Share

Bab 130

Penulis: Angin
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-26 19:00:01
Putri Yani begitu cantik, bahkan lebih berwibawa daripada artis di televisi. Dia pasti bisa menjadi istri dari orang kaya. Kenapa dia malah menikah dengan Chandra yang tidak punya pekerjaan itu?

Saat mendengar mereka akan pergi menghadiri acara ulang tahun Yura, Yani yakin orang-orang yang hadir pasti adalah tamu dari kalangan atas. Dengan penampilan Nova, dia pasti bisa digaet oleh para bos.

Yani menarik Nova ke samping, lalu berbisik, “Nova, tamu yang pergi ke Rivera Hotel adalah orang kaya. Aku dengar-dengar bos dari Restoran Sentosa juga akan ke sana. Ini adalah kesempatanmu, kamu cari kesempatan untuk gaet dia.”

“Ma ….” Raut wajah Nova sangat tidak senang. “Apa yang sedang Mama katakan? Aku sudah punya suami, mana mungkin aku melakukan hal rendahan seperti itu?”

“Dia?” Yani melirik Chandra yang berada di sebelah, lalu berbicara dengan nada memerintah, “Chandra, hari ini kamu tinggal di rumah saja, jangan pergi ke mana pun.”

Menurut Yani, jika Chandra ikut pergi ke pesta, dia past
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jenderal Naga   Bab 131

    Semua orang melihat Chandra dan Nova yang datang dengan mengendarai motor. Beberapa dari mereka pun mulai bertanya-tanya."Itu Nova, 'kan?""Iya, itu Nova. Toni sudah mengusirnya dari Keluarga Kurniawan.""Nova juga datang menghadiri pesta ulang tahun Yura?""Katanya Yura mengundang Nova dan semua murid yang ada di kelasnya.""Yura mengundang Wahyu, jadi dia sekalian mengundang semua murid di kelas itu.""Wahyu? Anaknya Eko Sutijo, pemilik Kalena Farma?""Oh, begitu. Tapi kenapa Chandra juga ikut?"Seiring datangnya Chandra dan Nova, semua orang asyik membicarakannya.Di saat bersamaan, sebuah mobil sport Lamborghini melaju dan berhenti di tempat parkir. Kemudian, tampak seorang pria tampan berjas putih yang beranjak keluar dari mobil."Wah, panjang umur. Tuan Muda Wahyu datang."Pintu utama hotel.Sejak tadi, Yura sudah menunggu Chandra. Begitu melihat Chandra dan Nova yang datang dengan mengendarai motor, Yura pun bergegas menghampiri mereka.Hari ini Yura mengenakan gaun berpotongan

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27
  • Jenderal Naga   Bab 132

    Wahyu menganggukkan kepala. "Em, sangat parah. Dengar-dengar, Chandra, pecundang ini meminjam mobil salah seorang atasan. Begitu atasan itu kembali, dia dan sopir akan dipanggil ke pengadilan militer.""Hah?" Nova sangat terkejut. Dia sontak menggenggam erat tangan Chandra.Yura hanya tersenyum sinis saat mendengar ucapan Wahyu. Uhm? Mengadili Naga Hitam?? Siapa yang berani?Orang-orang terkejut melihat kemunculan Chandra dan Nova. Sekarang, Keluarga Kurniawan telah menjadi bahan tertawaan penduduk Kota Rivera.Toni membuat surat undangan palsu untuk menghadiri acara pengangkatan Arya, sedangkan Chandra meminjam mobil orang lain dan berlagak sebagai orang penting."Chandra, semua ini salahmu sendiri, jangan melibatkan Nova! Sebaiknya kalian bercerai saja, kamu nggak pantas menjadi suami Nova," kata Wahyu.Saat ini, Wahyu sudah merencanakan sesuatu. Meskipun bersanding dengan Yura, Wahyu tidak menutup kemungkinan untuk memiliki hubungan gelap dengan Nova."Sayang, bagaimana ini?" Nova t

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-27
  • Jenderal Naga   Bab 133

