Share

Bekas Orang Lain

"It's okay, Ra. Jangan terlalu khawatir, mungkin mommy hanya ingin membicarakan masalah pekerjaan?"

"Pekerjaan? Kalau seperti itu untuk apa ibumu menelepon di saat malam-malam seperti ini? Apa tidak ada hari esok untuk membicarakannya?"

Barra menghela napas, melihat ketakutan Kara yang semakin jelas. Sebenarnya tadi ia hanya ingin membantu menenangkan saja, tetapi nyatanya kekasihnya itu tak kunjung bisa tenang dan terus kepikiran karena tadi sempat tidak berani menjawab langsung panggilan dari Avaline.

"Ibumu pasti meneleponku untuk mencarimu. Teleponmu tidak aktif 'kan?" ucap Kara pelan seraya mengusap wajahnya.

Saat ini Barra dan Kara memang sudah berdua di ruang tengah. Arka sudah tertidur pulas di dalam kamar setelah mendengar dongeng karangan Barra, sehingga kini mereka berdua bisa saling berbicara untuk membahas telepon dari Avaline yang amat tiba-tiba tadi.

Dengan membawakan satu gelas air hangat, Barra pun duduk si samping Kara.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status