Share

11. Pria Berkuasa

Author: Lucy
last update Last Updated: 2024-07-30 12:00:34
Alfred Mussolini menatap penuh harap pada Felix yang menyunggingkan senyuman tipis di wajah tampannya, tetapi tatapan mata pria Salvatore itu terlihat sangat dingin.

"Bagaimana, Mister Salvatore?" tanya Alfred cukup berani dengan tawaran kerjasama bagi hasil 50:50 dengan Felix.

Bisa bekerjasama dengan keluarga Salvatore adalah impian Alfred juga banyak pengusaha di dunia. Karena memang tidak sembarang orang bisa berhubungan langsung apalagi bekerjasama dalam bisnis dengan keluarga mafia Salvatore yang selain terkenal kaya raya juga bisnis mereka sangat solid berkembang terus.

Felix menaikkan satu tungkai menumpuk pahanya yang lain, menyandarkan punggung santai ke sandaran sofa, seolah ruangan kerja tersebut adalah miliknya pribadi.

"Tujuan saya datang kemari bukan berniat ingin melakukan kerjasama." Felix menjawab datar pertanyaan Alfred, sembari memandang lurus ke netra pria tua di depannya itu.

"Saya sudah menyelidiki jika ada nama Alfred Mussolini di belakang semua bisnis-bisni
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Zetha Salvatore
Hayoloh Veronica, kamu kena bidik Felix
goodnovel comment avatar
Zetha Salvatore
Bau pastinya ketek Solihin itu hahaha
goodnovel comment avatar
senja_awan
kerjaan arkada tuh dibawah ketiak bapaknya solihinnnn ............
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   12. Pria Misterius

    "Dasar Jalang! Kenapa kau begitu lemah, huh?!" Arkada memaki wanita yang baru saja ia masuki, tetapi sudah berdenyut mencapai pelepasannya. "M-maafkan saya, Tuan Muda. Milik Anda terlalu besar dan nikmat ...saya, tidak kuat ...ahh!" sang wanita memberikan alasan dengan wajah bersemu merah, namun sedetik kemudian tubuhnya disentak kasar oleh Arkada. "Hoh, baiklah kalau begitu! Aku akan menyiksamu dan jangan coba-coba menyerah sebelum aku puas!" Arkada menghentak mengeluar-masukkan batang jantannya dengan sangat kasar ke tubuh wanita yang menjerit pilu antara perih dan nikmat di bawah tubuhnya. "Ah ...ah ...ah ...Tuan Muda!" sang wanita kembali hendak mencapai pelepasan. Arkada buru-buru mencabut organ jantannya, berpindah ke mulut atas sang wanita yang dia sodok geram tanpa peduli jika sang wanita sangat kewalahan karena tersedak. Tok ...tok ...tok!!Terdengar suara ketukan pada pintu hotel tempat Arkada sedang memuaskan hasrat primitifnya. Berkali-kali suara ketukan pada daun pi

    Last Updated : 2024-07-31
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   13. Berkerjasama

    Veronica dan Selena turun tergesa dari lantai dua restoran, tempat ruangan kerja Veronica berada. "Halo, Nyonya Veronica ..." Hvitserk langsung berdiri, memindai dua orang wanita yang berdiri di hadapannya dengan senyuman tipis. "Saya Veronica." Veronica mengulurkan tangan untuk berjabatan dengan Hvitserk, diikuti Selena setelahnya yang memasang senyuman misterius melirik suaminya, Keanu. "Boleh saya meminta waktu Nyonya Veronica beberapa menit? Saya ingin ..." Hvitserk berkata dan bertanya hati-hati dimana matanya tidak lepas dari memperhatikan perubahan raut wajah Veronica yang sebelumnya terlihat terkejut melihatnya. "Oh, tentu. Mari, silakan duduk."Veronica membawa Hvitserk untuk duduk pada salah satu kursi yang terdapat di bagian pojok restoran dan ia mengambil posisi di depan pria itu. "Perkenalkan saya Hvitserk. Kedatangan saya kemari, ingin menawarkan kerjasama berkelanjutan dengan Nyonya ..." "Panggil saya Veronica aja." potong Veronica cepat. "Kerjasama dibidang apa

    Last Updated : 2024-08-01
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   14. Tawaran Pernikahan

