Share

Bab. 7

Author: Someone
last update Last Updated: 2024-02-26 16:38:30

Menoleh ke arah suara Ibu. Tampak Ibu dengan wajah yang bermuka masam, sedang berdiri didepan pintu rumah.

"Ibu." Arianna yang kemudian berjalan mendekati sang Ibu.

"Kok baru pulang? ini sudah jam delapan malam lho."

Ya, jam delapan malam tapi, sang Ibu tercinta sudah terlihat masam saat sang putri tercinta baru pulang.

"Maaf Bu, tadi..."

"Maaf Bu, Saya yang membuat Arianna pulang terlambat." Ucap Baskoro yang menyela ucapan Arianna, saat ini Baskoro juga sudah berdiri disebelah Arianna.

Baskoro, masih menggunakan baju formal, kemeja dan celana halus, sepatu hitam yang juga terlihat formal.

"Anda?"

"Saya Baskoro Bu." Sambil tangannya terulur ingin memperkenalkan diri. Ibu yang kemudian menerima uluran tangan itu.

"Maaf, tadi Saya mengajak Anna untuk menemani Saya ke pembukaan gedung baru untuk perusahaan Saya."

"Oh ya?" Balas Ibu sambil melihat sekilas ke sang putri.

"Mas, sudah malam, apa tidak sebaiknya kalau Mas balik?" Meringis, Arianna tampak gugup dan bingung.

"Oh iya, sudah malam, kalau begitu, Saya permisi ya Bu, Ann."

Tersenyum melihat Ibu dan Arianna membalikkan badan dan berjalan menuju mobilnya, tampak kemudian sang sopir yang membukakan pintu. Mobil Arianna juga sudah diparkirkan dengan sempurna ditempatnya.

"Hati-hati ya Mas." Teriak Arianna sembari melambaikan tangan, Baskoro membalas lambaian tangan itu dengan senyuman dan....

Baskoro malah tidak jadi masuk kedalam mobil, Dia berjalan kembali ke rumah Arianna, membuat Arianna dan sang Ibu saling pandang.

"Lhoh Mbak, ngapain Dia balik lagi?" Tanya Ibu dengan suara lirih.

"Nggak tahu Bu."

"Dia teman dari datting apps?"

"Iya."

"Ya ampun, mana Ayah nggak ada dirumah, Dia pria jahat nggak sih?"

Percakapan Ibu dan anak yang sedang kebingungan, jarak mobil Baskoro dan rumah Arianna memang butuh beberapa langkah, Arianna dan sang Ibu bisa saling tanya tanpa takut Baskoro mendengarnya.

"Maaf Bu, boleh kah Saya bicara sebentar dengan Arianna?" Tanya Baskoro yang membuat Ibu mengalihkan pandangannya ke Arianna.

"Ann?"

"Iya Bu, nggak apa-apa."

"Ya sudah, Ibu masuk ke dalam ya, cuma diruang tamu, mau ngecek bunga anggrek yang tadi Ibu pasang di vas."

Sang Ibu yang kemudian berjalan masuk, menuju ruang tamu, ruang dimana Ibu bisa saja mendengar percakapan Arianna dan Baskoro.

"Maaf Ann tapi...Kita belum bertukar nomor."

Meminta untuk bertukar nomor telfon karena, Baskoro dan Arianna memang hanya berkomunikasi via chat dari aplikasi datting.

"Harus... tukeran nomor ya?"

"Kenapa? Kamu keberatan?"

"Ehmm...."

"Ya sudah, kalau Kamu keberatan, tidak apa-apa."

"Oh, Oke Mas." Balas Arianna yang malah terlihat senang saat Baskoro menerima keputusannya untuk tidak memberikan nomor telfonnya.

"Baiklah, Saya malah bisa sering -sering kesini, kalau perlu, Saya akan kesini sambil membawa hantaran dan..."

"Stop!" Ucap Arianna dengan mata membulat lucu, membuat Baskoro mengulum bibir dan menahan senyum. Kata hantaran yang berarti kalau Baskoro akan menseriusi Arianna, membuat perempuan yang sebenarnya sudah ingin menikah itu jadi takut sendiri.

