Share

Bab 259

Aвтор: Angin
Chandra memutar tubuhnya. Kedua bola mata Nova menatapnya dengan lekat. Akan tetapi ketika Chandra berbalik ke arahnya, rasa kecewa menyerang diri Nova.

Dia tidak bisa melihat wajah asli Chandra karena lelaki itu mengenakan topeng. Topeng itu tidak sama dengan topeng sebelumnya. Topeng tersebut berwarna silver yang menutup hampir setengah wajah lelaki itu. Hanya terlihat mata, hidung, mulut dan juga dagu saja.

Chandra dapat menangkap rasa gugup dari wajah Nova. Dia hanya tersenyum dan berkata, “Jangan sungkan, duduk.”

Nova tersadar dan langsung duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut. Chandra mendekat dan memilih duduk di hadapan Nova.

“Tuan Muda Atmaja, terima kasih atas perhatian dalam beberapa waktu terakhir ini,” ujar Nova dengan suara bergetar. Terlihat jelas bahwa perempuan itu sedang gugup.

Chandra hanya mengibaskan tangannya dan berkata, “Kalau bukan kamu, sepuluh tahun yang lalu aku sudah mati dilahap api. Aku tahu kalau selama sepuluh tahun terakhir kamu mengalami banyak s
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Заблокированная глава

Related chapter

  • Jenderal Naga   Bab 260

    Kedatangan Chandra ke Atma Group hanya demi Nova saja. Setelah selesai, dia langsung mengganti pakaiannya menjadi pakaian biasa.“Tetap baju begini yang cocok,” gumam Chandra sambil berjalan keluar dari ruang direktur dan memasuki lift.Lelaki itu keluar dari Tower Atma dan berdiri di tepi jalan untuk menunggu taksi.  Nova juga keluar dari dalam gedung dengan membawa perasaan yang masih menggantung. Meski kali ini dia bertemu dengan orangnya, tetapi Nova tidak bisa melihat wajah orang tersebut.Akan tetapi aura yang menguar dari dalam diri lelaki itu begitu kuat. Setiap gerak geriknya bisa membuat fokus orang lain berantakan. Detik berikutnya dia melihat Chandra yang tengah berdiri di tepi jalan.Nova terdiam sebentar kemudian melangkah mendekat dan memanggil lelaki itu, “Chandra, kenapa kamu ada di sini?”“Hah?” Chandra berbalik mendengar ada yang memanggilnya.Melihat Nova yang ada di belakangnya membuat Chandra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan bertanya balik, “No-Nova, kena

  • Jenderal Naga   Bab 261

    Nova menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan kuat. Nada bicaranya juga ikut sedikit menurun.“Chandra, aku tahu kamu yang menyembuhkanku. Karena aku sudah menikah denganmu, maka aku adalah istrimu. Aku nggak akan melakukan hal yang mengkhianatimu. Tapi kamu justru nggak percaya denganku dan diam-diam mengikutiku. Kamu pikir aku orang yang matre? Setelah ketemu orang yang lebih kaya akan cerai denganmu dan menikah dengan dia?”“Nova, aku nggak bermaksud begitu. Aduh! Aku harus gimana jelasin ke kamu ….” Chandra terlihat serba salah.Nova mengibaskan tangannya dan memotong ucapan Chandra sambil berkata, “Sudah, aku ngerti kenapa kamu bisa mengikutiku. Gimanapun tuan muda misterius itu sudah memberikan mahar, nggak salah kalau kamu khawatir. Kamu bali dulu saja, aku mau ke Wasa Group.”“Nova,” terdengar suara Sandra yang berjalan keluar dengan terusan merah miliknya. Dari jauh dia melihat Nova tengah berbincang dengan lelaki berpakaian biasa di tepi jalan.  Sandra berjalan m

  • Jenderal Naga   Bab 262

    Sandra menatap Chandra lama. Bukannya dia merendahkan lelaki itu, hanya saja Chandra benar-benar terlalu biasa saja. Orang seperti itu tidak cocok untuk Nova. Sebagai sahabat lamanya, Sandra tidak mengizinkan Nova yang cantik dirusak oleh parasit seperti Chandra.Dia berencana mengenalkan Nova pada Christian. Sandra juga ada maksud tersembunyi karena lelaki itu sudah selama beberapa tahun terakhir mengejarnya terus. Sandra tidak pernah menerima lelaki itu sebagai kekasihnya.Christian unggul dari semua sisi, hanya saja Sandra sudah terlanjur jatuh cinta pada cinta pertamanya. Selama ini dia selalu merasa Chandra masih hidup. Apa pun itu, dia tidak menyangka kalau Chandra di depannya ini adalah orang yang sama dengan mantan kekasihnya sepuluh tahun yang lalu.Karena Chandra sempat terbakar, wajah aslinya juga berubah karena proses pemulihan luka bakar dulu. Wajahnya sudah tidak sama dengan wajahnya yang dulu.“Chandra, kamu harus tahu diri. Kamu lihat diri kamu, kamu sama sekali nggak p

