Share

29. Licik

Penulis: Lucy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-19 00:18:03
Felix terus membuai Veronica dengan ciuman lembut, menarik pinggang wanita muda itu untuk melekat rapat ke samping tubuhnya.

Tanpa disadari, kini Veronica merasakan kakinya menjejak tanah.

"Eh ..." Veronica refleks mendesah terkejut dan tautan pada bibirnya telah dilepaskan oleh Felix.

"Nanti kita lanjutkan lagi, mari pulang." Felix berkata dengan suara baritonnya, kembali mengangkat sedikit pinggang Veronica untuk ia bawa cepat menuju mobil dan lengannya yang lain menekan tombol menggulung tali baja secara otomatis masuk ke dalam tas ranselnya.

Felix melemparkan tali baja dan tas ranselnya ke bagian belakang mobil setelah mendudukkan Veronica pada kursi penumpang.

"Kencangkan sabuk pengamanmu!" Felix telah duduk pada kursi pengemudi, menoleh memperhatikan sabuk pengaman yang terlihat longgar pada bagian depan tubuh Veronica.

Veronica akhirnya tersadarkan jika ia tidak sedang bermimpi. Felix benar-benar datang menyelamatkannya dan tadi pria bertubuh wangi dan bersuara seksi itu me
Lucy

Masih mau adegan sweet? hahaha Ayuk komen yang banyak dan jangan lupa vote ya Terima kasih banyakkkk

| 5
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
senja_awan
tuhkan dia nyipok lagiii bhahahhahhaha...ketagihan ya babang perjaka tua.....
goodnovel comment avatar
Ulyana
Ketagihan spertinya itu Felix sama bibir Veronica haha. Arkada dan Alfred kita biarkan gelak-gelak dulu hihi
goodnovel comment avatar
marlaina marliana
ya amidong si Felix sukanya nyosor terus. kapan si arkanda dan papa nya dj ledakan juga ya ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   30. Adu Kelicikan

    Felix membawa Veronica ke kediamannya, "Bersihkan tubuhmu, akan ku carikan pakaian ganti." ucapnya setelah membukakan pintu kamar yang sebelumnya ditempati oleh Zetha bersama Luciano. Dimanapun Zetha dan Luciano tinggal, mereka menyukai pemandangan balkon kamar menghadap ke lautan atau matahari terbit. Felix berharap hal ini bisa meluluhkan hati Veronica agar jatuh cinta padanya akan perhatian kecil tersebut, dimana kamar tidur Zetha dan Luciano menghadap ke arah lautan dan matahari terbit. Bagaimanapun, Felix telah hidup dengan api dendam membara dalam rongga dadanya selama bertahun-tahun. Tidaklah mudah memadamkan api tersebut, meskipun sepertinya perjaka tua itu telah kecanduan mencium bibir Veronica. "Apakah dia terbangun?" Felix bertanya pada pelayan yang sebelumnya ia perintahkan menjaga Freyaa di dalam kamarnya. "Tidak, Tuan Muda. Nona Freyaa masih tetap tertidur pulas sejak Tuan tinggalkan tadi." Felix mengangguk samar, "Aku masih ada pekerjaan, tolong jaga keponakanku!" t

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-20
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   31. Hampir Tergelincir

    Felix terus membuai Veronica dengan ciuman bertubi-tubi juga menggigit gemas leher mulusnya. Mendapat serangan dan rangsangan seperti itu, mustahil Veronica bisa mengelak dan menolak pelukan hangat Felix. Felix si perjaka matang dari keluarga Salvatore memang benar-benar telah kecanduan menyentuh wanita yang pertama kali di dalam hidupnya. Ia terus menyodorkan berbagai macam kenikmatan yang terlihat jika Veronica juga seperti baru pertama kali disentuh oleh seorang pria. "Felix ..." Veronica mencengkeram baju kaos di bagian dada Felix yang baru melepaskan tautan ciuman panjang mereka. "Kau sudah berjanji tidak akan memasukiku." lanjut Veronica mengingatkan akan janji Felix sebelumnya."Apakah kau tidak percaya padaku?" alih-alih menjawab, Felix justru memberikan pertanyaan jebakan untuk Veronica. Veronica menatap lekat ke dalam netra Felix yang memandangnya tidak berkedip, "Aku percaya. Tapi ..." Felix kembali merunduk memberikan kecupan singkat ke atas bibir Veronica yang telah m

