Share

4. Terluka

Penulis: Lucy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-07 22:58:47

"Kau terluka!"

Veronica berseru begitu Felix melepaskan pelukan lengan pada pinggangnya, lalu mencabut picau cukur yang menempel pada perut bagian kanannya. 

"Minggir!" Felix mengibaskan tangan agar Veronica tidak mendekatinya seraya menggulung tali di tangannya semakin memendek. 

Felix membantu mendirikan motor sport Veronica yang jatuh ke atas jalanan. Entah apa yang dilakukan oleh pria itu, nyatanya kini motor Veronica sudah berbunyi bergaung dengan suara nyaring di suasana yang hampir tengah malam tersebut. 

Veronica datang mendekat, ia ingat pemuda tampan berpenampilan culun yang membantunya ini tadi  berbincang dengan Selena di depan meja bartender restorannya. 

"Kemari, pegangi motormu!" Felix memanggil dengan suara baritonnya yang terdengar serak serta sangat seksi di telinga Veronica. 

"Terima ka--" 

"Lain kali jangan membuat masalah jika kau tak bisa menghadapinya seorang diri!" tegur Felix dingin seraya pergi berlalu setelah Veronica memegangi motor sportnya. 

Veronica mengerjapkan kelopak matanya berkali-kali. Kenapa pria itu menegurnya seolah dirinya lah yang bersalah mencari masalah? 

Bukankah, tadi ...ah! 

Veronica membuka genggaman telapak tangannya yang refleks terkepal sejak tadi. Ada gelang tali berwarna salem di dalam genggamannya.  

Veronica berniat mengembalikan pada pemuda tampan yang membantunya, karena yakin itu adalah miliknya ketika mereka saling berpelukan, tapi pria itu telah melajukan mobilnya pergi meninggalkan lokasi. 

Veronica memperhatikan sekelilingnya yang semakin diterangi cahaya rembulan purnama. Para pemuda mabuk masih jatuh bergelimpangan di atas jalanan, sepertinya mereka pingsan terkena sabetan tali panjang yang memiliki lebar sekitar 5cm oleh si pemuda tampan. 

--

Susie merasa sangat tidak tenang setelah ia tahu, Felix pergi seorang diri tanpa Hvitserk dan para pengawal menemaninya. Meskipun sudah pemuda tua, Susie masih tetap mengkuatirkan Felix layaknya anak lelaki remaja yang pendiam namun tiba-tiba membuat ulah.

Baru saja Susie memerintahkan Hvitserk dan para pengawal pergi berlalu dari hadapannya untuk mencari Felix, tak lama kemudian putra tampannya itu telah membuka pintu. 

"Felix!" Susie berhambur menghampiri dan menahan lengan Felix begitu ia melihat tangan putranya tersebut memegangi perut sebelah kanannya. 

"Kau berdarah!" seru Susie dibalas ringisan manja Felix membuka mulut untuk menampakkan barisan gigi rapinya pada Susie. 

"Tidak lucu dan jangan tertawa!" bentak Susie telah membawa Felix duduk pada salah satu kursi di depan meja makan. 

Susie bergegas memanggil Hvitserk kembali dan memintanya membelikan perban serta obat luka di klinik untuk dibawa pulang secepatnya. Di dalam ruangan hotel mereka tidak terdapat kotak obat darurat. 

"Kau pergi kemana? Berkelahi dengan siapa? Lalu ada apa dengan dandananmu ini, seperti orang culun sangat udik begini, hah?" Susie baru memperhatikan rambut Felix yang tertata rapi sangat licin dengan belah tengah serta memakai kemeja putih murahan. 

"Ambu sangat cantik!" goda Felix iseng memajukan wajah untuk memberikan kecupan ke pipi Susie. 

Susie mendengkuskan tawa campur kesal, membuka kemeja Felix dengan telaten untuk melihat serta membersihkan luka pada perut putranya itu. 

"Aw, pelan-pelan, Ambu ...sakit!" Felix sengaja mengaduh manja

Sangat bertolak belakang dengan wajah jahilnya tertawa menyandarkan kepala pada sandaran kursi, pasrah menerima perawatan Susie yang mengelap cidera pada perutnya. 

"Katakan, siapa yang melukaimu?" Susie berusaha membuat Felix agar terbuka padanya. 

"Aku latihan dan tertusuk sendiri ..." 

