Share

Bab 60

Penulis: Jus Pir
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-03 13:42:39
Zola hanya tertegun sejenak. Setelah itu, dia langsung menepis kemungkinan itu, “Bagaimana mungkin? Dia justru sudah nggak sabar untuk putuskan hubungan denganku. Dia hanya ingin berikan status pada Tyara. Jadi bagaimana mungkin dia nggak mau cerai denganku?”

Ini terlalu konyol. Zola tidak akan sebodoh itu sampai beranggapan seperti itu. Bagaimanapun juga, tidak ada kemungkinan seperti itu.

Mahendra terdiam selama beberapa detik, lalu dia berkata, “Mungkin aku yang terlalu banyak berpikir. Aku hanya merasa karena kalian sudah putuskan untuk cerai, kalau begitu jangan ditunda-tunda lagi. Toh cepat atau lambat akan cerai juga. Ditundah terus juga nggak ada gunanya bagi siapa pun, bukan?”

“Iya, kamu benar.”

“Zola, bukannya aku mau ikut campur dalam urusanmu. Aku hanya takut kamu yang rugi dan menderita.”

Mahendra bisa mendengar dari nada bicaranya kalau suasana hati Zola sedang tidak baik. Oleh karena itu, dia berusaha menjelaskan.

Zola hanya berkata, “Aku nggak berpikir seperti itu. Buka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 61

    Selena menuangkan segelas air untuk ibunya, “Ma, Mama nggak perlu khawatir. Karena mereka memang sudah nggak sanggup hidup bersama lagi, mungkin saja bercerai jadi pilihan terbaik buat mereka. Kalau begini terus nggak baik bagi siapa pun.”“Nggak mungkin, dia nggak boleh bercerai. Aku nggak akan pernah biarkan dia bercerai.”Sorot mata Lydia penuh perhitungan. Selena yang duduk di sampingnya bisa melihat dengan jelas. Untuk sesaat, Selena juga mengalami pergulatan batin di dalam hatinya.Malam hari, Boris baru saja kembali ke Bansan Mansion. Begitu mendengar suara mobil, Zola langsung berdiri dan keluar. Keduanya berpapasan di pintu masuk.“Ada apa denganmu pagi ini?” tanya Zola.“Tadi pagi ada rapat dewan direksi. Sorenya banyak urusan lain yang harus diselesaikan juga,” jawab Boris dengan acuh tak acuh.“Kamu sibuk banget?” tanya Zola lagi.“Zola, apa maksudmu? Kamu merasa aku sengaja nggak pergi ke Kantor Capil?”“Aku nggak ngomong begitu,” kata Zola dengan suara pelan. Zola hanya i

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 62

    Begitu mendengar suara Boris, Zola spontan mendongakkan kepala. Kebetulan, matanya langsung bertemu dengan mata dingin dan tajam pria itu.Zola melihat wajah tampan pria itu tampak tidak senang, dia pun bertanya dengan heran, “Aku bukannya nggak sabar. Aku hanya ingin cepat-cepat selesaikan jadi nggak buang-buang waktumu. Makanya aku siap-siap dulu dan tunggu kamu di sini.”Bukankah lebih baik kalau bisa diselesaikan lebih awal? Dengan begitu, bukankah Boris bisa segera menjalin hubungan dengan Tyara secara terbuka? Zola sama sekali tidak mengerti apa yang membuat pria itu marah. Namun, dia tidak akan bertanya. Dia hanya menatap pria itu dalam diam.Boris memelototinya dengan tajam, seperti sangat tidak senang dengan Zola. Kebetulan, Tyara yang ternyata sudah bangun juga turun dari lantai atas. Dia pun memanggil Boris dengan suara lembutnya, “Boris ....”“Hmm.” Boris baru berjalan turun.Kemudian, Tyara berkata lagi, “Boris, nanti kalian mau ke Kantor Capil?”Zola tidak menggubris, pur

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 63

    Zola melihat nama yang ditampilkan di layar ponsel. Dia terdiam sebentar, lalu dia menggeser tombol merah untuk menolak panggilan tersebut.Boris yang melihat tindakannya bertanya dengan tenang, “Kenapa nggak diangkat”“Bukan telepon mendesak, nggak usah diangkat.”Usai berkata, Zola melihat ke luar jendela. Itu telepon dari ibunya. Tentu saja dia mengerti mengapa ibunya menelepon. Oleh karena itu, Zola tidak mau menjawab. Namun, baru saja ditolak, ibunya menelepon lagi. Raut wajah Zola menjadi dingin. Tanpa ragu-ragu, Zola langsung mematikan ponselnya. Tunggu sampai dia menyelesaikan perceraiannya dengan Boris dulu baru bicarakan hal lain.“Telepon dari siapa?” tanya Boris.“Mamaku.”“Kenapa nggak angkat?”“Dia nggak mau kita cerai. Jadi nggak masalah aku angkat teleponnya atau nggak,” jawab Zola.“Hubunganmu dengan keluarga Leonarto nggak sebaik kelihatannya, bukan?” tanya Boris.“Kira-kira begitulah. Nggak baik juga nggak buruk.”Zola tidak ingin larut dalam topik pembicaraan ini. S

