Share

23. Ancaman

“Ah capeknya,” kata Rissa sambil masuk rumah, melepas sepatunya dan menaruhnya di rak, kemudian menaruh tas kecilnya di samping rak sepatunya. Dia merasa penat di sekeliling leher dan pundaknya. Dia lalu memijit pelan kedua bagian itu, tapi hal itu tidak begitu manjur. Dia lalu membuka jaketnya, yang dibawanya untuk mengusir hawa dingin, meskipun sebagai vampir tentu saja dia tidak merasakan dingin. Hanya saja dia ingin membawa jaket karena kebiasaan saja. Dia masih belum bisa beradaptasi dengan dirinya yang baru dan masih sering melakukan kegiatan semasa dia masih menjadi manusia.   

Dia masuk ke dalam rumah dengan perasaan senang sekaligus curiga. Senang karena rupanya acara makan malam itu tidak seburuk yang diduganya. Acara itu malah menyenangkan dan dia menikmatinya. Hal itu menjadi selingan yang menyenangkan dari rutinitasnya sehari-hari yang bisa sangat menjemukan di kantor. Apalagi mereka makan sambil ditemani lagu favoritnya!

Ya, wal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status