Kamu kesepian?"

"Tidak, ada kedua orang tua Saya dan keponakan yang selalu siap untuk membuat Saya tertawa bahkan ada dua keponakan Saya yang kembar, mereka saat ini berumur tiga tahun, sedang aktif-aktifnya, jika mereka datang berkunjung pasti rumah menjadi ramai seramai pasar." Lagi-lagi Arianna begitu lepas bicara, seolah Baskoro itu adalah teman lama yang sedang mengajaknya makan siang sembari mengobrol.

"Aduh maaf ya Mas, Saya malah keasyikan cerita tentang keluarga Saya. Ehmm... kalau Mas gimana?"

"Apanya?"

"Apa Mas kesepian?"

"Iya."

Sebuah jawaban yang membuat Arianna mengernyitkan kening dan tersenyum tipis, tidak percaya dengan ucapannya.

"Kenapa? dan...kok bisa?"

"Kedua orang tua Saya tinggal diluar negeri, tepatnya di Swiss. Mereka menyerahkan tanggung jawab perusahaan kepada Kakak Saya dan kepada Saya. Saya punya adik laki-laki tapi...Dia pembangkang, lebih suka hidup diluar sana dengan teman-temannya."

"Kakak Mas sudah berkeluarga?"

"Sudah, Dia juga sudah punya anak."

"Oh." Jawab Arianna singkat.

"Setelah menikah, apa Kamu ingin segera mempunyai anak?"

"Setiap wanita pasti ingin menjadi seorang Ibu dan Saya juga, ingin menjadi seorang Ibu tapi...Saya juga tahu diri kalau umur Saya sudah tidak muda lagi jadi ya... pasrah sama Yang Maha Kuasa."

"Saya juga tidak akan memberatkan untuk harus mempunyai anak, karena kalau tidak dikasih pun, Kita bisa membantu anak-anak diluar sana yang tidak mempunyai orang tua." Jawab Baskoro yang membuat Arianna tersenyum tipis.

Mengobrol, bertukar pikiran, merasa nyambung satu sama lain hingga akhirnya, ponsel Baskoro berbunyi. Nada dering yang menandakan jika Dia mendapatkan telfon.

Baskoro yang kemudian mengangkat panggilan telefon itu, berbicara dengan sang sekretaris hingga akhirnya, Dia pun menyudahinya.

"Apa Kamu ada acara An?"

"Ehmm... tidak."

"Temani Saya ke acara pembukaan kantor ya." Ajakan yang terdengar akrab, padahal mereka baru bertemu beberapa menit yang lalu.

"Ehmm... bagaimana ya."

"Cuma sebentar, paling setengah jam."

Arianna yang masih terlihat ragu mengiyakan permintaan Baskoro.

"Apa perlu Saya minta ijin ke Ibu dan Ayah Kamu terlebih dahulu?"

"Hah?! tidak... tidak." Dengan wajah kaget, Arianna juga menggelengkan kepalanya, sungguh ucapan Baskoro diluar ekspektasinya.

"Baiklah, habiskan pasta Kamu, setelah itu Kita pergi ya." Baskoro yang terlihat memerintah, tidak ingin penolakan, kata tidak dari Arianna membuatnya yakin kalau Arianna mau ikut dengannya padahal, kata tidak yang Arianna maksud adalah, tidak mau dan tidak usah repot-repot meminta ijin kepada Ayah dan juga Ibunya tapi, karena pemaksaan halus yang Baskoro lakukan, Arianna akhirnya menurut saja.

"Ayolah An, habiskan makan siangmu, jangan menyisakan makanan hanya karena takut gendut seperti kebanyakan wanita diluar sana." Ucap Baskoro karena melihat Anna yang hanya memainkan pastanya.

"Atau pastanya tidak enak? tidak sesuai selera Kamu? Kamu bisa memesan lagi yang lain tapi, Kita nanti akan terlambat An."

"Pastanya enak kok."

"Jadi?" Baskoro yang tidak ingin bantahan, menatap pasta yang ada dipiring Arianna sambil menaikkan satu alisnya keatas, seolah-olah membuat penegasan, kalau begitu makanlah dan cepat.