"Jadi?"

"Ok Mas."

Jawaban Ok yang berarti Arianna mau dan legowo memberikan nomor telfonnya.

"Ini, silahkan tulis sendiri." Baskoro yang kemudian memberikan ponselnya ke Arianna. Berdiri sambil memasukkan kedua tangannya ke saku celananya, menatap lekat ke arah Arianna yang terlihat serius menekan tombol nomor dilayar ponsel Baskoro.

"Ini." Ucap Arianna dengan raut wajah masam.

"Kok begitu ekspresi wajahnya, Kamu marah Ann?"

"Kalaupun Saya marah, Mas tidak perduli kan?"

"Yah...kok jadi marah beneran, ya sudah Saya minta maaf."

"Maaf Ann." Baskoro yang kemudian mengulurkan tangan, meminta untuk dimaafkan, permintaan maaf yang direalisasikan dengan jabatan tangan, tanda jika Arianna benar-benar menerima permintaan maafnya.

Mengulurkan tangan, menjabat tangan Baskoro.

"Maaf ya."

"Iya."

Melepaskan tangan, berpamitan, kali ini benar-benar pamit pulang, Baskoro juga berpamitan dengan Ibu Arianna yang sedari tadi mendengar percakapan antara Baskoro dan Arianna. Melangkahkan kaki, menuju ke mobil, sekali lagi, sang sopir membukakan pintu. Menoleh sebelum masuk ke mobil tapi...Arianna tidak menunggu Baskoro pergi dari pekarangan rumah, Arianna sudah masuk ke dalam rumah, hanya Ibu yang masih berdiri memperhatikan Baskoro.

Tersenyum, entah Ibunya Arianna lihat atau tidak, Baskoro tersenyum ke arah Ibunya Arianna baru kemudian masuk ke mobil, Baskoro pergi dari pekarangan rumah Arianna.

"Mbak, Mbak!" Suara Ibu Arianna yang terdengar nyaring, beliau pun berjalan menuju ruang tengah, tidak mendapati sang putri di ruang tengah, Sang Ibu pun beranjak ke ruang makan dan... benar saja, Arianna sedang duduk diruang makan sambil duduk dan meminum segelas air putih.

"Mbak, itu tadi siapa?" Tanya sang Ibu yang kemudian duduk di sebelah Arianna.

"Baskoro putra Wijaya, Bu."

"Lha iya tapi, Dia itu siapa? Dia benar-benar teman datting apps Kamu?"

"Iya, Dia anak konglomerat Bu."

"Hah? anak konglomerat?"

"Iya."

Hening, Arianna dan sang Ibu, tidak berbicara lagi. Kata anak konglomerat membuat Sang Ibu sangsi, takut jika sang putri terluka kembali. Arianna yang pernah ditinggal menikah oleh sang pujaan hati, Pria yang meninggalkan Arianna juga putra orang terpandang, mungkin tidak bisa dibilang keluarga konglomerat seperti Baskoro tapi, alasan perjodohan karena sama-sama dari keluarga terpandang membuat sang Ibu sakit hati.

"Ya sudah Mbak, Kamu istirahat ya."

"Iya Bu, Aku ke kamar ya."

"Iya."

Berjalan menaiki tangga, membuka pintu kamarnya dengan malas, menghamburkan tubuhnya dikasurnya yang empuk.

Menghela nafas panjang, mengingat kembali apa yang baru saja terjadi, benar-benar diluar ekspektasi. Menemui dua orang berbeda lewat aplikasi datting, keduanya mempunyai keunikan tersendiri, si Tomo yang berakting sok kaya dan malah mengajak yang bukan-bukan, si Baskoro yang memang terlanjur kaya dari lahir dan langsung memperkenalkan ke beberapa temannya kalau Arianna adalah calon istrinya. Memejamkan mata sejenak, tidak bermaksud untuk tidur, hanya ingin sembunyi sejenak dari kenyataan hidup, merasakan sejenak kegelapan karena menutup mata itu juga menyenangkan.