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   32. Freyaa

    Matahari telah menampakkan wujudnya secara sempurna. Zeze dan Susie sedang berenang di kolam renang besar kediaman ketika Freyaa berlari-lari kecil mencari Felix di setiap ruangan yang ia perintahkan pelayan membukanya. "Silakan kembali, aku masih mau tidur lagi." Freyaa berkata tegas pada pelayan yang baru saja membukakan pintu ruangan kamar Zetha dan Luciano. Felix dan Veronica masih pulas, tidur berpelukan di atas ranjang. Freyaa menyingkap selimut dan melihat paman tampannya hanya mengenakan celana training panjang, pun juga dengan Veronica. Freyaa melepaskan atasan piyamanya sebelum ia meringkuk di belakang punggung Felix yang memeluk Veronica di depan dadanya. Ketika tubuh besar Felix bergerak hendak telentang, Freyaa langsung merengek manja namun tetap memejamkan kelopak matanya seolah sedang tertidur. "Freyaa?!"Felix langsung berbalik saat telinganya mendengar rengekan keponakan kecilnya. Freyaa membuka sedikit kelopak mata, beringsut naik untuk melilitkan lengan gempa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   33. Masih Seperti Mimpi

    Veronica terbangun dari tidur ketika telinganya mendengar suara orang lain di sekitarnya, bukan suara usil Selena. Ia mengerjapkan kelopak mata, memandang syok pada pria tampan di depan wajahnya sedang tersenyum. Ya, Felix tersenyum. Senyum yang sangat manis. Sampai-sampai Veronica berpikir jika ia sedang bermimpi jika tak mendengar suara serak baritonnya. "Hei, Selamat pagi." Felix semakin melebarkan senyumnya, melihat wajah lucu Veronica yang memelototkan mata. "Kau tidak lupa 'kan, kalau siang ini kita akan menikah?" Veronica terbeliak, mengerjap beberapa kali. Refleks tangan Veronica menarik selimut untuk menutupi bagian atas tubuhnya yang ia ingat jika semalam, ralat dinihari tadi tidur tanpa atasan dalam pelukan Felix setelah cumbuan panas mereka. "Bersiaplah. Pelayan akan membantumu mandi." Felix sudah memakai kemeja lengan panjang yang ia lipat lengannya sampai siku. Sangat tampan juga wangi. "Aku tunggu di ruang kerja setelah kau berpakaian." Felix mendaratkan kecupan ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   34. Pasangan Sepadan

    "Kau tidak ingin menambahkan beberapa poin lagi?"Felix bertanya setelah Veronica memutar layar komputer untuk ia perlihatkan, telah selesai memasukkan poin-poin keinginannya yang membuat posisinya setara sebagai istri Felix, jika mereka memang benar-benar harus menikah. "Tidak. Itu sudah cukup!" Veronica menuliskan jika Felix tidak boleh menyakitinya, dirinya juga bukan budak yang tidak boleh menolak keinginan aneh Felix serta poin lainnya seandainya mereka memiliki anak dan keadaan menuntut mereka bercerai, Veronica tetap memiliki hak bertemu anaknya sebagai ibu yang melahirkan. Felix mengganti judul surat perjanjian yang sebelumnya adalah perjanjian nikah kontrak menjadi 'Perjanjian Cinta Felix dengan Veronica'. Terdengar ironis, karena Felix masih menolak mengakui perasaannya pada Veronica. Meski ia terkesan sengaja memanipulasi agar cantik itu mau menikah dengannya. Bahkan, batangnya tadi malam sudah separuh masuk ke dalam celah lembut Veronica. "Oke, itu bagus!" tanggap Vero

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   35. Menikah

    "Kakak yakin akan menikah?" Selena bertanya kembali memastikan keputusan Veronica yang akan menikah. "Mereka keluarga Salvatore, kak ..." Veronica membawa Selena duduk pada kursi, menggenggam erat telapak tangan adik perempuannya itu yang terasa dingin, "Ya, aku akan menikah dengan Felix Salvatore." sahut Veronica sembari menganggukkan kepala samar pada Selena. "Bagaimana kalau mereka tau jika kita adalah keturunan Papa, orang yang menyebabkan tragedi kematian Ibu dan paman mereka? "Kita berbeda dengan Efka." tukas Veronica cepat, menolak menyebut 'papa' ke pria yang juga telah menghancurkan keluarganya. "Ini sangat berisiko, kakak. Bagaimana jika mereka menyiksamu nanti? Aku tidak bisa membantumu ..." suara Selena semakin mencicit pedih. Veronica merengkuh kepala Selena untuk dia bawa ke depan dadanya, "Tidak akan terjadi hal yang buruk, selama kita berdua hidup. Percayalah, kakakmu ini bukanlah wanita lemah yang bisa ditindas lelaki." Selena mendongakkan wajahnya memandang lek

