Share

Bab 216. Kasih Aku Waktu

Dalam perjalanan ke rumah sakit, Diva tak henti melihat ke arah Elvan dengan tatapan dalam.

“Kenapa melihatku seperti itu, nanti wajahku akan berlubang dilihat dengan tajam seperti itu.” Elvan berkata pada Diva seperti biasanya.

“Van, apa kamu pernah berpikir kalau ini nyata?” tanya Diva dengan suara rendah.

Elvan mengerutkan keningnya. “Lagi-lagi berpikir begitu, apa tidak cukup nyata dengan mencubit orang lain dan orang menjerit sakit?”

“Orang lain? Bukannya kamu itu bukan orang lain?” Diva tersenyum lalu menekan pipi Elvan dengan jari telunjuknya.

“Diva, kamu ini kenapa sih?” Elvan makin heran dengan tingkah Diva ini.

“No, aku gak kenapa-napa, cuma memastikan aja kalo kamu itu bukan makhluk hologram yang tak bisa kusentuh.” Diva terkekeh senang.

“Ada-ada saja,” gumam Elvan menyadari tingkah Diva yang seperti anak kecil ini.

“Van, ternyata Chef Cantika itu kakak ipar kamu, ya?” Diva kali ini berkata dengan nada serius.

“Ah, tentang tadi, kamu mengenalnya dari mana? Setahuku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status