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 64

    Pagi itu berlalu dengan begitu saja, hingga Kantor Capil sudah tutup, Boris masih tidak kelihatan batang hidungnya. Zola terus menunggu di dalam mobil. Pada akhirnya, Jesse yang datang menemuinya.“Bu Zola, Pak Boris harus tinggal di rumah sakit untuk temani Bu Tyara. Biar saya antar Bu Zola pulang saja,” kata Jesse.“Bagaimana kondisi Tyara?”“Sudah nggak apa-apa, hanya alergi yang disebabkan oleh salah makan. Jadi detak jantungnya jadi cepat. Sekarang dia sudah disuntik dan minum obat, kondisinya sudah terkendali.”“Hmm.”Tanpa banyak kata, Jesse melajukan mobil untuk mengantar Zola pulang. Zola tetap diam, merasa kesal di dalam hatinya. Kalau Tyara baik-baik saja, seharusnya Boris bisa meluangkan waktu untuk mengurus perceraian mereka, bukan? Kelihatannya sungguh tidak ada yang lebih penting daripada Tyara.Begitu sampai di Bansan Mansion, semua pelayan tampak ketakutan. Zola bertanya pada Pak Didin, “Kenapa Tyara bisa sampai alergi?”“Bu Tyara alergi terhadap almond. Ini kelalaian

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 65

    Rumah keluarga Morrison.Kabar tentang Boris dan Zola yang belum mengurus perceraian mereka telah sampai ke telinga Hartono. Dia tidak berkata apa-apa ketika mendengar kabar tersebut. Dia hanya memejamkan matanya dan terus mendengarkan musik untuk menghabiskan waktu.Sedangkan Rosita bergumam sendiri, “Boris kena peletnya Tyara kali, ya? Sepertinya aku harus luangkan waktu untuk bertemu perempuan itu.”Semua sibuk dengan pikiran masing-masing. Tidak ada yang memperhatikan senyum penuh arti di bibir Hartono.***Malam hari, Boris kembali ke kamar tidur. Zola masih menunggunya. Begitu Boris masuk, Zola langsung bertanya, “Boris, gimana kondisi Tyara?”“Hmm, baik-baik saja. Hanya alergi ringan.”“Baguslah kalau nggak apa-apa,” kata Zola. “Kalau begitu, besok kita pergi urus, kan?”Wajah Boris seketika menjadi muram. Nada bicaranya juga menjadi dingin, “Besok aku nggak sempat.”“Nggak bisa luangkan waktu setengah jam?”“Nggak bisa.” Boris langsung menolak, lalu berkata, “Zola, Morrison Gro

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 66

    “Zola, kamu benar-benar munafik. Kamu selalu bilang kalau kalian hanya berteman. Kalau begitu sekarang katakan padaku apa maksudmu?”“Semua orang pasti akan berubah,” kata Zola.Zola tidak takut Boris salah paham padanya. Namun, kata-katanya telah menyulut sumbu amarah Boris. Tangan Boris yang memegang dagunya menjadi semakin kuat. Kalau pria itu mau, dia bisa saja menghancurkan dagu Zola.Zola menahan rasa sakit di dagunya. Aura dingin di matanya membuat Boris kian merasa kesal. Pria itu langsung melemparkan tubuh Zola ke tempat tidur. Pada detik berikutnya, dia sudah berada di atas tubuh Zola.Wajah tampan pria itu sangat suram. Sorot matanya sedingin es. Dia berkata dengan suara berat dan serak, “Zola, sekarang kamu masih berstatus istriku, tapi di dalam hatimu ada pria lain. Kamu benar-benar kira aku nggak berani melakukan apa pun padamu?”Zola spontan melindungi perutnya dengan kedua tangannya, membentuk postur seperti menolak untuk dekat-dekat dengan Boris. Hal itu membuat raut w

