Share

79. Pesona Felix

Author: Lucy
last update Last Updated: 2024-10-27 21:46:48
Veronica langsung bisa merasakan perubahan dalam diri Felix, begitu ia keluar dari dalam kamar mandi.

"Makanlah dulu," Felix berkata yang meskipun pelan, telinga Veronica tetap bisa menangkap nada dingin di suara suaminya.

Suami yang sesaat lalu masih mendesah serak meneriakkan namanya sangat merdu.

Veronica menganggukkan kepala, ia tak ingin membantah juga berpikir jika emosi lelakinya berubah serius mungkin karena pekerjaan.

Felix membilas tubuhnya dengan sangat cepat, bergegas keluar hanya melilitkan rendah handuk pada pinggang seksinya.

"Kenapa kau makan sedikit sekali?"

Felix melihat menu makanan di atas meja hampir tidak mengalami perubahan selain piring bernoda bumbu pasta.

"Aku tidak terlalu lapar." Veronica menjawab dan perutnya entah kenapa tiba-tiba merasa tidak berselera melihat susunan makanan lezat di atas meja.

"Duduklah di sini, makan bersamaku." Felix sudah memakai celana pendek menutupi bagian bawah tubuhnya, masih tanpa atasan, menghenyakkan diri menduduki kur
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ana Via
coba kamu tanya luca fels, kenapa luca menyuruh mu buat jagain nicca... tidakah penasaran? agar ada sedikit terang di hatimu🥲
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   80. Sebuah Impian

    Hvitserk sudah menduga sebelumnya jika Felix mengetahui Erika adalah artis pendatang baru di Mussolini Entertainment, sahabat tengilnya itu pasti akan memanfaatkan Erika. Karena itu sebelumnya ia meminta Erika tidak menyebutkannya jika Felix bertanya. Sayang, Hvitserk lupa mengingatkan Erika agar menghindari tatapan mata Felix yang bisa membuat seseorang terhipnotis mengungkapkan apapun. Erika mengerjapkan kelopak mata menoleh pada Hvitserk yang mendengkuskan tawa sangat rendah. Felix benar-benar memperlihatkan pesonanya yang tak bisa ditolak oleh Erika, dimana wanita muda itu tidak sadar telah mulai masuk ke dalam perangkap permainan manipulasi Felix. "Apakah aku melakukan kesalahan?" bisik Erika bertanya pada Hvitserk. Felix sudah pergi berlalu menyeberangi pagar pembatas balkon, masuk ke dalam kamar tidurnya, menyusup ke dalam selimut untuk menarik tubuh Veronica ke dalam pelukan. Hvitserk menggelengkan kepala, "Kau tak membuat kesalahan. Habiskan sarapanmu lalu istirahatlah. M

    Last Updated : 2024-10-28
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   81. The Grill

    Usai memberikan kata sambutan pembukaan restoran The Grill, Veronica mengumumkan jika semua menu selama satu hari harganya diskon lima puluh persen untuk semua tamu undangan dan juga pengunjung yang datang. Tentu saja berlaku selama persediaan stok bahan makanan masih ada, dimana Selena sudah menyiapkan stok jumlah besar khusus untuk opening restoran. "Selamat, Nona Veronica. Sukses selalu untuk Nona, Selena dan Keanu. The Grill terus berjaya!" pasangan Malano, dua orang dari pelanggan tetap The Grill mengucapkan selamat untuk Veronica, Selena dan Keanu. "Terima kasih, Aunty." Veronica dan Selena menjawab berbarengan, memberikan senyum pada pasangan Malano yang sudah sepuh dan Keanu membantu membawa mereka ke tempat duduk. Felix memperhatikan Veronica dari tempatnya duduknya. Punggung Felix menyandar santai ke sandaran kursi, kedua tangan terlipat ke depan dada dan pandangannya tak berpaling dari menatap Veronica.Meskipun wajah Felix terlihat datar, tetapi Jose, John, Knox, Hanse

    Last Updated : 2024-11-02
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   82. Freyaa vs Arkada

