ホーム / Romansa / Jerat Cinta Pak Dosen / Bab 4 - Orang Asing

共有

Bab 4 - Orang Asing

作者: Riski Hakiki
last update 最終更新日: 2025-01-03 16:08:34

“Jadi, ada masalah apa? Kau bisa mengatakannya sekarang,” ucap Angel sambil mengunyah steik yang dipesannya. Saat ini, mereka sudah berada di kantin universitas.

“Kau sadar tidak, jika kau itu tidak kembali ke kelas, saat dosen baru kita--?” 

“Masuk ke kelas kemudian memperkenalkan dirinya?” potong Angel dengan cepat sehingga membuat Levy menganggukkan kepala dengan wajah seriusnya.

“100% persen sadar, Levy. Aku masih terlalu muda untuk kehilangan fungsi ingatanku.”

"Lalu kenapa kau tidak muncul? Apa kau tahu akibat dari kecerobohanmu tadi?” 

“Apa?” 

“Kursimu dosen itu pindahkan ke ...,”  Levy menjeda kalimatnya. Matanya melirik ke kanan kiri, memastikan jika tidak ada penguping di dekat sini. Bagaimana pun, dosen baru itu sudah pasti berhasil mencuri perhatian beberapa mahasiswi. 

“Ke lapangan basket, Angel."

“Whatt the--?!” Angel tersentak luar biasa sampai-sampai pekikannya membuat beberapa mahasiswa menoleh ke arahnya. “kau serius?"

Levy mengangguk dengan wajah mengerucut.

"Bagaimana bisa dosen itu melakukannya? Apa dia sudah tidak waras!?”

" Makanya sudah aku peringatkan untuk tidak macam-macam tapi kau bebal."

Angel mendesah frustrasi. Tidak lupa seberapa jauh jarak kelas dengan lapangan basket apalagi lift tidak beroperasi.

"Tadinya kursi itu cuma dipindahkan ke luar kelas saja. Tapi karena kau tidak datang sampai kelas selesai, dosen itu pun memindahkannya."

Levy menatap Angel khawatir meski sebenarnya dia menyetujui sikap seenaknya Angel tadi diadili. Namun, tetap saja tindakan dosen muda bernama Jim itu kejam sekali.

"Aku mengaku salah. Tapi kenapa hukumannya harus model langka begini?" Angel lagi-lagi mendesah frustrasi. Apalagi saat dia teringat sesuatu. Benda paling berharga miliknya yang tidak boleh disentuh siapa pun.

“Oiya, buku gambarku masih tetap di kelas ‘kan?"

“Sudah tidak ada karena dosen itu juga membawanya."

“Ya Tuhan ....”

Kali ini Angel menelungkupkan wajahnya ke meja. Benar-benar dibuat tak habis pikir karena buku gambarnya pun diusik. Dia sama sekali tak masalah jika kursinya di buang sampai ke sudut kota ini sekalipun. Tapi buku gambar itu ... 

“Apa dosen itu mengatakan sesuatu?”

Levy mengangguk, “Dia menyuruhmu untuk menemuinya di ruangannya.” 

“Ah ... malas. Biasanya perintah seperti ini adalah akal-akalan pria kurang ajar."

Levy nyaris tersedak mendengarnya. Sebentar dia menepuk pundak sahabatnya lantas berkata, “Tenang saja. Dosen baru kita masih muda dan tampan. Kau pasti tidak menyesal saat bertemu dan melihat betapa kerennya dia."

Angel dan Levy saling berpandangan. Sampai akhirnya, Angel memilih bangkit dari tempat duduknya dan Levy yang melihatnya pun bersorak girang.

“Semangat, Angelina ….!"

Angel hanya mengangguk pelan sembari menunjukkan senyum terpaksa. Mau tidak mau dia harus menemui dosen tidak waras itu kemudian minta maaf. Demi mendapatkan kembali buku gambar miliknya, apapun akan dia lakukan termasuk menendang bokong dosen itu jika berani macam-macam.

Namun, semua itu lagi-lagi menjadi wacana karena tiba-tiba saja dia mendapat panggilan kerja. Yang mau tidak mau membuatnya meninggalkan universitas dan disinilah dia berada sekarang.

Berkutat dengan bermacam peralatan masak karena akan ada tamu spesial yang datang. Kata pemilik restoran, jika masakannya sesuai dan pas dengan selera mereka, maka akan ada pesanan dalam jumlah besar.

“Angel, ada pelanggan yang mencari mu."

Suara seorang pria berusia 27 tahun yang selama ini menjadi teman dekat Angel, membuat Angel meninggalkan adonan kue nya.

