Share

Bab 638

Author: Angin
Chandra tahu kondisi penyakit Grace. Lebih tepatnya, itu bukan semacam penyakit, melainkan kondisi khusus yang disebabkan oleh tubuhnya yang memiliki energi Yin yang kuat.

Tubuh Grace mengalami kelebihan energi Yin dan kekurangan energi Yang sehingga menyebabkan ketidakseimbangan energi Yin dan Yang. Selama ini, dia terus memakan obat yang menambah energi Yang sehingga bisa menjaga keseimbangan tubuhnya. Seiring dengan usianya yang bertambah, kondisi tubuhnya perlahan membaik, energi Yin yang dilepaskan tubuhnya juga makin banyak. Namun, ketika keseimbangan ini terganggu, itu akan menjadi hari kematian Grace.

Penyakit seperti ini sangat sulit untuk diobati dan hanya bisa diatasi dengan mengonsumsi obat-obatan. Jika ingin menyembuhkannya sepenuhnya, Chandra sendiri juga merasa kesulitan.

"Grace, penyakitmu ini sedikit sulit. Begini saja, aku akan membukakan resep untukmu dulu. Kamu pulang, cari obatnya dan rawat dirimu dulu. Kalau makan obat sesuai dengan resep yang aku tuliskan, kamu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 639

    Rivera adalah sebuah kota bersejarah yang kaya akan budaya. Dulunya, ini adalah ibu kota dari beberapa kerajaan silam. Jalan Medis merupakan ciri khas dari Rivera. Selain Jalan Medis, ada juga Jalan Antik. Jalan Antik juga sangat ramai dengan ratusan toko barang antik di dalamnya, di antaranya ada banyak toko yang sudah berusia ratusan tahun.Chandra dan Grace pergi ke Jalan Antik bersama-sama. Di sana, yang terlihat adalah para pedagang yang berjajar di sepanjang jalan dengan barang-barang antik dan lukisan yang diletakkan di atas meja. Ada beberapa pejalan kaki yang berjongkok di jalanan dan memilih dengan serius. Mereka mencoba mencari benda berharga dengan nilai beli yang murah.Grace yang ikut bersama Chandra menatap pemandangan di sekelilingnya, lalu dia bertanya, "Kak Chandra, apa kamu mengerti barang antik?"Chandra menggelengkan kepalanya dengan pelan dan berkata, "Nggak."Dia menjadi prajurit selama sepuluh tahun dan hanya berhadapan dengan pelatihan khusus tanpa henti serta

  • Jenderal Naga   Bab 640

    "Nak, kotak ini nggak biasa, jadi diletakkan di brankas bank. Kalau kamu mau melihatnya, aku harus meminta izin dari bosku dulu. Tapi, bukan semua orang bisa melihatnya. Begini saja, kamu beri tahu aku identitasmu, dengan begitu aku bisa memberi tahu bosku," kata pria tua itu.Sebelum Chandra berbicara, Grace langsung menjawab, "Keluarga Wahyudi dari wilayah utara, ayahku bernama Gilang Wahyudi.""Baik, aku akan memberi tahu bosku. Silakan kalian lihat-lihat dulu," ucap pria tua itu sebelum pergi.Sementara itu, Grace juga menarik Chandra dan berkata, "Kak Chandra, ayo kita lihat-lihat.""Oke," jawab Chandra sambil mengangguk dengan pelan.Pria tua itu pergi ke ruangan di lantai tiga dan mengetuk pintu dengan pelan."Masuk." Terdengar sebuah suara dari dalam ruangan tersebut.Pria tua itu mendorong pintu dan masuk, lalu dia berkata dengan penuh hormat, "Bos, ada orang yang datang menanyakan tentang kotak yang digali dari makam kuno Raja Januar.""Akhirnya sudah datang? Sudah selama ini

  • Jenderal Naga   Bab 641

    Setelah mendapatkan 20 triliun dari Chandra, Nova pun mulai membuat rencana menggunakan uang tersebut. Dia selalu mengingat budi keluarganya, jadi dia juga tidak melupakan mereka setelah memiliki uang. Dia memberikan ayah dan ibunya masing-masing 200 miliar. Namun, baru saja memberikan uang itu, 200 miliar milik Boni langsung diambil oleh Yani. Setelah mengetahui hal itu, Nova juga merasa tidak berdaya.Kemudian, Nova diam-diam memberikan Boni 1 miliar lagi untuk dia gunakan. Boni adalah orang yang penurut dan tidak punya posisi apa pun di Keluarga Kurniawan, tetapi dia memiliki hobi yang banyak. Selama ini, dia sangat menyukai barang antik dan terus mempelajarinya.Setelah memiliki uang, dia pun pergi ke Jalan Antik dengan harapan bisa mendapatkan barang bagus dengan harga murah. Namun, dia tetap tidak menemukan benda bagus setelah berkeliling seharian. Saat sedang jalan-jalan di Jalan Antik, dia tanpa sadar tiba di depan Toko Antik Bartele.Boni mendongak dan melihat papan nama Toko