    Zeze ingat, besok adalah jadwal pembukaan The Grill, restorannya Veronica. Kebetulan pula Zetha, Luciano dan Simon memiliki jadwal panggilan medis ke Rusia. "Kau ingin makan daging bumbu pedas buatan Veronica?" Zeze bertanya pada Freyaa yang baru saja memamerkan di panggilan video, anak ular berwarna hijau daun pada Rayya, putrinya Lucy bersama Ibrahim di Dubai. "Mau, mau, mau! Kapan kita pergi ke sana?" Freyaa melonjak girang bertanya balik pada Zeze, kemudian menoleh pada Cella yang sedang melepaskan ulat bulu ke atas rumput. "Kau ingin ikut dengan kami, Cella?" Marcella, putrinya Anjo bersama William menggelengkan kepalanya pelan, "Aku ada beberapa tugas yang harus dikumpulkan ke tutor pekan ini. Sepertinya lain kali aku bisa ikut liburan dengan kalian." Marcella belajar homeschooling secara intensif, sama seperti Aghna dahulu lakukan semasa remaja. Ada jadwal tutor yang datang ke rumah dan gadis remaja itu sudah pandai bertanggungjawab akan tugas-tugas serta dirinya sendiri.

    Last Updated : 2024-11-04
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   83. Firasat Freyaa

    "Ini ....enak!"Freyaa berujar sambil menjulurkan lidah menjilati cairan kental berwarna putih kekuningan di bawah lubang hidungnya yang terlihat semakin banyak dan banyak ketika kepala gadis kecil itu mengangguk ke depan. Arkada berjengit jijik. Kedua matanya melotot ngeri, nafsu makannya langsung hilang melihat gadis kecil di depannya, yang ia pikir sedang menjilati cairan hidung tersebut. "Rasanya gurih! Kau mau coba?" Freyaa menjulurkan telapak tangannya yang belepotan 'cairan hidung' tersebut ke depan Arkada.Arkada tidak bisa melihat kecepatan tangan Freyaa mengambil saus keju di dalam wadah pada atas meja. "Dimana orangtuamu? Kenapa kau dibiarkan sendiri di sini? Oh, singkirkan tanganmu dariku!" Freyaa mengacung-acungkan telapak tangan mungilnya ke depan wajah Arkada yang semakin menggeleng jijik dengan ekspresi hendak muntah, menutup ujung hidung dengan sebelah telapak tangan. Freyaa terkekeh, menjilati jari-jemarinya hingga lidah dan bibirnya berdecak-decak. Tidak tahan

    Last Updated : 2024-11-05
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   84. Janji Zeze

    "Eyaa rindu Paman," bisik Freyaa manja sembari mendongakkan wajah dengan kedua tangan tetap melingkari leher Felix. "Paman juga rindu. Sudah dibilang jangan pergi, tapi kau tak mendengarkan pamanmu, hem?" Felix kembali menggosokkan rahang berbulunya ke leher Freyaa di gendongannya sambil berjalan masuk ke ruang kerja Veronica. Veronica tersenyum hangat berjalan di belakang bersama Zeze yang sudah keluar dari kamar kecil. "Apakah perjalanan kalian melelahkan? Dimana Ambu?" Felix tidak melihat Susie ada bersama Zeze. Zeze mendekati Felix, memberikan kecupan ke pipi Paman tampannya itu yang mengulurkan lengan ke arahnya sementara lengan yang lain tetap menahan Freyaa di gendongan. Mereka sudah berada di dalam ruangan kerja Veronica yang jauh lebih besar serta sangat nyaman dari sebelumnya. "Ambu bersama Mammina dan Mama Anjo pergi ke Palermo. Aunty Lucy dan semua rombongan dua hari lagi akan tiba di Palermo. Ku dengar Michele hamil." sahut Zeze sambil mendudukkan dirinya pada kursi d

    Last Updated : 2024-11-06
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   85. Mulai Terkuak

    Sejak kedatangan Zeze dan Freyaa kemarin sore, hubungan Veronica bersama Felix pun menjadi semakin mesra. Felix tidak segan memberikan kecupan atau gigitan kecil pada sudut bibir Veronica di depan kedua keponakannya yang akan bersorak melihat paman mereka bahagia. "Hari ini aku tidak banyak pekerjaan, sore nanti mari kita berbelanja. Dua hari lagi kita pergi ke Palermo." Felix berkata sembari menyuapkan Veronica yang ia perhatikan enggan menyuap sendiri makanannya, tetapi akan selalu membuka mulut jika ia suapkan. "Ku harap kau tidak keberatan bergabung dengan keluarga besar kami di Palermo." bisik Felix rendah sembari menjilat saus meleleh di sudut bibir Veronica yang sengaja ia isengi. "Owh, owh, owh ....!" Freyaa berseru tertawa lucu menutup matanya dengan jemari tangan direnggangkan. Zeze mengusap puncak kepala Freyaa, mengulum senyum senang melihat kemesraan Felix dan Veronica, sambil ia asyik menyuap makanan masuk ke dalam mulutnya. Veronica mencubit pelan perut Felix yang

    Last Updated : 2024-11-07
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   86.