  • Jenderal Naga   Bab 263

    Arya tertawa dan berkata, “Naga Hitam, beberapa waktu terakhir aku sudah sering membantumu cukup banyak. Kamu mau membantuku nggak?”Chandra menatapnya sekilas dan bertanya dengan datar, “Kamu mau aku bantu apa?”Dengan cepat Arya berkata, “Kamu itu salah satu pasukan paling hebat di dalam pasukan militer. Semua kepercayaan dan kebanggaan para militer. Aku berencana meminta kamu untuk menjadi pelatih utama dari pelatihan-“Chandra langsung mengibaskan tangannya memotong ucapan Arya.“Sudahlah, sekarang aku sudah hidup dengan bebas dan tenang. Aku nggak mau cari masalah untuk diriku sendiri.”Arya menjelaskan, “Hanya pakai nama saja, dengan begitu bisa memicu semangat dari para calon peserta. Palingan hanya ucapan kalau pelatihannya lolos, maka mereka bisa bertemu Naga Hitam dan mendapatkan instruksi dari Naga Hitam langsung. Aku yakin mereka pasti akan sangat semangat.”“Nanti waktu saatnya tiba, kamu nggak perlu mengajarnya langsung secara pribadi. Hanya unjuk muka dan ngomong sedikit

  • Jenderal Naga   Bab 264

    Paul langsung mendirikan tubuhnya ketika melihat Chandra berjalan masuk. Dengan panik dia menjelaskan, “Kak Chandra,ini nggak seperti yang dilihat. Aku nggak kenal dia sama sekali. Aku hanya menabraknya di jalan dan dia langsung merepotkan aku dengan memintaku mengurus dia dan menghidupi dia selama tiga bulan.”“Oh?”Chandra menatap perempuan yang duduk di kursi itu. Perempuan berusia sekitar 20 tahunan dengan rambut berwarna merah dan bedak tebal, serta pakaian terbuka. Dia tidak berencana ikut campur dengan urusan Paul sehingga Chandra hanya tertawa dan melemparkan dokumen pada lelaki itu.“Kak, ini apa?”“Kamu lihat sendiri saja.”Paul langsung membuka dokumen tersebut.Perempuan yang duduk di kursi tadi melihat cap yang ada di dokumen tersebut. Dia yang juga pernah melihat dokumen sejenis tahu kalau dokumen tersebut merupakan sebuah data rahasia. Mendadak dia merasa antusias, ternyata di klinik kecil ini dia bisa melihat dokumen rahasia.“Ini apa?” tanya Senny dengan penasaran. Se

  • Jenderal Naga   Bab 265

    Paul benar-benar kenal dengan Arya! Bahkan mereka terlihat sedang bercanda.“Balik,” kata Arya pada Abdul.“Eh, tunggu sebentar,” ujar Chandra dengan cepat.Dia membuka pintu mobil dan tertawa sambil berkata, “Numpang dong, antar aku pulang ke rumah.”“Paul, selama aku nggak ada, kamu tahan sedikit dan jangan terlalu lupa diri,” kata Chandra pada Paul.Paul terlihat tersenyum masam. Kemarin malam dia memang terlalu lupa diri sehingga bisa mabuk dan tidak tahu sudah bersama dengan berapa banyak orang. Bayangan kemarin malam membuatnya kembali memanas.Hingga mobil Arya sudah menghilang dari pandangannya, Paul baru tersadar dan menarik napas dalam-dalam sambil bergumam, “Nggak boleh kayak kemarin lagi.”Dia membalik tubuhnya dan langsung terlonjak kaget. Senny yang ada di belakang tubuhnya membuat dia luar biasa terkejut sehingga berseru marah, “Mau mati ya?! Kenapa langkah kaki kamu nggak ada suaranya?”Senny menggigit jarinya dan menatap Paul sambil bertanya, “Kak Paul, sebenarnya kamu

