Setelah Chandra dibawa pergi, Kimin baru bertanya, "Pak Deska, ceritakan padaku, sebenarnya apa keseluruhan rencana yang kamu pikirkan?"Kimin bukan orang dari Rivera, dia berasal dari tempat lain bahkan lebih tepatnya dari luar negeri. Seluruh kekuatannya berada di luar negeri dan kedatangannya ke Rivera kali ini hanya sebagai tamu. Dia sama sekali tidak berpartisipasi dalam semua rencana ini dan hanya mendengarkan pengaturan dari Deska. Jadi, dia sedikit pun tidak memahami rencana Deska. Deska mengelus janggutnya yang sudah memutih dan berkata sambil tersenyum, "Setelah menelan obat yang aku racik, Chandra akan segera sadar, tapi keinginannya akan menjadi sangat kuat. Sekalipun dia memiliki kendali diri yang sangat baik, dia juga tidak akan bisa mengendalikan dirinya sendiri."Deksa lalu tersenyum dengan percaya diri dan berkata, "Sementara itu, aku sudah mengatur seorang wanita lebih dulu. Nanti, begitu terjadi hubungan antara mereka dan hal ini terekspos, Chandra akan ditangkap ka
"Amanda, Amanda …." Seorang pria paruh baya bergegas masuk. Begitu melihat putrinya, dia seketika menjadi murka, lalu langsung bergerak ke arah Chandra yang sedang memegang kepala dan memaki, "Dasar bajingan! Binatang!"Pria paruh baya itu mengepalkan tangannya dan langsung melayangkan pukulan serta tendangannya. Chandra sama sekali tidak melawan, sebaliknya dia sedang merenung. Dia berpikir, ‘Siapa yang telah menjebaknya dan apa tujuannya? Padahal orang itu bisa menggunakan kesempatan ini untuk membunuhnya, tetapi orang itu justru tidak melakukannya dan malah bersusah payah mengatur semua hal ini.’Seiring dengan pihak kepolisian yang menerobos masuk, ada banyak wartawan yang juga berdatangan dan mulai mengambil gambar kejadian di dalam kamar tersebut."Jangan foto! Jangan foto!" Beberapa polisi segera menghentikan. Setelah memukuli Chandra, pria paruh baya itu segera memerintahkan, "Cepat! Cepat hentikan wartawannya! Jangan biarkan mereka sembarangan melaporkan. Kalau tidak, hidup pu
Kediaman Keluarga Kurniawan.Nova yang sudah sadar terus-menerus menggelengkan kepalanya."Ini nggak mungkin benar, aku nggak percaya. Aku nggak percaya ini benar, gimana mungkin Chandra melakukan hal seperti ini?" ucap Nova yang tampak percaya kepada Chandra. Sejak menikah, Chandra tidak pernah memaksa apa pun kepadanya. Sekalipun mereka tidur bersama, Chandra juga tidak akan menyentuhnya jika dia tidak bersedia. Seseorang yang bahkan tidak akan sembarangan menyentuh istrinya, bagaimana mungkin akan berbuat sembarangan di luar?"Nova, kamu jangan naif lagi. Beritanya bahkan sudah disiarkan, lihatlah seberapa jelas videonya itu. Kalau dia bukan Chandra, lalu siapa lagi? Selain itu, kamu lihat gadis di atas kasur itu, apa mungkin itu palsu? Aku sejak awal sudah melihat kalau Chandra bukan orang yang baik dan menyuruhmu segera bercerai dengannya, tapi kamu malah nggak mau mendengarkanku."Begitu terjadi masalah kepada Chandra, Yani sama sekali tidak merasa bahwa itu adalah hal yang memal