    Felix melihat penunjuk waktu di pergelangan tangannya, "Kau mau berkencan denganku, Lorenza?" tanyanya dengan kedua mata memandang lekat ke netra wanita muda yang masih berdiri di depannya tersebut. "K-kencan?" Lorenza tergagap.Felix meraih botol air mineral yang masih bersegel di atas meja, membuka dan mendorongnya ke depan, "Ya. Berkencan denganku," sahut Felix menaikkan kelopak matanya ke atas, agar Lorenza membasahi tenggorokan dengan air minum. "Aku punya waktu dua jam jika kau mau berkencan denganku." lanjut Felix yang membuat Lorenza tersedak air minum hingga terbatuk-batuk. "Be-berkencan yang seperti apa, Mister Salvatore?" Felix bangkit berdiri, kemudian mendudukkan dirinya pada pinggiran meja, tepat di depan Lorenza, "Kemana kau inginkan? Pantai, hotel atau ..." "Bagaimana dengan istri, Anda, Mister Salvatore?" "Haruskah kita pergi berkencan ke restoran istriku? Dia sedang di restoran sekarang." "Tidak, tidak! Anda menolakku sebelumnya. Please, tolong jangan membuat b

    Last Updated : 2024-11-08
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   87. Mendatangi Istri

    Felix menghentikan kasar mobil sportnya di halaman restoran The Grill, melangkah lebar langsung menuju ke area bartender yang telah ia deteksi melalui matanya, Veronica berada di sana. "Kami membuatnya spesial untukmu," Freyaa mendorong pelan gelas berisi jus coklat campur kacang juga buah yang Veronica berbelanja bersama Selena tempo hari. "Benarkah? Terima kasih, Young Lady." Veronica tersenyum cerah pada Freyaa juga berterima kasih ke Zeze, Selena serta Keanu, hatinya menghangat melihat orang-orang berharga baginya tersebut terlihat akur. Veronica sudah meraih gelas jus yang telah ditambahi bubuk coklat oleh Freyaa, tetapi dengan langkah cepat dan terburu-buru, Felix langsung menyambar gelas jus untuk ia minum sendiri langsung dari tepi bibir gelasnya. "Ini enak! Nanti kita buat lagi di rumah lebih banyak!" ucap Felix menjilat bibirnya sendiri dari sisa jus, lalu menoleh pada Zeze juga Freyaa bergantian, "Nanti kita pergi berbelanja pakaian kalian, kemudian kita makan malam di l

    Last Updated : 2024-11-09

Latest chapter

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   44.

    "Hai, tadi kau tak ada di makan malam. Kau baik-baik aja?" Luca membawa nampan berisi makanan ke dalam kamar Jonathan dimana Zeze sedang duduk sendiri pada sofa. Luca menjentikkan jemarinya dan ruangan kamar Jonathan yang sebelumnya gelap, hanya mendapat terang dari lampu teras, kini menyala dengan cahaya redup. Zeze bergeming dari pandangannya menatap keluar jendela, duduk dengan menumpu memeluk kedua lututnya di sofa. Setelah meletakkan nampan di atas meja, Luca menghenyakkan tubuhnya duduk pada samping Zeze. Lalu meraih samping kepala keponakannya itu untuk ia sandarkan ke depan dada. "Apakah ada masalah dengan Pierre? Kau ingin berubah pikiran? Belum terlambat jika kau ingin membatalkannya meskipun esok Marcio dan Anne secara resmi datang melamarmu untuk Pierre." "Aku rindu Papa juga Mommy Cella dan Daddy Michael." lirih Zeze hampir seperti desahan. "Paman juga rindu. Kita semua rindu Papa dan Mommy juga Daddy." Luca melingkarkan lengannya ke depan dada Zeze, memeluk keponaka

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   43.

    Senyum di bibir Pierre semakin merekah lebar, kepalanya mengangguk beberapa kali, lalu seutas tali bening sangat tipis terentang diantara jemari kedua tangannya. "Aku bekerja untuk mereka? Yayasan sosial penderita ODHA, hem?" cetus Pierre sembari menaikkan kedua alis tebalnya dan menatap lekat ke netra pria di depannya yang balas menyeringaikan senyuman sinis. Tanpa jawaban dari Mister Walikota, Pierre sudah bisa menduga siapa 'mereka' yang pria tua itu maksud. "Jika Anda memang benar mengenalku, Anda pastinya tahu apa yang bisa ku lakukan dengan tali ini bukan?" Dari tempat tersembunyi, Zeze bisa mendengarkan pembicaraan Pierre dengan Mister Walikota di dalam ruangan. Pengaruh hipnotis Zeze pada kedua orang penjaga yang ada depan pintu ruangan private Mister Walikota masih belum hilang. "Kau tak akan membunuhku, aku tau itu." ucap Mister Walikota sangat percaya diri. Pierre mendengkuskan tawa rendah, "Jika begitu, Anda tidak akan tetap berada di sini bukan?" Pierre bangkit berd

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   42. Kerjasama?

