Share

78. Sebuah Impian

Hvitserk sudah menduga sebelumnya jika Felix mengetahui Erika adalah artis pendatang baru di Mussolini Entertainment, sahabat tengilnya itu pasti akan memanfaatkan Erika. Karena itu sebelumnya ia meminta Erika tidak menyebutkannya jika Felix bertanya.

Sayang, Hvitserk lupa mengingatkan Erika agar menghindari tatapan mata Felix yang bisa membuat seseorang terhipnotis mengungkapkan apapun.

Erika mengerjapkan kelopak mata menoleh pada Hvitserk yang mendengkuskan tawa sangat rendah. Felix benar-benar memperlihatkan pesonanya yang tak bisa ditolak oleh Erika, dimana wanita muda itu tidak sadar telah mulai masuk ke dalam perangkap permainan manipulasi Felix.

"Apakah aku melakukan kesalahan?" bisik Erika bertanya pada Hvitserk.

Felix sudah pergi berlalu menyeberangi pagar pembatas balkon, masuk ke dalam kamar tidurnya, menyusup ke dalam selimut untuk menarik tubuh Veronica ke dalam pelukan.

Hvitserk menggelengkan kepala, "Kau tak membuat kesalahan. Habiskan sarapanmu lalu istirahatlah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
marlaina marliana
sedih sebenarnya mendengarkan ungkapan hati vero yg memberikan kebahagian untuk Felix. kok aku berasa vero akan pergi sangat jauh seorang diri, aku suka Felix yg hangat bukan yg pendendam, awas loe ta slepet juga kau fel
goodnovel comment avatar
Ulyana
Kudu digetok pala atasnya dan dibikin puasa pala bawahnya keknya baru dia sadar hahaha
goodnovel comment avatar
senja_awan
sebenarnya aku suka dgn Felix yg hangat,gombal,lembut dan tampan....tapi benci pas dia mengingkari hatinya .ttp kekeh Ama dendamnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status