Share

Bab 52

Author: Jus Pir
last update Last Updated: 2024-06-03 13:42:39
Boris sedikit tertegun, ekspresinya spontan membeku. Tanpa menunggu jawaban dari Boris, Zola sudah menarik tangannya dari tangan pria itu.

“Kamu pergi mandi sana. Aku sudah mengantuk,” kata Zola.

Nada bicaranya begitu dingin. Usai berkata, dia langsung berbaring. Sedangkan Boris menatapnya dalam diam selama beberapa detik. Setelah itu, Boris baru pergi ke kamar mandi. Namun, pertanyaan Zola barusan masih terngiang-ngiang di dalam benaknya. Jika Zola benar-benar mengatakan kalau dia tidak ingin bercerai, maka pilihan apa yang akan diambil Boris?

Boris tidak mungkin setuju tidak bercerai. Bagaimanapun juga, dia sudah berjanji pada Tyara untuk menikahinya. Oleh karena itu, dia dan Zola harus bercerai.

Malam berlalu dengan damai. Setiap orang memiliki pemikirannya masing-masing. Keesokan harinya, sinar mentari yang hangat menyelinap masuk melalui jendela. Perempuan di tempat tidur sudah lama bangun, tapi dia tidak bergerak. Karena tangan di pinggangnya menahannya dengan erat. Setelah dua h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ani Rahayu
seru ...bikin deg degan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 53

    Zola melarikan diri ke kamar mandi dengan panik. Setelah menutup pintu, dia baru mengangkat tangan dan menyentuh wajahnya, lalu menarik napas sebanyak-banyaknya. Wajahnya terasa panas, dia merasa seperti masih bisa melihat semua yang Boris lakukan barusan. Apa yang sedang mereka lakukan?“Zola, kalian sebentar lagi mau cerai. Kalian seharusnya jaga jarak,” gumam Zola pada dirinya sendiri.Zola pun segera membasuh wajahnya dengan air dingin. Dia terus membasuh sampai dirinya benar-benar tenang. Beberapa menit kemudian, Zola keluar dari kamar mandi. Pria itu sudah tidak berada di dalam kamar. Baguslah, jadi Zola tidak perlu menghadapinya lagi.Saat sarapan, karena keduanya tak kunjung datang, Hartono sudah selesai makan lebih dulu. Rosita ada janji dengan temannya, Dimas otomatis menjadi sopir istrinya. Oleh karena itu, keduanya pagi-pagi sudah pergi.Selesai menyarap, Boris bermain catur dengan sang kakek karena tidak bisa meninggalkan rumah itu. Sedangkan Zola hanya menonton mereka ber

    Last Updated : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 54

    Semua orang hendak pindah ke ruang keluarga. Hartono tiba-tiba berkata, “Zola, bantu aku.”“Oke.” Zola segera berjalan ke arah Hartono. Hartono sengaja memperlambat langkahnya dan menunggu sampai semua orang masuk ke ruang keluarga. Setelah itu, dia baru berkata pada Zola, “Nggak perlu khawatir, Zola.”“Kakek, aku masih tetap dengan keputusanku. Aku nggak mau dia tahu kalau aku hamil.”“Oke, tenang saja.”Hartono menepuk punggung telapak tangan Zola dengan lembut untuk menenangkannya. Zola baru bisa menghela napas lega.Dokter keluarga yang datang untuk memeriksa Zola telah menjadi dokter keluarga Morrison selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, mereka sudah sangat akrab satu sama lain.Setelah semua orang duduk, Boris langsung berkata, “Om Guntur, maaf merepotkan Om sampai suruh Om datang ke sini. Zola akhir-akhir ini sering nggak enak badan, sering muntah. Kira-kira apa ya penyebabnya?”Dokter bernama Guntur itu terdiam sejenak. Senyum tipis muncul di wajahnya. Namun, sebelum dia bi

    Last Updated : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 55

    “Terima kasih, Om,” ucap Zola.Guntur hanya tersenyum tipis dan berkata, “Sama-sama, bukan sama orang luar, nggak perlu sungkan-sungkan. Kamu harus jaga diri baik-baik. Kalau ada apa-apa boleh langsung cari aku.”“Oke.” Zola menganggukkan kepala. Dia tahu maksud di balik perkataan Guntur.Guntur tidak meresepkan obat apa pun untuk Zola. Dia hanya mengingatkan Zola untuk memperhatikan pola makan. Guntur tidak berlama-lama di sana. Sesaat kemudian, Dimas pun mengantarnya pergi.Zola baru benar-benar menghela napas lega. Dia pun duduk di sofa. Rosita melihat situasi, lalu dia pun menciptakan kesempatan bagi kedua anak muda untuk berduaan. Dia membuat alasan untuk segera kembali ke kamarnya di lantai atas.Seketika, di ruang keluarga yang besar hanya tersisa Zola dan Boris berdua. Boris berjalan ke arah Zola dan duduk di sampingnya. Boris menyampingkan tubuhnya untuk menatap Zola dan bertanya, “Tadi kenapa kamu nggak berani lihat aku?”Apa yang akan datang pada akhirnya tetap datang. Boris