"Tuan yang ingin mengadakan pesta itu sudah datang?"

Dia adalah Mike. Pemilik restoran sekaligus pria yang menaruh hati pada gadis itu.

"Bukan."

“Lalu siapa, Mike?” Angel melepaskan sarung tangannya, “tumben ada yang mencariku?”

“Entahlah,” jawab Mike seraya mengangkat bahu, “tidak apa-apa. Temui saja dulu. Siapa tau penting.”

“Benar tidak apa-apa?"

Sekali pun Mike sangat baik, tentu Angel tahu batasan. Dia selalu memosisikan dirinya seperti pelayan yang lain.

“Tidak apa-apa, Angelina. Lagi pula aku bos nya. Jadi tenang saja," ucap Mike sebelum melanjutkan. “oiya, dia duduk di kursi paling ujung.”

“Baiklah, Pak Bos! Terima kasih banyak."

Disertai rasa penasaran luar biasa, Angelina meninggalkan dapur seraya meremas tangannya. Membuka pintu pembatas antara ruang dapur dan resto depan dengan jantung berdegup kencang.

Selama ini tidak ada seorang pun yang menemuinya. Baik dari keluarga terlebih teman-teman kampus yang tentu tidak tahu pekerjaanya. Pelanggan restoran yang menyukai masakannya pun sebatas menitip pesan. Tentu pertemuan dengan orang asing kali ini, amat membuatnya was-was.

Manik mata Angel mengarah ke satu-satunya meja yang berada di pojok ruangan. Beruntung restoran tidak begitu ramai jadi sudah bisa ditebak, jika pria itulah yang mencarinya.

"Permisi, Tuan. Apa benar Anda yang mencari saya? Ada yang bisa saya bantu?” Angel to the point. Untuk berbasa-basi pun hanya akan membuang-buang waktu.

Pria itu mendongak. Manik matanya yang tajam, tentu saja membuat Angel nyaris jantungan.

“Sampai kapan kau akan bersembunyi seperti ini, Angelina?”

 "Ka--"

 

 

関連チャプター

  • Jerat Cinta Pak Dosen   Prolog

    "Angel! Kenapa bisa telat sih!?” Wanita berambut panjang nan bergelombang yang terburu duduk dengan napas terputus-putus itu hanya nyengir kuda sembari mengipas wajahnya yang kepanasan. Berlarian dari gerbang menuju kelasnya bukan perkara mudah. Letaknya lumayan berjauhan apalagi dia harus naik tangga karena lift sedang bermasalah. “Sorry, Levy. Ada insiden kecil tadi,” jawabnya sembari menarik napas kasar. Gerak bola matanya yang indah, terpaksa melihat tugas kuliah yang sedang Levy pegang. “Pak Marko memberikan tugas lagi?” desahnya dengan wajah putus asa. Hidup sebagai mahasiswi di tengah kesibukan yang menerpa tentulah tidak mudah. Tuk!Levy mengetuk kening Angel yang sedikit basah oleh bintik keringat. “Jangan bilang kau lupa jika hari ini kita ada kuis, Angelina.” “Astaga ya Tuhan ...,” Angel menelungkupkan wajahnya ke meja. Kerucutkan bibir yang selalu Angel tunjukkan saat putus asa pun terlihat. “Nah, kan ... Aku sudah hafal sama penyakit kronismu yang bernama lupa itu

    最終更新日 : 2025-01-03
  • Jerat Cinta Pak Dosen   Bab 1 - Kenangan Buruk

    Jim terbangun dengan napas memburu. Buliran keringat terlihat berbintik di sekitar dahi serta ujung hidungnya. Tangannya yang juga basah oleh keringat dingin pun meraba tempat di sampingnya yang sudah kosong tanpa penghuni. Sial! Bagaimana bisa dia seberengsek ini? Apa yang akan terjadi, jika keluarga besarnya mengetahui perbuatan bejatnya kepada Angel nanti? Jim mengusap wajahnya kasar. Dia ingat benar apa saja yang sudah terjadi di kamar ini dan dia pun lekas bangkit dari tempat tidur dengan kondisi tubuh setengah dingin. Dia harus membersihkan diri dan lekas mencari Angel yang sudah dia ... tiduri. *** “Jim! Kau sudah bangun?” Bianca Lee. Wanita paling populer di sekolah yang selama beberapa bulan terakhir menjadi kekasih Jim, datang menemui hanya dengan memakai jubah mandi. Tinggi jubah itu hanya sebatas paha dan begitu saja gadis itu mencuri perhatian. "Kemana kau semalam? Aku mencarimu ke semua tempat tetapi kau menghilang." Gerutuan Bianca, membuat Jim tersenyum se

