Senny tidak menyangka ternyata Chandra begitu hebat dan sudah mengetahui identitasnya sejak lama."Katakanlah," kata Chandra sambil menatap Senny.Meskipun dia sejak awal sudah menebak identitas Senny, dia tidak tahu apa alasan Senny mendekati Paul dan juga dirinya. Awalnya, Chandra ingin mengamatinya secara diam-diam untuk sementara waktu. Akan tetapi, sekarang dia menemukan bahwa Senny sepertinya tidak berniat jahat kepada Paul, bahkan mungkin juga telah jatuh cinta kepada Paul. Itu sebabnya Chandra mengungkapkan maksudnya."Godfrey adalah ayahku." Senny sama sekali tidak menutupinya, lalu dia berkata sambil tersenyum dengan nakal, "Sebenarnya, aku kabur secara diam-diam ke Rivera karena Dataran Utara terlalu membosankan."Mendengar hal itu, Paul tertegun. Ternyata, gadis ini adalah putri dari Lima Jenderal, Godfrey Weli?"Bagus." Chandra tersenyum dengan cerah, lalu menatap Paul dan berkata, "Paul, kamu harus menggenggam kesempatan ini dengan baik. Dia adalah putri dari seorang jend
Nova juga menunjukkan ekspresi ketus dan berkata, "Chandra, kelak kalau ada apa-apa, ingat untuk diskusikan denganku dan jangan asal bertindak lagi, oke?""Iya." Chandra pun menjawab dengan penuh keyakinan, "Sayangku, kelak aku pasti akan mendiskusikan semua hal denganmu. Hari ini aku sudah seharian di luar dan lelah sekali, pinggang dan pundakku pegal. Sayang, bantu aku memijat pundakku, ya."Nova juga tahu bahwa bekerja di luar memang sangat melelahkan, terutama sebagai seorang penjual di sebuah perusahaan besar. Jadi, dia pun mendekat ke arah Chandra dan mulai memijat pundaknya."Ya, nyaman sekali." Chandra tampak sangat menikmati. Malam ini, Chandra tidak pergi ke mana pun lagi dan terus berada di rumah.Keesokan harinya."Nova, ayo kita pergi jalan-jalan ke Jalan Medis. Hari ini adalah hari terakhir kegiatan konsultasi di Jalan Medis.""Nggak mau." Nova berkata sambil mendengus, "Apa kamu tahu bagaimana orang-orang membicarakanku di luar sana? Mereka bilang aku nggak tahu malu, ak
Setelah Chandra dibawa pergi, Kimin baru bertanya, "Pak Deska, ceritakan padaku, sebenarnya apa keseluruhan rencana yang kamu pikirkan?"Kimin bukan orang dari Rivera, dia berasal dari tempat lain bahkan lebih tepatnya dari luar negeri. Seluruh kekuatannya berada di luar negeri dan kedatangannya ke Rivera kali ini hanya sebagai tamu. Dia sama sekali tidak berpartisipasi dalam semua rencana ini dan hanya mendengarkan pengaturan dari Deska. Jadi, dia sedikit pun tidak memahami rencana Deska. Deska mengelus janggutnya yang sudah memutih dan berkata sambil tersenyum, "Setelah menelan obat yang aku racik, Chandra akan segera sadar, tapi keinginannya akan menjadi sangat kuat. Sekalipun dia memiliki kendali diri yang sangat baik, dia juga tidak akan bisa mengendalikan dirinya sendiri."Deksa lalu tersenyum dengan percaya diri dan berkata, "Sementara itu, aku sudah mengatur seorang wanita lebih dulu. Nanti, begitu terjadi hubungan antara mereka dan hal ini terekspos, Chandra akan ditangkap ka
