Share

Bab 282. Kekecewaan Diva

Elvan diam mendengar jawaban dari Lukman, yang secara tidak langsung itu juga sebuah peringatan, secara tidak langsung dia sudah tau arti dari ucapan pria ini.

“Maaf, Om, baiklah saya tidak akan mengatakan apapun,” ucap Elvan.

Lukman hanya memberikan tanggapan datar.

“Kita pulang saja, sepertinya sudah sangat malam dan kamu juga perlu istirahat. Akan saya katakan saat kita jalan pulang.”

***

“Diva, bangunlah, Nak, sudah pagi.” Suara Indah mengalun di telinga Diva yang masuk melalui mimpinya. Matanya benar-benar masih betah untuk merapat, dia ingin tidur lebih lama lagi, karena semalaman dia sudah mengatur rencana yang cukup rumit dan sudah menyiapkan beberapa skenario untuk dijalankan hari ini.

“Diva …,” panggil Indah lagi dari luar kamarnya.

“Kakak bangun! Ini udah pagi.” Prisya menepuk pundak Diva yang masih betah untuk memejamkan matanya.

Diva sudah mendengar suara ibunya, dia juga tahu ini sudah pagi, tapi dia benar-benar sangat lelah, dia hanya ingin minta waktu sedikit lagi saj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status