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   36. Sore Yang Hot

    Usai menyantap hidangan bersama keluarganya, Felix membawa Veronica ke kamar pengantin mereka yang telah dipersiapkan dan dihiasi oleh Susie, Aghna juga Zeze. Hari masih menjelang sore, cuaca di luar terlihat sejuk tetapi di dalam kamar, kipas dari pendingin central hotel cukup dingin.Veronica merasakan tubuhnya merinding begitu memasuki ruangan kamar. Dimana Felix tidak melepaskan pegangan tangan dari pinggang rampingnya. Felix meraih remot AC di atas meja dan menyettingnya ke suhu paling dingin. Hidung Felix bisa mencium aroma dari sesuatu yang ia pinta Hvitserk siapkan sewaktu di parkir hotel, menguar dari bungkusan pewangi, tergantung di depan AC. Sudut bibir Felix menyunggingkan senyuman tipis, memuji ide luarbiasa Hvitserk, menggantungkan aroma zat perangsang di AC. "Apa kau gerah? Ingin mengganti gaunmu?" Felix menoleh bertanya pada Veronica yang sedang mengusap ujung hidungnya, berdiri di depan jendela kaca besar memperhatikan pemandangan luar. "Ada apa? Kau alergi aroma

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   37. Perubahan Veronica

    Veronica bergegas meraih pakaian dalamnya yang terjatuh ke lantai oleh Felix, begitu ia melihat wajah suaminya tersebut mengeras serius saat menerima panggilan telpon yang samar-samar telinganya mendengar kalimat 'kecelakaan di restoran'. Felix pun juga menjangkau pakaiannya untuk ia pakai dengan sangat cepat setelah menutup panggilan telpon dari anak buahnya. "Ada apa?" Veronica memberanikan diri bertanya sesudah Felix mereguk besar air minum dalam gelas yang baru saja ia tuangkan di meja bar dan meletakkan gelas kosongnya ke atas meja. dekat Veronica. "Ada yang perlu ku lakukan. Tunggu saja di sini, nanti aku kembali." Veronica sudah bangkit dari ranjang sejak tadi, menggoyangkan tubuhnya, memakai gaun pengantinnya kembali tetapi bagian punggung terbuka karena kesulitan untuk mengancingkannya seorang diri. Felix sudah memakai sepatunya, melangkah terburu-buru menuju pintu, namun teriakan Veronica yang berlari di belakangnya, sontak membuat kening Felix mengernyit heran. "Ku bi

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   119.

    Freyaa berpura-pura masih mengajak anak ularnya bermain di ruang tengah rumah hutan, namun sudut matanya memperhatikan Zeze yang melangkahkan kaki memasuki kamar tidur. Freyaa memindai Veronica sedang membuat minuman hangat di pantry dan Artur memeriksa mesin pemanas ruangan berfungsi dengan baik. Dengan gerak cepat, Freyaa pergi ke kamar Artur, melihat Dominic yang sudah pulas. Kemudian mengeluarkan ponsel sepupunya itu dari dalam kantung celana, mengetik nama Luca Salvatore untuk mengirimkan pesan. [Zee sakit, keracunan][Dominic tertular Zee dan hampir tewas][Kami di rumah hutan Papa Jona]Setelah memastikan pesannya terkirim ke ponsel Luca, Freyaa menghapus kembali jejak pesannya di ponsel Dominic, meletakkannya di atas nakas sebelum pergi kembali ke ruang tengah untuk bermain dengan anak ularnya. Tak ada yang menduga jika Freyaa akan mengkhianati Zeze dengan memberitahukan lokasi mereka pada Luca. "Young Lady, mari istirahat di kamar." Veronica mengajak Freyaa ke kamar, di t

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   118. Balasan Seru Zetha Untuk Arkada

    "Ku mohon, lepaskan aku. Aku janji, tak akan menuntut kalian ..." Zetha berpaling menoleh pada Felix, "Dia rupanya berpikir ingin menuntut kita, Fells. Bagaimana menurutmu? Kita lepaskan aja ya, aku takut ..." Felix menggetarkan tawa terbahak, menaikkan alis dan memajukan bagian atas tubuhnya perlahan ke arah Zetha, "Sejak kapan kau berubah jadi penakut, Sis?"Zetha tergelak merdu, bangkit dari duduknya di sudut meja depan Arkada, "Tolong perintahkan anak buahmu melindungiku, oke?"Felix semakin tergelak melihat ekspresi saudarinya yang mencibir pura-pura ketakutan akan ancaman Arkada yang menyiratkan pria itu memiliki kekuatan menuntut keluarga Salvatore.Memang tidak ada obatnya bagi manusia bodoh yang pongah! Arkada tidak tahu lawannya adalah keluarga mafia Salvatore yang selalu kompak satu sama lain dan memiliki kekuatan organisasi sangat solid. Zetha mengeluarkan jarum suntikan dari kantung pakaiannya. Melihat hal itu, Arkada kembali menggelengkan kepala kuat-kuat, membuat kedu