"Akan ku beritahu Zetha!" 

"Sekelompok pemuda mabuk berkelahi dan salah satu dari mereka menusukkan pisau salah sasaran padaku. Jangan mengadu pada Zetha, oke?" Felix langsung menjawab cepat perkataan ancaman Susie namun tetap tidak mengatakan kebenarannya. 

Felix tidak ingin menyusahkan atau merepotkan Zetha atau anggota keluarganya yang lain. Meskipun sebenarnya semua anggota keluarga Salvatore diam-diam selalu menguatirkan Felix yang sudah lebih dari cukup usia untuk menikah, tetapi terlihat selalu menghindari lawan jenis selain keluarganya. 

Effren Salvatore, saudara tertua Felix pernah bertanya, "Apakah kau ingin menikahi Susie?" 

Susie yang ditinggal suaminya tewas bersama Mommy mereka, masih terlihat sangat muda, tubuh dan wajahnya terawat.

Susie juga sah untuk Felix nikahi jika pemuda itu menginginkannya, mereka semua anggota keluarga Salvatore akan merestui tanpa memandang usia Susie dua kali lipat di atas Felix. 

"Konyol!" Felix menyahut saudara tertuanya. 

Susie juga mendelik kejam melirik Effren, "Mana ada Ibu yang waras menikahi putranya sendiri! Kau tak punya otak bertanya seperti itu pada adikmu, Effren!" 

Meskipun begitu, Felix tetap membawa Susie untuk tinggal bersamanya di manapun. Felix juga akan meluangkan waktunya di akhir pekan untuk mengajak Susie pergi liburan singkat atau hanya sekedar berjalan-jalan di tepi pantai Cape Town, menikmati cerahnya matahari, makan di restoran terbaik, layaknya anak lelaki menyenangkan hati Ibunya, meski orang yang tidak mengetahui hubungan mereka akan memandang Felix dan Susie seperti pasangan.  

Hvitserk dan para pengawal tiba di hotel ruangan president suite tempat Susie bersama Felix. 

"Lain kali, jangan biarkan ia pergi sendiri! Ini memang hanya luka pisau yang tak terlalu dalam. Tapi bagaimana jika itu adalah peluru yang bersarang di perutnya? Kalian bertanggungjawab atas nyawanya, mengerti?" Susie berkata tegas menoleh pada Hvitserk dan para pengawal yang ia pandangi satu persatu. 

"Ya, Ambu. Maafkan kami." Hvitserk menjawab sekaligus mewakili rekan-rekannya yang menganggukkan kepala patuh atas perkataan Susie. 

"Sudahlah, jangan marah-marah terus. Ambu sudah seperti Mommy kalau emosi seperti itu." Felix meraih telapak tangan Susie yang baru saja selesai membebat perutnya dengan perban setelah membubuhi obat anti peradangan pada permukaan luka di perutnya. 

"Hvits, bantu aku ke kamar." Felix menoleh pada Hvitserk, lalu mencium punggung tangan Susie, "Ambu juga istirahatlah. Jangan emosi lagi atau nanti akan ku carikan suami untuk Ambu."

Felix terkekeh rendah melihat kedua bola mata Susie yang melotot tajam menanggapi perkataannya. 

"Aku benar-benar akan meminta Zetha terbang kemari jika sampai luka pada perutmu itu terbuka semakin parah karena kekehanmu!"

Setelah berada di dalam kamarnya,"Kirim orang untuk bekerja di restoran The Grill agar bisa memberikan perlindungan pada Veronica diam-diam." titah Felix berbisik tegas pada Hvitserk yang alisnya sedikit bertaut. 

"Aku tidak menyukai apalagi mencintainya! Aku hanya tidak ingin ada orang lain menyakiti, menyiksa atau membunuhnya. Karena hanya aku yang boleh melakukan itu pada orang yang telah membuatku juga Susie kehilangan Mommy dan Joko!" 

"Baik, aku mengerti." Hvitserk tahu sedalam apa dendam dan kebencian yang dipendam oleh Felix pada Veronica. 

Wajah serta netra kecoklatan emas Felix bahkan terlihat menggelap ketika ia menyebut nama Veronica. 

"Lalu siapa yang melukai perutmu dengan pisau?" Hvitserk bertanya yang tentu saja dia akan disalahkan oleh keluarga besar Salvatore karena dianggap lalai melindungi putra tertua Marcella dan Michael tersebut, jika mereka semua mengetahuinya. 