Menyuap pasta ke dalam mulut, menyisakan sedikit pasta di piring ceramic yang cantik itu. Mengusap mulutnya dengan lap putih yang Dia letakkan diatas kedua pahanya. Menyesap jus jeruk sunkist.

"Sudah?"

"Sudah."

Baskoro yang kemudian mengangkat tangannya, hingga datang seorang pelayan. Baskoro yang kemudian menyerahkan kartu nya ke pelayan untuk memproses pembayaran sampai akhirnya si pelayan itu kembali lagi dan menyerahkan kartu Baskoro kembali.

"Kita berangkat sekarang?"

"Iya." Balas Arianna sambil menganggukkan kepala. Berdiri dari kursinya, berjalan beriringan dengan Baskoro.

"Lho An, mau kemana?" Tanya Baskoro saat Arianna berjalan menjauh darinya karena ingin menaiki mobilnya sendiri.

"Aku bawa mobil Mas."

"Pakai mobil Saya saja, mobil Kamu biar dibawa sopir."

Lagi-lagi, Arianna yang menurut dengan permintaan Baskoro. Meminta kunci mobil Arianna, tampak sopir Baskoro berjalan tergesa menghampiri mereka berdua.

"Kamu bawa mobil teman Saya ya." Titah Baskoro pada sang sopir.

"Itu Pak mobil Saya." Arianna yang menunjuk mobilnya dan sang sopir langsung menganggukkan kepala, berjalan menuju mobil Arianna.

Berjalan ke mobil Baskoro, pintu mobil pun dibukakan oleh si empunya mobil, membuat Arianna tersenyum dan masuk kedalam mobil.

Related chapters

  • Jodoh Datting Apps    Bab.5

    Satu mobil dengan seorang Baskoro, salah satu orang terpandang dan seorang CEO. Tidak terbayangkan sebelumnya. Arianna yang sesekali melihat wajah Baskoro, mengagumi ketampanan pria yang sedang duduk disebelah kursinya itu. Bagaimana mungkin laki-laki setampan dan mapan seperti dirinya, ditinggal pergi oleh calon istrinya? Dia sedang tidak drama kan? Dia sedang tidak mengada-ada kan? Tapi buat apa Dia berbohong? Tapi kenapa juga calon istrinya itu pergi meninggalkan laki-laki yang hampir sempurna ini? Ah, sungguh Arianna bingung."Saya tampan ya?" Ucap Baskoro dengan percaya dirinya, Dia bahkan tidak menoleh ke arah Arianna saat bertanya demikian."Hah?! Engg...Ya...itu..." Arianna yang seakan tenggelam dengan jawaban yang ingin Dia utarakan. "Saya memang tampan An, Kamu tidak akan menyesal." Ucap Baskoro yang lagi-lagi tidak melihat ke arah Arianna, Dia fokus dengan kegiatannya saat ini yaitu, menyetir mobilnya sendiri.Tidak menanggapi, Arianna diam sambil melihat pemandangan lewat

    Last Updated : 2024-02-05
  • Jodoh Datting Apps    Bab. 6

    "Jadi kapan? apakah dalam waktu dekat?""Saya...Saya buk....""Hai, pada ngomongin apa ini? Kamu jangan ngomong yang aneh-aneh ya Bim."Baskoro yang tiba-tiba datang, membuat percakapan Bima dan Arianna terhenti."Nggak, Aku malah ngomongin yang pasti-pasti, kapan Kamu akan nikah." Ucap Bima yang membuat Baskoro menelan ludah. "Gimana? kapan nih?" Bima yang menarik turunkan kedua alisnya, tersenyum sambil menatap Baskoro dan Arianna secara bergantian."Nanti juga dikasih tahu, Kamu tenang saja." Baskoro yang kemudian duduk disebelah Arianna."Mas, Saya pulang ya." "Oh iya, Mas antar ya."Baskoro dan Arianna yang kemudian berdiri dari tempat duduk mereka."Lhah, kok malah pada pergi? Kita kan belum lama ngobrolnya." "Ngobrol? ngobrol sama siapa?""Ya sama calon istri CEO, Ibu Arianna.""Heh, jangan kurang ajar sama calon istri ku ya.""Aduh-aduh galak amat sih, jagain tuh calon istrinya, jangan sampai kabur lagi kayak kemaren, hehe." Bima yang bergegas pergi meninggalkan Baskoro dan

