Share

Bab 446

Author: Angin
Chandra membawa Nova kembali ke vila.

Di sebuah kamar yang terletak di lantai dua.

Nova kesal diperlakukan seperti anak kecil. "Chandra, kamu ngapain sih? Merusak suasana saja."

"Sayang, tunggu sebentar." Chandra pergi ke sebuah pusat perbelanjaan yang tak jauh dari vila.

Tak lama kemudian Chandra kembali dengan membawa baju renang. Dia memberikan baju renang itu kepada Nova dan berkata, "Pakai yang ini saja."

"Chandra, memang perlu sampai segininya?" Nova marah.

"Perlu. Cepat, pakai," jawab Chandra.

"Ah, ya sudah. Kamu keluar duluan." Nova bangkit berdiri dan mengusir Chandra.

Setelah mengusir Chandra keluar, Nova tersenyum sambil menatap baju renang yang dibeli oleh Chandra. Nova merasa sangat bahagia. Dia tidak menyangka ternyata Chandra juga bisa otoriter.

Meskipun awalnya kesal, Nova menyukai sikap Chandra yang tegas.

Setelah selesai mengganti baju, Nova pun keluar dari kamar. Pakaian renang ini jauh lebih baik daripada bikini yang menunjukkan setiap inci tubuh Nova.

"Bagus, bagus
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Jenderal Naga   Bab 447

    Setelah menjawab Yanna, Nova berbalik dan pergi meninggalkannya."Nova, kamu jangan nggak tahu diuntung! Kamu nggak kenal aku? Aku adalah manajer yang paling hebat di Rivera. Semua artis yang aku pegang pasti jadi terkenal. Nova, jangan meremehkan kemampuanku! Percaya nggak, besok videomu bersama Ken akan menyebar di internet." Yanna mulai mengancam."Kamu mau apa sih?" Nova membalikkan badan, lalu bertanya sambil mengerutkan alis."Sekarang teknologi sudah maju. Aku bisa menggunakan video orang lain, lalu mengubah wajahnya menjadi wajahmu dan wajah Ken. Kalau video panas itu sampai tersebar di internet, menurutmu bagaimana reaksi masyarakat?" tanya Yanna."Kamu ...." Sekujur tubuh Nova gemetaran.Beginilah sifat asli Yanna. Dia bisa menjadi bidadari yang baik, tetapi juga bisa menjadi penyihir yang jahat."Sebaiknya kamu nggak macam-macam. Temani Ken satu malam, aku nggak akan mengganggu kehidupanmu. Tapi kalau kamu menolak, kamu tanggung sendiri akibatnya. Ken ada di kamar 203." Yann

  • Jenderal Naga   Bab 448

    Ken kira Nova yang mengetuk pintu, tetapi ternyata malah Chandra yang datang."Pak ... Pak Presdir?" Ken tercengang selama beberapa detik.Setelah terbangun dari lamunan, Ken bergegas mempersilakan Chandra masuk ke dalam kamarnya. "Kak Yanna, tolong seduh kopi. Pak Presdir datang ...."Sesaat mendengar teriakan Ken, Yanna langsung bangkit dari tempat tidur dan beranjak keluar dari kamarnya sendiri. Presdir Perusahaan New Era bukanlah orang sembarangan, Yanna tidak berani membuatnya menunggu terlalu lama."Pak, silakan duduk," kata Yanna sambil membawa secangkir kopi."Pak, maafkan sikapku tempo hari. Seharusnya aku nggak menyinggung Perusahaan New Era, aku sudah menyadari kesalahanku. Tolong berikan aku satu kesempatan," kata Ken sambil tersenyum.Chandra melambaikan tangannya. "Aku nggak mempermasalahkan hal itu.""Terima kasih, terima kasih, Pak." Ken sangat senang."Pak, silakan diminum kopinya." Yanna ikut lega setelah mendengar jawaban Chandra.Ken melirik Yanna dan memberikannya

  • Jenderal Naga   Bab 449

    Chandra melempar Ken hingga mengenai tembok. Sekujur tubuh Ken terasa remuk, tetapi dia tidak berani menjerit."Jangan kira aku nggak berani memukul wanita," kata Chandra sambil menendang Yanna yang berlutut di lantai.Yanna kesakitan, tetapi dia pun tidak berani bergeming.Ken bergegas berlutut dan meminta maaf, "Pak, semua salah aku. Maafkan aku, maafkan aku. Aku yang nggak tahu diri."Chandra ingin membunuh Ken, tetapi dia sudah berjanji kepada Nova untuk tidak main tangan.Chandra menarik napas panjang dan berkata, "Temui Nova dan minta maaf. Berlutut sampai dia memaafkanmu! Asalkan Nova memaafkanmu, aku nggak akan mempermasalahkannya. Tapi kalau Nova nggak memaafkanmu, aku pastikan kamu akan musnah dari muka bumi ini."Setelah selesai bicara, Chandra membalikkan badan dan beranjak pergi.Begitu Chandra pergi, Ken dan Yanna langsung menangis kesakitan."Kak, habislah aku. Tamatlah riwayatku ...."Yanna ketakutan sampai sekujur tubuhnya gemetaran. "Cepat, temui Nova dan minta maaf!

