TInggalkan komentarnya ya! Terima kasih atas semua dukungan kalian! Thanks for vote ... 🥰🥰🥰
“Dasar bedebah tidak tahu diri!” umpat Elvan dengan suara santai. “Apa kamu bilang?! Kamu bisa mengatakan apapun sekarang Elvan, tapi nanti, kamu tidak bisa melakukan apapun lagi, dan aku sangat menantikan kejatuhanmu itu!” Baskara benar-benar berkata dengan sangat percaya diri. “Ah, aku menawarkan pernikahan karena putriku sangat mencintaimu, tapi kamu benar-benar membuatnya kecewa! Aku tidak bisa untuk tidak menghancurkanmu dan juga tidak bisa untuk tinggal diam mendapatinya sakit hati melihatmu bersama wanita lain.” Baskara berkata dengan santai lalu berjalan ke sofa dan duduk di sana dengan wajah yang angkuh. “Tentang si Diva ini … ah, aku hanya akan bisa melunak padanya kalau kamu memohon padaku seperti seorang pecundang.” Baskara kembali mengeluarkan kalimat yang membuatnya sangat percaya diri. “Tutup mulutmu!” Darma berkata dengan keras. Ini kali pertama Elvan melihat ayahnya bersuara keras dan tinggi. Selama ini, pria itu hanya menonton dengan tenang. “Ah, kakak ipa
Diva menggeleng-gelengkan kepalanya sesaat setelah menerima panggilan itu, sejak kapan Elvan bisa menyuruh-nyuruhnya seperti itu? Menyuruhnya menghampirinya? Yang benar saja, yang ada selama ini Elvan yang akan menghampirinya. Lalu, mematikan sambungan telepon lebih dulu? Ini yang menguatkan kalau penelpon ini bukan Elvan, melainkan orang yang menyabotase ponselnya dan mengacak-acak isi ponselnya itu. Diva lalu melihat log kontak masuk, benar saja, entah sejak kapan nomor ponsel Elvan berubah dengan sendirinya. Seperti yang dikatakan oleh Farel, kalau dia tidak sendiri, masih ada orang lain lagi yang bekerja di bawah pengawasan Baskara untuk mengacak-acak sistem keamanan dan menerobos masuk untuk mencuri data. “Apa orang-orang ini sudah kekurangan dana untuk menyuruh mereka berhenti mengikutiku? dan sekarang malah menyuruhku untuk datang ke tempat mereka?!” Diva berkata sendiri. “Lagipula ngapain pake filter suara yang mirip dengan suara Elvan? Aku sangat mengenal suaranya mana
Tidak terima diperlakukan seperti itu oleh wanita itu, Baskara terlihat mengetatkan rahang dan mengepalkan tangannya, Hardan menyadari kalau kondisinya sudah makin sulit.“Katakan padaku, kenapa wanita itu masih bisa berkeliaran sekarang,” ucap Baskara dengan suara rendah, namun penuh dengan penekanan.“Aku akan menghubungi mereka lagi Tuan,” ucap Hardan dengan suara yang bergetar.Lalu, detik berikutnya Hardan membukakan pintu mobil untuk bosnya segera masuk.Saat di dalam mobil, Hardan terlihat sangat sibuk dengan ponselnya, sedangkan Baskara memijat keningnya, kepalanya sudah berdenyut hebat. Kalau saja rencana yang sudah disusunnya sejak lama ini gagal, maka tidak ada cara lain untuk menggunakan cara kasar dan cara kasar kali ini harus benar-benar berhasil! Tidak seperti kejadian lima tahun lalu!Dia sudah memikirkan cara terburuk yang akan dibuatnya, kali ini dia percaya bahwa cara terakhir ini akan berhasil, karena Hartono sudah tidak berdaya di rumah sakit. Artinya dia tidak ter
Mendengar hal tersebut jelaslah Hardan sangat terkejut. Wajahnya langsung berubah pucat, apalagi membayangkan apa yang akan terjadi nanti.“Aku tidak menginginkan lagi pernikahan ini!” Nadya berkata dengan nada tinggi dan nyaring.“Nico benar-benar menjijikkan! Aku tidak suka dia seenaknya memperlakukanku semuanya seperti ini.” Nadya berkata dengan tegas dan terdapat bulir kristal di ujung matanya.“Tenanglah dulu, Nak, kita bisa selesaikan masalah ini dengan benar, ini pasti terjadi kesalahpahaman.” Hardan terlihat membujuk Nadya.“Tidak! Aku tidak mau lagi!” Nadya berkata dengan sangat tegas.“Aku tidak tahu kalau ternyata kalian hanya memanfaatkanku saja!” sambungnya lagi sambil menunjuk ke arah Hardan dan juga Baskara yang masih duduk di sofa berhadapan dengan Bima.Kemudian, Nadya melihat ke arah Bima dengan tatapan sendu. “Papi, Nadya sudah memikirkan masalah pernikahan ini, dan Nadya bersedia bercerai dari Nico.”Hal ini disambut senyum yang mengembang di wajah Bima, seolah mera