    Last Updated : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 56

    “Karena kakek Zola ingin percayakan Zola padaku. Dia harap aku bisa selalu dukung dia, lindungi dia. Dia harap keluarga Morrison bisa jadi penopang dan pendukungnya. Saat itu, kakeknya sudah sakit kritis. Sekalipun bertahun-tahun yang lalu dia pernah bantu aku, dia nggak pernah minta balasan. Itu yang pertama dan juga terakhir kalinya.”“Zola anak yang sangat baik. Aku merasa bersalah pada kakeknya, juga padanya. Kalau kamu bersikeras mau cerai, aku juga nggak bisa paksa kamu. Tapi Borris, sebagai anggota keluarga Morrison, kamu tetap punya tanggung jawab untuk membalas hutang budi pada keluarga Leonarto. Bagaimanapun juga, kalau nggak ada kakek Zola, kita mungkin nggak akan bisa mengobrol bersama seperti sekarang.”Bertahun-tahun yang lalu, kakeknya Zola memberikan bantuan kepada Hartono tepat pada waktunya. Kalau tidak, Hartono belum tentu bisa bertahan. Meskipun selama ini hubungan kedua keluarga tidak begitu dekat, hutang budi itu selalu ada.Kata-kata Hartono membuat Boris diam se

    Last Updated : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 57

    “Hmm?”“Kalau kamu nggak terburu-buru, besok saja, ya. Sudah dua hari aku nggak ke kantor. Aku akan antar kamu pulang dulu. Habis itu aku harus pergi ke perusahaan untuk tangani beberapa hal. Oke?” tanya Boris dengan lembut.Tentu saja Zola memahami posisi Boris. Bagaimanapun juga, urusan perusahaan bukanlah urusan yang sepele. Oleh karena itu, dia pun mengangguk, “Oke, kalau begitu besok pagi saja.”“Oke.”Kali ini, Boris menanggapi dengan suara tanpa kehangatan sedikit pun. Jika didengar baik-baik, tanggapan yang dia berikan terdengar agak asal-asalan.Namun saat ini, Zola sama sekali tidak menyadari hal itu. Dia hanya merasa sedih. Dia sedang berpikir, setelah mereka mengurus perceraian mereka besok, itu berarti Zola harus pindah. Oleh karena itu, dia harus cari rumah dulu. Meskipun Boris bilang akan memberikan Bansan Mansion padanya, Zola sungguh tidak ingin tinggal di rumah sebesar itu sendirian.Setelah mengantar Zola kembali ke Bansan Mansion, Boris pun langsung pergi ke perusah

    Last Updated : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 58

    Boris mengerutkan keningnya. Dia spontan menatap Zola, lalu menanggapi ucapan Tyara dengan suara pelan, “Zola yang beritahu kamu kalau besok kami akan urus perceraian kami?“Iya, tadi pagi begitu pulang dia langsung beritahu aku. Benar kan, Zola?”Tyara menatap Zola dengan ekspresi lembut, sama sekali tidak bermulut tajam seperti saat mereka sedang berdua saja. Namun, Zola sama sekali tidak mau menggubrisnya. Dia hanya melirik Tyara dengan acuh tak acuh, lalu langsung membuang muka. Karena Zola tidak menjawab, ekspresi Tyara spontan membeku.“Boris, karena kamu dan Zola sudah mau cerai, lebih baik kita pindah saja. Lagi pula, kamu sudah bilang kalau rumah ini akan kamu berikan pada Zola. Kalau kalian sudah cerai tapi kita masih tinggal di sini, orang-orang bakal mengira kita tindas Zola, nggak?”Boris memasang raut wajah datar. Ada sedikit rasa kesal. Nada bicaranya pun menjadi lebih dingin, “Kamu juga bermaksud begitu?”Tentu saja, pertanyaan itu ditujukan pada Zola. Keduanya bersitat