    Last Updated : 2024-02-25
  • Jodoh Datting Apps    Bab. 7

    Menoleh ke arah suara Ibu. Tampak Ibu dengan wajah yang bermuka masam, sedang berdiri didepan pintu rumah."Ibu." Arianna yang kemudian berjalan mendekati sang Ibu."Kok baru pulang? ini sudah jam delapan malam lho." Ya, jam delapan malam tapi, sang Ibu tercinta sudah terlihat masam saat sang putri tercinta baru pulang."Maaf Bu, tadi...""Maaf Bu, Saya yang membuat Arianna pulang terlambat." Ucap Baskoro yang menyela ucapan Arianna, saat ini Baskoro juga sudah berdiri disebelah Arianna.Baskoro, masih menggunakan baju formal, kemeja dan celana halus, sepatu hitam yang juga terlihat formal."Anda?""Saya Baskoro Bu." Sambil tangannya terulur ingin memperkenalkan diri. Ibu yang kemudian menerima uluran tangan itu."Maaf, tadi Saya mengajak Anna untuk menemani Saya ke pembukaan gedung baru untuk perusahaan Saya.""Oh ya?" Balas Ibu sambil melihat sekilas ke sang putri."Mas, sudah malam, apa tidak sebaiknya kalau Mas balik?" Meringis, Arianna tampak gugup dan bingung."Oh iya, sudah m

    Last Updated : 2024-02-26
  • Jodoh Datting Apps    Bab 8

    [Bagaimana kabar mu Ann? Kamu baik-baik saja kan Ann, sudah lama ya Kita tidak bertemu, maaf jika Aku mengirim pesan dari nomor lain karena, nomorku sudah tidak bisa mengirim pesan ataupun menelfonmu, maaf karena Aku mengirim pesan, maaf karena Aku rindu.]Sebuah pesan yang membuat Arianna membulatkan mata, sakit hati dan kebenciannya kembali hadir, Kenapa pria yang bernama Aryo Bayu Gatra itu mengirim pesan padanya. Arianna yang ingin melindungi hatinya dulu, langsung memblokir Aryo Bayu Gatra.Ya! Aryo Bayu Gatra, laki-laki yang sudah meninggalkan Arianna untuk menikahi perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Melempar ponsel ke kasur, dadanya bergemuruh, kenapa jantungnya berdetak kencang saat membaca pesan itu? Rasa apa ini? apa ini rasa kesal dan benci? atau rasa kaget tapi bahagia karena laki-laki yang terkadang hinggap di lamunan Arianna telah mengirim pesan dan mengatakan kalau Dia rindu?Dada Arianna naik turun menahan rasa yang tak menentu, mengambil kembali ponsel

    Last Updated : 2024-02-29
  • Jodoh Datting Apps    Bab 9

    Sesuai dengan kesepakatan, memulai penjajakan katanya. Perkenalan sudah dilakukan, sekarang waktunya pendekatan lebih dalam. Janji temu disebuah coffe shop, tampak Baskoro yang sudah duduk sambil menatap layar laptopnya, sesekali melihat ke arah pintu dan... akhirnya, perempuan yang dinanti belum datang juga. Baskoro, sengaja datang lebih awal, tidak mau membuat kesan buruk untuk kencan yang benar-benar kencan. Bukan kencan yang seperti kemarin, kencan karena merasa penasaran dengan individu masing-masing.Melihat, sekali, dua kali, tiga kali, ke arah pintu coffe shop yang beberapa kali dibuka oleh seseorang tapi...si perempuan masih belum juga datang. Menatap ke arah jam tangannya, menghela nafas, menatap kembali layar laptopnya. Fokus dengan jurnal yang tampil dilayar laptopnya. Niatannya datang lebih awal agar Arianna tidak menunggunya seperti awal pertemuan mereka tapi... Baskoro yang sekarang menunggu kedatangan Arianna dan ini sudah telat setengah jam dari waktu janjian mereka."

