Share

30. Adu Kelicikan

Penulis: Lucy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Felix membawa Veronica ke kediamannya, "Bersihkan tubuhmu, akan ku carikan pakaian ganti." ucapnya setelah membukakan pintu kamar yang sebelumnya ditempati oleh Zetha bersama Luciano.

Dimanapun Zetha dan Luciano tinggal, mereka menyukai pemandangan balkon kamar menghadap ke lautan atau matahari terbit. Felix berharap hal ini bisa meluluhkan hati Veronica agar jatuh cinta padanya akan perhatian kecil tersebut, dimana kamar tidur Zetha dan Luciano menghadap ke arah lautan dan matahari terbit.

Bagaimanapun, Felix telah hidup dengan api dendam membara dalam rongga dadanya selama bertahun-tahun. Tidaklah mudah memadamkan api tersebut, meskipun sepertinya perjaka tua itu telah kecanduan mencium bibir Veronica.

"Apakah dia terbangun?" Felix bertanya pada pelayan yang sebelumnya ia perintahkan menjaga Freyaa di dalam kamarnya.

"Tidak, Tuan Muda. Nona Freyaa masih tetap tertidur pulas sejak Tuan tinggalkan tadi."

Felix mengangguk samar, "Aku masih ada pekerjaan, tolong jaga keponakanku!" t
Lucy

Jangan lupa komen dan vote ya :D Thanks you and i love you!

| 4
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
senja_awan
si perjaka tuir yg licik..Vero hanya sekedar menyelamatkan hidupnya kedepan.....si tuir itu dah keenakan cipokan hahahhaahha...... kau salah Vero...dia sudah lebih dulu mengenali mu.....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   31. Hampir Tergelincir

    Felix terus membuai Veronica dengan ciuman bertubi-tubi juga menggigit gemas leher mulusnya. Mendapat serangan dan rangsangan seperti itu, mustahil Veronica bisa mengelak dan menolak pelukan hangat Felix. Felix si perjaka matang dari keluarga Salvatore memang benar-benar telah kecanduan menyentuh wanita yang pertama kali di dalam hidupnya. Ia terus menyodorkan berbagai macam kenikmatan yang terlihat jika Veronica juga seperti baru pertama kali disentuh oleh seorang pria. "Felix ..." Veronica mencengkeram baju kaos di bagian dada Felix yang baru melepaskan tautan ciuman panjang mereka. "Kau sudah berjanji tidak akan memasukiku." lanjut Veronica mengingatkan akan janji Felix sebelumnya."Apakah kau tidak percaya padaku?" alih-alih menjawab, Felix justru memberikan pertanyaan jebakan untuk Veronica. Veronica menatap lekat ke dalam netra Felix yang memandangnya tidak berkedip, "Aku percaya. Tapi ..." Felix kembali merunduk memberikan kecupan singkat ke atas bibir Veronica yang telah m

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   32. Freyaa

    Matahari telah menampakkan wujudnya secara sempurna. Zeze dan Susie sedang berenang di kolam renang besar kediaman ketika Freyaa berlari-lari kecil mencari Felix di setiap ruangan yang ia perintahkan pelayan membukanya. "Silakan kembali, aku masih mau tidur lagi." Freyaa berkata tegas pada pelayan yang baru saja membukakan pintu ruangan kamar Zetha dan Luciano. Felix dan Veronica masih pulas, tidur berpelukan di atas ranjang. Freyaa menyingkap selimut dan melihat paman tampannya hanya mengenakan celana training panjang, pun juga dengan Veronica. Freyaa melepaskan atasan piyamanya sebelum ia meringkuk di belakang punggung Felix yang memeluk Veronica di depan dadanya. Ketika tubuh besar Felix bergerak hendak telentang, Freyaa langsung merengek manja namun tetap memejamkan kelopak matanya seolah sedang tertidur. "Freyaa?!"Felix langsung berbalik saat telinganya mendengar rengekan keponakan kecilnya. Freyaa membuka sedikit kelopak mata, beringsut naik untuk melilitkan lengan gempa