    Bahkan ada beberapa wanita yang terharu sampai menangis. Mereka ingin merasakan berada di posisi Yura.Yura melipat kedua tangan sambil menatap Wahyu yang berlutut di depannya, lalu tersenyum mengejek. "Wahyu, dari mana kamu mendapatkan kepercayaan diri sebesar ini? Memangnya kamu pantas bersanding denganku?"Yura mendengus dingin. "Kamu punya kemampuan apa? Meskipun kaya, berdasarkan relasi yang dimiliki Keluarga Sutijo, kalian juga tidak memiliki nama besar. Emm, bisnis keluarga? Kalaupun seluruh harta Keluarga Sutijo digabungkan, tetap tidak sebanding dengan anak perusahaan Keluarga Linardi.""Ahh, berani sekali kamu. Dari mana kamu mendapatkan kepercayaan diri itu?" Yura berbicara dengan lantang.Wahyu sangat terkejut mendengar ucapan Yura. Bukan ini yang diharapkannya, bukan hasil seperti ini yang diinginkannya."Bukankah kamu mengundangku karena kamu menyukaiku? Kamu bahkan mengundang semua teman sekelasku. Nggak cuma itu, kamu juga menungguku di depan pintu hotel. Kenapa kamu me

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • Jenderal Naga   Bab 134

    Wahyu menyatakan cintanya kepada Yura, tetapi Yura malah menolaknya.Tak sampai di situ, Yura juga mengaku bahwa dia menyukai Chandra. Pengakuan Yura membuat semua orang terkejut sekaligus mempermalukan Wahyu.Tatapan semua orang tertuju kepada Chandra yang tak begitu tampan dan berpakaian sederhana. Melihat penampilannya, dia tidak pantas berada di pesta ini. Yang wanita mengenakan gaun mewah, sedangkan yang pria mengenakan setelan jas, tapi Chandra ....Chandra hanya mengenakan kaos berwarna hitam.Chandra sedang serius bermain Plants vs Zombies. Saat ini, sekelompok zombie datang dan melahap senjatanya. "Ah!!"Tiba-tiba, Chandra berteriak kecewa, "Kalah."Teriakan Chandra membuat orang-orang terkejut.Sesaat berhenti bermain, Chandra menyadari seperti ada yang menatapnya. Ketika mengangkat kepala, dia sangat terkejut begitu banyak pasang mata yang memperhatikannya.Chandra menggaruk kepalanya dengan kebingungan. Setelah berpikir sebentar, dia mengeluarkan ponsel dan berkaca. "Tidak

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-28
  • Jenderal Naga   Bab 135

    Bukannya cemburu, Nova malah merasa tersanjung.Wanita yang menyukai Chandra adalah Yura, Direktur Utama Farma Kimia. Meskipun hanya dijadikan tameng, Nova merasa sangat terhormat suaminya bisa disukai oleh wanita secantik Yura.Akhirnya, kali ini Chandra membuatnya bangga.Yura membawa Chandra ke lantai dansa. Begitu musik berbunyi, Yura meletakkan tangan kanannya yang lembut di pundak, sedangkan tangan kirinya di pinggang Chandra. Mereka berdua terlihat romantis.Sebaliknya, sekujur tubuh Chandra terasa kaku. Kali ini, dia benar-benar sangat tegang.Yura terlalu cantik, dia memiliki wajah yang memesona serta kulit yang lembut. Ditambah, Chandra hampir lupa diri saat mencium aroma tubuhnya yang wangi.Begitu tubuh Yura menempel, jantung Chandra langsung berdegup kencang. Ketika menghadapi ribuan pasukan, Chandra bahkan tidak pernah setegang ini. Namun, menghadapi wanita yang ada di depannya, dia malah ....Sambil memeluk Chandra, Yura meletakkan kepalanya di pundak Chandra. Yura sanga

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-01
  • Jenderal Naga   Bab 136