    "Selena, sepertinya malam ini kita perlu menyetok susu domba segar lebih banyak ..." "Uhm, nanti pulang biar aku dan Keanu yang pergi membelinya." Selena menyahut spontan perkataan Veronica, tapi sedetik kemudian, gadis muda itu menatap saudarinya dengan tatapan tajam. "Apa kakak ikut saja pergi bersama kami? Ada security yang akan menjaga motor kakak." Veronica tersenyum menggelengkan kepalanya, "Ada yang perlu kakak beli di supermarket nanti. Jangan kuatir." sahut Veronica sambil bangkit berdiri dari duduknya untuk pergi memeriksa keadaan dapur restoran bersama Selena. "Tidak, biar Keanu saja yang pergi membeli susu domba segar. Aku akan pulang bersama kakak!" Veronica mencubit gemas pipi Selena yang langsung mengaduh manja. "Tidak perlu takut ataupun kuatir akan apapun. Karena ketakutan serta kekuatiran dalam pikiran bisa menjadi kenyataan di kehidupan." bisik Veronica lembut seraya membelai pipi Selena yang sebelumnya ia cubit. "Pergilah temani suamimu membeli susu domba, kal

    Last Updated : 2024-08-02
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   15. Kontrak Pernikahan

    Felix menghentikan laju mobilnya tepat di depan pintu gerbang tinggi yang otomatis terbuka perlahan untuk mobilnya bisa masuk ke dalam kediaman. Sembari menunggu pagar terbuka sempurna, Felix kembali menoleh memandang Veronica di sebelahnya yang masih belum menjawab pertanyaannya. "Apa yang kau pikirkan? Apakah kau bersedia menjadi istriku, Veronica ...Reager ...!" Felix mengucapkan nama belakang Veronica di sela-sela gigi, meredam emosi yang bergejolak dalam rongga dadanya ketika menyebut nama 'Reager'. "Kenapa harus aku?" Veronica memberanikan diri menatap lekat kedua mata Felix yang mengunci pandangan padanya. Sinar lampu pada pagar kediaman yang sedang membuka otomatis perlahan, menyinari mereka di dalam mobil. "Anda kaya dan sepertinya pria berpengaruh. Anda bisa mendapatkan wanita lain yang kelas kekayaannya setara dengan Anda. Kenapa harus aku?" lanjut Veronica bertanya dengan sorot mata tegas menunggu jawaban Felix. "Karena kau cocok dengan kategori wanita untuk menjadi i

    Last Updated : 2024-08-03
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   16. Pertanyaan

    Veronica menggigit pelan bagian dalam bibir bawahnya, Sikap Felix yang tiba-tiba lembut padanya saat ini, membuat hatinya menghangat dengan perasaan tak menentu.Padahal sebelumnya Felix terlihat dingin juga ketus, bahkan menuduhnya sebagai orang yang mencari masalah. Belum sempat Veronica menggerakkan bibir untuk menjawab tawaran pernikahan kontrak dari Felix, suara ketukan pada daun pintu ruangan kerja terdengar cukup nyaring dan mengejutkan mereka berdua. "Paman Felix ..."Seorang anak perempuan seperti usia enam tahun berlari tergesa begitu pintu terbuka dari luar. "Paman ..." panggil sang anak perempuan kembali seraya merentangkan kedua lengannya lebar-lebar, menginginkan pelukan, tetap berlari dengan tubuh montok berisinya bergoyang oleng ke kiri dan kanan. Veronica melihat ada gadis muda mengikuti masuk tidak jauh di belakang anak kecil yang sudah tertawa cengengesan dalam pelukan besar Felix, menahan dengan satu lengan dan lengan yang lain merengkuh pundak sang gadis muda.

    Last Updated : 2024-08-05
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   17. Peringatan

    Felix baru saja menghentikan mobilnya di depan rumah tinggal Veronica. Setelah mengucapkan doa bersama akan harapan di malam pergantian usia Susie, Veronica segera minta ijin pulang diantarkan Felix. "Kau belum memberikanku jawaban," Felix memegangi lengan Veronica yang hendak turun dari mobil setelah mengucapkan terima kasih padanya. Veronica menahan dirinya, menoleh pada Felix sekilas, menutup pintu mobil kembali yang sebelumnya sudah terbuka, lalu memandang jauh ke arah jalanan di depan mereka berdua, "Aku tidak memiliki jawaban selain ...maaf, aku menolak tawaran Anda, Tuan Salvatore." "Kenapa?"Felix semakin mengencangkan jemarinya mencekal lengan Veronica. "Apakah keuntungan yang akan kuberikan padamu masih kurang? Aku bisa membelikanmu rumah tinggal yang jauh lebih mewah dan layak untuk keluargamu, aku juga akan membantu mengembangkan restoranmu tersebar di beberapa kota besar dunia dan aku ..." Veronica melirik ke arah tangan Felix yang mencengkeram lengannya, sehingga Fel