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   33. Masih Seperti Mimpi

    Veronica terbangun dari tidur ketika telinganya mendengar suara orang lain di sekitarnya, bukan suara usil Selena. Ia mengerjapkan kelopak mata, memandang syok pada pria tampan di depan wajahnya sedang tersenyum. Ya, Felix tersenyum. Senyum yang sangat manis. Sampai-sampai Veronica berpikir jika ia sedang bermimpi jika tak mendengar suara serak baritonnya. "Hei, Selamat pagi." Felix semakin melebarkan senyumnya, melihat wajah lucu Veronica yang memelototkan mata. "Kau tidak lupa 'kan, kalau siang ini kita akan menikah?" Veronica terbeliak, mengerjap beberapa kali. Refleks tangan Veronica menarik selimut untuk menutupi bagian atas tubuhnya yang ia ingat jika semalam, ralat dinihari tadi tidur tanpa atasan dalam pelukan Felix setelah cumbuan panas mereka. "Bersiaplah. Pelayan akan membantumu mandi." Felix sudah memakai kemeja lengan panjang yang ia lipat lengannya sampai siku. Sangat tampan juga wangi. "Aku tunggu di ruang kerja setelah kau berpakaian." Felix mendaratkan kecupan ke

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   34. Pasangan Sepadan

    "Kau tidak ingin menambahkan beberapa poin lagi?"Felix bertanya setelah Veronica memutar layar komputer untuk ia perlihatkan, telah selesai memasukkan poin-poin keinginannya yang membuat posisinya setara sebagai istri Felix, jika mereka memang benar-benar harus menikah. "Tidak. Itu sudah cukup!" Veronica menuliskan jika Felix tidak boleh menyakitinya, dirinya juga bukan budak yang tidak boleh menolak keinginan aneh Felix serta poin lainnya seandainya mereka memiliki anak dan keadaan menuntut mereka bercerai, Veronica tetap memiliki hak bertemu anaknya sebagai ibu yang melahirkan. Felix mengganti judul surat perjanjian yang sebelumnya adalah perjanjian nikah kontrak menjadi 'Perjanjian Cinta Felix dengan Veronica'. Terdengar ironis, karena Felix masih menolak mengakui perasaannya pada Veronica. Meski ia terkesan sengaja memanipulasi agar cantik itu mau menikah dengannya. Bahkan, batangnya tadi malam sudah separuh masuk ke dalam celah lembut Veronica. "Oke, itu bagus!" tanggap Vero

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   35. Menikah

    "Kakak yakin akan menikah?" Selena bertanya kembali memastikan keputusan Veronica yang akan menikah. "Mereka keluarga Salvatore, kak ..." Veronica membawa Selena duduk pada kursi, menggenggam erat telapak tangan adik perempuannya itu yang terasa dingin, "Ya, aku akan menikah dengan Felix Salvatore." sahut Veronica sembari menganggukkan kepala samar pada Selena. "Bagaimana kalau mereka tau jika kita adalah keturunan Papa, orang yang menyebabkan tragedi kematian Ibu dan paman mereka? "Kita berbeda dengan Efka." tukas Veronica cepat, menolak menyebut 'papa' ke pria yang juga telah menghancurkan keluarganya. "Ini sangat berisiko, kakak. Bagaimana jika mereka menyiksamu nanti? Aku tidak bisa membantumu ..." suara Selena semakin mencicit pedih. Veronica merengkuh kepala Selena untuk dia bawa ke depan dadanya, "Tidak akan terjadi hal yang buruk, selama kita berdua hidup. Percayalah, kakakmu ini bukanlah wanita lemah yang bisa ditindas lelaki." Selena mendongakkan wajahnya memandang lek

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   36. Sore Yang Hot

    Usai menyantap hidangan bersama keluarganya, Felix membawa Veronica ke kamar pengantin mereka yang telah dipersiapkan dan dihiasi oleh Susie, Aghna juga Zeze. Hari masih menjelang sore, cuaca di luar terlihat sejuk tetapi di dalam kamar, kipas dari pendingin central hotel cukup dingin.Veronica merasakan tubuhnya merinding begitu memasuki ruangan kamar. Dimana Felix tidak melepaskan pegangan tangan dari pinggang rampingnya. Felix meraih remot AC di atas meja dan menyettingnya ke suhu paling dingin. Hidung Felix bisa mencium aroma dari sesuatu yang ia pinta Hvitserk siapkan sewaktu di parkir hotel, menguar dari bungkusan pewangi, tergantung di depan AC. Sudut bibir Felix menyunggingkan senyuman tipis, memuji ide luarbiasa Hvitserk, menggantungkan aroma zat perangsang di AC. "Apa kau gerah? Ingin mengganti gaunmu?" Felix menoleh bertanya pada Veronica yang sedang mengusap ujung hidungnya, berdiri di depan jendela kaca besar memperhatikan pemandangan luar. "Ada apa? Kau alergi aroma