  • Jenderal Naga   Bab 642

    Namun, harganya terlalu mahal. Meskipun Nova sudah memberikannya 1 miliar, harga piring giok ini sekitar 6 miliar. Boni hanya bisa meletakkan kembali piring giok itu dengan hati-hati. Akan tetapi, karena terlalu gugup dan berhati-hati, dia tidak sengaja menyenggol lemari sehingga menyebabkan piring giok itu jatuh ke lantai.Prang!Piring giok itu seketika pecah menjadi puing giok."Ini …." Boni sontak terpaku sejenak dan berdiri di samping dengan mata terbelalak.Begitu melihat hal itu, raut wajah Anastasia sontak berubah. Dia pun menghardik dengan wajah yang ketus, "Pak, aku sudah mengingatkanmu untuk berhati-hati. Kalau rusak, kamu harus mengganti kompensasi sesuai harganya.""Aku … aku … maaf, aku tidak sengaja," ucap Boni yang terus-menerus meminta maaf."Apa meminta maaf ada gunanya? Harganya 7.6 miliar, kamu bayar sesuai harganya. Kalau nggak, kamu nggak bisa keluar dari toko ini hari ini," ucap Anastasia dengan suara dingin.Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon bos

  • Jenderal Naga   Bab 643

    Grace berjalan ke depan, lalu memapah Boni yang terbaring di jalanan. Kemudian, dia bertanya dengan penuh perhatian, "Paman, kamu baik-baik saja?"Boni dipukuli hingga babak belur dan mulutnya masih mengeluarkan darah. Dia bergegas menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak … nggak apa-apa."Saat ini, Gofan berkata sambil tersenyum, "Karena Nona Grace bersedia ganti rugi, kalau begitu masalah ini selesai." Selanjutnya, Gofan melirik Boni dan berkata,"Pergi sana.""Chandra …." Boni menatap Chandra dan tampak ragu. Dia hendak mengatakan sesuatu, tetapi dia mengurungkan niatnya. Sebab, sekarang Chandra sudah bercerai dengan Nova dan bukan menantunya lagi.Chandra meliriknya sekilas, lalu berkata kepada Grace, "Apanya kamu bayar? Apa kamu punya banyak uang? Keluarga Kurniawan punya uang, kamu nggak perlu memberikan beberapa miliar itu.""Kak Chandra, bukankah dia …." Grace hendak berbicara, tetapi dia seketika teringat bahwa Chandra sudah bercerai dengan Nova. Jadi, dia pun tidak melanju

  • Jenderal Naga   Bab 644

    "Berhenti membuat onar, aku malas meladenimu." Chandra mengeluarkan sepuntung rokok dan tidak menggubris Nova lagi.Pada saat ini, Gofan datang sambil membawa Boni. Dia lalu berkata, "Nova, ayahmu merusak sebuah piring giok dari Dinasti Tangerin yang harganya 7.6 miliar. Aku memberimu diskon dan kamu cukup bayar 7 miliar saja. Setelah itu, kamu bisa membawa Boni pergi."Nova sontak marah begitu melihat Boni yang ditarik oleh beberapa pria kekar dan dihajar hingga babak belur.Dia lalu berbalik untuk melihat Chandra dan langsung menyalahkan Chandra. Dia berkata, "Chandra, apa yang kamu lakukan? Kamu ada di sini, kenapa ayahku masih saja dipukul?"Nova tahu keterampilan bela diri Chandra. Beberapa pria kekar itu sama sekali bukan lawan Chandra. Sekarang, Chandra berada di Toko Antik Bartele, tetapi ayahnya malah dipukuli hingga babak belur.Chandra berkata dengan datar, "Aku sudah membantu untuk menghentikan. Kalau nggak, dia mungkin akan dipukuli lebih parah.""Membantu?" Nova berkata d