    Last Updated : 2024-03-03
  • Jodoh Datting Apps    Bab 10

    Berpisah, Arianna yang mengendarai mobilnya, meninggalkan Baskoro yang masih berdiri menatap. Melihat dari spion mobil, Arianna yang tak habis pikir dengan apa yang baru saja Dia sepakati dengan Baskoro dan, pria itu sekarang berdiri menatap kearahnya, lama, Baskoro tidak beranjak sedikit pun dari tempatnya berdiri sampai akhirnya, Arianna tidak dapat melihat lagi karena mobil yang Dia kendarai sudah keluar dari pelataran coffe shop tempat dimana mereka bertemu.Antara sadar dan tidak, mengiyakan permintaan Baskoro, sungguh Arianna seperti terbius dengan pesona pria mapan dan tampan itu. "Baiklah, Kita lihat saja dulu, sampai dimana keseriusan Kamu Tuan Baskoro." Monolog Arianna sambil menyetir mobilnya, menuju arah pulang.Tiba di rumah, sudah ada mobil terparkir di pekarangan rumahnya dan...itu adalah mobil sang kakak. Tersenyum, segera keluar dari mobilnya, melangkahkan kakinya dengan tergesa. Rasanya sudah tidak sabar untuk melihat keponakan kembarnya.Suara ramai sudah terdengar

    Last Updated : 2024-03-04
  • Jodoh Datting Apps    Bab 11

    [Halo.][Hai Ann.][Ada apa ya Mas?][nggak ada apa-apa, Saya hanya ingin menelfon saja.]Meringis, merasa aneh saat laki-laki dewasa yang baru saja Dia temui dan terlihat angkuh itu mengatakan kalau alasannya menelfon hanya karena ingin saja.[Kamu sudah sampai rumah kan?][Iya Mas, baru saja.][Syukurlah.] Sebuah jawaban yang membuat Arianna tersenyum tipis dan... hening, tiba-tiba saja, tidak ada suara hingga akhirnya, Arianna memanggil Baskoro, penasaran apakah Baskoro masih ada dalam panggilan telfon itu.[Mas, Mas Baskoro.][Iya, Saya masih ada disini dan, Saya mau ngingetin Kamu kalau nanti malam saya berangkat.]Ingin memberitahukan jika mulai nanti malam Dia akan terbang dan pindah benua.[Iya Mas, hati-hati.]Jawaban yang singkat dan...memang seperti itu kan jawaban orang yang sedang dipamiti oleh seseorang .[Soal Kita, Saya serius lho Ann, sungguh.][Mas beneran yakin sama Saya?][Iya.][Tapi Mas Baskoro kan mau ke luar negeri, bagaimana kalau nantinya, Aku malah dekat den

    Last Updated : 2024-03-07
  • Jodoh Datting Apps    Bab 12

    "Aunty, lihat puzzle ku, Aku sudah selesai!"Arianna yang kemudian melihat ke arah Alea, puzzle binatang, tepatnya jerapah, sudah terbentuk sempurna. Tersenyum lebar dan bertepuk tangan, gadis kecil yang dikuncir dua keatas, semakin membuatnya lucu dan cantik. "Yeay! good job Alea." Arianna yang kemudian melakukan hi five alias tos ke Alea."Punyaku belum, kenapa susah sekali." Keluh Alia sambil membenarkan letak puzzlenya. Menoleh ke arah Alia, tampak Alia yang sedikit kebingungan. "Sabar sayang, fokus, jangan terburu-buru, pelan-pelan tidak apa-apa." Arianna yang mencoba menenangkan keponakannya, Alia yang sudah akan menangis. "Mau aunty bantu?""Nggak usah, biar Alia yang kerjain sendiri. " Ucap Alia yang walaupun sudah mulai meneteskan air mata tapi, Dia tetap berusaha fokus dengan puzzlenya. "Ayo Alia, Kamu bisa!" Ucap Alea yang sebenarnya adalah adik Alia. Ya, Alea dan Alia hanya selisih lima menit saja, Alia yang menjadi kakak karena Dia lahir lima menit lebih awal dari Ale