    "Kok mereka datang?""Hah? Yura mengundang mereka?""Mustahil, Toni membuat keributan yang sangat besar sampai diusir Komandan Militer. Tindakan Toni sangat memalukan, bagaimana mungkin Yura mengundangnya?""Terus? Masa Toni datang tanpa diundang?"Seiring kedatangan Toni, banyak orang yang membicarakannya. Mereka berusaha untuk menghindari Keluarga Kurniawan.Namun, Leon masih bersikap arogan, dia berkata dengan sombong, "Kakek, reputasi Anda sangat tinggi. Begitu melihatmu, mereka langsung mundur dan menghormatimu."Toni langsung besar kepala. Dia tidak bisa menyembunyikan kebanggaannya.Ketika melihat Yura, Toni mengangkat tongkatnya dan berjalan menghampiri. "Yura, kami sangat terhormat menerima undanganmu. Terima kasih telah mengundang Keluarga Kurniawan ke pesta semewah ini."Yura mengerutkan alis. Bagaimanapun, Toni adalah kakeknya Nova, sedang Nova adalah istrinya Chandra. Yura hanya mengangguk ramah sebagai bentuk menghormati Keluarga Kurniawan."Yura, selamat ulang tahun. Ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-01
  • Jenderal Naga   Bab 137

    Gosip beredar sangat cepat.Menyadari tatapan orang-orang, Toni langsung merasa sangat malu. Toni sendiri bahkan memercayai kalau Nova memang menemani Ihsan tidur.Berkat Nova, Keluarga Kurniawan memang bisa bekerja sama dengan Arthur Group, tapi Toni lebih memedulikan nama baik keluarga."Tidak, tidak tahu malu!" Ekspresi Toni terlihat muram."Kakek, aku tidak berbuat hal seperti itu." Nova sangat sedih menghadapi tuduhan ini.Leon bangkit berdiri dan berteriak, "Kalau bukan menemani Ihsan tidur, dari mana kamu mendapatkan uang untuk membeli gaun semahal ini?""Aku, aku ...." Nova hampir menangis. Dia sungguh tidak melakukan hal tercela itu.Hanya saja, Nova tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya. Chandra yang membelikannya semua ini, dia menggunakan uang Chandra.Masalahnya, Nova juga tidak tahu bagaimana Chandra bisa mendapatkan uang sebanyak ini. Kalau sampai tersebar, Chandra bisa dituduh dan dipenjara.Sejak tadi, Chandra duduk di sofa sambil memainkan ponsel. Begitu mendengar

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-02
  • Jenderal Naga   Bab 138

    Semua orang melihat ke arah pintu masuk.Ada Ihsan, Direktur Utama Arthur Group; Harion, pemilik Restoran Sentosa; Cakra, Ketua Asosiasi Pengobatan Tradisional, yang juga terkenal sebagai dokter genius.Mereka bertiga memiliki reputasi dan kekuasaan yang besar di Kota Rivera.Hanya dengan satu kata, Ihsan bisa menghancurkan keempat bisnis keluarga besar yang ada di kota ini.Meskipun rendah hati, Harion memiliki kemampuan yang sangat hebat.Kalau Cakra ... sepertinya tidak perlu dibahas lagi, kehebatannya tidak perlu diragukan. Kota Rivera adalah pusat pengobatan, sedangkan Cakra dijuluki dokter genius.Biasanya, makin kaya, orang makin takut mati. Meskipun kemampuan semua orang digabungkan, belum tentu bisa mengalahkan Cakra seorang.Kedatangan mereka bertiga langsung menjadi pusat perhatian."Siapa yang berani omong kosong?""Siapa yang merendahkan Nona Nova?""Siapa yang menyebarkan fitnah?"Dalam sekejap, suasana pesta langsung menjadi hening. Ada apa ini? Kenapa ketiga orang penti