"Ping!" Suara ponsel Arianna, membuat Arianna membuka mata, teringat akan ucapan sang Ibu yang mengatakan, kalau sang Ayah sedang pergi dan belum kembali. Berpikir jika dering notifikasi itu adalah pesan dari sang Ayah yang biasanya menanyakan mau dibawakan oleh-oleh apa. Sudah besar alias dewasa tapi, sang Ayah tetap menganggap Arianna itu putri kecilnya yang kalau sang Ayah pergi maka, wajib untuk membawakan oleh-oleh.

"Ayah." Gumam Arianna sambil tersenyum, merasa bahagia dengan perhatian sang Ayah tercinta. Membuka tasnya dan mengambil ponselnya, membuka layar dan....ada nomor tanpa nama yang mengirim pesan.

"Siapa ya?" sambil Arianna membuka pesan itu.

membulatkan mata, merasa jika sang pengirim salah mengirim pesan.

"Tidak, tidak mungkin, tidak mungkin ini Dia, mana mungkin ini Dia, tidak." Arianna yang kemudian meletakkan ponselnya di meja riasnya, matanya terpejam karena ingin kembali ke dunia nyata, dunia dimana nama dari pengirim pesan itu tidak seharusnya mengirimkan pesan itu, pesan yang membuat Arianna semakin membenci.

Related chapters

  • Jodoh Datting Apps    Bab 8

    [Bagaimana kabar mu Ann? Kamu baik-baik saja kan Ann, sudah lama ya Kita tidak bertemu, maaf jika Aku mengirim pesan dari nomor lain karena, nomorku sudah tidak bisa mengirim pesan ataupun menelfonmu, maaf karena Aku mengirim pesan, maaf karena Aku rindu.]Sebuah pesan yang membuat Arianna membulatkan mata, sakit hati dan kebenciannya kembali hadir, Kenapa pria yang bernama Aryo Bayu Gatra itu mengirim pesan padanya. Arianna yang ingin melindungi hatinya dulu, langsung memblokir Aryo Bayu Gatra.Ya! Aryo Bayu Gatra, laki-laki yang sudah meninggalkan Arianna untuk menikahi perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Melempar ponsel ke kasur, dadanya bergemuruh, kenapa jantungnya berdetak kencang saat membaca pesan itu? Rasa apa ini? apa ini rasa kesal dan benci? atau rasa kaget tapi bahagia karena laki-laki yang terkadang hinggap di lamunan Arianna telah mengirim pesan dan mengatakan kalau Dia rindu?Dada Arianna naik turun menahan rasa yang tak menentu, mengambil kembali ponsel

    Last Updated : 2024-02-29
  • Jodoh Datting Apps    Bab 9

    Sesuai dengan kesepakatan, memulai penjajakan katanya. Perkenalan sudah dilakukan, sekarang waktunya pendekatan lebih dalam. Janji temu disebuah coffe shop, tampak Baskoro yang sudah duduk sambil menatap layar laptopnya, sesekali melihat ke arah pintu dan... akhirnya, perempuan yang dinanti belum datang juga. Baskoro, sengaja datang lebih awal, tidak mau membuat kesan buruk untuk kencan yang benar-benar kencan. Bukan kencan yang seperti kemarin, kencan karena merasa penasaran dengan individu masing-masing.Melihat, sekali, dua kali, tiga kali, ke arah pintu coffe shop yang beberapa kali dibuka oleh seseorang tapi...si perempuan masih belum juga datang. Menatap ke arah jam tangannya, menghela nafas, menatap kembali layar laptopnya. Fokus dengan jurnal yang tampil dilayar laptopnya. Niatannya datang lebih awal agar Arianna tidak menunggunya seperti awal pertemuan mereka tapi... Baskoro yang sekarang menunggu kedatangan Arianna dan ini sudah telat setengah jam dari waktu janjian mereka."