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 67

    Boris masih mengenakan pakaian rumah, dengan sedikit bercak-bercak darah. Dia juga hanya memakai sandal rumah, benar-benar berbeda dari dirinya yang biasa selalu berpenampilan rapi dan keren. Di ruang IGD, selang oksigen terpasang di hidung Zola. Dia perlahan-lahan sadar kembali. Begitu sadar, dia langsung meraih tangan dokter yang berada di dekatnya dan berkata dengan suara lemah, “Aku mau cari Lucia ....”Zola bersikeras mau mencari Lucia. Jika tidak, dia tidak akan menerima perawatan. Dokter tak berdaya, hanya bisa meminta perawat untuk pergi mencari Lucia. Sesaat kemudian, Lucia datang ke IGD. Dia tampak kaget ketika melihat kondisi Zola. Zola meraih tangannya dan berkata, “Lucia, tolong aku. Kamu harus bantu aku lindungi anakku. Harus ....”“Zola, kamu tenang saja. Percayakan pada dokter. Kalian pasti akan baik-baik saja. Kamu yang tenang, biarkan kami rawat kamu dulu, oke?”Lucia menggenggam tangan Zola untuk menenangkannya. Setelah Zola lebih tenang, dia baru menjelaskan situasi

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03
  • Jeratan Mantan Suami   Bab 68

    “Aku temani kamu di sini. Aku nggak akan ganggu kamu. Aku diam saja, nggak akan lakukan apa pun,” kata Boris.Usai berkata, Boris mengulurkan tangannya untuk merapikan rambut di pipi Zola. Namun, ujung jarinya belum sempat menyentuh pipi Zola, perempuan itu sudah menghindar lebih dulu. Tangan Boris berhenti di udara. Wajah Zola begitu pucat, bibirnya tidak berwarna. Bahkan matanya pun tampak sayu.Boris mengepalkan tangannya erat-erat, lalu menurunkannya. Setelah membantu Zola menaikkan tempat tidur, dia mengambil bubur dan berkata pada Zola, “Aku suapi kamu. Makan sedikit untuk ganjal perut dulu, oke?”Bubur polos, ditambah sedikit garam sebagai penambah rasa. Namun, sekarang Zola tidak bisa makan apa pun.“Aku nggak mau makan,” kata Zola.“Kamu mau makan apa? Biar aku suruh orang siapkan.”“Aku nggak mau makan apa pun. Kamu pergi saja, oke?”“Zola, tadi malam aku yang salah. Aku nggak pertimbangkan perasaan kamu. Aku janji nggak akan terjadi lagi, oke?” Boris memilih mengalah, suaran

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-03

Bab terbaru

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 620

    Boris menatap Sandra dengan wajah tanpa ekspresi. “Kompetisinya belum di mulai, kan? Kamu sangat peduli padanya?”Sandra mengerutkan kening. “Boris, aku perempuan, nggak suka sama perempuan.”Boris hanya mendengus sinis, seolah sedang berkata pada Sandra kalau di matanya pria atau perempuan sama saja.Sandra benar-benar tak berdaya. Tiba-tiba dia merasa tidak ingin mengatakan apa pun lagi. Sepertinya Boris sudah terlalu terobsesi.Untung saja, Boris juga tidak mengatakan apa-apa lagi. keduanya hanya mengobrol tentang peraturan babak kedua. Kali ini banyak peraturan baru yang ditambahkan, salah satunya sangat mengejutkan Sandra.Siapa pun yang diduga melakukan plagiarisme, konsekuensinya bukan hanya harus mengundurkan diri dari kompetisi, tapi juga harus memberikan kompensasi kepada penyelenggara serta desainer yang karyanya diplagiat, bahkan harus keluar dari dunia desain.Itu sama saja dengan memberitahu semua desainer yang ikut kompetisi. Jika mereka ingin melakukan plagiarisme, lebi

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 619

    Boris memasang raut wajah dingin, sekali lagi mempertegas pendiriannya. Zola hanya tertawa tak berdaya.“Kenapa nggak bisa dibandingkan? Bukannya ini hal yang sama? Atau ada sesuatu di antara kamu dan Tyara yang bisa kamu beritahukan padaku?”“Zola!” Boris berkata dengan tegas, “Semakin kamu bersikap seperti ini, artinya kamu memang masih mencintai mantan pacarmu itu, kan?”“Bagaimana denganmu? Apakah kamu juga masih mencintai Tyara?”Zola meniru nada bicara dan sikap Boris, lalu terus mendesak pria itu. Boris tertawa sinis. “Aku sudah beritahu kamu. Aku nggak punya perasaan seperti itu pada Tyara.”“Kalau nggak ada, kenapa kalian bermalam bareng di hotel?” tanya Zola dengan suara pelan.Sejauh ini, Zola hanya tahu kalau “Tyara” keluar dari hotel bersama Boris. Dia tidak tahu kalau perempuan itu bukanlah Tyara. Dia juga tidak tahu kalau Tyara sudah mengklarifikasi dia tidak bermalam dengan Boris di hotel. Oleh karena itu, dia hanya tahu Tyara dan Boris menghabiskan satu malam bersama d