"Amanda, Amanda …." Seorang pria paruh baya bergegas masuk. Begitu melihat putrinya, dia seketika menjadi murka, lalu langsung bergerak ke arah Chandra yang sedang memegang kepala dan memaki, "Dasar bajingan! Binatang!"Pria paruh baya itu mengepalkan tangannya dan langsung melayangkan pukulan serta tendangannya. Chandra sama sekali tidak melawan, sebaliknya dia sedang merenung. Dia berpikir, ‘Siapa yang telah menjebaknya dan apa tujuannya? Padahal orang itu bisa menggunakan kesempatan ini untuk membunuhnya, tetapi orang itu justru tidak melakukannya dan malah bersusah payah mengatur semua hal ini.’Seiring dengan pihak kepolisian yang menerobos masuk, ada banyak wartawan yang juga berdatangan dan mulai mengambil gambar kejadian di dalam kamar tersebut."Jangan foto! Jangan foto!" Beberapa polisi segera menghentikan. Setelah memukuli Chandra, pria paruh baya itu segera memerintahkan, "Cepat! Cepat hentikan wartawannya! Jangan biarkan mereka sembarangan melaporkan. Kalau tidak, hidup pu
Kediaman Keluarga Kurniawan.Nova yang sudah sadar terus-menerus menggelengkan kepalanya."Ini nggak mungkin benar, aku nggak percaya. Aku nggak percaya ini benar, gimana mungkin Chandra melakukan hal seperti ini?" ucap Nova yang tampak percaya kepada Chandra. Sejak menikah, Chandra tidak pernah memaksa apa pun kepadanya. Sekalipun mereka tidur bersama, Chandra juga tidak akan menyentuhnya jika dia tidak bersedia. Seseorang yang bahkan tidak akan sembarangan menyentuh istrinya, bagaimana mungkin akan berbuat sembarangan di luar?"Nova, kamu jangan naif lagi. Beritanya bahkan sudah disiarkan, lihatlah seberapa jelas videonya itu. Kalau dia bukan Chandra, lalu siapa lagi? Selain itu, kamu lihat gadis di atas kasur itu, apa mungkin itu palsu? Aku sejak awal sudah melihat kalau Chandra bukan orang yang baik dan menyuruhmu segera bercerai dengannya, tapi kamu malah nggak mau mendengarkanku."Begitu terjadi masalah kepada Chandra, Yani sama sekali tidak merasa bahwa itu adalah hal yang memal
Nova terperanjat dan bertanya, "Kalau begitu, gimana sekarang?"Olive sedikit menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak ada cara lain lagi, aku nggak punya keyakinan untuk memenangkan kasus ini. Sekarang, satu-satunya cara adalah pihak yang terlibat harus menarik tuntutannya kepada Chandra. Dengan begitu, Chandra baru bisa terlepas dari hukuman penjara."Sandra mengernyitkan alisnya, lalu menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Aku mengerti, kamu pulang saja dulu.""Baik, Bu Sandra," jawab Olive.Olive langsung berbalik dan pergi."Sandra, gimana ini sekarang? Aku percaya dengan Chandra, dia pasti nggak bersalah dan pasti dijebak," kata Nova.Sandra berkata dengan tidak berdaya, "Aku juga percaya dengan Chandra, tapi hakim hanya melihat bukti. Sekarang, segala bukti sangat merugikan Chandra.""Kalau begitu, gimana?" tanya Nova."Kita pulang dulu saja, nggak akan terjadi apa-apa," ucap Sandra sambil menarik Nova untuk pergi.Chandra bukan orang biasa, dia merupakan bos dari Perusahaan
Arya tidak tahu apa yang ingin Chandra lakukan, tetapi dia tetap memilih untuk membantu."Baiklah, aku akan membawamu keluar dulu," kata Arya.Chandra melambaikan tangannya dengan pelan dan berkata, "Sudah kubilang, diam-diam mencari pengganti untukku. Aku tidak bisa keluar dengan terang-terangan seperti ini. Kamu pergi carikan orang yang tinggi dan postur tubuhnya mirip denganku. Aku akan membuat topeng kulit manusia setelah keluar secara diam-diam, lalu kamu akan diam-diam membawaku ke sel tahanan lagi nanti."Arya mengernyitkan alisnya dan bertanya, "Apa yang mau kamu lakukan sebenarnya?""Jangan banyak tanya," jawab Chandra."Oke," sahut Arya sambil mengangguk.Arya pun bergegas mengatur semuanya. Dia mencari seseorang yang tinggi dan postur tubuhnya yang mirip dengan Chandra dari militer, lalu diam-diam membawa Chandra keluar. Begitu keluar, Chandra mulai membuat topeng kulit manusia, lalu membiarkan orang tersebut menggantikannya berada di sel tahanan kepolisian. Setelah itu, Ch