  • Jenderal Naga   Bab 450

    Semua orang pun tenang setelah mendengar penjelasan Dion.Chandra dan Nova yang baru turun juga mendengar ucapan Dion."Sayang, tolong Sandra ...." Nova menarik pergelangan tangan Chandra.Chandra melambaikan tangan. "Dia muridnya Dokter Santo, 'kan? Biar saja dia periksa, kita tunggu dulu."Dion memperhatikan Sandra yang berbaring di atas sofa. Paha Sandra merah dan bengkak akibat digigit ular berbisa. Secara perlahan-lahan, bekas gigitan ular tampak berubah menjadi warna hitam. Artinya racun ular sedang menyebar ke seluruh pembuluh darah.Dion mengulurkan tangan dan memencet sekitar bekas gigitan ular."Ah!" Sandra berteriak kesakitan."Sandra, tahan dulu. Ada aku, tenang saja! Kamu nggak akan mati, kok. Aku harus mengeluarkan racun di dalam tubuhmu. Begini saja, aku akan mengobatimu di kamar. Di sini terlalu banyak orang, aku nggak bisa fokus," kata Dion.Kepala Sandra terasa pusing, dia seperti orang yang setengah sadar. Jika bekas gigitan ular tidak segera diobati, Sanedra bisa ma

  • Jenderal Naga   Bab 451

    "Chandra, kamu nggak usah ikut campur!"Beberapa wanita menarik dan mengusir Chandra."Memangnya kamu siapa? Kamu bisa mengobatinya?""Kamu bukan dokter, jangan berlagak hebat!""Nova, urus suamimu! Menantu pecundang seperti dia bisa apa?"Nova menatap mereka semua sambil berkata, "Suamiku memiliki keterampilan medis. Dia adalah dokter yang hebat, aku memercayai kemampuannya. Dia pasti bisa menyelamatkan Sandra.""Kamu yakin?""Kalau terjadi apa-apa, kamu mau bertanggung jawab?""Tutup mulut kalian!" Suara Chandra terdengar mengerikan.Semua orang langsung terdiam ....Chandra memeriksa luka Sandra dan gejala yang dialaminya. Pupil Sandra terlihat memutih, denyut nadinya juga berdetak cepat."Ular pucuk?" Chandra menyipitkan mata.Ular pucuk memang sangat beracun, korban bisa tewas dalam waktu satu jam setelah digigit.Setahu Chandra, biasanya ular pucuk dikembangbiakkan untuk dikombinasikan bersama beberapa jenis tanaman herbal yang diracik menjadi ramuan obat.Chandra sontak menoleh

  • Jenderal Naga   Bab 452

    Dion sangat kesal, Chandra telah merusak semua rencananya.Dion tidak akan tinggal diam, dia ingin menghancurkan nama baik Chandra."Fitnah!" Nova maju dan membela Chandra. "Suamiku bukan orang kayak gitu. Dia nggak memelihara ular seperti yang kalian tuduhkan.""Nova, rambut mungkin sama hitam, tapi hati orang siapa yang tahu?""Iya, kamu dan Chandra juga baru menikah. Memangnya kamu tahu tabiat suamimu?"Sekelompok orang malah menyerang Nova.Sandra sudah sadar sepenuhnya, dia bangkit dari sofa dan duduk menatap Chandra. Suara Sandra terdengar lemas, "Aku percaya Chandra, dia nggak mungkin memelihara ular."Chandra menatap Sandra dengan penuh kekaguman. Walaupun arogan, Sandra adalah wanita yang rasional.Dion panik dan berkata, "Sandra, jangan mau dibohongi bajingan ini. Kamu digigit ular berbisa, nggak mungkin sembuh secepat ini. Mana mungkin beberapa jarum itu bisa menyembuhkanmu? Bahkan guruku pun nggak punya kemampuan sehebat itu. Nova memang sahabatmu, tapi bukan berarti suamin