  • Jenderal Naga   Bab 645

    Di area istirahat Toko Antik Bartele.Chandra sedang memainkan "Plants VS Zombie", tetapi sosok Nova terus muncul dalam benaknya. Mungkin yang Grace katakan memang benar. Dia tidak membiarkan Grace membayar benda itu dan menyuruh Nova untuk datang adalah karena dia ingin bertemu Nova. Sebenarnya, ada banyak hal yang ingin dia bicarakan dengan Nova, tapi dia tidak bisa mengatakannya setelah bertemu dengan Nova. Chandra merasa bahwa itu hal yang tidak perlu dilakukan.Saat ini, perasaan dalam hatinya sangat bertentangan dan rumit. Ini adalah perasaan yang belum pernah ada sebelumnya. Grace yang pengertian juga tidak banyak bicara lagi. Waktu berlalu dengan cepat, sepuluh menit kemudian ada beberapa pria kekar dengan pakaian jas hitam datang. Salah satu dari mereka membawa sebuah kotak hitam yang memiliki kata sandi."Bos, barangnya sudah dibawa," ucap salah satu dari beberapa pria itu."Oke," jawab Gofan sambil mengangguk. Kemudian, dia menatap Chandra dan berkata, "Tuan Chandra, silaka

  • Jenderal Naga   Bab 646

    Chandra menahan napasnya, sedangkan Grace juga melihat dengan serius. Grace ingin melihat sebenarnya apa yang ada di dalam kotak yang dibeli seharga 1 miliar oleh Chandra itu. Bersamaan dengan itu, dia juga penasaran kenapa Chandra bisa memiliki kunci untuk membuka kotak itu. Sambil diperhatikan Grace, Chandra pun memutar kuncinya dengan perlahan.Klek!Suara yang jelas dan nyaring terdengar, lalu kotak berwarna tembaga itu sontak terbuka dan Chandra menatap kotak itu dengan lekat. Ada gulungan kuno yang dilipat dengan rapi di dalamnya, lalu Chandra mengeluarkannya dengan hati-hati. Gulungan kuno itu terbuat dari bahan khusus yang terasa berat ketika dipegang dan masih dalam keadaan utuh.Chandra membuka gulungan itu dan meletakkannya di atas meja. Awalnya, gulungan kuno itu dilipat, tetapi ketika dibuka ukurannya cukup besar dengan diameter yang mencapai satu meter."Apa ini?" Setelah melihat lukisan di dalam gulungan kuno itu, Grace pun bertanya dengan kebingungan, "Apa ini lukisan m

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2149

    Lilian bergegas membawa seluruh anggota keluarganya pergi. Tidak lama kemudian, mereka sudah sampai di jalur yang jauh dari pegunungan tempat Istana Kegelapan berada. Di area luar pegunungan. Lilian menangis penuh kebahagiaan seraya berkata, “Syukurlah Papa baik-baik saja. Kota Sky Draga sudah dibantai habis-habisan, aku pikir ….”“Huhu ….”Lilian mulai menangis setelah teringat apa yang telah terjadi dalam beberapa waktu belakangan. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang putri yang hidup dengan penuh kemakmuran. Dia sama sekali tidak pernah berpikir akan menjadi target pembunuhan. Pilu di hatinya semakin menjadi-jadi ketika dia teringat, bagaimana dirinya diburu dan para pengawalnya yang sudah tumbang karena melindunginya. “Lilian.”Jarga memeluk putrinya lalu berkata, “Kamu sudah banyak menderita.”“Kak Lilian, apa yang sebenarnya terjadi?”“Bagaimana kamu bisa membawa kami semua keluar dari Istana Kegelapan?”“Apa kamu memberikan liontin giok itu pada mereka?”Beberapa anggota kel

  • Jenderal Naga   Bab 2148

    “Kamu … kamu iblis?” tanya Morga dengan raut wajah ketakutan. Chandra berkata dengan tenang, “Kamu tidak perlu memedulikan siapa aku. Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Tapi, jangan salahkan aku yang bertindak kasar kalau kamu tidak mau menjawab pertanyaannya.”Energi iblis muncul dari teratai hitam dan melayang ke arah Morga. Seketika, jiwanya bergetar. Dia sadar, dirinya pasti akan mati kalau dia tidak mengatakannya. Sekarang, dia benar-benar ketakutan sampai keinginan untuk bertahan hidup tiba-tiba muncul di dalam hatinya. “Jangan, jangan bunuh aku. Aku akan mengatakannya,” ujar Morga berusaha berkompromi. Kemudian Chandra menyingkirkan Teratai Iblisnya. Lilian menatap Chandra dengan tatapan aneh. Dia juga tahu legenda tentang iblis. Oleh karena itu, dia cukup kaget ketika mengetahui seorang manusia bumi seperti Chandra bisa memiliki energi iblis di tubuhnya. Namun, semua itu tidak lagi penting baginya selama Chandra bisa menyelamatkan keluarganya. “Katakan sekarang juga,”

  • Jenderal Naga   Bab 2147

    Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang

  • Jenderal Naga   Bab 2146

    Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status