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   37. Perubahan Veronica

    Veronica bergegas meraih pakaian dalamnya yang terjatuh ke lantai oleh Felix, begitu ia melihat wajah suaminya tersebut mengeras serius saat menerima panggilan telpon yang samar-samar telinganya mendengar kalimat 'kecelakaan di restoran'. Felix pun juga menjangkau pakaiannya untuk ia pakai dengan sangat cepat setelah menutup panggilan telpon dari anak buahnya. "Ada apa?" Veronica memberanikan diri bertanya sesudah Felix mereguk besar air minum dalam gelas yang baru saja ia tuangkan di meja bar dan meletakkan gelas kosongnya ke atas meja. dekat Veronica. "Ada yang perlu ku lakukan. Tunggu saja di sini, nanti aku kembali." Veronica sudah bangkit dari ranjang sejak tadi, menggoyangkan tubuhnya, memakai gaun pengantinnya kembali tetapi bagian punggung terbuka karena kesulitan untuk mengancingkannya seorang diri. Felix sudah memakai sepatunya, melangkah terburu-buru menuju pintu, namun teriakan Veronica yang berlari di belakangnya, sontak membuat kening Felix mengernyit heran. "Ku bi

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   38. Kecurigaan Selena

    "Selena ...!"Mobil Felix belum berhenti sempurna, tapi Veronica sudah melompat turun dan berlari ke arah tenaga medis yang hendak memasukkan brangkar membawa Selena ke dalam ambulance untuk dibawa pergi ke rumah sakit setelah diberikan penanganan darurat. Bibir Selena tersenyum tipis, menyingkirkan nebulizer yang membantu pernapasan sesaknya, mengulurkan tangan meraih telapak tangan Veronica yang langsung menggenggamnya erat. "Kakak ...maaf, aku tidak bisa menyelamatkan para chef kita." Selena memang sedang berada di area bartender bersama Keanu sewaktu mendengar suara ledakan di dapur restoran. Ada lima chef yang sedang bekerja di dapur, tiga orang tewas terpanggang oleh ledakan gas, dua orang lainnya berhasil diselamatkan oleh Selena.Namun gedung restoran ambruk, Selena bersama dua orang chef hampir tertimpa tiang dan atap yang jatuh. Akibatnya mereka menjadi terkunci tidak bisa membuka pintu keluar dari area dapur yang tertutup puing.Keanu dan karyawan restoran berhasil meng

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   97.

    Lucy akhirnya melepaskan Felix pergi ke Amalfi meski bibirnya masih merengut manja karena sejak gadis remaja, Lucy selalu ingin bersama-sama dengan Felix. "Jangan cemberut, nanti anakmu mirip denganku, bukan seperti Ibrahim." kelakar Felix seraya memberikan pelukan ke adik perempuan manjanya itu. "Tak apa mirip denganmu. Kau tampan!" Felix tersenyum lembut, menoel puncak hidung Lucy gemas, "Pergilah istirahat. Jangan tinggalkan suamimu tidur sendirian, nanti dia mengambil selir loh." "Kau tak akan membiarkan hal itu terjadi bukan?" Lucy menyahut balas tersenyum menatap netra Felix, kemudian menganggukkan kepala, "Pergilah dan ingat ...bawa Veronica bertemu denganku." Felix menganggukkan kepala, membelai perut Lucy yang masih belum terlihat hamil karena adiknya tersebut memakai gaun panjang. "Jaga kesehatanmu dan juga keponakanku di dalam sini. Sampaikan rinduku pada semua keponakanku yang lainnya." "Ku harap istrimu juga segera hamil." tutur Lucy tulus dan ia sangat yakin Felix

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   96. Keluarga

    Sudut bibir Luca tersenyum menyeringai pada Felix, "Tak perlu! Wajahmu jauh lebih lebam dan jelek dariku!"Felix menggetarkan rongga dada dan bibirnya tersenyum kecut menanggapi jawaban Luca."Hindari Lucy! Jika tidak, ia akan mencecarmu dengan milyaran pertanyaan!""Kenapa menghindariku?" Lucy baru saja masuk ke dalam ruangan kerja Gerardo, mendengar perkataan Luca pada Felix.Detik berikutnya, Lucy berteriak kencang melihat ruangan kerja Gerardo yang sangat berantakan akibat perkelahian Luca dengan Felix."Oh, apa yang kalian lakukan di sini? Kalian memecahkan guci mahal Bibi Ariana!" pekik Lucy melihat serpihan guci berserak di lantai berkarpet.File-file dokumen kerja Gerardo di atas meja berserakan juga ternoda darah, entah darah milik siapa karena Felix dan Luca sama-sama terluka memuncratkan darah dari bibir mereka yang pecah terkena tinju. Pun komputer kerja Gerardo terjatuh ke lantai dengan layar