Nova terperanjat dan bertanya, "Kalau begitu, gimana sekarang?"Olive sedikit menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak ada cara lain lagi, aku nggak punya keyakinan untuk memenangkan kasus ini. Sekarang, satu-satunya cara adalah pihak yang terlibat harus menarik tuntutannya kepada Chandra. Dengan begitu, Chandra baru bisa terlepas dari hukuman penjara."Sandra mengernyitkan alisnya, lalu menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Aku mengerti, kamu pulang saja dulu.""Baik, Bu Sandra," jawab Olive.Olive langsung berbalik dan pergi."Sandra, gimana ini sekarang? Aku percaya dengan Chandra, dia pasti nggak bersalah dan pasti dijebak," kata Nova.Sandra berkata dengan tidak berdaya, "Aku juga percaya dengan Chandra, tapi hakim hanya melihat bukti. Sekarang, segala bukti sangat merugikan Chandra.""Kalau begitu, gimana?" tanya Nova."Kita pulang dulu saja, nggak akan terjadi apa-apa," ucap Sandra sambil menarik Nova untuk pergi.Chandra bukan orang biasa, dia merupakan bos dari Perusahaan
Arya tidak tahu apa yang ingin Chandra lakukan, tetapi dia tetap memilih untuk membantu."Baiklah, aku akan membawamu keluar dulu," kata Arya.Chandra melambaikan tangannya dengan pelan dan berkata, "Sudah kubilang, diam-diam mencari pengganti untukku. Aku tidak bisa keluar dengan terang-terangan seperti ini. Kamu pergi carikan orang yang tinggi dan postur tubuhnya mirip denganku. Aku akan membuat topeng kulit manusia setelah keluar secara diam-diam, lalu kamu akan diam-diam membawaku ke sel tahanan lagi nanti."Arya mengernyitkan alisnya dan bertanya, "Apa yang mau kamu lakukan sebenarnya?""Jangan banyak tanya," jawab Chandra."Oke," sahut Arya sambil mengangguk.Arya pun bergegas mengatur semuanya. Dia mencari seseorang yang tinggi dan postur tubuhnya yang mirip dengan Chandra dari militer, lalu diam-diam membawa Chandra keluar. Begitu keluar, Chandra mulai membuat topeng kulit manusia, lalu membiarkan orang tersebut menggantikannya berada di sel tahanan kepolisian. Setelah itu, Ch
Mawar melambaikan tangannya dengan pelan, lalu berkata, "Pak Roy, aku sudah mendengar masalah Amanda. Apa mungkin ada kesalahpahaman di dalamnya?"Raut wajah Roy seketika menjadi suram, lalu dia berkata dengan suara dingin, "Bu Mawar, apa kamu datang untuk membela Chandra?"Mawar tidak menyangkalnya dan mengangguk sebelum berkata, "Pak Roy mungkin tidak tahu, Chandra adalah pemilik sesungguhnya dari Perusahaan New Era. Dia memiliki harta kekayaan triliunan dan tidak kekurangan wanita cantik sama sekali. Selama dia menginginkannya, entah berapa wanita cantik yang akan menghampirinya. Selain itu, dia juga memiliki seorang istri yang sangat cantik. Aku benar-benar tidak percaya kalau bos-ku melakukan pelecehan.""Bos sesungguhnya Perusahaan New Era?" Roy juga dibuat terperanjat oleh identitas Chandra. Dia tidak menyangka ternyata Chandra yang sudah melecehkan putrinya itu memiliki latar belakang sebesar itu."Benar." Mawar mengangguk dan lanjut berkata, "Pasti ada kesalahpahaman di sini,
Selama dua hari ini, Keluarga Kurniawan menjadi berita panas di internet.Berita panas pertama adalah Nova dari Keluarga Kurniawan, seseorang yang tidak tahu keterampilan medis, tetapi menjadi dokter di bawah naungan Klinik Century. Dengan menghabiskan uang hingga miliaran, dia berhasil menduduki peringkat dokter pertama dalam konferensi medis kali ini. Hal ini membuat Nova harus menanggung makian tidak tahu malu dan orang bodoh yang kaya.Sebelum berita ini mereda, berita panas kedua muncul. Ini adalah berita tentang suami Nova, Chandra. Sekarang, berbagai forum besar sedang membahas masalah ini."Pelaku pelecehan harus mati!""Orang seperti ini seharusnya dikebiri saja!""Dibunuh seratus kali juga nggak berlebihan!""Aku nggak mengerti. Chandra punya istri yang begitu menawan, kenapa dia melakukan hal seperti ini?""Kalian mungkin nggak tahu, Chandra adalah menantu yang menumpang hidup di Keluarga Kurniawan. Dia sama sekali nggak punya status di Keluarga Kurniawan. Dengar-dengar, mer
