Share

17. Tanda Merah

“Ahh! Reno…”

Desahan bersahut-sahutan bergema di kamar itu, seolah tak pernah puas, Reno terus ‘menghajar’ Luna lagi dan lagi.

Tak peduli cakaran atau kuku Luna yang menancap di kulit, pria itu tetap bersemangat mencari kepuasan dan melepas dahaganya.

“Kau sangat nikmat, Sayang.” Erangan Reno terdengar setelah dia menumpahkan cairan cintanya dalam tubuh Luna sepenuhnya. Dia terlalu terangsang untuk memikirkan pengaman dan terlalu menikmati untuk mengeluarkan diluar.

Reno kembali mendaratkan ciumannya di leher jenjang wanita itu, sementara Luna membiarkan Reno menjelajah dan memberi banyak tanda merah di sana. Namun, tak lama dia merasakan kejantanan Reno kembali mengeras, menekan keras, dan meminta lebih.

“Kau…” Luna terengah. Tak menyangka Reno benar-benar memberinya pelajaran. Setelah membuatnya sangat kelelahan, pria itu bahkan masih menginginkannya lagi.

“Ada apa, Sayang?” tanya Reno sama terengahnya dengan Luna.

“Reno, apa kau belum selesai?” lirih Luna. Sungguh ia sangat kelel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status