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   95. Saudara Laki-laki

    Luca sama sekali tak membiarkan Felix bernapas lega, kembali menarik kerah pakaian saudaranya itu dan melemparkannya ke arah guci keramik mahal Ariana di dalam ruangan kerja Gerardo. Pranggg ...!Suara pecahan guci bergema di dalam ruangan. Luca melompat cepat untuk mengunci tubuh Felix yang meringis mengelus pinggangnya, terkena goresan guci. "Kau bilang pada Mike jika tak mencinta Veronica. Kau menikahinya untuk membalaskan dendam atas kematian Mommy dan Om Joko?!" dengkus Luca menarik bagian depan pakaian Felix yang telah kusut untuk dia bawa berdiri sejajar dengannya. "Kau bukan menyimpan dendam, Felix! Tapi kau adalah pria pengecut yang mencari pelampiasan untuk meluahkan perasaan kecewamu!" analisa Luca tepat sasaran."Kenapa kau begitu sangat emosi hanya karena Veronica? Dia istriku ...jangan bilang kau ..."Jedug! Luca mengadu keningnya dengan kening Felix hingga suaranya seperti retakan pada tulang tengkorak, "Enyahkan pikiran kotormu! Aku berbeda dan tidak seperti yang ka

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   94. Kemarahan Luca

    Zeze dan Owen telah berada di kapal yang kembal dijalankan oleh rekan Owen menuju suatu tempat. "Kenapa kita tidak kembali ke kediaman paman? Kita mau pergi kemana?" Freyaa bertanya menoleh pada Veronica dan Zeze yang ia tatap bergantian."Veronica sedang tidak aman bersama paman. Ada orang jahat yang ingin menyakiti Nicca." Zeze menjawab pertanyaan Freyaa yang sekejap menoleh pada Veronica untuk mencari kebenaran perkataan saudarinya. "Bukankah akan lebih bahaya posisi paman jika kita pergi meninggalkannya ..." Veronica berdehem pelan, meraih Freyaa agar duduk ke atas pangkuannya dan menutupi tubuhnya menggunakan selimut. "Maaf. Nanti begitu kita mendarat, Freyaa dan Zeze boleh kembali, hem?" tutur Veronica lembut yang ditanggapi Freyaa menatap lekat ke arah Zeze. "Owen akan membawamu kembali ke kediaman. Aku sudah berjanji akan menjaga Nicca." Zeze memberikan jawaban dari pertanyaan di tatapan mata Freyaa padanya. Usai berkata, Zeze bangkit berdiri menghampiri juru kemudi. Ang

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   93. Benar-benar Pergi

    Fokus Veronica hanya pada Zeze, napasnya berhembus lega ketika melihat Zeze bukan hanya mengampuni para preman tetapi juga bertanggung jawab membantu memperbaiki salah satu preman yang ia buat cidera otot. Freyaa sudah melepaskan genggamannya di tangan Veronica, berlari menghampiri Zeze dengan kedua lengan terkembang lebar. "Aow ...!" Veronica yang tidak memperhatikan sekeliling, terpekik terkejut merasakan lengan kasar membebat pinggangnya."Hari ini kau akan mati di tanganku, Veronica!" bisik orang yang memeluk pinggang Veronica, seraya meniupkan napas ke samping wajah Veronica.Sang pria yang tak lain adalah Bobby tersebut, melucuti ponsel Veronica yang ia temukan di dalam kantung pakaian dan sebelumnya Veronia matikan dayanya. Ponsel tersebut dilemparkan ke arah lautan dan Veronica tetap bergeming tak peduli selain berusaha menahan tubuh juga mengumpulkan tenaga agar bisa terlepas tanpa mencelakai janin dalam perutnya. Di sisi lain, lengan Freyaa yang terentang berlari ingin mem