Mawar melambaikan tangannya dengan pelan, lalu berkata, "Pak Roy, aku sudah mendengar masalah Amanda. Apa mungkin ada kesalahpahaman di dalamnya?"Raut wajah Roy seketika menjadi suram, lalu dia berkata dengan suara dingin, "Bu Mawar, apa kamu datang untuk membela Chandra?"Mawar tidak menyangkalnya dan mengangguk sebelum berkata, "Pak Roy mungkin tidak tahu, Chandra adalah pemilik sesungguhnya dari Perusahaan New Era. Dia memiliki harta kekayaan triliunan dan tidak kekurangan wanita cantik sama sekali. Selama dia menginginkannya, entah berapa wanita cantik yang akan menghampirinya. Selain itu, dia juga memiliki seorang istri yang sangat cantik. Aku benar-benar tidak percaya kalau bos-ku melakukan pelecehan.""Bos sesungguhnya Perusahaan New Era?" Roy juga dibuat terperanjat oleh identitas Chandra. Dia tidak menyangka ternyata Chandra yang sudah melecehkan putrinya itu memiliki latar belakang sebesar itu."Benar." Mawar mengangguk dan lanjut berkata, "Pasti ada kesalahpahaman di sini,
Tubuh Morga jatuh dengan keras di atas tanah dan membentuk reruntuhan. Di sisi lain, Chandra berdiri dengan gagahnya di atas langit. Tidak lama kemudian, seorang laki-laki tua yang berlumuran darah merangkak keluar dari reruntuhan. Dia adalah Morga. Langkah melawan surga sungguh mengerikan. Jurus ini menggunakan kekuatan bumi dan langit untuk menekan dan menginjak-injak lawannya. Bahkan Morga yang sudah berada di tingkat ketiga Alam Keabadian tetap saja tidak bisa menahan tekanan tersebut dan membuatnya terluka cukup parah setelah tubuhnya terinjak-injak oleh langit dan bumi. Dia berjuang untuk bangkit lalu menatap Chandra dan berseru, “Kamu harus mati!”Morga mengeluarkan jurus rahasianya. Aura di tubuhnya seketika meningkat. Bahkan tingkat kekuatannya tiba-tiba saja meningkat ke tingkat keempat Alam Kesucian dengan bantuan jurusnya tersebut. Sekarang, aura kekuatannya jauh lebih menakutkan dari sebelumnya. “Mati kamu!” serunya dengan ganas. Sebilah pedang tiba-tiba muncul di tang
Di sebuah pegunungan yang berada di luar Kota Freely. Morga muncul di depan Chandra dan menghalangi jalannya. Chandra berbalik dan berusaha melarikan diri. Namun, Cendekia berhasil mengejarnya dan menghalangi jalannya. Kedua orang itu menyerang Chandra dari depan dan belakang. Namun, Chandra tetap tenang dalam menghadapi kedua prajurit kuat itu. “Anak muda, aku minta padamu sekali lagi agar kamu memberikan harta karun itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu itu utuh,” ujar Morga dingin. “Huh!”Chandra justru mencibir. Kemudian Chandra mulai mengaktifkan jurus langkah melawan langit. Energi sejati yang sangat kuat muncul dari lautan energi di setiap titik akupunkturnya. Energi sejati yang tidak terhitung jumlahnya berkumpul menjadi satu dan membuat aura tubuh Chandra meningkat pesat. Kemudian energi sejatinya mulai menghancurkan tulang punggungnya. Dalam sekejap mata, kekuatan langit dan bumi berkumpul menjadi satu dan membentuk tulang punggung baru. Chandra mulai mel
Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter
Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te
Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud
Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka
Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a
Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa
Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d