    Last Updated : 2024-03-03
  • Jodoh Datting Apps    Bab 10

    Berpisah, Arianna yang mengendarai mobilnya, meninggalkan Baskoro yang masih berdiri menatap. Melihat dari spion mobil, Arianna yang tak habis pikir dengan apa yang baru saja Dia sepakati dengan Baskoro dan, pria itu sekarang berdiri menatap kearahnya, lama, Baskoro tidak beranjak sedikit pun dari tempatnya berdiri sampai akhirnya, Arianna tidak dapat melihat lagi karena mobil yang Dia kendarai sudah keluar dari pelataran coffe shop tempat dimana mereka bertemu.Antara sadar dan tidak, mengiyakan permintaan Baskoro, sungguh Arianna seperti terbius dengan pesona pria mapan dan tampan itu. "Baiklah, Kita lihat saja dulu, sampai dimana keseriusan Kamu Tuan Baskoro." Monolog Arianna sambil menyetir mobilnya, menuju arah pulang.Tiba di rumah, sudah ada mobil terparkir di pekarangan rumahnya dan...itu adalah mobil sang kakak. Tersenyum, segera keluar dari mobilnya, melangkahkan kakinya dengan tergesa. Rasanya sudah tidak sabar untuk melihat keponakan kembarnya.Suara ramai sudah terdengar

    Last Updated : 2024-03-04
  • Jodoh Datting Apps    Bab 11

    [Halo.][Hai Ann.][Ada apa ya Mas?][nggak ada apa-apa, Saya hanya ingin menelfon saja.]Meringis, merasa aneh saat laki-laki dewasa yang baru saja Dia temui dan terlihat angkuh itu mengatakan kalau alasannya menelfon hanya karena ingin saja.[Kamu sudah sampai rumah kan?][Iya Mas, baru saja.][Syukurlah.] Sebuah jawaban yang membuat Arianna tersenyum tipis dan... hening, tiba-tiba saja, tidak ada suara hingga akhirnya, Arianna memanggil Baskoro, penasaran apakah Baskoro masih ada dalam panggilan telfon itu.[Mas, Mas Baskoro.][Iya, Saya masih ada disini dan, Saya mau ngingetin Kamu kalau nanti malam saya berangkat.]Ingin memberitahukan jika mulai nanti malam Dia akan terbang dan pindah benua.[Iya Mas, hati-hati.]Jawaban yang singkat dan...memang seperti itu kan jawaban orang yang sedang dipamiti oleh seseorang .[Soal Kita, Saya serius lho Ann, sungguh.][Mas beneran yakin sama Saya?][Iya.][Tapi Mas Baskoro kan mau ke luar negeri, bagaimana kalau nantinya, Aku malah dekat den

    Last Updated : 2024-03-07
  • Jodoh Datting Apps    Bab 12

    "Aunty, lihat puzzle ku, Aku sudah selesai!"Arianna yang kemudian melihat ke arah Alea, puzzle binatang, tepatnya jerapah, sudah terbentuk sempurna. Tersenyum lebar dan bertepuk tangan, gadis kecil yang dikuncir dua keatas, semakin membuatnya lucu dan cantik. "Yeay! good job Alea." Arianna yang kemudian melakukan hi five alias tos ke Alea."Punyaku belum, kenapa susah sekali." Keluh Alia sambil membenarkan letak puzzlenya. Menoleh ke arah Alia, tampak Alia yang sedikit kebingungan. "Sabar sayang, fokus, jangan terburu-buru, pelan-pelan tidak apa-apa." Arianna yang mencoba menenangkan keponakannya, Alia yang sudah akan menangis. "Mau aunty bantu?""Nggak usah, biar Alia yang kerjain sendiri. " Ucap Alia yang walaupun sudah mulai meneteskan air mata tapi, Dia tetap berusaha fokus dengan puzzlenya. "Ayo Alia, Kamu bisa!" Ucap Alea yang sebenarnya adalah adik Alia. Ya, Alea dan Alia hanya selisih lima menit saja, Alia yang menjadi kakak karena Dia lahir lima menit lebih awal dari Ale