    Last Updated : 2024-08-06
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   18. Kejutan

    Felix terus menahan telapak tangan lembut yang membelai wajahnya, Felix beringsut hendak menyusupkan wajah yang ia berpikir itu adalah Marcella, Mommynya. Tapi, suara rengekan manja memaksa Felix membuka kelopak matanya terkejut. "Eyaa tidak bisa napas, Paman!" Freyaa berusaha mendorong tubuh besar Felix, "Jangan tumpuk Eyaa ..." sambungnya terengah dengan suara yang sangat manja disertai tawa begitu Felix sudah memeluknya dengan sangat nyaman. "Kenapa kamu di sini?" tanya Felix sambil mencium aroma wangi keponakannya tersebut dalam pelukan. "Eyaa penasaran. Eyaa pikir Paman tidur bersama Veronica. Tapi ...tadi wajah Paman Felix terlihat marah, apa Paman bermimpi?" Freyaa meraba rahang Felix kembali dengan tangan mungil nan lembutnya,"Paman Eyaa sangat tampan!" pujinya polos dengan kedua mata birunya terbuka cemerlang memandang Felix dengan jarak yang sangat dekat. "Ambu bisa mengadu pada Mumma kalian dan paman akan berakhir di atas meja operasi untuk di congkel organ tubuh paman

    Last Updated : 2024-08-07
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   19. Godaan

    Felix baru saja selesai memandikan Freyaa dengan air bersih di bilik shower samping area kolam renang, ketika ponsel pintarnya mendapatkan notifikasi, 'Mussolini datang ke The Grill'. Notifikasi yang akan segera hilang tak berbekas begitu Felix sudah membacanya. "Paman mau pergi? Apakah kencan dengan Veronica?" Freyaa dalam gendongan Felix bertanya, menatap lekat ke wajah paman tampannya yang telah menggendongnya keluar untuk dibawa naik ke lorong kamar dari area kolam renang. "Tidak. Paman ingin berkencan denganmu, mau?"Freyaa langsung memajukan bibirnya untuk memberikan ciuman ke rahang Felix yang berbulu maskulin, "Mau!" sahutnya ceria. "Ingat janjimu untuk merahasiakan ini dari semua orang, oke?" Freyaa menganggukkan kepalanya berkali-kali, menjawab,"Oke!" Felix bertemu Zetha di lorong kamar, memberikan Freyaa ke saudarinya itu yang segera membawa putrinya ke kamar untuk berpakaian, namun telinga Felix masih bisa mendengar perkataan keponakannya, "Mumma, Eyaa mau pergi berken

    Last Updated : 2024-08-08

Latest chapter

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   37. Emosi Zeze

    Tanpa menunggu Zetha dan Sarah menjawab, Zeze telah menghilang seperti kelebatan angin pergi keluar dari ruangan menuju kamar tidur Jonathan. "Papa ..." Zeze merasakan jantungnya berhenti berdebar, tenggorokan tercekat dan udara di sekitarnya seolah tak bertiup, dimana ia hanya bisa mencium samar aroma dari tubuh Jonathan di seantero kamar tidur kakeknya tersebut. Di kamar Zeze, Zetha turut berlari mengejar, sehingga Sarah hanya mampu menggelengkan kepala pada para lelaki di ruangan tamu kamar yang sebelumnya sama-sama merasakan hembusan angin lembut melewati mereka saat Zeze pergi keluar secepat kilat. "Zeze ...mencari Jonathan." ucap Sarah yang bahunya segera di peluk Dimitri, mengajaknya duduk pada sofa. Freyaa semakin menyusupkan wajah ke ceruk leher Luciano yang juga semakin memeluk tubuh bergetar putrinya tersebut karena kembali terisak menangis. Simon dan Pierre gegas menyusul Zetha yang gagal menemukan Zeze dalam ruangan tidur Jonathan. "Mum, biarkan kami yang mencari Ze

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   36.

    Malam begitu sangat hening, hanya terdengar suara deburan ombak yang bagaikan musik alami dari kejauhan.Biasanya akan selalu ada orang berjaga dalam kamar Zeze dan malam ini Simon bersama Pierre di sana sementara Freyaa tidur di sebelah Zeze di atas ranjang. Namun entah kenapa, semakin malam, Pierre dan Simon tak bisa menahan kantuk yang datang tiba-tiba seiring malam semakin bertambah sunyi. Bukan hanya Simon dan Pierre yang terlelap pulas, Zetha dan Luciano yang terbiasa bangun di sepertiga malam untuk berdoa pun nyenyak dalam tidur. Bahkan bayi Lula sama sekali tidak terbangun untuk menyusu atau rewel karena pampersnya penuh. Begitu juga dua ekor serigala di kandang samping kediaman Salvatore, ikut merasakan angin kedamaian, membuat mereka sangat tenang. **Bahu Freyaa berguncang, menahan isak tangis tapi airmatanya mengalir turun ke wajah Zeze yang ia peluk erat di pangkuan. "Freyaa ..." Zeze bergumam, membuka kelopak mata, menatap Freyaa yang memeluk kepalanya sambil menangi

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   35.