    Last Updated : 2024-03-08

Latest chapter

  • Jodoh Datting Apps    Bab. 13

    "Aku... Aku sudah terlanjur mengatakan kalau Aku akan menunggu Mas Baskoro Bu. ""Menunggu? maksud Kamu? " Sang Ibu yang terlihat bingung, kenapa sang putri harus menunggu Baskoro? laki-laki yang baru saja dikenal. "Mas Baskoro ingin menjalin hubungan serius Bu. ""Kamu yang ingin atau Dia yang mau?"Menghela nafas, menipiskan bibir, Arianna yang sebenarnya masih bingung, apakah Dia ingin? apakah Dia bisa menjalani hubungan serius yang Baskoro tawarkan? bagaimana jika nanti ada perbedaan pendapat dan perselisihan yang akan membuat mereka berpisah, bingung, tapi.... entah mengapa, ada sedikit rasa percaya yang Arianna rasakan, hatinya berkata jika Baskoro laki-laki yang memang ingin menjalin hubungan serius dengannya. Mungkin karena, sama-sama ditinggalkan oleh kekasih hati, Arianna menjadi perasa yang memahami apa yang Baskoro rasakan. Rasa sakit hati, kehilangan, merasa dicampakkan dan tak dihargai, rasa-rasa itulah yang membuat Arianna merasa terikat dengan Baskoro. Keterikatan kare

  • Jodoh Datting Apps    Bab 12

    "Aunty, lihat puzzle ku, Aku sudah selesai!"Arianna yang kemudian melihat ke arah Alea, puzzle binatang, tepatnya jerapah, sudah terbentuk sempurna. Tersenyum lebar dan bertepuk tangan, gadis kecil yang dikuncir dua keatas, semakin membuatnya lucu dan cantik. "Yeay! good job Alea." Arianna yang kemudian melakukan hi five alias tos ke Alea."Punyaku belum, kenapa susah sekali." Keluh Alia sambil membenarkan letak puzzlenya. Menoleh ke arah Alia, tampak Alia yang sedikit kebingungan. "Sabar sayang, fokus, jangan terburu-buru, pelan-pelan tidak apa-apa." Arianna yang mencoba menenangkan keponakannya, Alia yang sudah akan menangis. "Mau aunty bantu?""Nggak usah, biar Alia yang kerjain sendiri. " Ucap Alia yang walaupun sudah mulai meneteskan air mata tapi, Dia tetap berusaha fokus dengan puzzlenya. "Ayo Alia, Kamu bisa!" Ucap Alea yang sebenarnya adalah adik Alia. Ya, Alea dan Alia hanya selisih lima menit saja, Alia yang menjadi kakak karena Dia lahir lima menit lebih awal dari Ale

  • Jodoh Datting Apps    Bab 11

    [Halo.][Hai Ann.][Ada apa ya Mas?][nggak ada apa-apa, Saya hanya ingin menelfon saja.]Meringis, merasa aneh saat laki-laki dewasa yang baru saja Dia temui dan terlihat angkuh itu mengatakan kalau alasannya menelfon hanya karena ingin saja.[Kamu sudah sampai rumah kan?][Iya Mas, baru saja.][Syukurlah.] Sebuah jawaban yang membuat Arianna tersenyum tipis dan... hening, tiba-tiba saja, tidak ada suara hingga akhirnya, Arianna memanggil Baskoro, penasaran apakah Baskoro masih ada dalam panggilan telfon itu.[Mas, Mas Baskoro.][Iya, Saya masih ada disini dan, Saya mau ngingetin Kamu kalau nanti malam saya berangkat.]Ingin memberitahukan jika mulai nanti malam Dia akan terbang dan pindah benua.[Iya Mas, hati-hati.]Jawaban yang singkat dan...memang seperti itu kan jawaban orang yang sedang dipamiti oleh seseorang .[Soal Kita, Saya serius lho Ann, sungguh.][Mas beneran yakin sama Saya?][Iya.][Tapi Mas Baskoro kan mau ke luar negeri, bagaimana kalau nantinya, Aku malah dekat den