  • Jenderal Naga   Bab 266

    Chandra pulang ke rumah Nova, tapi tidak ada satu orang pun di sana. Semuanya berangkat ke Imperial Residences untuk melihat vila. Sedangkan Chandra lupa membawa kunci ketika dia berangkat tadi karena buru-buru.Dia ingin menghubungi Nova, tetapi setelah dipikirkan kembali dia mengurungkan niatnya. Chandra duduk di bagian ujung tangga depan pintu sambil menghisap rokok. Dia mengeluarkan ponselnya dan bermain permainan di ponselnya untuk menghabiskan waktu.Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan siang hari. Keluarganya masih belum ada yang kembali, hanya Nova yang baru tiba. Dia melihat Chandra yang duduk di tangga dan menghampirinya dengan kening berkerut sambil bertanya, “Kenapa kamu duduk di sini?”Chandra bergegas berdiri ketika mendengar suara Nova dan sambil tertawa berkata, “Tadi waktu keluar aku nggak bawa kunci, di rumah nggak ada orang jadi aku tunggu di sini.”Nova meliriknya sekilas dan tidak banyak berbicara lagi. Perempuan itu berbalik dan berjalan menuju pintu masuk. Dia me

  • Jenderal Naga   Bab 267

    Meski di bibirnya dia berkata seperti itu, dalam hatinya masih ada rasa kecewa. Siapa pun itu pasti lebih menyukai lelaki yang berhasil. Tidak ada yang suka dengan lelaki yang sibuk memasak di rumah dan tidak ada niat untuk maju.“Aku mau ke Wasa Group.”Setelah mengatakan kalimat tersebut, Nova berbalik pergi. Ekspresi perempuan itu tidak luput dari pandangan Chandra. Dia tidak pernah melihat sorot kecewa di diri Nova sebelumnya. Sepertinya setelah bertemu dengan tuan muda misterius itu, pandangan Nova pada dirinya sudah berubah tanpa disadari oleh perempuan itu.Sedangkan para keluarganya yang lain terlihat sangat girang ketika mendengar mereka bisa menempati vila mewah itu. Mereka mulai berkumpul dan mendiskusikan hari yang baik untuk pindah dan melupakan sosok Chandra.Chandra sendiri juga tidak peduli. Dia duduk di balkon dan sibuk menghisap rokok sambil memikirkan hidupnya. Baru saja Nova pergi, Toni sudah datang ke rumah mereka. Keluarga Kurniawan memanfaatkan semua relasi merek

Latest chapter

  • Jenderal Naga   Bab 2145

    Istana Kegelapan adalah organisasi paling misterius yang ada di dunia Sky Draga dan sudah berdiri selama bertahun-tahun. Pemimpin dari Istana Kegelapan merupakan salah satu orang terkuat yang ada di dunia Sky Draga yang bernama Morga Huraz dan Sergi adalah adiknya. Chandra sudah membunuh adik laki-laki Morga. Itu artinya, Chandra sudah pasti mati di mata Morga. Sekarang, dia tidak ingin lagi terlalu banyak berbasa-basi dengan Chandra. Karena tujuan utamanya adalah harta karun keluarga Sky. Sekarang, harta karun itu berada di tangan Chandra. Morga mengulurkan tangannya lalu berkata dengan raut wajah kesal, “Anak muda, berikan liontin giok itu padaku. Dengan begitu, aku akan membiarkan tubuhmu utuh.”Morga bersikap arogan ketika melontarkan kata-katanya. Chandra menatap liontin giok itu lalu sebuah pemikiran muncul di benaknya. Dalam sekejap mata, liontin itu menghilang dari tangannya dan masuk ke dalam Istana Abadi. “Majulah kalau memang kamu menginginkannya,” ujar Chandra sambil ter

  • Jenderal Naga   Bab 2144

    Namun, sepertinya Chandra lebih dari sekedar bawahan bagi Lilian. Cendekia merasa kesal di dalam hatinya, tapi dia tidak ingin menunjukkan kekesalannya. Jadi, dia menatap Chandra sambil tersenyum lalu berkata, “Anak muda, apa kamu sadar dengan ucapanmu? Apa kamu tahu, kelompok seperti apa Istana Kegelapan itu? Aku saja tidak akan mampu menyelamatkan para sandera dari cengkeraman Istana Kegelapan. Apa kamu berpikir, dirimu memiliki kekuatan untuk melawan mereka?”“Kamu tidak perlu memedulikan masalah itu,” ujar Chandra tenang. Chandra memang tidak mengenal Cendekia. Namun, Lilian mengatakan kalau Cendekia akan menerima siapa pun yang datang ke Kota Freely tanpa peduli seberapa buruk dan keji kelakuan orang itu. Orang seperti Cendekia ini pastinya bukanlah orang baik. Cendekia tersenyum tipis lalu menatap Chandra seraya bertanya, “Aku dengar, wakil pemimpin Istana Kegelapan sudah tewas. Apa kamu ada hubungan dengan kematiannya?”Chandra membalas tatapan Cendekia lalu berkata dengan te