Di tempat lain setelah kepergian keduanya, Bima terlihat menghubungi seseorang.“Apa bisa saya bicara dengan Pak Isaac?” tanyanya melalui saluran panggilan tersebut.Tidak begitu lama, terdengar suara Isaac menyapa dengan bahasa Indonesia yang terdengar baik.“Pak, Saya sudah melakukan sesuai dengan perintah, Anda. Saya juga sudah mengusir keduanya dari kediaman Saya.” Bima berkata dengan sedikit khawatir, karena orang yang dihadapinya kali ini bukan orang biasa.“Good, tunggu saja kontrak kerjasamanya,” ucap Isaac dengan suara tenang.“Tapi sebelumnya, untuk melihat keseriusan, Anda, Saya akan menjalankan sebagian kecil dulu, Saya tidak bisa langsung memberikan semuanya, karena Saya harus tetap mengevaluasi proyek yang kamu kerjakan. Jika, proyek itu menurut saya layak, maka kita lanjutkan dengan tahap berikutnya, jika tidak Saya terpaksa akan membatalkan kelangsungannya.” Mendengar hal itu, ada terbesit sedikit rasa kecewa karena Bima tidak bisa mendapatkan proyek ini secara penuh.
Diva tidak menyangka kalau ternyata Farha memang bermulut tajam. Dia rasanya ingin sekali marah, tapi saat dirinya melihat ke arah Elvan, pandangan suaminya ini langsung menggelap, Diva menyentuh lengan Elvan untuk memperingati agar tidak melakukan apapun. Menyadari dirinya seolah terpancing amarah Elvan segera mengabaikan ucapan Farha dan melihat ke arah Diva dengan tatapan penuh makna, seolah memberikan isyarat selesaikan saja seperti yang Diva mau, tapi kalau makin menjadi-jadi maka dia siap untuk turun tangan.“Aku yakin sekali kalau kamu adalah orang yang bersama Tuan Elvan di toilet itu saat pesta pernikahan anakku. Apa kalian memiliki fetish yang sedikit liar?” Farha berkata dengan nyinyir dan melihat Diva dengan pandangan merendahkan.“Apa kamu bilang Farha?” tanya Nara pada Farha meminta penjelasan secara terang-terangan,“Begini Nyonya Nara, waktu acara pernikahan anakku, Diva ini membuat kekacauan, kemudian dia akhirnya bersama dengan Tuan Elvan ehmmm … di dalam toilet seda
Mendengar hal itu, Baskara benar-benar sudah sangat terpojok, dia tidak bisa melakukan apapun lagi, begitupun dengan Hardan yang sekarang makin ketakutan.“Berhenti menggertakku, dan katakan pada Elvan temui aku sekarang juga!!!” Baskara berteriak meluapkan emosinya, suaranya terdengar memekakkan telinga memenuhi ruangan ini.Pria itu masih bersikap datar dan melihat ke arah Baskara dan Hardan secara bergantian.“Dalam hal ini, Pak Elvan tidak perlu untuk repot-repot datang, karena semua yang akan saya lakukan sudah mendapatkan delegasi dari keluarga Wongso dan utamanya Keluarga Wennink.” ucapan Pria itu membuat Baskara mengerutkan keningnya.“Wennink?” ulang Hardan. “Siapa itu Wennink! Katakan padanya kami tidak takut!” Hardan berkata dengan nada tinggi.“Mungkin kalian tidak kenal, tapi keluarga ini sangat terkenal di luaran sana. Jangan-jangan kalian ini hanya segelintir orang kelas bawah yang sangat ingin menjadi orang kelas atas dengan cara yang sangat curang. Sehingga, kalian tid
Duh, kayaknya babnya ada yang kebalik... heheh untung ada judul babnya, ya! Mudah2an tidak pusing bacanya, duh, pasti ada yang kebalik-balik ini bacanya... Maaf ya, tadi keknya update keburu-buru sampe bikin kalian pusing... 😭😭😭Terima kasih atas pengertiannya 🙏🙏🙏Jangan lupa baca seri kedua Jodoh Salah Tarik ya! "Jerat Cinta Teman Kakakku" mudah2an ceritanya sesuai dengan genre temen2 sekalian... hehehe mohon bantuan ratenya di halaman depan ya! Heheh... Teirma kasih sekali lagi...