Share

85. Mulai Terkuak

Penulis: Lucy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-07 00:02:02
Sejak kedatangan Zeze dan Freyaa kemarin sore, hubungan Veronica bersama Felix pun menjadi semakin mesra.

Felix tidak segan memberikan kecupan atau gigitan kecil pada sudut bibir Veronica di depan kedua keponakannya yang akan bersorak melihat paman mereka bahagia.

"Hari ini aku tidak banyak pekerjaan, sore nanti mari kita berbelanja. Dua hari lagi kita pergi ke Palermo." Felix berkata sembari menyuapkan Veronica yang ia perhatikan enggan menyuap sendiri makanannya, tetapi akan selalu membuka mulut jika ia suapkan.

"Ku harap kau tidak keberatan bergabung dengan keluarga besar kami di Palermo." bisik Felix rendah sembari menjilat saus meleleh di sudut bibir Veronica yang sengaja ia isengi.

"Owh, owh, owh ....!" Freyaa berseru tertawa lucu menutup matanya dengan jemari tangan direnggangkan.

Zeze mengusap puncak kepala Freyaa, mengulum senyum senang melihat kemesraan Felix dan Veronica, sambil ia asyik menyuap makanan masuk ke dalam mulutnya.

Veronica mencubit pelan perut Felix yang
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
senja_awan
sialan kau ayangggg.....
goodnovel comment avatar
Chilya Atqiya
jangan lama2 up nya thor
goodnovel comment avatar
Ulyana
Hayooo kencan yang bagaimana hayooo hahaha ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   86.

    Felix melihat penunjuk waktu di pergelangan tangannya, "Kau mau berkencan denganku, Lorenza?" tanyanya dengan kedua mata memandang lekat ke netra wanita muda yang masih berdiri di depannya tersebut. "K-kencan?" Lorenza tergagap.Felix meraih botol air mineral yang masih bersegel di atas meja, membuka dan mendorongnya ke depan, "Ya. Berkencan denganku," sahut Felix menaikkan kelopak matanya ke atas, agar Lorenza membasahi tenggorokan dengan air minum. "Aku punya waktu dua jam jika kau mau berkencan denganku." lanjut Felix yang membuat Lorenza tersedak air minum hingga terbatuk-batuk. "Be-berkencan yang seperti apa, Mister Salvatore?" Felix bangkit berdiri, kemudian mendudukkan dirinya pada pinggiran meja, tepat di depan Lorenza, "Kemana kau inginkan? Pantai, hotel atau ..." "Bagaimana dengan istri, Anda, Mister Salvatore?" "Haruskah kita pergi berkencan ke restoran istriku? Dia sedang di restoran sekarang." "Tidak, tidak! Anda menolakku sebelumnya. Please, tolong jangan membuat b

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   87. Mendatangi Istri

    Felix menghentikan kasar mobil sportnya di halaman restoran The Grill, melangkah lebar langsung menuju ke area bartender yang telah ia deteksi melalui matanya, Veronica berada di sana. "Kami membuatnya spesial untukmu," Freyaa mendorong pelan gelas berisi jus coklat campur kacang juga buah yang Veronica berbelanja bersama Selena tempo hari. "Benarkah? Terima kasih, Young Lady." Veronica tersenyum cerah pada Freyaa juga berterima kasih ke Zeze, Selena serta Keanu, hatinya menghangat melihat orang-orang berharga baginya tersebut terlihat akur. Veronica sudah meraih gelas jus yang telah ditambahi bubuk coklat oleh Freyaa, tetapi dengan langkah cepat dan terburu-buru, Felix langsung menyambar gelas jus untuk ia minum sendiri langsung dari tepi bibir gelasnya. "Ini enak! Nanti kita buat lagi di rumah lebih banyak!" ucap Felix menjilat bibirnya sendiri dari sisa jus, lalu menoleh pada Zeze juga Freyaa bergantian, "Nanti kita pergi berbelanja pakaian kalian, kemudian kita makan malam di l

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   88.

