Share

72. Perasaan Seorang Anak

Sulit untuk menghindari tatapan tajam Luna. Ketika Reno kembali datang keesokan harinya hanya untuk makan siang bersama.

“Kenapa? Kau terlihat sangat keberatan menampungku makan siang di sini? Aku datang tidak dengan tangan kosong. Aku membawa makanan dan mainan untuk Louis juga,” tanya Reno sambil tersenyum kecut.

Luna berdecak sambil mengaduk makanan buatannya. “Bukankah di jam makan siang seharusnya kau pulang ke rumahmu? Makan bersama anak dan istrimu? Kenapa kau malah datang ke rumahku?”

“Aku suka masakanmu dan aku merindukannya. Lagi pula ada anakku juga di sini. Bukankah kau sudah mengizinkanku untuk menemui Louis kapanpun aku mau?” tanya Reno lagi, menghentikan tangan Luna yang mengaduk makanan dengan kasar. “Jika kau keberatan, aku akan membayar masakanmu.”

“Aku tidak sedang membuka restoran di rumah. Dan jangan terlalu memanjakan Louis dengan banyak mainan. Aku tidak suka dia terbiasa menghamburkan uang, mainannya sudah banyak. Belikan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status