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   117. Freyaa Sky Salvatore

    Freyaa mendesakkan ujung jemarinya masuk ke dalam mulut Zeze yang langsung kedua bola matanya melotot terkejut. "Freyaa?!" Pandangan Zeze beralih dari Freyaa ke Veronica di sebelahnya, lalu pada Dominic yang terbaring di atas lantai, wajahnya ditepuk pelan oleh Artur. "A-aku yang membuatnya begini?" Zeze berjongkok di depan wajah Dominic, menoleh pada Veronica dan Freyaa juga Artur yang menganggukkan kepala perlahan. "Oh, Tuhan!" Zeze memegangi kepalanya dengan kedua tangan dengan panik, "Apa yang harus ku lakukan?" Freyaa membawa mangkuk ramuan obat untuk Zeze yang sudah hangat, "Habiskan obatmu!" cetus gadis kecil itu tegas menatap kedua netra panik Zeze. Veronica berjongkok di depan wajah Dominic, meminumkan ramuan obat ke dalam mulut Dominic yang masih belum sadarkan diri, menggunakan sendok, "Apa kau bisa melakukan totokan untuk melancarkan peredaran darahnya? Kita harus menyadarkannya sesegera mungkin agar dia bisa meminum ramuan penguat energi tubuh sama sepertimu." Zeze

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   116. Hasrat Liar

    Veronica terkejut melihat dua karung besar dan gerobak dengan tumpukan karung juga, sedang dipindahkan oleh Artur ke ruangan dapur. "Ini apa?" tanya Veronica spontan.Artur segera menuangkan isi dalam karung ke lantai untuk ia periksa, "Bahan makanan, rempah-rempah, susu hamil ...baju hangat, syal, kaus kaki ...." Artur juga terperanjat tak menduga saat melihat semua isi dalam karung juga yang ada di atas gerobak, talinya masih tergantung dengan roda telah basah oleh salju mencair. "Siapa yang membawanya?" Veronica bergumam lirih menoleh pada Freyaa yang baru saja selesai dari memberi anak ularnya minum susu sekaligus bermain di selasar yang tetap hangat tertutup jendela kaca. Freyaa segera berlari ke dalam kamar dan berteriak nyaring, "Dominic ...!" pekiknya ceria seraya berhambur ke gendongan Dominic yang bangkit turun dari ranjang Zeze. "Oh, kau semakin montok dan pipimu memerah!" Dominic mendongakkan wajah Freyaa yang memeluk lehernya, lalu ia peluk lagi erat-erat seraya menc

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   115. Kebodohan Arkada

    "Jadi Hvitserk tidak tewas?" tanya Felix yang kemudian menggigit bibirnya kuat-kuat menahan perih karena otot panggulnya masih dalam perawatan Simon. "Kau meremehkanku dan Simon?" seringai Zetha sembari membuat simpul pada tali benang di jemarinya. Felix menarik napas panjang untuk melegakan tenggorokan, "Tapi Hvitserk tidak ada di kamarnya ..." "Hvitserk dan John diterbangkan ke Nyaksimvol setelah melewati masa kritis mereka. Dokter Dimi ingin anggotanya kembali." Simon yang memotong perkataan Felix, memberikan kecupan ke pipi Zetha seperti biasanya, "Aku sudah selesai, Mum." "Terima kasih banyak, Sis!" Felix hanya bisa berterima kasih pada Zetha karena Simon sudah pergi keluar dari kamarnya. Zetha memeriksa pekerjaan Simon yang sudah merapikan dan menempelkan hansaplas antiseptik di atas cidera otot panggul Felix. "Kau tau caranya berterima kasih. Ku tunggu paling lambat malam ini." Zetha berkata tegas dengan sorot mata tajam memandang Felix yang mengedipkan kelopak mata mengan