    Biasanya Veronica memang selalu hangat ketika Felix berkunjung. Namun sejak beberapa hari terakhir mereka bercinta, Felix merasakan rahim istrinya jauh lebih hangat dari biasanya. Felix berharap Veronica segera mengandung darah dagingnya, tetapi kemarin di hotel, istrinya tersebut menyebutkan jika ia baru saja datang bulan. Telapak tangan Felix meraba perut bagian bawah Veronica, "Kau benar-benar sangat hangat, Nicca. Setelah ini mari kita ke dokter dulu baru pergi belanja." Veronica melingkarkan kedua lengannya ke leher Felix, tersenyum lembut dengan kelopak mata menggoda, "Aku baik-baik aja. Ayo cepatlah hentak aku sebelum Zeze menggedor pintu itu." Felix mendecakkan tawa rendah. Jika sebelumnya ia menggunakan Freyaa agar Veronica mau bercinta dengannya, kini istrinya itu menjadikan Zeze untuk alasannya. Ada rasa hangat menjalar ke relung hati Felix melihat Veronica bisa akrab dengan kedua keponakan nakalnya. Decakan demi decakan, erangan dan geraman sama sekali tidak ditahan o

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   89. Syok

    Felix membawa Veronica, Zeze dan Freyaa ke pusat perbelanjaan untuk membeli gaun serta segala keperluan tiga wanita kesayangannya tersebut untuk pergi ke Palermo. Tempat berbeda yang sebelumnya ia datangi bersama Lorenza."Eyaa mau pakaian itu." Freyaa menunjuk setelan baju koboi anak laki-laki yang ada di manekin salah satu butik. "Kau ingin menjadi koboi wanita?" seloroh Felix menggetarkan tawa akan selera keponakan di gendongannya. "Ya. Menurutku itu bagus dan cocok denganku!" "Oke. Mari kita beli." Felix setuju, mengajak Veronica dan Zeze ke dalam butik yang juga menjual pakaian wanita dan pria dewasa. Gaya berpakian Zeze sangat tomboi, jarang memakai gaun. Ia memilih beberapa potong baju kaus, celana ketat, jeans dan beberapa celana pendek. Sebenarnya gaya berpakaian Freyaa lebih condong mengikuti Zeze, namun Zetha tetap membiasakan putri kecil mereka tersebut memakai gaun. "Nanti kita photo keluarga." ucap Felix spontan setelah Veronica dan Freyaa keluar dari ruang ganti mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   90. Bukan Rahasia Lagi

    Mendengar suara seseorang jatuh di dalam kamar, Felix segera melompat berdiri dari duduknya di balkon, mematikan sambungan telpon dengan Mike lalu masuk ke dalam kamar. "Nicca ....!" Felix membopong tubuh lemas Veronica di lantai, membawanya ke atas ranjang. "Kau kenapa?" Felix sama sekali tidak menduga jika Veronica sudah mendengar pembicaraannya dengan Mike di telpon. Setelah jatuh, Veronica sempat merangkak menjauhi pintu penghubung ke balkon."Aku ...haus." Veronica menjawab pelan, menarik bagian depan piyama Felix agar ia bisa mencium bibirnya. Felix mengurai ciuman Veronica, membersihkan tepi bibirnya dari sisa pertukaran saliva mereka. Tatapan mata Felix beralih pada Freyaa yang masih tetap tertidur pulas bagaikan ratu ranjang, kedua kaki dan lengan terbuka lebar."Akan ku ambilkan minum. Tunggu sebentar." Veronica terus memperhatikan langkah kaki dan gerakan pinggul Felix yang berjalan ke arah meja bar dalam kamar tidur mereka, menuangkan air hangat ke gelas. Hatinya peri

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   91. Mematri Kenangan

    Veronica melingkarkan kedua lengan ke belakang kepala Felix, menggigit gemas puncak hidung mancung suaminya, "Apakah kalau aku sudah hamil, kau tak ingin menyentuhku lagi? Kemudian pernikahan kita segera berakhir, lalu kau akan menikahi staff wanitamu?" "Konyol!" Felix menarik pinggang Veronica agar maju melekat ke depan tubuhnya, memberikan gigitan ke bibir bawah wanitanya yang telah berkata dan berpikir sangat tidak masuk akal menurutnya. "Dengar ...jika aku menginginkan Lorenza menjadi wanitaku, sudah lama ku lakukan dan kita tak akan bertemu dalam keadaan seperti ini." Felix berkata sambil ia menjilati bibir Veronica yang ia gigit. "Aku bukan tipikal pria yang bisa membagi hati atau membiarkan tubuhku disentuh banyak wanita." lanjut Felix menatap lekat ke dalam netra Veronica yang sedikit menyipitkan kelopak mata memandangnya. "Kau harus bangga, Nicca. Suamimu pria yang setia. Aku sudah cukup hanya dengan dirimu seorang. Atau kau tidak ingin bersamaku lagi?" Netra Veronica be