Nova menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tunggu sampai kasus Chandra selesai dulu.""Oke, oke," ucap Yani berulang kali dan berdiri sambil tersenyum. Dia lalu menarik Boni dan berkata, "Nova, kamu istirahat saja. Aku dan ayahmu akan ke rumah sakit untuk menjenguk adikmu.""Ya," kata Nova sambil mengangguk.Setelah Yani dan Boni pergi, Nova melihat Sandra dengan ekspresi tidak berdaya dan bertanya, "Sandra, apakah aku terlalu nggak berperasaan berbuat seperti ini? Bagaimanapun juga, Chandra sudah bekerja keras setelah menikah serta menumpang tinggal di Keluarga Kurniawan dan juga memperlakukanku dengan sangat baik. Sekarang, aku malah ingin bercerai begitu terjadi sesuatu padanya.""Ini …." Sandra juga tidak tahu apa yang harus dia katakan. Dari sudut pandangnya, dia benar-benar berharap Nova bercerai dengan Chandra. Akan tetapi, dari sudut pandang sebagai teman baik Nova, dia tidak berharap Nova dan Chandra bercerai."Awalnya kukira Chandra jujur dan juga punya batasan. Kalau dia men
Yosan menyetujui semua persyaratan yang diajukan keluarga Lowen agar Chandra bisa meraih hasil baik dalam kompetisi besar sekaligus membuat para tetua dan ketua sekte terkesan. Duno membawa Yosan pergi keluar ruangan bersama, sedangkan Chandra tetap menunggu di dalam kamar. Kurang lebih satu jam kemudian, Yosan akhirnya kembali dengan raut wajah yang tidak terlihat terlalu baik. “Master,” sapa Chandra penuh hormat. “Chandra, aku sudah mengorbankan banyak hal untukmu. Aku mengorbankan berbagai hal yang kukumpulkan selama bertahun-tahun. Aku akan sangat menyesal telah menjadi gurumu kalau sampai kamu tidak berhasil meraih hasil yang baik dalam kompetisi besar nanti,” ujar Yosan pasrah. Raut wajah Chandra seketika tampak malu. Bagaimanapun juga, dia tidak yakin bisa mendapatkan hasil baik dalam kompetisi besar nanti. “Ayo, kita tetap harus pergi ke Klan Guno malam ini juga. Kamu bisa minum Pil Enam Yang di perjalanan nanti,” ujar Yosan yang memilih untuk tidak tinggal terlalu lama di
Duno Lowen tidak tahu maksud dan tujuan kedatangan Yosan, jadi Yosan mengungkapkan tujuan utamanya dengan berkata, "Sebenarnya, aku ingin meminta bantuanmu.""Tetua Yosan, tidak perlu sungkan begitu. Kamu bisa langsung memberitahuku.""Tujuanku datang ke sini adalah untuk meminta sebuah Pil Enam Yang," jawab Yosan terus terang. Senyuman di wajah Duno seketika menghilang setelah mendengar jawaban Yosan. Bahkan anggota keluarga Lowen lainnya yang berada di aula juga langsung berdiskusi satu sama lain. Duno berkata dengan raut wajah enggan, "Tetua Yosan, pil itu adalah peninggalan leluhur kami sejak ribuan tahun yang lalu. Sekarang, pil itu sudah tidak ada lagi."Yosan tahu kalau makna dari perkataan Duno adalah sebuah penolakan, jadi dia pun berkata, "Tuan Duno, aku juga tidak datang dengan tangan kosong. Aku akan menukar pil itu dengan barang yang setara. Aku akan berusaha memberikan apa pun yang keluarga Lowen inginkan."Yosan sadar kalau dia harus berkorban untuk mendapatkan Pil Ena