Meskipun ketika Felix pergi, Hvitserk beserta para pengawal sedang diberikan tugas mencari rumah tinggal di sekitar Amalfi Coast. 

"Periksa kamera mobilku dan cari tau tentang pemilik mobil ARCXX!"

--

Veronica berjalan masuk ke dalam bilik mandi, masih sambil menggenggam gelang tali di telapak tangannya. 

"Apakah ini jimat? Siapa dia?" Veronica bergumam pelan, mengguncang kepalanya sendiri karena berpikir terlalu jauh. 

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ulyana
ish ish ish cenayang nih, kok ketebak sih? hahaha
goodnovel comment avatar
senja_awan
effrennnn mulutmu yaaaaa..masak iya susie nikah ma Felix............klo gini ceritanya,aku yakin duluan Vero yg cinta ma Felix......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   5. Diculik

    "Kakak ..." Selena mengerutkan kening saat melihat Veronica berjalan ke pantry dalam rumah tinggal mereka bersama. "Wajah kakak pucat, kakak baik-baik aja?" Selena menempelkan punggung tangan ke kening, pipi dan leher Veronica. "Tadi malam kakak pulang jam berapa? Aku tidak mendengar kakak pulang ..." "Motormu lecet, apakah kau jatuh semalam, Veronica?" Keanu masuk dari pintu depan, langsung bertanya yang menghentikan pertanyaan Selena semakin meneliti penampilan saudari perempuan di depannya. "Aku tidak apa-apa. Motorku memang jatuh, tapi aku tidak terluka." Veronica menjawab sambil menjawil ujung hidung Selena yang mulutnya masih terbuka memandanginya. "Sungguh, Selena ...aku tidak apa-apa!" Veronica terkekeh rendah karena Selena memutar tubuhnya dan memindai dari atas sampai ke kaki yang membuat Keanu, suami adik perempuannya itu turut memperhatikannya. "Gelang tali apa ini? Kakak pergi kemana sebenarnya semalam?" Selena melihat ada gelang tali terpasang pada pergelangan tanga

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   6. Wanita Tangguh

    Felix baru selesai mandi dan melilitkan perban ke perutnya sendiri tanpa meminta bantuan Susie atau Hvitserk. Sejak sore, Felix sibuk memeriksa pekerjaan yang dikirimkan oleh Billy ke surelnya. "Namanya Edward Suter, dia ingin bertemu dengan Anda, Mister." terngiang dalam kepala Felix akan perkataan Billy, penanggung jawab perusahaannya di Cape Town dan Somalia, yang menyampaikan melalui sambungan videocall jika ada seseorang ingin mengajukan kerjasama untuk project pertambangan di Somalia dengan Felix. Baru saja Felix hendak menyalakan laptopnya untuk mencari tahu tentang Edward Suter, ponselnya sudah berdering panggilan telpon dari Hvitserk. "Veronica di culik. Orang kita tidak bisa bertindak di sini ..." "Tawarkan uang besar untuk para berandal jalanan!" potong Felix cepat dengan nada sangat dingin memberikan perintah. "Jika sampai Veronica terluka karena keengganan mereka bertindak, maka esok aku sendiri yang akan menghabisi mereka semuanya!" tambah Felix sambil memakai pakaia

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   7. Diselamatkan

    John Dantes, anak buah Hvitserk asal Rusia memandang Arkada dengan seringai kejam, meraih pistol pada balik pinggangnya yang langsung ia arahkan ke kaki serta paha anak buah Arkada di lantai. Dor ...dor ...dorrr!! "Aow!!" Anak buah Arkada terkejut langsung menjerit mengaduh pilu. "Lepaskan wanita itu, dia milik kami!" tegas John memberikan perintah seraya menggerakkan dagunya pada Arkada yang melotot murka. Melihat Arkada bergeming menurutinya, John kembali mengangkat lengan untuk membidik pria itu dengan moncong pistolnya. "Kami tidak suka bernegosiasi dengan bocah labil Mussolini! Kau lepaskan wanita itu sekarang atau bapak tercintamu akan menemukan mayatmu di depan pintu rumahnya esok pagi!" "Dia milikku!" tegas Arkada sambil menarik pistol yang juga tersampir di sisi pinggangnya, memberikan tembakan yang berhasil dielakkan oleh John. Veronica berusaha menggoyangkan bangku ia duduki untuk menghindari dua orang pria yang kini saling balas menembak dalam ruangan, seakan tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   8. Sama-sama Terluka