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   92. Pergi

    Felix segera memutuskan sambungan telponnya dengan Keanu. Kali ini menghubungi Zeze di kediaman yang ponselnya juga tidak tersambung. "Ada apa dengan hari ini? Kenapa ponsel kalian mati?!"gerutu Felix kemudian menghubungi Knox. "Nona ada bersana Freyaa di pantai. Zeze sedang di kamarnya, menyelesaikan lukisan neurographica." sahut Knox ketika Felix bertanya tentang keberadaan Veronica, Zeze dan Freyaa."Panggil Nona dan Freyaa, suruh segera kembali ke kediaman!" Felix melajukan mobilnya pulang ke kediaman, hatinya tidak tenang, seakan ada yang direnggut lepas dalam rongga dadanya. Firasat kehilangan! Felix melangkah lebar menuju ruangan kamarnya yang kosong. Semilir angin dingin berhembus menerpa dirinya. "Nicca ...?" Felix berjalan seraya memanggil Veronica di area kamar tidur, wall in closet, kamar mandi hingga balkon, tetapi tak ia temukan selain kesunyian yang semakin mencekam. "Zee ..." Felix langsung membuka pintu kamar Zeze, yang lampunya masih menyala terang. Tidak terd

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   93. Zeze Sky Salvatore

    Veronica menantang tidak berkedip menatap netra pria yang mencekal dagunya. Pikirannya berputar cepat, memikirkan celah bisa mendorong tubuh pria itu agar bisa keluar dari gang sempit bercahaya temaram tersebut untuk meminta tolong. Veronica benar-benar salah jalan. Pada kiri kanan Veronica hanya ada dinding batu tinggi sebagai dinding rumah tempat tinggal warga dan malam yang telah cukup larut, membuat gang tempat Veronica berada sangat sepi.Sesekali Veronica mendengar deru motor familiar pada telinganya. Tetapi pria di depannya semakin mencengkeram kuat dagu Veronica hingga mulutnya terbuka dan kesulitan untuk berteriak minta tolong. "Bukannya aku tidak tertarik akan uangmu, tetapi menikmati tubuhmu lebih dulu jauh menggugah minatku!" Lino berbicara dengan sinar mata sangat licik di atas wajah Veronica. Lino tidak lagi berniat membawa Veronica untuk Arkada, tetapi ia akan menikmati terlebih dahulu yang nanti setelahnya diberikan pada Arkada. Dendam dalam diri Lino mengingat per

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   158.

    "Siapa mereka?" tanya Zeze masih memperhatikan layar monitor Luca di depan mereka, menampilkan ledakan demi ledakan dalam laut juga di udara. "Pasukan setan." "Pasukan setan?" Zeze mengulang perkataan Luca, menaikkan alis menoleh pada paman tampan di sebelahnya itu. Luca memang tidak pernah menahan kata-katanya, bahkan di depan Zeze. Kali ini pun ia terkekeh, membelai pipi lembut Zeze yang tirus. "Setan itu jelek, suka mengganggu dan membuat masalah. Bukankah mereka memakai topeng, mengganggu Paman Felixmu di siang hari begini? Jadi mereka adalah pasukan setan!" "Owh." Zeze ber'oh' menganggukkan kepala, mengerucutkan bibirnya sedikit maju, kembali mengingat para pasukan yang sebelumnya mengeroyok kediaman Felix, tetapi kini tubuh mereka semuanya jatuh bergelimpangan di tanah. Pun kapal selam serta jet tempur mereka bisa disabotase oleh Luca, membuat kapal-kapal selam dan jet-jet tempur pemburu tersebut hilang kendali sebelum diledakkan. "Mumma dan Mommy Cella ketika menjalankan

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   157. Cheetah Jantan

    Setelah sarapan pagi bersama, dimana Selena yang sangat canggung bertemu Luca juga Michele di meja makan, beralasan jika dirinya sedikit lelah karena perjalanan juga lingkungan yang berbeda, memilih berdiam diri di dalam kamar."Kau tidak apa-pa ku tinggal sebentar?" Veronica berkata pada Selena yang duduk di sofa menatap jauh pemandangan luar jendela. Selena menoleh, menganggukkan kepala, "Ya. Aku tidak apa-apa. Kakak pergilah." Veronica ingin Bonnie menyentuh kepalanya lagi. Dirinya yakin ada banyak hal yang disembunyikan dari ingatannya dan ia sama sekali tidak tahu sebabnya. "Kau sedang hamil, kita jeda dulu." Bonnie berkata, tersenyum membelai lembut pundak Veronica, "Aku senang, kau sudah bisa mengingatku." Veronica memeluk Bonne erat-erat, "Maaf. Waktu itu aku pergi tanpa pamit dan tak bsa kembali ke Hawaii ketika Ibu meninggal." Bonnie merenggangkan pelukannya dari Veronica, mengelap mata saudari angkatnya itu yang basah, "Zetha sering berkata pada Luca untuk menjaga Miche

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   156.