    最終更新日 : 2025-01-03
  • Jerat Cinta Pak Dosen   Bab 2 - Bertemu

    Perancis, 2 tahun yang lalu. Seorang pria dengan setelan jas mahalnya membuka kaca mobil yang berada di sampingnya kemudian melarikan tatapannya ke luar jendela. Tidak banyak perubahan yang terjadi di sana. Semuanya masih sama seperti yang terekam di memori masa kecilnya. Kedatangannya ke negara itu lagi, adalah demi menemui seseorang yang harus dia beri pelajaran karena sudah melakukan kesalahan fatal. Sudah beberapa bulan berlalu, dan duka itu semakin membuat rasa penyesalan tentang ke tidak becusan nya sebagai seorang kakak, terlampau di coret oleh arang hitam. Ya, dia adalah Davio William Alucard. Pembawaannya yang dingin dan tak tersentuh, membuatnya nyaris sempurna kala menuruni sikap tiga pria penguasa melegenda di keluarganya. Alexander, yang arogan dengan julukan king Devil. Maxime, yang dingin penyandang gelar The King Of London, dan ayah Dave sendiri. Peter Scott, yang tak tersentuh sebagai pemegang Thrones tertinggi, The King Of The World yang disegani. Seda

    最終更新日 : 2025-01-03
  • Jerat Cinta Pak Dosen   Bab 3 - Menakutkan

    Jim menatap lurus ke depan. Tak peduli dengan kehebohan mahasiswi yang terjadi di sepanjang dia melangkahkan kaki melewati koridor universitas yang terkenal di negeri dengan julukan The Smoke ini. Dia baru masuk universitas sekali, dan siswi menyebalkan yang berani meninggalkan kelasnya, sudah membuatnya menjadi bahan tontonan publik. Bagaimana tidak? Layaknya seperti pria kurang kerjaan, saat ini dia tengah menarik kursi mahasiwi itu ke tengah lapangan basket yang sialnya berada di lantai bawah. Belum kesialan baru di mana dia mendapati jika lift tidak bisa digunakan. Akhirnya, mau tidak mau dia harus melewati tangga darurat dengan raut wajah kesal menahan marah. Rasanya, ingin sekali dia menyantap mahasiswi itu mentah-mentah. "Benar-benar hari yang menyebalkan." Jim menghela napasnya kasar. Salahnya juga kenapa harus merepotkan dirinya dengan hal tak penting ini. Akan tetapi, demi menjaga kedisiplinan serta predikat dosen killer yang harus dia dapatkan selama beberapa bulan

    最終更新日 : 2025-01-03

最新チャプター

  • Jerat Cinta Pak Dosen   Bab 4 - Orang Asing

    “Jadi, ada masalah apa? Kau bisa mengatakannya sekarang,” ucap Angel sambil mengunyah steik yang dipesannya. Saat ini, mereka sudah berada di kantin universitas. “Kau sadar tidak, jika kau itu tidak kembali ke kelas, saat dosen baru kita--?” “Masuk ke kelas kemudian memperkenalkan dirinya?” potong Angel dengan cepat sehingga membuat Levy menganggukkan kepala dengan wajah seriusnya. “100% persen sadar, Levy. Aku masih terlalu muda untuk kehilangan fungsi ingatanku.” "Lalu kenapa kau tidak muncul? Apa kau tahu akibat dari kecerobohanmu tadi?” “Apa?” “Kursimu dosen itu pindahkan ke ...,” Levy menjeda kalimatnya. Matanya melirik ke kanan kiri, memastikan jika tidak ada penguping di dekat sini. Bagaimana pun, dosen baru itu sudah pasti berhasil mencuri perhatian beberapa mahasiswi. “Ke lapangan basket, Angel." “Whatt the--?!” Angel tersentak luar biasa sampai-sampai pekikannya membuat beberapa mahasiswa menoleh ke arahnya. “kau serius?" Levy mengangguk dengan wajah mengerucu