    Sekejam dan semanipulatif apapun Felix di luar rumah, ia akan selalu lembut juga terlihat sangat patuh jika berhadapan dengan Susie. "Ambu belum tidur?" Felix berbalik menghampiri Susie yang menatap lurus ke luka pada perutnya. "Lukamu berdarah lagi. Atau apakah adakah luka baru?" Susie menarik pelan pundak Felix untuk ia bawa duduk pada salah satu kursi. "Bisnis apa yang sebenarnya kau lakukan di sini, sampai kau tidak mempedulikan cidera tubuhmu sendiri?" Susie bertanya sambil mengambil kotak obat dari dalam ruangan kamar tidur Felix. "Apa kau ingin aku memanggil Zetha kemari untuk menasehatimu?" tanya Susie sambil menatap lekat ke dalam netra Felix yang membalasnya dengan senyuman lembut. "Aku tidak apa-apa, Ambu. Hanya luka kecil, tidak membahayakan nyawa ..." "Ku dengar dari Hvitserk, kau mengincar bisnis restoran di sini. Restoran apa?" Susie memotong perkataan Felix untuk bertanya to the point ke putranya itu yang pastinya tidak ingin memberitahunya. Felix menarik napas

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   9. Rencana Felix

    Felix kembali sibuk dengan pekerjaannya, duduk di balkon hotel tempat ia dan Susie menginap. Hvitserk sudah berhasil berbicara langsung dengan pimilik rumah mewah pada tepi pantai Amalfi dan tentu saja tidak ada orang yang berani menolak uang besar dari keluarga Salvatore. Sebagai Ibu, dimana Susie akan selalu memilih perabotan, gorden serta seprai juga tetek bengek lainnya, sudah sangat antusias akan pergi bersama John beserta anak buah Hvitserk untuk berbelanja keperluan rumah baru yang telah menjadi milik Felix tersebut. Felix pun terlihat tersenyum cerah melihat antusias Susie yang sudah heboh bersiap-siap inigin pergi berbelanja sejak pagi.Sebenarnya mudah bagi Felix untuk meminta orang mendatangkan perabotan serta hal lainnya ke rumah baru mereka. Tapi ia tak akan melihat wajah antusias Susie yang bisa membuatnya geleng-geleng kepala tersenyum. "Ingat, jangan keluyuran kemana-mana! Perutmu bisa benar-benar infeksi jika kau banyak bergerak ..." Susie menyeduh sendiri kopi hita

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   10. Tawaran Kerjasama

    Felix menyadari jika 'cakar' Mussolini cukup tajam mencengkeram di Amalfi. Keluarga Mussolini bahkan lebih dihormati dari pemimpin Amalfi yang sebenarnya, dimana Mussolini hanyalah seorang wakil pemimpin. Keluarga Mussolini sudah dianggap kaya raya sejak turun temurun, memiliki bisnis infotainment dan surat kabar terbesar yang bisa mengendalikan pemberitaan di Amalfi juga daerah sekitarnya. Tidak ada yang menduga jika Mussolini melakukan cara licik untuk memeras perusahaan-perusahaan kecil yang memiliki progres bagus agar ia dan keluarganya tetap menjadi manusia terkaya di Amalfi Coast. Karena itu pula, nama Mussolini hanya ada sebagai penanggung jawab di belakang layar untuk berbagai jenis serta sektor perusahaan-perusahaan yang tentu saja ia meraup keuntungan besar dari tindakannya tersebut. "Bagaimana dengan restoran The Grill?" Felix mendapatkan laporan dari anak buahnya jika restoran milik Veronica sedang kewalahan mencocokkan harga jual untuk semua menu karena bahan baku ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   11. Pria Berkuasa