  • Jenderal Naga   Bab 453

    Chandra membuka pintu, lalu menyalakan lampu kamar.Begitu membuka pintu, Chandra pun merasa ada yang janggal. Dia melihat sebuah kotak kecil asing yang terletak di atas meja.Chandra yakin, kotak itu bukanlah miliknya. Kenapa tiba-tiba bisa ada di kamarnya?"Jangan bergerak!" Tiba-tiba Dion berteriak.Chandra berdiri di tempat, sedangkan Dion membawa yang lainnya untuk menggeledah kamar. Dion berpura-pura menggeledah, akhirnya dia membuka kotak kecil yang terletak di atas meja dan tampak seekor ular yang melata keluar."Ah ...." Semua orang menjerit ketakutan.Dion langsung menangkap ular itu, lalu melemparnya ke tembok dan menginjaknya sampai mati.Setelah ular dibunuh, Dion menoleh ke arah Chandra dan bertanya, "Kamu masih ingin mengelak?""Ini ...." Nova menatap Chandra.Sebelum meninggalkan kamar, Nova yakin tidak melihat kotak itu di atas meja. Kenapa tiba-tiba kotak itu berada di kamarnya?"Ternyata memang Chandra pelakunya.""Menjijikkan!""Manusia jahat! Kamu tahu itu ular ber

  • Jenderal Naga   Bab 454

    Nova tampak gelisah. Kenapa acara reuni malah merusak persahabatannya dengan Sandra?Berbeda dengan Sandra, Janice sudah menjadi bagian Keluarga Kosasih. Wajar saja Janice membela keluarga suaminya.Namun untuk masalah ini, Sandra sudah salah paham kepada Nova. Jelas-jelas Nova dijebak."Sayang, bagaimana? Lakukan sesuatu." Nova mendesak.Chandra duduk sambil merokok. "Jangan cemas, serahkan saja padaku. Aku akan membereskannya, kamu tunggu saja di kamar. Aku mau memeriksa apakah pelayan di vila ini memiliki kartu cadangan."Jendela dikunci dari dalam, orang suruhan Dion tidak mungkin menyelinap lewat jendela. Hanya ada satu jalan masuk, yaitu pintu utama ...."Cepat, cepat periksa," kata Nova.Chandra harus memeriksa apakah Dion menyuap salah satu pelayan di vila ini. Jika memang pelayan di vila ini terlibat, Dion bisa mendapatkan kunci cadangan dengan mudah.Di saat bersamaan, Sandra masuk ke dalam kamar dengan masih mengenakan bikininya yang seksi. Sehelai thong tipis yang menutupi

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

  • Jenderal Naga   Bab 2136

    Sekarang, dia dan Chandra harus segera pergi ke ibu kota untuk menyelamatkan negara dan keluarganya. “Pak ….”Lilian tidak lagi bisa menahan diri untuk berbicara. Panggilan Lilian langsung menyadarkan Chandra. Dia membuka mata lalu menatap Lilian dan bertanya, “Putri, ada apa?”Lilian berkata dengan wajah sedikit malu, “Ibu kota sudah dikepung oleh prajurit dari Istana Kegelapan sejak aku melarikan diri tiga hari yang lalu. Aku takut hal buruk terjadi di sana.”“Jadi, kamu ingin kita bergegas ke ibu kota?” tanya Chandra sambil menatap Lilian. Dia bisa melihat kekhawatiran Lilian dan sebuah pemikiran muncul di benaknya. Apakah dia harus memanfaatkan kegelisahan Lilian untuk mendapatkan batu giok itu?Lagi pula, Lilian tidak tahu apa pun tentang giok pemakaman itu, sedangkan dia tahu asal-usul giok itu. Sebuah batu giok yang berhasil membuat pencipta Istana Abadi mencarinya ke seluruh dunia. “Ya.”Kemudian Lilian berlutut di hadapan Chandra tanpa memedulikan citranya seraya berkata,

  • Jenderal Naga   Bab 2135

    Roh penunggu Istana Abadi dahulu merupakan pengikut dari seorang Kaisar Agung. Jadi, tidak heran kalau dia memiliki pengetahuan yang luas. Giok Pemakaman adalah sebuah benda yang melegenda, bahkan di zaman Kaisar Ceptra. Roh penunggu kembali berkata, “Berdasarkan yang kuketahui, Giok Pemakaman pernah dimiliki oleh seseorang. Nama keluarga orang itu adalah Sky. Dia dikenal sebagai seorang penjaga makam dan juga sangat kuat. Bahkan dia merupakan orang terkuat dalam satu periode masa. Namun, entah karena alasan apa, dia tiba-tiba menghilang bersama keluarganya.”“Aku tidak pernah menyangka, kalau keturunan dari si penjaga makam ternyata berada di dunia kecil ini.”Roh penunggu hanya bisa mendesah. Dia juga tidak menyangka kalau keturunan dari orang sehebat itu bisa menjadi seperti ini. Chandra kembali bertanya dalam benaknya, “Lalu apa hubungannya batu giok itu dan segel? Kenapa muncul fenomena dari batu giok itu ketika segelnya mengendur?”Roh penunggu berusaha menjelaskan dengan berka

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status