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-02

Bab terbaru

  • Jenderal Naga   Bab 1969

    Yamesa adalah sosok yang sangat kuat. Dia telah mencapai Alam Mahasakti dan berhasil membuka empat segel tubuh manusia. Dengan kekuatan ini, di bumi, dia hampir tak tertandingi. Yamesa selalu berpikir bahwa di bumi, tempat seni bela diri sudah mulai memudar, dia bisa bertindak semaunya. Dia bahkan berambisi untuk merebut Negara Naga dan menjadi rajanya. Namun, ambisi itu hancur ketika dia bertemu seorang pemuda bernama Chandra. Hanya dengan satu serangan, Chandra menghancurkan Yamesa. Tulang di lengan Yamesa hancur berkeping-keping. Dia jatuh ke tanah dengan keras, mencoba bangkit dengan susah payah. Wajahnya dipenuhi ketakutan saat menatap Chandra. "Kamu ... kamu siapa sebenarnya?" Yamesa bertanya dengan suara bergetar. "Dari aliran mana asalmu? Bahkan di Alam Niskala, aku belum pernah mendengar tentangmu. Apa kamu juga berasal dari Alam Niskala?!" Sebagai pendekar hebat dari Alam Niskala, Yamesa telah bertemu dengan banyak talenta muda di sana. Jikapun dia belum bertemu la

  • Jenderal Naga   Bab 1968

    Saat seorang murid dari Paviliun Pedang melancarkan serangannya dengan kekuatan penuh, kecepatannya begitu luar biasa hingga Paul dan yang lainnya hanya bisa tertegun, wajah mereka dipenuhi keterkejutan. Namun, di tengah situasi genting itu, Chandra mengangkat tangannya. Dengan dua jari, ia menjepit pedang panjang yang diarahkan padanya. Murid Paviliun Pedang itu terhenti. Ia baru saja melangkah ke Alam Mahasakti, mengerahkan seluruh kekuatannya. Tapi serangannya bahkan tidak membuat Chandra, pria berbaju hitam di depannya, mundur sedikit pun. Siapa sebenarnya orang ini? pikirnya, kebingungan. Ekspresi Chandra tetap datar. Ia menekan pedang itu dengan sedikit kekuatan. Krek! Pedang itu patah, dan dalam sekejap, energi dahsyat dari Chandra menghantam tubuh murid Paviliun Pedang, membuatnya terpental beberapa langkah ke belakang. "Apa-apaan ini?" Yamesa berseru, wajahnya penuh keterkejutan. Yamesa sangat mengenal kekuatan adik seperguruannya, seorang yang baru saja menembus A

  • Jenderal Naga   Bab 1967

    Chandra merasakan sesuatu dari dalam istana. Seketika itu juga, amarahnya meluap. Dengan langkah berat penuh kemarahan, dia berjalan masuk ke dalam istana. Di pelataran luas di depan aula utama istana, tergeletak puluhan mayat di atas tanah. Semua mayat itu memiliki luka tusukan tepat di jantung, mati dalam satu serangan. Sementara itu, Paul, Maggie, Sandra, Arya, dan yang lainnya berdiri dengan ekspresi tegang, memandangi Yamesa beserta rombongannya. Yamesa, dengan tatapan penuh kesombongan, menatap ke arah Sandra. Mata hitam legamnya bergerak-gerak, memindai tubuh Sandra dari atas ke bawah. Dia tersenyum puas, melihat lekuk tubuh Sandra yang anggun dan wajahnya yang cantik. “Bagus sekali. Kamu jadi yang pertama,” ucap Yamesa sambil melangkah mendekat. Dia mengulurkan tangannya, mengangkat dagu Sandra. Sandra ingin melawan, tapi tubuhnya tak bisa bergerak. Titik-titik vitalnya telah ditutup rapat oleh Yamesa. “Bajingan! Apa yang ingin kau lakukan?” Sandra berteriak marah