  • Jodoh Datting Apps    Bab 10

    Berpisah, Arianna yang mengendarai mobilnya, meninggalkan Baskoro yang masih berdiri menatap. Melihat dari spion mobil, Arianna yang tak habis pikir dengan apa yang baru saja Dia sepakati dengan Baskoro dan, pria itu sekarang berdiri menatap kearahnya, lama, Baskoro tidak beranjak sedikit pun dari tempatnya berdiri sampai akhirnya, Arianna tidak dapat melihat lagi karena mobil yang Dia kendarai sudah keluar dari pelataran coffe shop tempat dimana mereka bertemu.Antara sadar dan tidak, mengiyakan permintaan Baskoro, sungguh Arianna seperti terbius dengan pesona pria mapan dan tampan itu. "Baiklah, Kita lihat saja dulu, sampai dimana keseriusan Kamu Tuan Baskoro." Monolog Arianna sambil menyetir mobilnya, menuju arah pulang.Tiba di rumah, sudah ada mobil terparkir di pekarangan rumahnya dan...itu adalah mobil sang kakak. Tersenyum, segera keluar dari mobilnya, melangkahkan kakinya dengan tergesa. Rasanya sudah tidak sabar untuk melihat keponakan kembarnya.Suara ramai sudah terdengar

  • Jodoh Datting Apps    Bab 9

    Sesuai dengan kesepakatan, memulai penjajakan katanya. Perkenalan sudah dilakukan, sekarang waktunya pendekatan lebih dalam. Janji temu disebuah coffe shop, tampak Baskoro yang sudah duduk sambil menatap layar laptopnya, sesekali melihat ke arah pintu dan... akhirnya, perempuan yang dinanti belum datang juga. Baskoro, sengaja datang lebih awal, tidak mau membuat kesan buruk untuk kencan yang benar-benar kencan. Bukan kencan yang seperti kemarin, kencan karena merasa penasaran dengan individu masing-masing.Melihat, sekali, dua kali, tiga kali, ke arah pintu coffe shop yang beberapa kali dibuka oleh seseorang tapi...si perempuan masih belum juga datang. Menatap ke arah jam tangannya, menghela nafas, menatap kembali layar laptopnya. Fokus dengan jurnal yang tampil dilayar laptopnya. Niatannya datang lebih awal agar Arianna tidak menunggunya seperti awal pertemuan mereka tapi... Baskoro yang sekarang menunggu kedatangan Arianna dan ini sudah telat setengah jam dari waktu janjian mereka."

  • Jodoh Datting Apps    Bab 8

    [Bagaimana kabar mu Ann? Kamu baik-baik saja kan Ann, sudah lama ya Kita tidak bertemu, maaf jika Aku mengirim pesan dari nomor lain karena, nomorku sudah tidak bisa mengirim pesan ataupun menelfonmu, maaf karena Aku mengirim pesan, maaf karena Aku rindu.]Sebuah pesan yang membuat Arianna membulatkan mata, sakit hati dan kebenciannya kembali hadir, Kenapa pria yang bernama Aryo Bayu Gatra itu mengirim pesan padanya. Arianna yang ingin melindungi hatinya dulu, langsung memblokir Aryo Bayu Gatra.Ya! Aryo Bayu Gatra, laki-laki yang sudah meninggalkan Arianna untuk menikahi perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Melempar ponsel ke kasur, dadanya bergemuruh, kenapa jantungnya berdetak kencang saat membaca pesan itu? Rasa apa ini? apa ini rasa kesal dan benci? atau rasa kaget tapi bahagia karena laki-laki yang terkadang hinggap di lamunan Arianna telah mengirim pesan dan mengatakan kalau Dia rindu?Dada Arianna naik turun menahan rasa yang tak menentu, mengambil kembali ponsel