    Meski tak turun salju lagi, tapi udara masih sangat dingin, apalagi kediaman Salvatore terletak di dataran tinggi dekat tepi laut.Matahari telah condong ke arah barat, menyisakan cahaya orange keemasan yang sangat megah di atas langit. Pierre merapatkan mantelnya, berjalan sendiri pergi ke makam Jonathan. Sebelumnya ia sudah mengajak Zeze berbincang dimana gadisnya masih belum memberikan respon apa-apa terhadap rangsangan kesadaran yang diberikan oleh Dimitri, Zetha juga Simon serta Ariana. "Mister Johnson ..." Pierre menyapa begitu ia berjongkok di depan makam Jonathan. Pierre masih teringat akan pesan Jonathan ketika di Andorra agar tetap menjadi dirinya sendiri serta tidak 'terlalu' tunduk mengalah terhadap Luca meskipun ia bekerja untuk pamannya Zeze tersebut di organisasi sosial penderita ODHA. "Luca sangat menyayangi Zeze dan ia akan melakukan apapun untuk keponakannya itu." ucap Jonathan berbisik pelan ketika Pierre tersenyum kecut melihat Luca sangat cemburu memandangnya s

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   34.

    Sudah sepuluh hari berlalu sejak kematian Jonathan, kediaman Salvatore akhirnya mulai kembali ceria, meski tetap ada yang rasanya berubah, tak seperti dahulu saat Jonathan masih hidup. Ibrahim dan Mohammad, serta Mike, Mawar beserta kedua anak mereka juga Fajri sekeluarga memutuskan esok akan kembali ke Dubai. Sementara Lucy beserta anak-anak mereka yang lain tetap tinggal di Palermo karena kuatir bayi Lula akan lelah dalam perjalanan. Lagi pula, pernikahan Zeze dengan Pierre, dua bulan lagi masih belum berubah dari rencana. Tentu saja, Lucy tak ingin melewatkan pesta pernikahan keponakannya tersebut. "Sudah sepuluh hari, apakah dia akan baik-baik aja?" tanya Zetha pelan pada Dimitri, setelah ia memeriksa bekas operasi pada tubuh putrinya sudah mengering sempurna. Anne dan Marcio sudah kembali ke Murcia untuk membuat ramuan racun yang baru guna kesembuhan Zeze. "Tadi pagi Daddy sudah coba merangsang kesadarannya, Pierre juga ada di sini mengajaknya mengobrol ...tapi belum

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   33.

    Luca menyerahkan posisi kemudi pada Effren yang memang bisa melajukan mobil menggila di jalanan, setelah mereka pulang dari rumah keluarga istrinya Alfonso yang kini telah rata dengan tanah dan api masih belum padam membakar puing-puingnya."Kita kembali ke hotel, ada yang perlu ku kerjakan." ucap Luca tanpa mengalihkan tatapannya dari monitor ponsel seakan ia sedang bermain game. "Siapa kau, beraninya memerintahku!" dengkus Effren menyahuti karena dianggap seperti 'sopir' oleh Luca. Luca menoleh sejenak melirik Effren, "Aku siapa? Bukankah aku putra bungsu Michael dengan Cella dan kau putra tertuanya Michael Salvatore. Apa aku salah?" tanyanya balik terdengar sangat polos. " ...atau apakah kau putra Ellio? Lalu kau tertukar dengan Sky?" Luca kini memiringkan posisi duduknya, mengamati Effren dari samping. Hatinya tergelitik ingin menggoda saudara tertuanya tersebut. "Kau tak ingin kembali ke hotel ...apakah kau benar-benar ingin mencari lubang sensasi kenyal?" Ciiiittttt ...! Mo