    Charles dan semua pelayan kediaman Felix sudah berganti pakaian berwarna hitam dengan lapisan bagian dalamnya adalah kevlar anti peluru. "Mari, Tuan Effren." Charles mengarahkan Effren untuk naik ke lantai dua, meninggalkan Felix dan beberapa anak buahnya di area kolam renang.Effren berdecak menganggukkan kepala ketika melihat betapa siapnya pasukan adiknya akan siaga perang. Tangan Effren menerima alat komunikasi kecil dari Charles yang kemudian diselipkan ke daun telinga dan bagian depan pakaiannya. Pada masing-masing ujung teras lantai dua kediaman Felix sudah mengalami renovasi dan perombakan, terdapat bangunan seperti menara yang menghadap ke arah lautan. Tetapi Charles membawa Effren ke bagian tengah-tengah teras yang ia dorong temboknya maju lalu terbuka.Ada pintu celah kecil muat masuk satu pria bertubuh tinggi, namun bagian dalam ternyata bisa untuk lima orang pria dewasa bertubuh besar. Effren tidak berhenti berdecak takjub melihat ada dua senapan canggih dengan peluru

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   155. Dikepung

    Mister Meyer masih terkejut mendengar pertanyaan pria di depannya yang menanyakan tentang Ibunya Lorenza. Siapakah dia sebenarnya? "Kau memperlakukan Ibunya Lorenza seperti pelacur, benar?" Effren pun sudah lupa nama ibunya Lorenza, dan dalam buku diari putrinya tidak ia temukan nama ibunya. Mister Meyer menyipitkan kelopak matanya, memindai Effren. "Ku sarankan Anda cepat menjawab pertanyaan saudaraku, jika tak ingin menyesal!" Felix berkata dari kejauhan sembari menyendok puding chesnut yang baru saja dihantarkan oleh Charles. "Perempuan itu sudah lama mati dan aku lupa bagaimana dia bisa mati." Mister Meyer akhirnya membuka mulut menjawab pertanyaan Effren. Effren mendengkuskan seringaian sinis, mundur ke belakang untuk duduk pada kursi samping Felix yang dengan santai menggeser piring puding chesnut untuk Effren. Effren butuh asupan makanan untuk menetralkan gejolak aliran darahnya dari emosi. Hansel dan Quince berjaga pada masing-masing sisi Mister Meyer. "Perempuan itu ..

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   154. Rencana Luca

    Felix akhirnya bisa tidur setelah melihat status sosial media Selena yang menampilkan wajah tersenyum Veronica. Di Aachen, Knox memberitahu Luca, Luciano, Jonathan dan Ubba jika Alfred membelot ke organisasi rahasia dunia. Itu pulalah alasan Felix mengirimkan Knox lebih dulu ke Aachen, demi keamanan Zeze. Pun sama dengan kelompok Owen, dimana salah satu pembunuh bayaran yang mencari Zeze demi hadiah besar adalah mantan rekannya Russo. Semuanya terdiam di dalam ruangan, sama sekali tidak menyadari kedatangan gadis kecil usil Freyaa yang berdiri diam-diam menopang dagu dengan tangan tepat di belakang sandaran kursi duduk Luciano, posisinya pun tersembunyi di balik punggung Didinya tersebut. "Saya rasa mereka para team pembunuh bayaran itu sudah berada di Aachen saat ini, tetapi cuaca dan jalanan yang sering di tutup membuat mereka bertindak berhati-hati." Knox menyampaikan analisanya sebagai mantan kesatuan marinir yang banyak mengetahui rahasia organisasi dunia berlokasi di Amerika

