Share

09. Dosa Terindah

“Benarkah kau akan menjaga adikmu ini, Kak?”

Luna menyeringai menggoda setelah Reno melempar ponselnya ke atas bantal. 

“Kau memang adik yang nakal.” Tanpa ragu Reno segera mengangkat tubuh Luna dan kembali mengukung adik tirinya itu di ranjang. Dengan segera dia mencium bibir Luna penuh semangat. 

“Kau sangat nikmat, Luna. Rasanya aku tidak bisa berhenti.”

Luna tersenyum seraya melingkarkan kakinya di pinggul Reno. Kembali menggoda sesuatu yang mengeras dan menghimpitnya di bawah sana. “Maka jangan berhenti, aku pun menikmati sentuhanmu.”

Reno mengerang, sungguh hasratnya kembali berkobar. Terlebih

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status