    Last Updated : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 59

    Sudah tidak sabar untuk merayakan perceraian mereka? Saat memikirkan hal itu, ada rasa sakit di dalam hati Zola, tidak kuat juga tidak ringan, seperti digigit semut. Namun, justru bisa membuatnya merasa tidak bernapas.Setelah makan, Zola juga segera berangkat. Dia mengira Boris menemani Tyara pergi untuk merayakannya terlebih dahulu. Setelah itu, mereka langsung pergi ke Kantor Capil. Oleh karena itu, Zola pun pergi dengan mobilnya sendiri.Pada saat yang sama, di kantor CEO lantai teratas gedung Morrison Group.Boris sedang duduk di depan meja kerjanya dan fokus pada dokumen di tangannya. Sedangkan Tyara duduk di sofa di seberangnya. Tyara sudah duduk di sana dan menunggu Boris selama satu jam. Tyara bahkan mencari tahu jam kerja Kantor Capil. Sekarang sudah buka, tapi Boris tidak ada tanda-tanda mau pergi. Setelah ragu-ragu cukup lama, akhirnya Tyara memutuskan untuk mengingatkan pria itu.“Boris, kamu sudah selesai, belum? Sekarang kita sudah bisa pergi ke sana, kan?”Tyara menatap

    Last Updated : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 60

    Zola hanya tertegun sejenak. Setelah itu, dia langsung menepis kemungkinan itu, “Bagaimana mungkin? Dia justru sudah nggak sabar untuk putuskan hubungan denganku. Dia hanya ingin berikan status pada Tyara. Jadi bagaimana mungkin dia nggak mau cerai denganku?”Ini terlalu konyol. Zola tidak akan sebodoh itu sampai beranggapan seperti itu. Bagaimanapun juga, tidak ada kemungkinan seperti itu.Mahendra terdiam selama beberapa detik, lalu dia berkata, “Mungkin aku yang terlalu banyak berpikir. Aku hanya merasa karena kalian sudah putuskan untuk cerai, kalau begitu jangan ditunda-tunda lagi. Toh cepat atau lambat akan cerai juga. Ditundah terus juga nggak ada gunanya bagi siapa pun, bukan?”“Iya, kamu benar.”“Zola, bukannya aku mau ikut campur dalam urusanmu. Aku hanya takut kamu yang rugi dan menderita.”Mahendra bisa mendengar dari nada bicaranya kalau suasana hati Zola sedang tidak baik. Oleh karena itu, dia berusaha menjelaskan.Zola hanya berkata, “Aku nggak berpikir seperti itu. Buka

    Last Updated : 2024-06-03

Latest chapter

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 620

    Boris menatap Sandra dengan wajah tanpa ekspresi. “Kompetisinya belum di mulai, kan? Kamu sangat peduli padanya?”Sandra mengerutkan kening. “Boris, aku perempuan, nggak suka sama perempuan.”Boris hanya mendengus sinis, seolah sedang berkata pada Sandra kalau di matanya pria atau perempuan sama saja.Sandra benar-benar tak berdaya. Tiba-tiba dia merasa tidak ingin mengatakan apa pun lagi. Sepertinya Boris sudah terlalu terobsesi.Untung saja, Boris juga tidak mengatakan apa-apa lagi. keduanya hanya mengobrol tentang peraturan babak kedua. Kali ini banyak peraturan baru yang ditambahkan, salah satunya sangat mengejutkan Sandra.Siapa pun yang diduga melakukan plagiarisme, konsekuensinya bukan hanya harus mengundurkan diri dari kompetisi, tapi juga harus memberikan kompensasi kepada penyelenggara serta desainer yang karyanya diplagiat, bahkan harus keluar dari dunia desain.Itu sama saja dengan memberitahu semua desainer yang ikut kompetisi. Jika mereka ingin melakukan plagiarisme, lebi

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 619

    Boris memasang raut wajah dingin, sekali lagi mempertegas pendiriannya. Zola hanya tertawa tak berdaya.“Kenapa nggak bisa dibandingkan? Bukannya ini hal yang sama? Atau ada sesuatu di antara kamu dan Tyara yang bisa kamu beritahukan padaku?”“Zola!” Boris berkata dengan tegas, “Semakin kamu bersikap seperti ini, artinya kamu memang masih mencintai mantan pacarmu itu, kan?”“Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga masih mencintai Tyara?”Zola meniru nada bicara dan sikap Boris, lalu terus mendesak pria itu. Boris tertawa sinis. “Aku sudah beritahu kamu. Aku nggak punya perasaan seperti itu pada Tyara.”“Kalau nggak ada, kenapa kalian bermalam bareng di hotel?” tanya Zola dengan suara pelan.Sejauh ini, Zola hanya tahu kalau “Tyara” keluar dari hotel bersama Boris. Dia tidak tahu kalau perempuan itu bukanlah Tyara. Dia juga tidak tahu kalau Tyara sudah mengklarifikasi dia tidak bermalam dengan Boris di hotel. Oleh karena itu, dia hanya tahu Tyara dan Boris menghabiskan satu malam bersama d