    Alfred Mussolini menatap penuh harap pada Felix yang menyunggingkan senyuman tipis di wajah tampannya, tetapi tatapan mata pria Salvatore itu terlihat sangat dingin. "Bagaimana, Mister Salvatore?" tanya Alfred cukup berani dengan tawaran kerjasama bagi hasil 50:50 dengan Felix. Bisa bekerjasama dengan keluarga Salvatore adalah impian Alfred juga banyak pengusaha di dunia. Karena memang tidak sembarang orang bisa berhubungan langsung apalagi bekerjasama dalam bisnis dengan keluarga mafia Salvatore yang selain terkenal kaya raya juga bisnis mereka sangat solid berkembang terus. Felix menaikkan satu tungkai menumpuk pahanya yang lain, menyandarkan punggung santai ke sandaran sofa, seolah ruangan kerja tersebut adalah miliknya pribadi. "Tujuan saya datang kemari bukan berniat ingin melakukan kerjasama." Felix menjawab datar pertanyaan Alfred, sembari memandang lurus ke netra pria tua di depannya itu. "Saya sudah menyelidiki jika ada nama Alfred Mussolini di belakang semua bisnis-bisni

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   12. Pria Misterius

    "Dasar Jalang! Kenapa kau begitu lemah, huh?!" Arkada memaki wanita yang baru saja ia masuki, tetapi sudah berdenyut mencapai pelepasannya. "M-maafkan saya, Tuan Muda. Milik Anda terlalu besar dan nikmat ...saya, tidak kuat ...ahh!" sang wanita memberikan alasan dengan wajah bersemu merah, namun sedetik kemudian tubuhnya disentak kasar oleh Arkada. "Hoh, baiklah kalau begitu! Aku akan menyiksamu dan jangan coba-coba menyerah sebelum aku puas!" Arkada menghentak mengeluar-masukkan batang jantannya dengan sangat kasar ke tubuh wanita yang menjerit pilu antara perih dan nikmat di bawah tubuhnya. "Ah ...ah ...ah ...Tuan Muda!" sang wanita kembali hendak mencapai pelepasan. Arkada buru-buru mencabut organ jantannya, berpindah ke mulut atas sang wanita yang dia sodok geram tanpa peduli jika sang wanita sangat kewalahan karena tersedak. Tok ...tok ...tok!!Terdengar suara ketukan pada pintu hotel tempat Arkada sedang memuaskan hasrat primitifnya. Berkali-kali suara ketukan pada daun pi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   166. Kloning

    Tubuh Zeze mematung dan tangannya masih terulur ke depan, pupilnya melebar melihat tubuh pria yang meledak di depannya.'Bunuh dan darah' Apakah ini maksud dari telepati Selena yang dihembuskan ke benak Zeze?Felix yang menyanggah tubuh Zeze dari belakang tidak kalah syok dari keponakannya. Meskipun Knox adalah pengawalnya, Felix menyayangi Knox, Hansel dan Quince sudah seperti saudara, sama dengan perasaannya terhadap Hvitserk, John, Jose juga para anak buahnya yang setia lainnya. Setelah tubuh pria meledak, suasana menjadi hening selama beberapa saat. Sampai mereka dikejutkan oleh teriakan Hansel dari arah jalanan. Quince mengemudi kemudi sedangkan Hansel duduk di atas atap mobil jenis hardtop. Hansel mengacungkan sesuatu di tangannya, jemarinya terlihat seperti mencengkeram rambut pada kepala. Kelompok Randall bersama anak buahnya mengikuti mobil yang dikemudikan Quince dari belakang, mengendarai mobil sejenis juga ada sedan dan kendaraan roda dua. "Kenapa kalian lambat sekali

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   165.

    Zeze yang sudah kehilangan berat badan, bisa berlari cepat dan kini melentingkan tubuhnya seperti pegas untuk meloncat meraih jaring tali yang masih tergantung dari jet pemburu.Tetapi jet pemburu tentu tahu niat Zeze, sang pilot segera berputar balik, hanya saja karena sudah terlalu rendah, pilot kesulitan untuk naik apalagi bagian ekor ditembaki Jonathan, Luciano dan Dominic.Jet terpaksa berbelok menuju hutan. Saat itulah Zetha mengayun dan melontarkan tubuhnya sekuat tenaga untuk menjangkau jaring tali."Mummaaa ...!" Zeze memekik pilu.Jarak jaring semakin jauh, Zetha akan jatuh dari ketinggian, dipastikan mendarat pada halaman belakang. Sudah sangat terlambat bagi Zeze untuk meloncat menyelamatkan Zetha.Semuanya syok mendengar teriakan Zeze. Luciano menggemeretakkan rahang, menembaki prajurit di depannya. Pun juga Jonathan, Dominic yang menguarkan aura dingin layaknya pemimpin, kini ia bergerak melindungi Lucian