    Last Updated : 2024-03-08
  • Jodoh Datting Apps    Bab. 13

    "Aku... Aku sudah terlanjur mengatakan kalau Aku akan menunggu Mas Baskoro Bu. ""Menunggu? maksud Kamu? " Sang Ibu yang terlihat bingung, kenapa sang putri harus menunggu Baskoro? laki-laki yang baru saja dikenal. "Mas Baskoro ingin menjalin hubungan serius Bu. ""Kamu yang ingin atau Dia yang mau?"Menghela nafas, menipiskan bibir, Arianna yang sebenarnya masih bingung, apakah Dia ingin? apakah Dia bisa menjalani hubungan serius yang Baskoro tawarkan? bagaimana jika nanti ada perbedaan pendapat dan perselisihan yang akan membuat mereka berpisah, bingung, tapi.... entah mengapa, ada sedikit rasa percaya yang Arianna rasakan, hatinya berkata jika Baskoro laki-laki yang memang ingin menjalin hubungan serius dengannya. Mungkin karena, sama-sama ditinggalkan oleh kekasih hati, Arianna menjadi perasa yang memahami apa yang Baskoro rasakan. Rasa sakit hati, kehilangan, merasa dicampakkan dan tak dihargai, rasa-rasa itulah yang membuat Arianna merasa terikat dengan Baskoro. Keterikatan kare

    Last Updated : 2024-03-10
  • Jodoh Datting Apps    Bab 1

    Jadi kapan Kita akan menikah? bagaimana kalau bulan depan?""Hah? menikah?""Iya, Kamu serius dengan hubungan Kita ini kan? Aku sudah bilang ke bapak sama Ibuku, mereka setuju Aku menikah.""Iya, tapi...""Tapi apa? apa Kamu mau Kita untuk berkenalan terlebih dahulu? bukankah chat kita selama satu Minggu ini sudah cukup untuk Kita berkenalan?""Iya sih tapi....""Tapi apalagi? apa Kamu menyangsikan kesungguhanku? dalam bio mu dan dalam chat Kita kemarin, Kamu pengen serius kan? giliran Aku seriusi Kamu malah ragu, gimana sih?" Terlihat kesal, laki-laki yang terlihat lebih tua dari Ariana ini begitu semangat ingin segera menikahi Arianna. Kacamata tebal, kemeja lengan panjang dan celana halus, sepatu kulit berwarna hitam, terlihat formal menempel di tubuh laki-laki itu."Jadi kapan? atau.... Kamu mau kita nyicil dulu." Sambil alisnya naik turun, bibirnya menyeringai menjijikka*."Nyicil apa?""Nyicil dihotel gitu, mencoba mengenal satu sama lain dengan lebih intim. Tenang saja Saya ya

    Last Updated : 2024-02-05
  • Jodoh Datting Apps    Bab. 2

    Membantu Ibu membersihkan meja makan. Sang Ayah yang masih duduk diruang makan, menikmati secangkir teh oolong hangat."Kamu yakin mau ketemu sama murid Ayah Mbak?""Iya Bu, sepertinya orangnya baik.""Ehmmm....sok tahunya mulai nih." Sang Ibu yang tahu sifat sang putri, langsung berkomentar."Kalau Dia sampai ngajar di luar negeri itu berarti, Dia punya pendidikan yang tinggi kan Bu, lagian kalau dalam bayangan Aku itu, seorang pengajar itu ya kayak Ayah. Lemah lembut, baik, dan juga penyayang, iya kan Yah." Ucap Arianna yang meminta persetujuan dari sang Ayah, tapi sang Ayah hanya menjawab dengan senyuman tipis dan anggukan kepala.Ikut menikmati secangkir teh oolong, teh yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan karena , teh oolong memiliki efek antioksidan dan antimutagenik yang lebih kuat, dibandingkan jenis teh hijau dan hitam.Mengobrol, tapi tidak membahas lagi soal murid sang Ayah yang ingin bertemu dengan dirinya. Kali ini mereka membahas tentang si krucil-krucil yang ak