  • Jerat Cinta Pak Dosen   Bab 3 - Menakutkan

    Jim menatap lurus ke depan. Tak peduli dengan kehebohan mahasiswi yang terjadi di sepanjang dia melangkahkan kaki melewati koridor universitas yang terkenal di negeri dengan julukan The Smoke ini. Dia baru masuk universitas sekali, dan siswi menyebalkan yang berani meninggalkan kelasnya, sudah membuatnya menjadi bahan tontonan publik. Bagaimana tidak? Layaknya seperti pria kurang kerjaan, saat ini dia tengah menarik kursi mahasiwi itu ke tengah lapangan basket yang sialnya berada di lantai bawah. Belum kesialan baru di mana dia mendapati jika lift tidak bisa digunakan. Akhirnya, mau tidak mau dia harus melewati tangga darurat dengan raut wajah kesal menahan marah. Rasanya, ingin sekali dia menyantap mahasiswi itu mentah-mentah. "Benar-benar hari yang menyebalkan." Jim menghela napasnya kasar. Salahnya juga kenapa harus merepotkan dirinya dengan hal tak penting ini. Akan tetapi, demi menjaga kedisiplinan serta predikat dosen killer yang harus dia dapatkan selama beberapa bulan

  • Jerat Cinta Pak Dosen   Bab 2 - Bertemu

    Perancis, 2 tahun yang lalu. Seorang pria dengan setelan jas mahalnya membuka kaca mobil yang berada di sampingnya kemudian melarikan tatapannya ke luar jendela. Tidak banyak perubahan yang terjadi di sana. Semuanya masih sama seperti yang terekam di memori masa kecilnya. Kedatangannya ke negara itu lagi, adalah demi menemui seseorang yang harus dia beri pelajaran karena sudah melakukan kesalahan fatal. Sudah beberapa bulan berlalu, dan duka itu semakin membuat rasa penyesalan tentang ke tidak becusan nya sebagai seorang kakak, terlampau di coret oleh arang hitam. Ya, dia adalah Davio William Alucard. Pembawaannya yang dingin dan tak tersentuh, membuatnya nyaris sempurna kala menuruni sikap tiga pria penguasa melegenda di keluarganya. Alexander, yang arogan dengan julukan king Devil. Maxime, yang dingin penyandang gelar The King Of London, dan ayah Dave sendiri. Peter Scott, yang tak tersentuh sebagai pemegang Thrones tertinggi, The King Of The World yang disegani. Seda

  • Jerat Cinta Pak Dosen   Bab 1 - Kenangan Buruk

    Jim terbangun dengan napas memburu. Buliran keringat terlihat berbintik di sekitar dahi serta ujung hidungnya. Tangannya yang juga basah oleh keringat dingin pun meraba tempat di sampingnya yang sudah kosong tanpa penghuni. Sial! Bagaimana bisa dia seberengsek ini? Apa yang akan terjadi, jika keluarga besarnya mengetahui perbuatan bejatnya kepada Angel nanti? Jim mengusap wajahnya kasar. Dia ingat benar apa saja yang sudah terjadi di kamar ini dan dia pun lekas bangkit dari tempat tidur dengan kondisi tubuh setengah dingin. Dia harus membersihkan diri dan lekas mencari Angel yang sudah dia ... tiduri. *** “Jim! Kau sudah bangun?” Bianca Lee. Wanita paling populer di sekolah yang selama beberapa bulan terakhir menjadi kekasih Jim, datang menemui hanya dengan memakai jubah mandi. Tinggi jubah itu hanya sebatas paha dan begitu saja gadis itu mencuri perhatian. "Kemana kau semalam? Aku mencarimu ke semua tempat tetapi kau menghilang." Gerutuan Bianca, membuat Jim tersenyum se

  • Jerat Cinta Pak Dosen   Prolog

    "Angel! Kenapa bisa telat sih!?” Wanita berambut panjang nan bergelombang yang terburu duduk dengan napas terputus-putus itu hanya nyengir kuda sembari mengipas wajahnya yang kepanasan. Berlarian dari gerbang menuju kelasnya bukan perkara mudah. Letaknya lumayan berjauhan apalagi dia harus naik tangga karena lift sedang bermasalah. “Sorry, Levy. Ada insiden kecil tadi,” jawabnya sembari menarik napas kasar. Gerak bola matanya yang indah, terpaksa melihat tugas kuliah yang sedang Levy pegang. “Pak Marko memberikan tugas lagi?” desahnya dengan wajah putus asa. Hidup sebagai mahasiswi di tengah kesibukan yang menerpa tentulah tidak mudah. Tuk!Levy mengetuk kening Angel yang sedikit basah oleh bintik keringat. “Jangan bilang kau lupa jika hari ini kita ada kuis, Angelina.” “Astaga ya Tuhan ...,” Angel menelungkupkan wajahnya ke meja. Kerucutkan bibir yang selalu Angel tunjukkan saat putus asa pun terlihat. “Nah, kan ... Aku sudah hafal sama penyakit kronismu yang bernama lupa itu

コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status