  • Jenderal Naga   Bab 2143

    Cendekia langsung tersenyum setelah mendengar kedatangan Putri dari Negara Sky Draga. Pemimpin Istana Kegelapan juga tampak terkejut lalu berkata sambil tersenyum, “Aku baru saja mau mencarinya. Tapi ternyata, dia datang sendiri tanpa diundang.”Si Cendekia melambaikan kipasnya lalu berkata, “Pemimpin Istana Kegelapan, lebih baik kamu sembunyi dulu sekarang. Aku ingin lihat, apa yang diinginkan Putri Negara Sky Draga dariku.”“Oke,” jawab si pemimpin Istana Kegelapan sambil mengangguk. “Izinkan dia masuk,” ujar Cendekia kepada penjaga. “Baik,” jawab si penjaga lalu bergegas pergi. Di depan gerbang kediaman pemimpin Kota Freely. Chandra dan Lilian menunggu selama beberapa saat, sampai akhirnya si penjaga yang melapor ke dalam bergegas keluar. “Putri, silakan masuk.”Chandra dan Lilian masuk ke dalam kediaman pemimpin kota dengan dipandu oleh si penjaga. Mereka masuk ke dalam aula utama setelah melewati sebuah lorong. Seorang pemuda terlihat sedang duduk di kursi utama aula. Pemud

  • Jenderal Naga   Bab 2142

    Mereka berdua mencari tempat tinggal terlebih dahulu setelah masuk ke dalam kota. Di dalam kamar. Chandra duduk di sebuah kursi, sementara Lilian menuangkan teh untuknya. “Kak Chandra, kapan kita akan pergi ke kediaman pemimpin kota?” tanya Lilian cemas. Beberapa hari telah berlalu, tapi dia masih belum mengetahui keadaan para kerabatnya. Sekarang, dia benar-benar ingin tahu keberadaan Istana Kegelapan serta keadaan pada kerabatnya.“Makan saja dulu setelah itu baru kita pergi,” ujar Chandra lalu berjalan menuju pintu keluar. Dia berjalan ke lantai pertama untuk memesan beberapa makanan lalu makan dengan santai. Lilian duduk di dekat Chandra tanpa keinginan untuk makan sedikit pun. Di aula, ada banyak orang yang sedang menikmati makanan mereka. “Aku dengar, istana kekaisaran Kota Sky Draga dihancurkan dan jutaan orang dibantai di sana.”“Ya, aku juga mendengarnya. Sepertinya, itu ulah Istana Kegelapan.”“Sepertinya alasan pembantaian itu karena Negara Sky Draga memiliki harta ka

  • Jenderal Naga   Bab 2141

    Pemandangan yang sangat memilukan ketika melihat tanah yang mereka injak dipenuhi dengan mayat. Lilian bergegas menuju istana kekaisaran. Di sekitar istana, jumlah mayat yang bergelimpangan juga semakin banyak. Seluruh tanah berlumuran darah. Dia terpaksa menginjak mayat ketika bergerak maju. Sampai akhirnya, dia tiba di istana tidak lama kemudian. Mayat pengawal berbaju besi tampak bergelimpangan ketika Lilian melangkah masuk ke dalam istana. Lilian terus melangkah masuk ke dalam istana. Namun, semua orang sudah menjadi mayat dan tidak ada satu pun orang hidup yang bisa dia temui di sana. “Papa ….”Lilian berjongkok di tanah sambil berteriak pilu. Chandra yang melihat ini, hanya bisa diam tanpa tahu, bagaimana cara menghibur perempuan ini.Sampai akhirnya, Chandra berusaha untuk menenangkannya dengan berkata, “Kamu lihat dulu, apakah ada kerabatmu di antara mayat-mayat itu? Mungkin saja mereka tidak mati dan hanya ditangkap.”Lilian bergegas bangkit dan mulai mencari kerabatnya di a