    Pelayan baru saja keluar dari ruangan private tempat Mister Walikota, ketika Zeze mengintip dari kejauhan. Di depan pintu ruangan private Mister Walikota berdiri tegak dua orang penjaga bertubuh besar seperti tukang pukul dan Zeze menduga jika sang Walikota sedang ada janji temu dengan seseorang di dalam ruangannya. Zeze mengedarkan pandangannya ke sekeliling, memeriksa titik-titik kamera CCTV terpasang dalam ruangan restoran dan ia menemukan jika ruangan tempat Mister Walikota berada, terhalang pilar besar. "Menarik!" gumam Zeze menyunggingkan senyuman tipis sangat sinis. Tepat ketika Zeze hendak bergerak pergi menuju ruangan sang Walikota, tiba-tiba pergelangan tangannya dicekal kuat. "Libatkan aku." bisik Pierre lembut, sudah menarik pinggang ramping Zeze dengan lengannya yang lain. "Aku sudah lama tidak olah tubuh, sedikit peregangan sepertinya menyenangkan." lanjut Pierre, kini berkata di depan wajah Zeze yang sedikit terdongak dengan bibir merekah menggoda dan sinar matany

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   41.

    Bertahun-tahun Pierre menutup diri serta menjaga jarak dari para wanita yang mendekatinya, tetapi kini benteng pertahanannya benar-benar hancur di hadapan Zeze yang blak-blakan, sangat ekspresif juga membuat jantungnya menggelepar riang hendak meloncat keluar. "Wajah Daddy Pierre memerah, apakah Daddy juga terangsang sama sepertiku?" Zeze membelai rahang berbulu maskulin Pierre, lalu mengecup sangat lembut daun telinga tunangannya itu yang bisa ia rasakan sedikit tersentak dan pelukan lengan Pierre semakin posesif menahan pinggangnya. "Jangan menggoda lagi. Aku benar-benar bisa membawamu ke hotel, Baby." Pierre berkata seakan seperti desahan ke depan wajah Zeze, lalu mengecup serta menggigit gemas bibir gadis mudanya itu. "Aku tak keberatan ..." Pierre langsung melumat gemas bibir Zeze yang akhirnya tak bisa melanjutkan perkataannya. Pasangan itu saling memagut, meluahkan semua rasa yang mengganjal di dalam hati dengan ciuman hingga akhirnya terlepas karena pernapasan semakin

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   40.

    "Kau baik-baik aja?" Felix menghampiri Zeze yang berdiri di teras, melihat pemandangan lautan luas dari jauh, terlihat berkilau seperti karpet berlian terkena sinar terik matahari menjelang siang. "Paman ..." Zeze menoleh dan memberikan senyuman tipis pada Felix. "Mari duduk, kau baru siuman. Kakimu pasti lelah." Felix meraih pundak Zeze, mengajaknya duduk pada sofa di belakang mereka. "Mungkin karena di tubuhku mengalir darah serigala, jadi pemulihannya sangat cepat. Kakiku tidak apa-apa, tidak ada kaku atau stress syaraf."Dimitri sudah melakukan pemeriksaan menyeluruh pada Zeze dan tak menemukan satu pun keluhan pada tubuh gadis muda yang baru siuman setelah sepuluh hari tertidur tersebut. Zeze bangun dan beraktifitas layaknya orang normal yang tak pernah tertidur berhari-hari. Hal yang paling menggembirakan adalah pertumbuhan racun dalam darah Zeze seolah terhenti begitu saja.Anne memang tak menyebutkan jenis campuran pada ramuan yang dibantu Dimitri suntikkan ke pembuluh dar

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   39.