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   164. Perintah Freyaa Untuk Zeze

    Melihat Zetha keluar dari kediaman, terdengar suara berkata lantang menggunakan pengeras suara di udara, "Tangkap hidup atau mati semua wanita keluarga Salvatore!"Sinar bulat menyilaukan menyinari Zetha dan Luca dari jet pemburu di udara setelah perintah diucapkan lantang.Para pemburu bayaran yang berada di halaman depan kediaman dan para prajurit mengarahkan tembakan beruntun ke arah Zetha dan Luca yang bergerak lincah menghindari hujan peluru menggunakan papan baja pagar samping pintu masuk kediaman, yang dicabut Zetha. "Knox tak akan bisa bertahan lama, bawa Zeze dan Freyaa ke halaman samping." Zetha berbisik pada Luca sembari melindungi adik lelakinya itu agar bisa pergi ke tempat Zeze yang masih terbaring lemah di atas rumput dan kepalanya pada pelukan Freyaa. Luca melirik ke arah Zeze dan Freyaa. Ada Luciano, Jonathan dan Dominic serta Ubba juga Megan melindungi keduanya selain Knox. Felix bertarung mati-matian melawan sekelompok prajurit bersama Keanu dan anak buah Owen. L

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   163.

    Sudut bibir Zeze semakin melengkung naik, kedua netranya pun menyala terang, menatap lekat pria berpakain ninja di depannya yang sebelumnya mencekik lehernya. Meskipun tidak melihat, Zeze tahu posisi Knox sedang terjepit di belakang punggungnya. Gadis itu mempertajam pendengarannya, semua anggota keluarganya berada di dalam rumah, hal ini sedikit membuat perasaannya tenang. Kecuali sepasang mata biru jernih yang sangat tajam, mengintip di balik tirai jendela kamar Jonathan-Papa mereka. Zeze sebelumnya melakukan totokan pada Simon agar tidak terbangun ketika memberikan kecupan ke pipi saudaranya itu, tetapi tidak melakukannya pada Freyaa yang ia pikir adik perempuannya tersebut kebluk yang suka tidur. Zeze lupa jika tengah malam adalah waktunya Freyaa terbangun dari tidurnya untuk pindah tempat masuk ke kamar Veronica."Bukankah tindakan kalian terlalu berlebihan? Kalian mengepung seorang gadis dan memisahkannya dari pasangan kencannya ..." Zeze berkata dingin, tidak melanjutkan per

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   162. Bertransformasi

    Meskipun pendengaran Jonathan sangat sensitif, namun ternyata Zeze jauh lebih bisa mendengar dari jarak yang sangat jauh juga ia merasakan firasat akan terjadi sesuatu di kediaman Johnson. Zeze masih belum tahu jika insting serigala dalam dirinya semakin beradaptasi setiap kali gadis itu mengolah napas mengendalikan diri untuk meredam hasrat liar racun yang ingin 'kawin'. Setelah keluar dari kamar Jonathan, Zeze naik ke atas atap kediaman, memperhatikan sekelilingnya yang sunyi. Tangannya terbuka ke atas, titik-titik salju turun dan membuat telapak tangannya memuth segera. Dari jauh terdengar lolongan serigala. Zeze bukan Freyaa yang bisa mengerti arti lolongan binatang, tetapi ia merasakan jika lolongan itu seakan memberitahunya agar waspada. Mengikuti instingnya, Zeze meloncat turun dengan sangat cepat dari atas atap, berlari menuju hutan hingga telinganya mendengar suara senapan disiagakan. Zeze segera memanjat naik ke atas pohon untuk bersembunyi sekaligus memperhatikan sekeli

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   161. Tamu-tamu Tak Diundang