    Last Updated : 2024-02-05

Latest chapter

  • Jodoh Datting Apps    Bab. 13

    "Aku... Aku sudah terlanjur mengatakan kalau Aku akan menunggu Mas Baskoro Bu. ""Menunggu? maksud Kamu? " Sang Ibu yang terlihat bingung, kenapa sang putri harus menunggu Baskoro? laki-laki yang baru saja dikenal. "Mas Baskoro ingin menjalin hubungan serius Bu. ""Kamu yang ingin atau Dia yang mau?"Menghela nafas, menipiskan bibir, Arianna yang sebenarnya masih bingung, apakah Dia ingin? apakah Dia bisa menjalani hubungan serius yang Baskoro tawarkan? bagaimana jika nanti ada perbedaan pendapat dan perselisihan yang akan membuat mereka berpisah, bingung, tapi.... entah mengapa, ada sedikit rasa percaya yang Arianna rasakan, hatinya berkata jika Baskoro laki-laki yang memang ingin menjalin hubungan serius dengannya. Mungkin karena, sama-sama ditinggalkan oleh kekasih hati, Arianna menjadi perasa yang memahami apa yang Baskoro rasakan. Rasa sakit hati, kehilangan, merasa dicampakkan dan tak dihargai, rasa-rasa itulah yang membuat Arianna merasa terikat dengan Baskoro. Keterikatan kare

  • Jodoh Datting Apps    Bab 12

    "Aunty, lihat puzzle ku, Aku sudah selesai!"Arianna yang kemudian melihat ke arah Alea, puzzle binatang, tepatnya jerapah, sudah terbentuk sempurna. Tersenyum lebar dan bertepuk tangan, gadis kecil yang dikuncir dua keatas, semakin membuatnya lucu dan cantik. "Yeay! good job Alea." Arianna yang kemudian melakukan hi five alias tos ke Alea."Punyaku belum, kenapa susah sekali." Keluh Alia sambil membenarkan letak puzzlenya. Menoleh ke arah Alia, tampak Alia yang sedikit kebingungan. "Sabar sayang, fokus, jangan terburu-buru, pelan-pelan tidak apa-apa." Arianna yang mencoba menenangkan keponakannya, Alia yang sudah akan menangis. "Mau aunty bantu?""Nggak usah, biar Alia yang kerjain sendiri. " Ucap Alia yang walaupun sudah mulai meneteskan air mata tapi, Dia tetap berusaha fokus dengan puzzlenya. "Ayo Alia, Kamu bisa!" Ucap Alea yang sebenarnya adalah adik Alia. Ya, Alea dan Alia hanya selisih lima menit saja, Alia yang menjadi kakak karena Dia lahir lima menit lebih awal dari Ale

  • Jodoh Datting Apps    Bab 11

    [Halo.][Hai Ann.][Ada apa ya Mas?][nggak ada apa-apa, Saya hanya ingin menelfon saja.]Meringis, merasa aneh saat laki-laki dewasa yang baru saja Dia temui dan terlihat angkuh itu mengatakan kalau alasannya menelfon hanya karena ingin saja.[Kamu sudah sampai rumah kan?][Iya Mas, baru saja.][Syukurlah.] Sebuah jawaban yang membuat Arianna tersenyum tipis dan... hening, tiba-tiba saja, tidak ada suara hingga akhirnya, Arianna memanggil Baskoro, penasaran apakah Baskoro masih ada dalam panggilan telfon itu.[Mas, Mas Baskoro.][Iya, Saya masih ada disini dan, Saya mau ngingetin Kamu kalau nanti malam saya berangkat.]Ingin memberitahukan jika mulai nanti malam Dia akan terbang dan pindah benua.[Iya Mas, hati-hati.]Jawaban yang singkat dan...memang seperti itu kan jawaban orang yang sedang dipamiti oleh seseorang .[Soal Kita, Saya serius lho Ann, sungguh.][Mas beneran yakin sama Saya?][Iya.][Tapi Mas Baskoro kan mau ke luar negeri, bagaimana kalau nantinya, Aku malah dekat den