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   32. Menumpas Kaki-kaki

    Istrinya Alfonso tercenung sejenak, berdiri mematung melihat adik perempuan dan seluruh anggota keluarganya tewas di depan mata, melalui tampilan layar proyeksi. Kini, tengkuk wanita tua tersebut di cekal kuat oleh Effren, belakang lututnya di tendang hingga tubuh besarnya terjatuh ke lantai dengan sangat keras. Vas bunga yang masih dipegang istrinya Alfonzo, tanpa sengaja terlempar ke arah samping kepala Sonny.Effren terkekeh rendah sangat geli melihat darah mengucur dari pelipis Sonny yang menggemeretakkan rahangnya mengencang kaku. "Katakan, siapa yang memerintahkan kalian mendatangi keluarga Salvatore?" Luca bertanya memindai Alfonso juga Sonny yang masih belum pulih dari terperanjatnya mendapat lembaran vas bunga serta Cecilia yang memandang Luca bengis. "Tidak mau bicara?" dengkus Luca tertawa lebar, menekan tombol pada ponselnya dan tampilan pada layar proyeksi pun berubah. Kedua bola mata Cecilia semakin membola terbeliak lebar. "Kenapa? Kau sebut aku iblis bukan? Apakah

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   31. Effren & Luca beraksi

    Mendadak tawa bergema Luca dan Effren berhenti tiba-tiba. Menggunakan sebelah tangannya, Luca menerima ponsel Alfonso dari Effren sebelum saudara tertuanya tersebut berlalu secepat kilat ke bagian dalam rumah. "Kalian mau pergi, lalu untuk siapa makanan di atas meja ini disiapkan?" sapa Effren menghentikan pergerakan Sonny yang menggendong putrinya dan memapah wanita tua bersamanya, hendak keluar dari pintu belakang. Pada tangan sang wanita tua terdapat tas jinjing ukuran besar. "Jalan keluarnya bukan di sebelah sana. Kalian akan lelah berjalan nantinya sebelum mencapai jalan utama." Effren memegang lembut pundak wanita tua yang gemetar, tersenyum tipis namun matanya sangat sinis. Begitu sang wanita yang tak berdaya berbalik mengikuti Effren, suaminya Deristi tersebut langsung menark pistol dari belakang pinggang, lalu menempelkan ujung pistol tersebut ke belakang kepala putrinya Sonny. "Lama tak berjumpa, sungguh tak terduga ternyata kau sudah memiliki putri, Sonny." sapa Eff

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   30.

    "Uhm, mereka dahulunya berlawanan denganku dan James membunuh mereka." Effren berkata sedikit tergagap dipandangi tiga pasang mata saudaranya. "Kalau begitu, hubungi James sekarang juga, bagaimana dua manusia itu bisa ada di sini dan menabrak mobil Zee bersama Papa." cetus Luca dingin namun kali ini Effren mengangguk cepat tanpa adu argumen dengan adik bungsunya tersebut seperti biasanya. Effren gegas menghubung James dan tak menunggu lama, sambungan video pun telah terproyeksikan ke tengah ruangan kerja Gerardo. "Halo, Tutti." James langsung menyapa Gerardo, menganggukkan kepala, lalu melirik Luca, Felix dan Effren yang menatapnya tajam. "A-ada apa Bb ...?" belum sempat perkataan James tuntas, Effren sudah memotongnya cepat, "Kau mengkhianatiku, James?" "Tidak, sungguh! Aku masih sayang nyawaku, mengkhianatimu sama aja dengan mencari mati." James menjawab cepat tanpa ragu atau pun gagap. "Aku tidak mengenal orang yang hendak mencelakai Tutti. Sungguh, Tutti ...percayalah padaku.

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   29. Identitas

    Telah dua hari Jonathan pergi ...Semua anggota keluarga Salvatore masih berkumpul di kediaman, termasuk Anne, Marcio beserta pasukan ninja mereka membaur bersama pasukan khusus keluarga Salvatore. Ibrahim juga menyerahkan pekerjaan dan tugas-tugas istana pada Zaid, Salim, Solahuddin serta Babanya yang telah pensiun, kembali aktif menghadiri meeting bersama anggota dewan kerajaan. Ibrahim memilih menemani Lucy juga anak-anaknya yang masih ingin di Palermo. Pun Fajri dan istrinya serta Mike sekeluarga. Luca sedang duduk dalam ruangan kerja dalam kamar tidurnya, ia memutar rekaman dari dasbor mobil sport yang dikemudikan oleh Zeze, berakhir kecelakaan terjun ke jurang. "Kau belum makan siang, aku bawain camilan, cicipi sedikit ya." Michele datang membawa meja beroda terdapat makanan dan berbagai camilan kesukaan Luca ke kamar tidur mereka. Luca mendongakkan wajahnya, tersenyum sangat tipis dan Michele segera memberikan kecupan ke bibir seksi suaminya itu, "Kau harus sehat demi Demon

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status