  • Jenderal Naga   Bab 2140

    Lilian membutuhkan waktu beberapa saat untuk bisa tiba di tempat Chandra berada ketika Chandra masih terbaring di atas tanah dengan napas lemah. Lilian sempat tidak berani mendekati Chandra setelah melihat pertarungan Chandra dan Sergi. Dia hanya berdiri beberapa meter jauhnya dari Chandra sambil memperhatikan Chandra lalu bertanya pelan, “Apa kamu baik-baik saja?”Chandra berkata dengan suara lemah, “Aku tidak apa-apa. Aku hanya butuh istirahat sebentar.”Lilian menghela napas lega setelah mendengar jawaban Chandra. Namun, dia masih tidak berani mendekat dan hanya berani berdiri beberapa meter dari Chandra sambil menatap laki-laki itu. Wajah Chandra tampak memerah setelah menyadari Lilian yang terus menatapnya. Sampai akhirnya 30 menit kemudian, tubuh Chandra kembali pulih. Dia bisa berdiri di atas tanah lalu meregangkan ototnya. “Ini?”Lilian sangat terkejut dengan pemandangan ini. Dia bisa merasakan napas Chandra yang sangat lemah dan hampir mati sebelumnya. Namun, hanya dalam wa

  • Jenderal Naga   Bab 2139

    Tubuh Chandra tertusuk dan terpukul oleh kekuatan tangan Sergi yang dahsyat sampai tubuhnya terpental. Tubuh Chandra terjatuh dengan keras sampai tanah yang ditabraknya membentuk lubang yang sangat dalam. Wajah Lilian seketika memucat. Sekarang, dia tidak lagi bisa melarikan diri. bahkan penyelamat hidupnya saja sudah tewas di tangan Sergi. “Putri ….”Sergi berdiri melayang di udara sambil menatap Lilian yang gemetaran di kejauhan lalu dia tersenyum seraya berkata, “Kamu pikir, orang ini bisa menyelamatkanmu? Kamu benar-benar suka bermimpi, ya!”Di mata Sergi, Chandra sudah tewas.“Aku … aku akan memberikannya padamu,” ujar Lilian memilih untuk berkompromi. Lagi pula, Sergi tetap bisa mendapatkan giok itu kalau dia mati. Jadi, setidaknya dia masih bisa hidup jika dia memberikan giok itu dengan sukarela. Namun, tiba-tiba saja Chandra melesat keluar dari lubang reruntuhan dengan rambut berantakan dan tubuh yang berlumuran darah. Dia benar-benar tampak menyedihkan. Anehnya, cedera di d

  • Jenderal Naga   Bab 2138

    Suara teriakan nyaring itu diikuti dengan energi pedang yang melesat ke seluruh penjuru arah dan membunuh belasan prajurit yang melindungi Lilian. Detik berikutnya, Sergi sudah muncul di depan Lilian. Chandra yang sedang membunuh banyak prajurit Istana Kegelapan bergegas ke arah Lilian dalam sekejap mata lalu memeluknya. Di saat yang bersamaan, Lilian juga memiringkan tubuhnya berusaha menghindari serangan Sergi. Kemudian Chandra membawa Lilian melesat ke langit setinggi beberapa puluh meter sambil menyimpan pedang di tangannya. “Peluk aku!” seru Chandra. Lilian bergegas menuruti perintah Chandra. Tidak lama kemudian, muncul dua jenis energi sejati di telapak tangan Chandra. Kedua jenis energi ini terlihat langsung bergabung dan membentuk sebuah kekuatan baru. “Sangkar Kosmik!” Bola energi hasil perpaduan dua jenis energi sejati langsung melesat ke bawah. Duar!Bumi berguncang dengan gunung-gunung yang berada di bawahnya langsung hancur dalam sekejap mata. Semua prajurit Istana K

  • Jenderal Naga   Bab 2137

    Suara langkah kaki yang sangat banyak juga terdengar dari kejauhan setelah suara itu menghilang. Tidak lama kemudian, sejumlah prajurit yang mengenakan jubah dan topeng hitam muncul. Dalam sekejap mata, hutan di sekitar Chandra penuh sesak oleh lebih dari 3000 prajurit yang mengepungnya.Seorang laki-laki tua tiba-tiba saja mendarat di atas tanah. Laki-laki itu terlihat sudah berumur sekitar 70 tahun dengan wajah berkeriput dan mata cekung. Sosok itu terlihat sangat aneh. Laki-laki tua itu tampak mengenakan jubah berwarna merah dengan pedang merah di tangannya. “Sergi?”Ekspresi Lilian seketika berubah. Begitu pun, belasan prajurit berbaju besi yang tersisa. Mereka semua tampak ketakutan sampai tubuh mereka bergetar.Chandra berbalik lalu menatap Lilian dan bertanya, “Siapa itu Sergi?”Lilian berkata dengan raut wajah ketakutan dan mulut yang bergetar, “Sergi adalah wakil pemimpin Istana Kegelapan. Kekuatannya berada tepat di bawah pemimpin Istana Kegelapan. Dia adalah salah satu pra

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status