Luna terkejut ketika melihat sosok Yosan. Master Yosan? Jadi, Chandra sudah menjadi murid dari Master Yosan?Setelah tertegun selama beberapa saat, Luna akhirnya bertanya, "Kak Chandra, kamu mau ke mana?""Aku akan pergi ke Liran Selatan bersama Master Yosan," jawab Chandra. "Oh iya, pergilah," balas Luna. Chandra mengangguk lalu pergi tanpa banyak bicara setelah berpamitan dengan Luna. Dia berbalik lalu berkata kepada Yosan, "Master, ayo kita pergi."Yosan melambaikan tangannya dengan ringan lalu muncul cahaya keemasan yang diikuti dengan sebuah labu yang muncul di tangannya. Labu itu terus membesar sampai sepanjang 10 meter. "Ini?" tanya Chandra terkejut. Yosan tersenyum lalu berkata, "Ini adalah senjata tebang ajaib. Ayo, naiklah."Kemudian dia naik ke atas labu raksasa itu, diikuti oleh Chandra yang melompat di belakangnya. Yosan bergegas mengerahkan energi sejatinya lalu labu itu mulai bergerak dengan cepat di udara. Dalam sekejap mata, gunung-gunung tertinggal di belakang me
Yosan berkata, "Chandra adalah seorang pemuda yang cakap. Dia sangat kuat di segala aspek. Aku sudah menerimanya sebagai muridku. Selanjutnya, aku berencana untuk menentukan rencana pelatihan untuknya. Aku akan menggunakan semua kekuatanku untuk membimbingnya agar dia bisa meraih hasil maksimal dalam kompetisi besar nanti. Aku ingin menunjukkan kepada para tetua dan ketua sekte kalau masih ada murid yang luar biasa dalam perekrutan kali ini."Ziyan langsung mengerutkan keningnya lalu berkata, "Master, walaupun Chandra memiliki potensi yang cukup baik, tapi kompetisi besar tidak lama lagi akan dilaksanakan. Kekuatannya tidak mungkin meningkat secara drastis dalam waktu sesingkat itu. Janganlah Master menghabiskan terlalu banyak usaha hanya untuk dia seorang. Lagi pula, murid di bawah bimbinganmu yang berusia di bawah 50 tahun masih cukup banyak. Jadi, lebih baik dan lebih hemat jika Master membimbing mereka daripada Chandra."Yosan langsung menatap Ziyan tajam setelah mendengar perkataa
Yosan merasa, Chandra memiliki potensi yang besar. Dia tidak mungkin salah dalam menilai orang lain. Selain itu, Chandra bisa memunculkan kekuatan yang sangat besar, sekalipun tingkat kekuatannya masih terhitung rendah. Bahkan dia bisa menandingi prajurit yang memiliki kekuatan tingkat ketiga Alam Keabadian. Chandra bisa segera naik ke tingkat keenam Alam Kesucian kalau saja dia berada di tingkat ketiga Alam Kesucian. "Chandra, aku akan mengatur rencana pelatihanmu. Tapi, kemungkinan besar kamu akan sangat menderita. Apa kamu mampu menahannya?" tanya Yosan penuh harap. "Aku bisa menahan apa pun, selama aku belum mati," jawab Chandra mantap. "Baiklah," balas Yosan dengan perasaan lega. "Tenang saja, aku akan berusaha sekuat tenaga untuk membimbingmu. Kekuatanmu akan meningkat pesat dalam waktu satu tahun ini.""Baik, aku akan menantikannya," balas Chandra penuh harap. "Sekarang, kamu tunggu dulu di sini selama beberapa hari. Aku akan mempersiapkan semuanya untuk membimbingmu," ujar
Yosan cukup terkejut dengan jawaban Chandra. Bagaimanapun juga, dia adalah seorang prajurit yang pastinya tahu tingkat kesulitan dalam melatih kekuatan fisik. Kekuatan fisik harus terus ditempa dan tidak bisa ditingkatkan hanya dalam waktu singkat. Selain itu, tingkat kekuatan Chandra masih terhitung rendah, bahkan sedikit lebih rendah dari Yoko. Namun, dia bisa menjadi memberikan perlawanan sengit kepada Yoko. Sulit rasanya membayangkan seseorang yang memiliki kekuatan seperti ini. Yosan merasa gembira di dalam hatinya. Dia merasa seperti sudah menemukan sebuah harta karun berharga. Seseorang berbakat seperti Chandra akan tumbuh menjadi sosok yang menakutkan dalam bimbingannya. Bahkan Chandra mungkin bisa menjadi sama kuatnya dengan para utusan jenius yang datang ke bumi untuk memperebutkan keberuntungan dalam 10 sampai 20 puluh tahun lagi. Yosan tersenyum lebar lalu berkata, "Bagus, bagus sekali!"Chandra membalas pujian Yosan dengan senyuman tipis. Dia tidak mengungkapkan kalau d