    Matahari sudah hampir condong ke arah barat, saat Arman keluar dari kantor dewan kota Amalfi, melaporkan tentang latihan kemiliteran pertahanan yang ia dan pasukannya lakukan kemarin siang di sekitar kediaman Felix tanpa mengungkapkan identitas sahabatnya itu ke dewan kota.Seharusnya memang tidak ada jejak sama sekali, pasukan Arman dan Felix tak menyisakan satu orang pun yang hidup dari prajurit, tamu tak diundang untuk misi menghabisi Felix dan Effren. Anak buah Arman mengumpulkan semua tubuh prajurit di dalam rumah Felix, bersama dengan Mister Meyer dan Mister Alfred, kemudian meledakkan kediaman mewah tersebut.Sedangkan Edward Suter dikirim ke Siniy Dom, Nyaksimvol, rumah sakit pribadi milik Dimitri Severe menggunakan penerbangan pribadi atas permintaan Felix. "Tuan ..." Arsha menyambut Arman di halaman kantor dewan kota, membukakan pintu mobil bagian tengah untuk majikannya tersebut. Lalu ia duduk pada posisi pengemudi. "Katakan, ada apa?" Arman sudah sangat paham dari melih

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   160. Nasehat Kakek

    “Apa yang kau lakukan sendirian di sini?” Selena menghampiri Freyaa yang duduk sendiri di teras samping.Mata Freyaa terlihat seperti memperhatikan anak serigala yang bermain berlari-lari di rerumputan bersalju seperti anak anjing, tetapi sebenarnya gadis kecil itu memandang kosong ke luar jendela kaca di depannya.Zeze diajak Luca pergi keluar setelah mereka semua sarapan pagi, sementara Dominic yang biasanya akan menemani Freyaa bermain, ada meeting harus pemuda itu lakukan secara online karena sudah beberapa hari tidak bekerja.Simon sedang berkutat melakukan uji coba racun dan serum dari darah Freyaa dalam ruangan khusus bersama Zetha dan Michele. Sedangkan Owen dan kelompoknya membersihkan salju yang masih ada di atas atap serta sekitar kediaman Johnson.Felix malah masih terlelap di kamarnya, bangun hanya untuk sarapan, lalu ia tidur lagi. Sejak kepergian Veronica waktu itu dari Amalfi, Felix hampir tidak merasakan tidur nyenyak. Sekarang setelah bertemu dengan istrinya tersebut,

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   159. Penolakan

    "Kau sudah pulang." Deristi yang baru memejamkan kelopak matanya memutar tubuh menghadap Effren begitu hidungnya mencium aroma khas suaminya itu. "Uhmm." Effren bergumam pendek kemudian melabuhkan ciuman ke bibir Deristi untuk ia lumat pelan. Sebenarnya Deristi tidak bisa tidur. Seharian ini Effren tidak menghubunginya, ia merasa ada sesuatu yang terjadi. Firasat istri memang sangat kuat. "Apakah Felix baik-baik aja?" Deristi masih memejamkan mata, melabuhkan wajah ke depan dada telanjang Effren yang membelai belakang kepala hingga punggungnya. "Ya. Felix baik-baik aja. Kau tidak bisa tidur?" Gegas Deristi membalikkan tubuhnya membelakangi Effren, "Bisa, bisa tidur. Kau juga cepatlah tidur!" Deristi sudah sangat paham makna dalam pertanyaan Effren. Dia bisa-bisa di sate bolak balik sampai pinggang encok dan suara parau sama suaminya itu jika ia menjawab tak bisa tidur. Effren terkekeh geli melihat Deristi yang membelakanginya, perlahan ia sisipkan lengan ke bawah bantal kepala i

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   158.

    "Siapa mereka?" tanya Zeze masih memperhatikan layar monitor Luca di depan mereka, menampilkan ledakan demi ledakan dalam laut juga di udara. "Pasukan setan." "Pasukan setan?" Zeze mengulang perkataan Luca, menaikkan alis menoleh pada paman tampan di sebelahnya itu. Luca memang tidak pernah menahan kata-katanya, bahkan di depan Zeze. Kali ini pun ia terkekeh, membelai pipi lembut Zeze yang tirus. "Setan itu jelek, suka mengganggu dan membuat masalah. Bukankah mereka memakai topeng, mengganggu Paman Felixmu di siang hari begini? Jadi mereka adalah pasukan setan!" "Owh." Zeze ber'oh' menganggukkan kepala, mengerucutkan bibirnya sedikit maju, kembali mengingat para pasukan yang sebelumnya mengeroyok kediaman Felix, tetapi kini tubuh mereka semuanya jatuh bergelimpangan di tanah. Pun kapal selam serta jet tempur mereka bisa disabotase oleh Luca, membuat kapal-kapal selam dan jet-jet tempur pemburu tersebut hilang kendali sebelum diledakkan. "Mumma dan Mommy Cella ketika menjalankan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status