  • Jodoh Datting Apps    Bab 10

    Berpisah, Arianna yang mengendarai mobilnya, meninggalkan Baskoro yang masih berdiri menatap. Melihat dari spion mobil, Arianna yang tak habis pikir dengan apa yang baru saja Dia sepakati dengan Baskoro dan, pria itu sekarang berdiri menatap kearahnya, lama, Baskoro tidak beranjak sedikit pun dari tempatnya berdiri sampai akhirnya, Arianna tidak dapat melihat lagi karena mobil yang Dia kendarai sudah keluar dari pelataran coffe shop tempat dimana mereka bertemu.Antara sadar dan tidak, mengiyakan permintaan Baskoro, sungguh Arianna seperti terbius dengan pesona pria mapan dan tampan itu. "Baiklah, Kita lihat saja dulu, sampai dimana keseriusan Kamu Tuan Baskoro." Monolog Arianna sambil menyetir mobilnya, menuju arah pulang.Tiba di rumah, sudah ada mobil terparkir di pekarangan rumahnya dan...itu adalah mobil sang kakak. Tersenyum, segera keluar dari mobilnya, melangkahkan kakinya dengan tergesa. Rasanya sudah tidak sabar untuk melihat keponakan kembarnya.Suara ramai sudah terdengar

  • Jodoh Datting Apps    Bab 9

    Sesuai dengan kesepakatan, memulai penjajakan katanya. Perkenalan sudah dilakukan, sekarang waktunya pendekatan lebih dalam. Janji temu disebuah coffe shop, tampak Baskoro yang sudah duduk sambil menatap layar laptopnya, sesekali melihat ke arah pintu dan... akhirnya, perempuan yang dinanti belum datang juga. Baskoro, sengaja datang lebih awal, tidak mau membuat kesan buruk untuk kencan yang benar-benar kencan. Bukan kencan yang seperti kemarin, kencan karena merasa penasaran dengan individu masing-masing.Melihat, sekali, dua kali, tiga kali, ke arah pintu coffe shop yang beberapa kali dibuka oleh seseorang tapi...si perempuan masih belum juga datang. Menatap ke arah jam tangannya, menghela nafas, menatap kembali layar laptopnya. Fokus dengan jurnal yang tampil dilayar laptopnya. Niatannya datang lebih awal agar Arianna tidak menunggunya seperti awal pertemuan mereka tapi... Baskoro yang sekarang menunggu kedatangan Arianna dan ini sudah telat setengah jam dari waktu janjian mereka."

  • Jodoh Datting Apps    Bab 8

    [Bagaimana kabar mu Ann? Kamu baik-baik saja kan Ann, sudah lama ya Kita tidak bertemu, maaf jika Aku mengirim pesan dari nomor lain karena, nomorku sudah tidak bisa mengirim pesan ataupun menelfonmu, maaf karena Aku mengirim pesan, maaf karena Aku rindu.]Sebuah pesan yang membuat Arianna membulatkan mata, sakit hati dan kebenciannya kembali hadir, Kenapa pria yang bernama Aryo Bayu Gatra itu mengirim pesan padanya. Arianna yang ingin melindungi hatinya dulu, langsung memblokir Aryo Bayu Gatra.Ya! Aryo Bayu Gatra, laki-laki yang sudah meninggalkan Arianna untuk menikahi perempuan yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Melempar ponsel ke kasur, dadanya bergemuruh, kenapa jantungnya berdetak kencang saat membaca pesan itu? Rasa apa ini? apa ini rasa kesal dan benci? atau rasa kaget tapi bahagia karena laki-laki yang terkadang hinggap di lamunan Arianna telah mengirim pesan dan mengatakan kalau Dia rindu?Dada Arianna naik turun menahan rasa yang tak menentu, mengambil kembali ponsel