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 618

    Zola mengerutkan kening dan menatap pria di depannya. Boris jelas begitu dekat, tapi Zola merasa pria itu sangat jauh darinya. Zola memasang wajah tenang, karena dia tidak tahu apa yang terjadi di luar.Oleh karena itu, dia sedikit meragukan kata-kata Boris. Akan tetapi, sikap dan ekspresi yang Boris tunjukkan seolah sedang memberitahu Zola, kalau masalah benar-benar seperti itu.Sikap diam Zola membuat Boris tertawa pelan. “Kamu khawatir sesuatu akan terjadi padanya?”Zola tidak bicara. Boris berkata dengan nada mengejek, “Orang seperti Mahendra nggak akan mati begitu saja. Bagaimanapun juga, dia orang yang bisa lakukan apa saja untuk melarikan diri. Dia pasti berusaha keras untuk memastikan keselamatannya sendiri.”Bibir tipis Boris mengatup rapat. Sorot matanya menjadi begitu dalam, bagai sebuah lubang tak berdasar. Senyum mengejek merekah di bibirnya. Tidak ada kehangatan di ekspresi wajahnya.Wajah Zola penuh dengan kebingungan. Karena sikap ketus Boris membuatnya tidak bisa menah

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 617

    Zola menatapnya dengan bingung. “Kenapa diam saja? Ayo ngomong. Kalau kamu memang ingin bersama Tyara, ngomong langsung saja sama aku. Aku nggak akan paksa orang lain, juga nggak akan menyulitkan siapa pun. Jadi bisa nggak kamu nggak usah perlakukan aku dengan cara seperti ini?”Boris tetap diam saja. Ini membuat Zola sangat gusar. Dia mengerutkan bibirnya dan menundukkan kepala. Kemudian, dia bertanya, “Apakah kamu marah karena aku sembunyikan soal Mahendra?”Lagi-lagi Boris tetap bungkam. Kali ini, Zola menganggapnya sebagai jawaban positif dari pertanyaannya barusan. Zola menghela napas dalam hati dan berusaha menenangkan diri.“Kalau memang karena itu, aku bisa jelaskan. Aku akui, aku memang tahu lebih dulu. Aku juga akui aku pernah ragu, aku pernah bimbang. Tapi hati nurani buat aku sadar kalau ini bukan perkara sepele. Bukan hanya dengan sebuah kebohongan bisa membuat segalanya seolah-olah nggak pernah terjadi.”“Jadi aku nggak pernah berpikir untuk nggak beritahu kamu. Aku juga

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 616

    Boris membuka matanya dan memandang ke luar jendela. Di luar sudah gelap gulita. Dia menyipitkan mata, lalu berkata, “Bukan aku yang tentukan dia bisa hidup atau nggak, tapi apa yang dia rencanakan.”Jesse memacu mobil menuju tempat kejadian. Tim penyelamat sudah berkumpul dan melakukan pencarian.Begitu melihat Boris datang, Jodi segera menghampirinya dan menjelaskan situasi secara singkat.“Sekarang sudah malam, jadi pencarian agak sulit untuk dilakukan. Tapi bagaimanapun juga, ini sudah menyangkut nyawa orang. Pencarian tetap harus dilakukan. Kalau soal masih hidup atau nggak, masih belum tahu,” jelas Jodi.Boris menatap Jodi dengan wajah tanpa ekspresi. Kemudian, dia tertawa pelan. “Seharusnya kamu bilang belum tahu apakah orangnya bisa ditemukan atau nggak.”Jodi tidak mengerti maksud perkataan Boris. Namun, Boris sudah berbalik dan masuk ke dalam mobilnya tanpa memberi Jodi kesempatan untuk bertanya. Setelah duduk di dalam mobil, Boris menyuruh Jesse untuk menjalankan mobil. Urus