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   114. Korban Pertama

    Salju semakin turun deras di pedesaan Aachen.Zeze mengajak Veronica dan Freyaa tinggal di rumah tengah hutan yang dibangunkan oleh Jonathan untuk kedua cucu cantik petualangnya itu. Alat pemanas berfungsi dengan baik di rumah hutan ketimbang rumah peninggalan keluarga Johnson yang sudah kuno. "Kita masih ada kentang, asparagus, jamur kering, beberapa daging serta tepung untuk membuat roti." Artur memberitahu Zeze akan isi gerobak yang baru saja ia pindahkan ke area dapur rumah hutan yang hanya terdiri satu lantai. "Kita bisa membuat soup dan siapkan roti untuk Bibiku jika ia lapar di tengah malam. Wanita hamil tidak boleh kelaparan!" ucap Zeze dianggukkan Artur dengan senyuman. Sebelumnya Veronica berkata pada Artur jika Zeze dan Freyaa tidak boleh kelaparan, sekarang Zeze juga mengatakan hal yang sama untuk Veronica. Tentu saja hati tua Artur merasa sangat hangat melayani Zeze, Freyaa dan Veronica yang sedang hamil darah daging Felix tersebut. Tidak banyak orang luar yang bisa

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   113. Ikatan Bathin

    Salju mulai turun mewarnai kota Amalfi Coast menjadi putih. Felix mengamuk sedih begitu ia terbangun dari tidur juga obat bius yang disuntikkan Zetha sewaktu melakukan perawatan padanya."Aku tidak pantas hidup!" Felix menyingkirkan tangan Simon yang berniat membantunya berdiri dari terjatuh terguling di lantai kamar. "Paman memang tak pantas hidup setelah membiarkan Zeze terkena suntikan racun oleh Arkada!" Wajah sedih Felix makin tergugu memandang Simon yang menyeringai sinis. "Sekarang paman ingin mati bukan? Matilah secara terhormat!" tegas Simon sembari menatap dalam ke netra Felix, "Minimal sembuhkan dulu tubuh paman, lalu bawa Arkada dan anak buahnya sebagai hadiah ke hadapan Mumma dan Didi." Usai mengucapkan kata-katanya, Simon membantu membawa Felix yang terdiam, naik kembali ke atas ranjang, lalu meninggalkannya. Di depan pintu kamar Felix yang terbuka, Zetha segera merengkuh tengkuk Simon untuk ia peluk erat. Sesedih apapun dalam hati Zetha, ia paling tidak bisa melihat

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   112.

    "Sister ...!" Felix berteriak terkejut mendapati ruangan tengah kediamannya terang benderang, ada tujuh ranjang portable tersusun dengan tubuh anak buahnya di atasnya, sementara Zetha dan Simon masih belum selesai melakukan operasi darurat mengeluarkan peluru dari John.Hvitserk sudah dipindahkan ke dalam ruangan perawatan yang dijaga oleh ketat beberapa pelayan wanita.Luciano, Billy yang sudah terbiasa melihat tindakan perawat di rumah sakit Siniy Dom, Nyaksimvol, Rusia, serta para pelayan lainnya di kediaman ikut membantu membebat lengan, perut, menghentikan pendarahan para anak buah Felix yang terluka menunggu giliran ditangani oleh Zetha dan Simon,Charles di bagian dapur tidak bisa diam. Ia memerintahkan pelayan bawahannya menyiapkan bubur, minuman serta makanan besar untuk Zetha, Luciano, Simon serta Felix, juga pria itu bolak balik memastikan air hangat serta kain lap tersedia untuk membantu melancarkan pekerjaan Zetha serta Simon.&

  • Jerat Cinta Tuan Mafia Salvatore   111. Felix Salvatore

    "Kau pemilik gallery lukisan!" Felix masih ingat lukisan yang ia pinta John membelinya untuk di dalam ruangan kerja Veronica memiliki kamera tersembunyi. Felix sebenarnya sudah pernah bertemu dengan pria pemilik gallery lukisan tersebut yang mengadu tentang perusahaan supplier milik keluarganya terancam bangkrut karena Alfred Mussolini terus meminta upeti.Sang pria sudah berdiri, membungkukkan tubuhnya hormat pada Felix, "Ikutlah denganku, maka keponakan Anda akan aman." Entah berapa banyak informasi yang didapatkan oleh pria di depannya, tapi bibir Felix menyeringaikan senyuman tipis dengan tatapan berkilat kejam memindai sang pria pemilik gallery lukisan."Kau tau tentang keponakanku?" pancing Felix seraya tersenyum seakan mengendorkan kewaspadaannya. "Keponakan Anda menjadi inang racun The Queen. Bukankah Anda sedang mencari keberadaannya saat ini?" jawab sang pria ditanggapi anggukan samar Felix. "Racun dalam tubuh Anda bisa memanggil inang The Queen kembali. Karena itu Anda h

DMCA.com Protection Status