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   92. Takluk

    Ivar, asisten pribadi Alfred Mussolini sedang mengikut pertemuan rahasia Alfred dengan Edward ketika ponselnya berdering, panggilan telpon dari Lino. "SOS." Lino mengucapkan kode membutuhkan bantuan pada Ivar dan tanpa menunggu lawan bicaranya menjawab, Lino sudah memutuskan sambungan telponnya. Sebagai sahabat dari saudara Lino yang tewas, Ivar memang menjanjikan akan memberikan bantuan kapanpun Lino membutuhkannya. Setelah berbisik dekat telinga Alfred, Ivar pergi keluar dari ruangan diikuti oleh Bobby yang dianggukkan oleh Edward memberikan persetujuannya mengikuti Ivar agar pria itu semakin mengenal lingkungan Amalfi Coast. Ivar tahu keadaan Lino darurat, karena sejak pria itu bekerja menjadi asistennya Arkada, baru kali ini Lino meminta bantuannya. Ivar menghubungi beberapa preman lokal untuk ikut datang ke tempat Lino berada sesuai dengan deteksi lokasi ponselnya.*****Ujung gang jalanan setapak, tepi tebing lautan yang bagian bawahnya terlihat jauh lebih gelap karena pencah

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   91. Zeze Sky Salvatore

    Veronica menantang tidak berkedip menatap netra pria yang mencekal dagunya. Pikirannya berputar cepat, memikirkan celah bisa mendorong tubuh pria itu agar bisa keluar dari gang sempit bercahaya temaram tersebut untuk meminta tolong. Veronica benar-benar salah jalan. Pada kiri kanan Veronica hanya ada dinding batu tinggi sebagai dinding rumah tempat tinggal warga dan malam yang telah cukup larut, membuat gang tempat Veronica berada sangat sepi.Sesekali Veronica mendengar deru motor familiar pada telinganya. Tetapi pria di depannya semakin mencengkeram kuat dagu Veronica hingga mulutnya terbuka dan kesulitan untuk berteriak minta tolong. "Bukannya aku tidak tertarik akan uangmu, tetapi menikmati tubuhmu lebih dulu jauh menggugah minatku!" Lino berbicara dengan sinar mata sangat licik di atas wajah Veronica. Lino tidak lagi berniat membawa Veronica untuk Arkada, tetapi ia akan menikmati terlebih dahulu yang nanti setelahnya diberikan pada Arkada. Dendam dalam diri Lino mengingat per

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   90. Pergi

    Felix segera memutuskan sambungan telponnya dengan Keanu. Kali ini menghubungi Zeze di kediaman yang ponselnya juga tidak tersambung."Ada apa dengan hari ini? Kenapa ponsel kalian mati?!"gerutu Felix kemudian menghubungi Knox."Nona ada bersana Freyaa di pantai. Zeze sedang di kamarnya, menyelesaikan lukisan neurographica." sahut Knox ketika Felix bertanya tentang keberadaan Veronica, Zeze dan Freyaa."Panggil Nona dan Freyaa, suruh segera kembali ke kediaman!"Felix melajukan mobilnya pulang ke kediaman, hatinya tidak tenang, seakan ada yang direnggut lepas dalam rongga dadanya.Firasat kehilangan!Felix melangkah lebar menuju ruangan kamarnya yang kosong. Semilir angin dingin berhembus menerpa dirinya."Nicca ...?" Felix berjalan seraya memanggil Veronica di area kamar tidur, wall in closet, kamar mandi hingga balkon, tetapi tak ia temukan selain kesunyian yang semakin mencekam."Zee

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   89. Mematri Kenangan

    Veronica melingkarkan kedua lengan ke belakang kepala Felix, menggigit gemas puncak hidung mancung suaminya, "Apakah kalau aku sudah hamil, kau tak ingin menyentuhku lagi? Kemudian pernikahan kita segera berakhir, lalu kau akan menikahi staff wanitamu?" "Konyol!" Felix menarik pinggang Veronica agar maju melekat ke depan tubuhnya, memberikan gigitan ke bibir bawah wanitanya yang telah berkata dan berpikir sangat tidak masuk akal menurutnya. "Dengar ...jika aku menginginkan Lorenza menjadi wanitaku, sudah lama ku lakukan dan kita tak akan bertemu dalam keadaan seperti ini." Felix berkata sambil ia menjilati bibir Veronica yang ia gigit. "Aku bukan tipikal pria yang bisa membagi hati atau membiarkan tubuhku disentuh banyak wanita." lanjut Felix menatap lekat ke dalam netra Veronica yang sedikit menyipitkan kelopak mata memandangnya. "Kau harus bangga, Nicca. Suamimu pria yang setia. Aku sudah cukup hanya dengan dirimu seorang. Atau kau tidak ingin bersamaku lagi?" Netra Veronica b

DMCA.com Protection Status