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 615

    Kata-kata Boris membuat emosi Mahendra seketika meledak. Meskipun dia sedang terbaring di tanah, dia tetap berteriak keras, “Boris, kamu dan seluruh keluarga Morrison akan dapat ganjarannya. Kamu kira kamu sudah menang? Persetan, kamu belum menang, Boris. Ini baru permulaan. Kalian pasti akan bayar harga mahal!”Kutukan Mahendra membuat Boris tiba-tiba mengerutkan alis. Samar-samar dia merasakan sedikit perasaan gelisah ketika mendengar kata-kata itu. Boris sendiri tidak tahu dari mana datangnya rasa gelisah itu.Ekspresi di wajah Boris semakin dingin. Dia menyipitkan matanya dan bertanya, “Apa maksudmu?”Mahendra tidak bicara, hanya tertawa. Suara tawanya membuat emosi Boris perlahan-lahan berubah. Namun, Boris segera kembali tenang. Mungkin saja Mahendra mengatakannya hanya untuk membuatnya bingung.Boris menatap Mahendra dengan wajah tanpa ekspresi. Sesaat kemudian, polisi datang. Begitu melihat mobil polisi datang, Jesse langsung berjalan mendekat ke Boris dan berkata, “Pak Boris,

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 614

    Senyum licik merekah di wajah Mahendra. “Boris, kamu tahu kenapa dia nggak langsung beritahu kamu saat Zola tahu dia hamil? Kamu nggak pernah pikirkan kenapa dia nggak beritahu kamu? Kamu sangat yakin anak di perutnya adalah anakmu, bukan anak orang lain? Kami selalu habiskan waktu bersama setiap hari. Lama-kelamaan akan tumbuh perasaan juga. Kamu nggak mungkin nggak mengerti, kan?”“Lagi pula, kenapa dia nggak lakukan apa pun setelah tahu aku yang jebak kamu dan Morrison Group? Dia juga nggak pernah berpikir mau beritahu kamu. Kamu nggak pernah pikirkan apa alasannya? Kalau dia benar-benar nggak peduli padaku sama sekali, dia bisa saja langsung ceritakan semuanya padamu begitu dia tahu. Jadi kenapa harus tunggu sampai kamu tahu?”Boris tidak bergerak juga tidak memberikan reaksi apa pun. Wajahnya sangat muram. Sorot matanya gelap, seolah-olah tertutup lapisan tinta hitam yang tebal. Ekspresi itu membuat Mahendra sangat puas. Dia mengucapkan kata-kata yang semakin keterlaluan, semakin

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 613

    Permusuhan di antara keduanya benar-benar telah pecah. Tentu saja, Mahendra tidak akan membiarkan Boris pergi begitu saja.Mahendra tertawa sinis dan berkata dengan nada mengejek, “Memangnya kenapa kalau aku andalkan perempuan? Mereka juga melakukannya dengan sukarela. Dibandingkan denganmu, kamu lebih kasihan, Boris. Bagaimanapun juga, Zola nggak mencintai kamu. Di hatinya hanya ada mantan pacarnya. Dia nggak ada perasaan sama sekali padamu. Kalau bukan karena kamu yang terus bersikeras nggak mau cerai, kamu kira kalian berdua masih bisa jadi pasangan suami istri sekarang?”Kata-kata Mahendra membuat wajah Boris menjadi dingin. Amarah yang terpancar di matanya terlihat sangat jelas. Meskipun dia tahu Mahendra sengaja membuatnya kesal, Boris tetap saja tidak bisa menahan diri untuk tidak berpikir ke arah situ. Apakah Zola sendiri yang memberitahu Mahendra?Karena Boris tahu Zola punya mantan pacar. Zola menikah dengannya karena Zola ingin menjauhkan diri sepenuhnya dari mantan pacarnya

  • Jeratan Mantan Suami   Bab 612

    Tyara mengedipkan matanya pelan, agak linglung dan bingung. Namun, dia tidak tahan karena dimarahi oleh Mahendra seperti itu.Tyara mendengus sinis dan berkata, “Kamu nggak berhak marah aku. Siapa suruh kamu jebak aku? Seharusnya kamu beritahu aku lebih awal apa yang ingin kamu lakukan. Bukan dengan lakukan hal-hal yang merugikan aku tanpa sepengetahuan aku seperti sekarang.”Mahendra tidak ingin bicara omong kosong dengan Tyara. Dia tiba-tiba teringat sesuatu. “Dari semalam kamu sudah di rumah sakit?” tanya Mahendra.“Iya, dia sudah tahu.”Wajah Mahendra menjadi muram. Jadi apa maksud Boris dengan sengaja membuat keributan seperti itu? Tiba-tiba, Mahendra mengerti sepenuhnya. Boris sedang memaksanya untuk muncul.Ekspresi wajah Mahendra semakin tidak bersahabat. Dia pun menunjuk Tyara dan berkata, “Kamu akan bayar harga atas keputusanmu hari ini. Kamu kira kalau Boris tangkap aku, dia akan lepaskan kamu? Kamu salah, Tyara. Karena dia tahu kamu ingin jebak dia pakai obat, dia pasti sud

DMCA.com Protection Status