Chandra hanya mampu membantu Luna sampai sini. Selanjutnya, Luna harus mengandalkan kemampuannya sendiri. Luna kembali ke halaman latihannya sendiri setelah selesai menyapa Chandra. Halaman mereka terletak bersebelahan. Mereka tidak tahu, apakah hal ini kebetulan atau memang Yosan yang sengaja mengaturnya.Chandra langsung berlatih setelah bergabung dengan Sekte Dayan. Sebenarnya, dia ingin masuk ke dalam Istana Abadi, tapi dia takut ada murid lain yang melihatnya. Bagaimanapun juga, dia baru saja bergabung dengan Sekte Dayan, jadi dia tidak ingin membuat masalah. Akhirnya, Chandra memutuskan untuk tidak pergi ke Istana Abadi untuk sementara waktu. Tiga hari kemudian.Yohan muncul di halaman Chandra ketika Chandra sedang berlatih. Chandra buru-buru berdiri lalu berkata dengan penuh hormat, "Tetua!"Yosan membalas dengan lambaian ringan. Di sisi lain, Chandra menatap Yosan tanpa mengetahui alasan Yosan mencarinya."Namamu Chandra, kan?" tanya Yosan. "Benar, namaku Chandra. Ada masal
Yosan berkata dengan wajah tak berdaya, "Aku juga tidak tahu kalau Sekte Sutan akan melaksanakan perekrutan murid baru secepat itu, bahkan sebelum Sekte Dayan."Joni berdiri sambil menatap seribu orang yang ada di aula lalu berkata, "Lihatlah lelucon yang kamu pilih."Joni yang sedang menatap seribu orang di hadapannya terlihat seperti seseorang yang baru berusia 50 tahunan dengan jubah kuning di tubuhnya. Dia bisa mengetahui dengan jelas tingkat kultivasi semua orang itu dengan indra spiritualnya, khususnya tingkat kekuatan yang dimiliki oleh Luna. "Lelucon apa ini? Bahkan kamu juga merekrut murid dengan tingkat kekuatan yang masih ada di Alam Mahasakti. Tetua Yosan, apa sih yang ada di pikiranmu? Jangan-jangan kamu melakukan kecurangan dalam proses seleksi ini, ya?"Luna hanya bisa menundukkan kepalanya setelah mendengar semua itu tanpa berani berkata sepatah kata pun. Di sisi lain, Yosan berusaha memberikan penjelasan ketika tiba-tiba saja terdengar suara seseorang. "Sudahlah!" se
Para calon murid yang ikut ujian kali ini terlalu lemah. Bahkan sekalipun Chandra membawa Luna, mereka masih berhasil lolos dan menjadi murid Sekte Dayan.Selanjutnya, Chandra pergi ke tempat istirahat untuk beristirahat sejenak. Luna sangat bersemangat setelah dia menjadi murid Sekte Dayan. Dia terus berjalan di sekitar Chandra dan terus mengungkapkan rasa terima kasihnya. Chandra hanya mendengarnya sambil tersenyum.Pertarungan terus berlanjut. Putaran demi putaran pertarungan berlanjut, semakin banyak orang yang terpilih untuk menjadi murid Sekte Dayan.“Semuanya, selamat telah menjadi murid Sekte Dayan.” Suara Yosan bergema keras. “Selanjutnya masih ada satu kali pertarungan. Pertarungan ini akan langsung menentukan sepuluh besar. Keuntungan menjadi sepuluh besar sangat banyak. Sepuluh besar bisa jadi murid Tetua. Juara pertama bisa jadi murid Ketua Sekte.”“Selain itu, sepuluh murid teratas juga memenuhi syarat untuk masuk ke Pustaka Agung Sekte Dayan untuk memilih kekuatan magis