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 618

    Zola mengerutkan kening dan menatap pria di depannya. Boris jelas begitu dekat, tapi Zola merasa pria itu sangat jauh darinya. Zola memasang wajah tenang, karena dia tidak tahu apa yang terjadi di luar.Oleh karena itu, dia sedikit meragukan kata-kata Boris. Akan tetapi, sikap dan ekspresi yang Boris tunjukkan seolah sedang memberitahu Zola, kalau masalah benar-benar seperti itu.Sikap diam Zola membuat Boris tertawa pelan. “Kamu khawatir sesuatu akan terjadi padanya?”Zola tidak bicara. Boris berkata dengan nada mengejek, “Orang seperti Mahendra nggak akan mati begitu saja. Bagaimanapun juga, dia orang yang bisa lakukan apa saja untuk melarikan diri. Dia pasti berusaha keras untuk memastikan keselamatannya sendiri.”Bibir tipis Boris mengatup rapat. Sorot matanya menjadi begitu dalam, bagai sebuah lubang tak berdasar. Senyum mengejek merekah di bibirnya. Tidak ada kehangatan di ekspresi wajahnya.Wajah Zola penuh dengan kebingungan. Karena sikap ketus Boris membuatnya tidak bisa menah

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 617

    Zola menatapnya dengan bingung. “Kenapa diam saja? Ayo ngomong. Kalau kamu memang ingin bersama Tyara, ngomong langsung saja sama aku. Aku nggak akan paksa orang lain, juga nggak akan menyulitkan siapa pun. Jadi bisa nggak kamu nggak usah perlakukan aku dengan cara seperti ini?”Boris tetap diam saja. Ini membuat Zola sangat gusar. Dia mengerutkan bibirnya dan menundukkan kepala. Kemudian, dia bertanya, “Apakah kamu marah karena aku sembunyikan soal Mahendra?”Lagi-lagi Boris tetap bungkam. Kali ini, Zola menganggapnya sebagai jawaban positif dari pertanyaannya barusan. Zola menghela napas dalam hati dan berusaha menenangkan diri.“Kalau memang karena itu, aku bisa jelaskan. Aku akui, aku memang tahu lebih dulu. Aku juga akui aku pernah ragu, aku pernah bimbang. Tapi hati nurani buat aku sadar kalau ini bukan perkara sepele. Bukan hanya dengan sebuah kebohongan bisa membuat segalanya seolah-olah nggak pernah terjadi.”“Jadi aku nggak pernah berpikir untuk nggak beritahu kamu. Aku juga

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 616

    Boris membuka matanya dan memandang ke luar jendela. Di luar sudah gelap gulita. Dia menyipitkan mata, lalu berkata, “Bukan aku yang tentukan dia bisa hidup atau nggak, tapi apa yang dia rencanakan.”Jesse memacu mobil menuju tempat kejadian. Tim penyelamat sudah berkumpul dan melakukan pencarian.Begitu melihat Boris datang, Jodi segera menghampirinya dan menjelaskan situasi secara singkat.“Sekarang sudah malam, jadi pencarian agak sulit untuk dilakukan. Tapi bagaimanapun juga, ini sudah menyangkut nyawa orang. Pencarian tetap harus dilakukan. Kalau soal masih hidup atau nggak, masih belum tahu,” jelas Jodi.Boris menatap Jodi dengan wajah tanpa ekspresi. Kemudian, dia tertawa pelan. “Seharusnya kamu bilang belum tahu apakah orangnya bisa ditemukan atau nggak.”Jodi tidak mengerti maksud perkataan Boris. Namun, Boris sudah berbalik dan masuk ke dalam mobilnya tanpa memberi Jodi kesempatan untuk bertanya. Setelah duduk di dalam mobil, Boris menyuruh Jesse untuk menjalankan mobil. Urus