    Sekarang giliran tubuh Zetha yang berguncang hebat mendengar cerita Zeze di alam kabut mimpi. "A-apakah mereka semua baik-baik aja? A-apakah mereka bahagia?" cicit Zetha berurai airmata yang kini Zeze balas memeluk pundak Mumma cantiknya itu dan mengecup kelopak matanya sangat lembut. Seperti tindakan Jonathan sewaktu Zetha kecil jika menenangkan putrinya itu ketika menangis sedih. Pun Michael melakukan hal yang sama dahulunya pada Zetha. Dua orang kesayangan yang jiwa mereka telah melebur menjadi satu di alam kabut mimpi Zeze."Mereka semuanya baik dan bahagia." jawab Zeze pelan dan ia teringat kelembutan juga sikap Michael dan Marcella yang sangat memanjakannya. Zeze tak menceritakan pada Mummanya jika jiwa Jonathan dan Michael menyatu di alam keabadian. "Apakah Papa dan Daddy sudah menyatu?" Zetha malah bertanya hal yang disembunyikan oleh Zeze. Zeze merenggangkan pelukannya, menatap lekat ke netra Zetha, lalu menganggukkan kepala, "Ya. Aku melihat Papa dan Daddy menjadi satu.

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   38.

    Tubuh Zeze semakin gemetar menangis terisak-isak di pelukan Zetha, ia teringat saat terjun ke dalam laut beberapa menit lalu, merasakan ada kekuatan sangat besar mendorong tubuhnya naik ke permukaan yang kemudian ombak menghempaskannya tapi tubuhnya mendarat dengan sangat lembut di batuan karang. "A-aku membunuh Papa ...a-aku bukan manusia lagi, please Mum, bunuh aku." cicit Zeze pilu di pelukan Zetha. Zetha semakin mengeratkan pelukannya ke Zeze dan serigala di sebelahnya. Zetha kedinginan, tetapi ada kehangatan yang mengaliri dirinya dari tubuh Zeze dan Blacky-serigala hitam. "Kau tak membunuh Papa, Sayang. Mari pulang dulu, Mumma akan jelaskan semuanya ...tubuh Mumma dingin di sini ..." gigi Zetha bahkan bergemelatukan saat ia berbicara karena suhu udara memang sangat dingin, apalagi masih di musim dingin hendak memasuki awal musim semi. Menyadari Mummanya kedinginan, Zeze segera memeluk pinggang Zetha, lalu dengan tangkas ia membawa wanita yang telah melahirkannya itu berusaha

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   37. Emosi Zeze

    Tanpa menunggu Zetha dan Sarah menjawab, Zeze telah menghilang seperti kelebatan angin pergi keluar dari ruangan menuju kamar tidur Jonathan. "Papa ..." Zeze merasakan jantungnya berhenti berdebar, tenggorokan tercekat dan udara di sekitarnya seolah tak bertiup, dimana ia hanya bisa mencium samar aroma dari tubuh Jonathan di seantero kamar tidur kakeknya tersebut. Di kamar Zeze, Zetha turut berlari mengejar, sehingga Sarah hanya mampu menggelengkan kepala pada para lelaki di ruangan tamu kamar yang sebelumnya sama-sama merasakan hembusan angin lembut melewati mereka saat Zeze pergi keluar secepat kilat. "Zeze ...mencari Jonathan." ucap Sarah yang bahunya segera di peluk Dimitri, mengajaknya duduk pada sofa. Freyaa semakin menyusupkan wajah ke ceruk leher Luciano yang juga semakin memeluk tubuh bergetar putrinya tersebut karena kembali terisak menangis. Simon dan Pierre gegas menyusul Zetha yang gagal menemukan Zeze dalam ruangan tidur Jonathan. "Mum, biarkan kami yang mencari Ze

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   36.

    Malam begitu sangat hening, hanya terdengar suara deburan ombak yang bagaikan musik alami dari kejauhan.Biasanya akan selalu ada orang berjaga dalam kamar Zeze dan malam ini Simon bersama Pierre di sana sementara Freyaa tidur di sebelah Zeze di atas ranjang. Namun entah kenapa, semakin malam, Pierre dan Simon tak bisa menahan kantuk yang datang tiba-tiba seiring malam semakin bertambah sunyi. Bukan hanya Simon dan Pierre yang terlelap pulas, Zetha dan Luciano yang terbiasa bangun di sepertiga malam untuk berdoa pun nyenyak dalam tidur. Bahkan bayi Lula sama sekali tidak terbangun untuk menyusu atau rewel karena pampersnya penuh. Begitu juga dua ekor serigala di kandang samping kediaman Salvatore, ikut merasakan angin kedamaian, membuat mereka sangat tenang. **Bahu Freyaa berguncang, menahan isak tangis tapi airmatanya mengalir turun ke wajah Zeze yang ia peluk erat di pangkuan. "Freyaa ..." Zeze bergumam, membuka kelopak mata, menatap Freyaa yang memeluk kepalanya sambil menangi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status