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   153. Ingatan

    "Selena, kau baik-baik aja?" Zetha mendatangi Selena di kamar kecil yang sedang membasuh wajahnya dengan air wastafel. "Uhm, maaf. Ya, aku baik-baik aja. Hanya sepertinya sedikit lelah." Selena sedikit gugup menatap netra Zetha yang memandangnya menelisik. Zetha meraih tisu, memberikannya pada Selena, lalu memegangi pergelangan tangan wanita itu, tak lama kemudian, bibirnya tersenyum, "Mari, lanjutkan makan malam. Tak akan lama, kita bisa segera pulang istirahat jika sudah kenyang." Selena menganggukkan kepala, balas tersenyum tipis pada Zetha yang merapikan syal di leher Selena, "Udara dingin dan tubuhmu lelah, jangan sampai masuk angin."Selena tahu jika pria tampan yang ia selamatkan ketika melawan Papanya di Greenland waktu itu adalah bagian dari pasukan Salvatore. Tetapi Selena tak menduga jika dia adalah Luca Salvatore, bos suaminya sendiri., adik lelaki Zetha, wanita yang berada di depannya saat iniLuca Salvatore yang membuat hati Selena bergetar pertama kalinya juga menumbu

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   152. Makan Malam

    Setelah memerintahkan Hansel dan Quince membawa Edward dan Bobby yang pingsan ke ruangan tahanan dalam kediamannya, juga membuat mereka berada dalam ruangan terpisah, Felix melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju lorong kamar. Selain Hansel dan Quince serta anak buah Felix, team medis juga turut bersiaga menangani kesehatan khusus untuk Edward, Bobby dan Mister Alfred yang babak belur dipukuli Effren. Felix menanggalkan pakaiannya satu persatu, berceceran di lantai, sementara kakinya menuju kamar mandi, masuk ke dalam jacuzzi seraya memejamkan mata, sesudah ia menghidupkan kran air hangat dan menuangkan sabun cair yang biasa di pakai Veronica. Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki berjalan masuk ke area kamar mandi dan semakin mendekat ke jacuzzi membuat Felix membuka kelopak matanya malas. "Kenapa kau ke sini?" Felix bertanya dingin, kembali memejamkan kelopak mata setelah ia menuangkan semua sabun cair dalam botol samping jacuzzi. Effren terkekeh rendah, "Kau kesepi

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   151.

    Hansel dan Quince melemparkan tubuh Edward juga Bobby ke lantai ubin tepi kolam renang, tanpa mempedulikan kedua orang itu kesakitan apalagi beberapa peluru masih bersarang dalam tubuh Edward dan kedua mata Bobby berdarah. Bobby meraung kesakitan, segala macam sumpah serapah hingga permohonan maaf dia ucapkan. Tetapi Felix dan Effren hanya menganggap angin lalu. Kedua pria bersaudara tersebut justru sedang menikmati masakan Charles karena cuaca yang dingin, membuat perut sering merasa lapar. "Apa rencanamu?" Felix bertanya pada Effren karena Mister Meyer di Cape Town juga sudah berada dalam pengawasan orang kepercayaan Felix. "Setelah ini? Mengajak Meyer liburan, mungkin ...mencari lubang baru untuk dimasuki." Felix berdecak, "Oke. Lakukan saja sesukamu, tapi jangan minta tolong padaku jika nanti Deristi tahu kau suka menyarungkan batang ke sembarang tubuh!" Effren terkekeh, meminum soup hangat dari tepi mangkuk sepert cara Zetha menikmati makanan, "Kau belum pernah bercinta selai

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   150.

    Arman menoleh pada Felix dan Effren, lalu menganggukkan kepala pada anak buahnya."Pria itu melakukan hipnotis pada kalian dan mereka berniat melarikan diri." tutur Arman seraya berdiri dipegangi Felix pada sisi tubuhnya.Arman memindai semua anak buahnya dengan tatapan sangat tegas, lalu berkata, "Dua tersangka teroris tewas di tempat. Apa kalian semuanya mengerti?!"Semua anak buah Arman menjawab serempak, "Dua tersangka teroris tewas di tempat ketika hendak melarikan diri."Felix tersenyum samar melihat anak buah Arman yang loyal pada sahabatnya itu, "Mari, ku antar kau ke rumah sakit."Arman melepaskan tangan Felix yang memegangi pinggangnya, "Tidak perlu. Ada beberapa orang lagi yang sepertinya juga ingin dirawat di rumah sakit." tolaknya memberikan senyuman tipis pada Felix, kemudian menganggukkan kepala pada anak buahnya.Dor ...dor ...dorr!!Beberapa orang anak buah Arman menembaki diri mereka mas

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status