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 615

    Kata-kata Boris membuat emosi Mahendra seketika meledak. Meskipun dia sedang terbaring di tanah, dia tetap berteriak keras, “Boris, kamu dan seluruh keluarga Morrison akan dapat ganjarannya. Kamu kira kamu sudah menang? Persetan, kamu belum menang, Boris. Ini baru permulaan. Kalian pasti akan bayar harga mahal!”Kutukan Mahendra membuat Boris tiba-tiba mengerutkan alis. Samar-samar dia merasakan sedikit perasaan gelisah ketika mendengar kata-kata itu. Boris sendiri tidak tahu dari mana datangnya rasa gelisah itu.Ekspresi di wajah Boris semakin dingin. Dia menyipitkan matanya dan bertanya, “Apa maksudmu?”Mahendra tidak bicara, hanya tertawa. Suara tawanya membuat emosi Boris perlahan-lahan berubah. Namun, Boris segera kembali tenang. Mungkin saja Mahendra mengatakannya hanya untuk membuatnya bingung.Boris menatap Mahendra dengan wajah tanpa ekspresi. Sesaat kemudian, polisi datang. Begitu melihat mobil polisi datang, Jesse langsung berjalan mendekat ke Boris dan berkata, “Pak Boris,

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 614

    Senyum licik merekah di wajah Mahendra. “Boris, kamu tahu kenapa dia nggak langsung beritahu kamu saat Zola tahu dia hamil? Kamu nggak pernah pikirkan kenapa dia nggak beritahu kamu? Kamu sangat yakin anak di perutnya adalah anakmu, bukan anak orang lain? Kami selalu habiskan waktu bersama setiap hari. Lama-kelamaan akan tumbuh perasaan juga. Kamu nggak mungkin nggak mengerti, kan?”“Lagi pula, kenapa dia nggak lakukan apa pun setelah tahu aku yang jebak kamu dan Morrison Group? Dia juga nggak pernah berpikir mau beritahu kamu. Kamu nggak pernah pikirkan apa alasannya? Kalau dia benar-benar nggak peduli padaku sama sekali, dia bisa saja langsung ceritakan semuanya padamu begitu dia tahu. Jadi kenapa harus tunggu sampai kamu tahu?”Boris tidak bergerak juga tidak memberikan reaksi apa pun. Wajahnya sangat muram. Sorot matanya gelap, seolah-olah tertutup lapisan tinta hitam yang tebal. Ekspresi itu membuat Mahendra sangat puas. Dia mengucapkan kata-kata yang semakin keterlaluan, semakin

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 613

    Permusuhan di antara keduanya benar-benar telah pecah. Tentu saja, Mahendra tidak akan membiarkan Boris pergi begitu saja.Mahendra tertawa sinis dan berkata dengan nada mengejek, “Memangnya kenapa kalau aku andalkan perempuan? Mereka juga melakukannya dengan sukarela. Dibandingkan denganmu, kamu lebih kasihan, Boris. Bagaimanapun juga, Zola nggak mencintai kamu. Di hatinya hanya ada mantan pacarnya. Dia nggak ada perasaan sama sekali padamu. Kalau bukan karena kamu yang terus bersikeras nggak mau cerai, kamu kira kalian berdua masih bisa jadi pasangan suami istri sekarang?”Kata-kata Mahendra membuat wajah Boris menjadi dingin. Amarah yang terpancar di matanya terlihat sangat jelas. Meskipun dia tahu Mahendra sengaja membuatnya kesal, Boris tetap saja tidak bisa menahan diri untuk tidak berpikir ke arah situ. Apakah Zola sendiri yang memberitahu Mahendra?Karena Boris tahu Zola punya mantan pacar. Zola menikah dengannya karena Zola ingin menjauhkan diri sepenuhnya dari mantan pacarnya

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 612

    Tyara mengedipkan matanya pelan, agak linglung dan bingung. Namun, dia tidak tahan karena dimarahi oleh Mahendra seperti itu.Tyara mendengus sinis dan berkata, “Kamu nggak berhak marah aku. Siapa suruh kamu jebak aku? Seharusnya kamu beritahu aku lebih awal apa yang ingin kamu lakukan. Bukan dengan lakukan hal-hal yang merugikan aku tanpa sepengetahuan aku seperti sekarang.”Mahendra tidak ingin bicara omong kosong dengan Tyara. Dia tiba-tiba teringat sesuatu. “Dari semalam kamu sudah di rumah sakit?” tanya Mahendra.“Iya, dia sudah tahu.”Wajah Mahendra menjadi muram. Jadi apa maksud Boris dengan sengaja membuat keributan seperti itu? Tiba-tiba, Mahendra mengerti sepenuhnya. Boris sedang memaksanya untuk muncul.Ekspresi wajah Mahendra semakin tidak bersahabat. Dia pun menunjuk Tyara dan berkata, “Kamu akan bayar harga atas keputusanmu hari ini. Kamu kira kalau Boris tangkap aku, dia akan lepaskan kamu? Kamu salah, Tyara. Karena dia tahu kamu ingin jebak dia pakai obat, dia pasti sud

DMCA.com Protection Status