  • Jodoh Datting Apps    Bab. 7

    Menoleh ke arah suara Ibu. Tampak Ibu dengan wajah yang bermuka masam, sedang berdiri didepan pintu rumah."Ibu." Arianna yang kemudian berjalan mendekati sang Ibu."Kok baru pulang? ini sudah jam delapan malam lho." Ya, jam delapan malam tapi, sang Ibu tercinta sudah terlihat masam saat sang putri tercinta baru pulang."Maaf Bu, tadi...""Maaf Bu, Saya yang membuat Arianna pulang terlambat." Ucap Baskoro yang menyela ucapan Arianna, saat ini Baskoro juga sudah berdiri disebelah Arianna.Baskoro, masih menggunakan baju formal, kemeja dan celana halus, sepatu hitam yang juga terlihat formal."Anda?""Saya Baskoro Bu." Sambil tangannya terulur ingin memperkenalkan diri. Ibu yang kemudian menerima uluran tangan itu."Maaf, tadi Saya mengajak Anna untuk menemani Saya ke pembukaan gedung baru untuk perusahaan Saya.""Oh ya?" Balas Ibu sambil melihat sekilas ke sang putri."Mas, sudah malam, apa tidak sebaiknya kalau Mas balik?" Meringis, Arianna tampak gugup dan bingung."Oh iya, sudah m

  • Jodoh Datting Apps    Bab. 6

    "Jadi kapan? apakah dalam waktu dekat?""Saya...Saya buk....""Hai, pada ngomongin apa ini? Kamu jangan ngomong yang aneh-aneh ya Bim."Baskoro yang tiba-tiba datang, membuat percakapan Bima dan Arianna terhenti."Nggak, Aku malah ngomongin yang pasti-pasti, kapan Kamu akan nikah." Ucap Bima yang membuat Baskoro menelan ludah. "Gimana? kapan nih?" Bima yang menarik turunkan kedua alisnya, tersenyum sambil menatap Baskoro dan Arianna secara bergantian."Nanti juga dikasih tahu, Kamu tenang saja." Baskoro yang kemudian duduk disebelah Arianna."Mas, Saya pulang ya." "Oh iya, Mas antar ya."Baskoro dan Arianna yang kemudian berdiri dari tempat duduk mereka."Lhah, kok malah pada pergi? Kita kan belum lama ngobrolnya." "Ngobrol? ngobrol sama siapa?""Ya sama calon istri CEO, Ibu Arianna.""Heh, jangan kurang ajar sama calon istri ku ya.""Aduh-aduh galak amat sih, jagain tuh calon istrinya, jangan sampai kabur lagi kayak kemaren, hehe." Bima yang bergegas pergi meninggalkan Baskoro dan

  • Jodoh Datting Apps    Bab.5

    Satu mobil dengan seorang Baskoro, salah satu orang terpandang dan seorang CEO. Tidak terbayangkan sebelumnya. Arianna yang sesekali melihat wajah Baskoro, mengagumi ketampanan pria yang sedang duduk disebelah kursinya itu. Bagaimana mungkin laki-laki setampan dan mapan seperti dirinya, ditinggal pergi oleh calon istrinya? Dia sedang tidak drama kan? Dia sedang tidak mengada-ada kan? Tapi buat apa Dia berbohong? Tapi kenapa juga calon istrinya itu pergi meninggalkan laki-laki yang hampir sempurna ini? Ah, sungguh Arianna bingung."Saya tampan ya?" Ucap Baskoro dengan percaya dirinya, Dia bahkan tidak menoleh ke arah Arianna saat bertanya demikian."Hah?! Engg...Ya...itu..." Arianna yang seakan tenggelam dengan jawaban yang ingin Dia utarakan. "Saya memang tampan An, Kamu tidak akan menyesal." Ucap Baskoro yang lagi-lagi tidak melihat ke arah Arianna, Dia fokus dengan kegiatannya saat ini yaitu, menyetir mobilnya sendiri.Tidak menanggapi, Arianna diam sambil melihat pemandangan lewat

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status