  • Jodoh Datting Apps    Bab. 7

    Menoleh ke arah suara Ibu. Tampak Ibu dengan wajah yang bermuka masam, sedang berdiri didepan pintu rumah."Ibu." Arianna yang kemudian berjalan mendekati sang Ibu."Kok baru pulang? ini sudah jam delapan malam lho." Ya, jam delapan malam tapi, sang Ibu tercinta sudah terlihat masam saat sang putri tercinta baru pulang."Maaf Bu, tadi...""Maaf Bu, Saya yang membuat Arianna pulang terlambat." Ucap Baskoro yang menyela ucapan Arianna, saat ini Baskoro juga sudah berdiri disebelah Arianna.Baskoro, masih menggunakan baju formal, kemeja dan celana halus, sepatu hitam yang juga terlihat formal."Anda?""Saya Baskoro Bu." Sambil tangannya terulur ingin memperkenalkan diri. Ibu yang kemudian menerima uluran tangan itu."Maaf, tadi Saya mengajak Anna untuk menemani Saya ke pembukaan gedung baru untuk perusahaan Saya.""Oh ya?" Balas Ibu sambil melihat sekilas ke sang putri."Mas, sudah malam, apa tidak sebaiknya kalau Mas balik?" Meringis, Arianna tampak gugup dan bingung."Oh iya, sudah m

  • Jodoh Datting Apps    Bab. 6

    "Jadi kapan? apakah dalam waktu dekat?""Saya...Saya buk....""Hai, pada ngomongin apa ini? Kamu jangan ngomong yang aneh-aneh ya Bim."Baskoro yang tiba-tiba datang, membuat percakapan Bima dan Arianna terhenti."Nggak, Aku malah ngomongin yang pasti-pasti, kapan Kamu akan nikah." Ucap Bima yang membuat Baskoro menelan ludah. "Gimana? kapan nih?" Bima yang menarik turunkan kedua alisnya, tersenyum sambil menatap Baskoro dan Arianna secara bergantian."Nanti juga dikasih tahu, Kamu tenang saja." Baskoro yang kemudian duduk disebelah Arianna."Mas, Saya pulang ya." "Oh iya, Mas antar ya."Baskoro dan Arianna yang kemudian berdiri dari tempat duduk mereka."Lhah, kok malah pada pergi? Kita kan belum lama ngobrolnya." "Ngobrol? ngobrol sama siapa?""Ya sama calon istri CEO, Ibu Arianna.""Heh, jangan kurang ajar sama calon istri ku ya.""Aduh-aduh galak amat sih, jagain tuh calon istrinya, jangan sampai kabur lagi kayak kemaren, hehe." Bima yang bergegas pergi meninggalkan Baskoro dan

  • Jodoh Datting Apps    Bab.5

    Satu mobil dengan seorang Baskoro, salah satu orang terpandang dan seorang CEO. Tidak terbayangkan sebelumnya. Arianna yang sesekali melihat wajah Baskoro, mengagumi ketampanan pria yang sedang duduk disebelah kursinya itu. Bagaimana mungkin laki-laki setampan dan mapan seperti dirinya, ditinggal pergi oleh calon istrinya? Dia sedang tidak drama kan? Dia sedang tidak mengada-ada kan? Tapi buat apa Dia berbohong? Tapi kenapa juga calon istrinya itu pergi meninggalkan laki-laki yang hampir sempurna ini? Ah, sungguh Arianna bingung."Saya tampan ya?" Ucap Baskoro dengan percaya dirinya, Dia bahkan tidak menoleh ke arah Arianna saat bertanya demikian."Hah?! Engg...Ya...itu..." Arianna yang seakan tenggelam dengan jawaban yang ingin Dia utarakan. "Saya memang tampan An, Kamu tidak akan menyesal." Ucap Baskoro yang lagi-lagi tidak melihat ke arah Arianna, Dia fokus dengan kegiatannya saat ini yaitu, menyetir mobilnya sendiri.Tidak menanggapi, Arianna diam sambil melihat pemandangan lewat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status