  • Jenderal Naga   Bab 1966

    Wajah mereka semua tampak penuh ketegangan. "Bagaimana, tidak ada yang mau bicara?" Pria yang memimpin, Yamesa, berkata dengan nada dingin, "Kalau tidak ada yang bicara, maka aku hanya punya satu pilihan: membunuh." Srett! Dia tiba-tiba menghunus pedangnya. Tidak ada yang bisa melihat gerakannya dengan jelas. Hanya ada kilatan cahaya pedang, dan seketika itu juga, para prajurit bersenjata yang berada di sekitarnya roboh dalam genangan darah. Semua tewas dengan satu tebasan. Melihat prajurit mereka dibantai, para petinggi Negara Naga dipenuhi amarah. Paul berbicara dengan suara dingin, "Jangan terlalu memandang rendah kami." Namun, seorang pria di belakang Yamesa tiba-tiba mengayunkan tangannya. Dengan tenaga besar yang menyapu udara, tubuh Paul ditarik paksa ke arahnya. Pria itu mencengkeram rambut Paul dan menampar wajahnya dengan keras. Wajah Paul yang gelap langsung memerah dengan bekas tamparan. Dalam hitungan detik, wajahnya bengkak, dan darah mengalir dari sudut

  • Jenderal Naga   Bab 1965

    Waktu yang tersisa untuk bumi kini hanya tinggal enam tahun. Enam tahun lagi, kiamat akan datang. Saat ini, manusia di bumi sama sekali belum memiliki kemampuan untuk menghadapi akhir dunia. Satu Alam Niskala saja sudah membuat manusia di bumi berada di ambang keputusasaan. Jika segel itu terbuka, dunia-dunia lain seperti Alam Niskala akan menyatu dengan bumi, dan itulah saat yang benar-benar menjadi akhir bagi umat manusia. Apalagi, makhluk-makhluk Alam Niskala yang muncul sekarang hanyalah yang terlemah. Para makhluk terkuat tidak bisa melewati segel untuk muncul di bumi. “Hal yang paling mendesak sekarang adalah membereskan makhluk-makhluk Alam Niskala yang sudah muncul di bumi, demi memberi waktu bagi umat manusia untuk berkembang,” pikir Chandra dalam hati. Dia sudah memiliki rencana. Namun, untuk mewujudkan semua itu terasa seperti tugas yang mustahil. Satu Jayhan dan satu Jaymin saja sudah sangat merepotkan, belum lagi, berdasarkan informasi yang dia dapatkan, sekar

  • Jenderal Naga   Bab 1964

    Tiga tahun telah berlalu, kini Chaca sudah berusia empat tahun. Chandra merasakan rindu pada putrinya. ia sadar, dirinya bukanlah seorang ayah yang baik. Memikirkan hal itu, Chandra hanya bisa menghela napas panjang. Tak lama kemudian, dia meninggalkan Gunung Langit. Chandra menuju kota terdekat dari Gunung Langit untuk membeli sebuah ponsel dan langsung masuk ke forum pesilat. Chandra mulai mencari tahu apa saja yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir. Melalui pembahasan di forum, Chandra mengetahui bahwa tiga tahun lalu dia hampir saja berhasil membunuh Jayhan. Namun, Jayhan terlalu kuat. Meski Chandra telah menggunakan ilmu pamungkas hingga tubuhnya hancur dan jiwanya lenyap, dia tetap gagal membunuh Jayhan. Namun, perlawanan itu membuat Jayhan terluka parah. Setelah itu, Robi bersama anak buahnya berhasil menangkap Jayhan hidup-hidup. Meski Jayhan tidak dibunuh, dia dipenjarakan. Alasannya, Jayhan memiliki latar belakang yang sangat besar. Jika dia dibunuh sembara

  • Jenderal Naga   Bab 1963

    Bagi seorang penjaga yang pernah mengalami Zaman Kegelapan, keadaan saat ini terasa seperti masa yang damai. Penjaga itu tidak menjelaskan dengan rinci seperti apa kondisi dunia luar sekarang. Namun, hal ini cukup membuat Chandra merasa lega. Jika penjaga tidak merasa perlu mengkhawatirkan keadaan di luar, berarti dunia luar masih relatif tenang. “Penjaga, bagaimana caranya agar aku bisa hidup kembali?” Chandra memandang penjaga itu dengan penuh harapan. Ia sangat ingin hidup kembali, ingin keluar dari tempat ini dengan tubuh yang baru. Penjaga itu melirik Chandra sejenak, lalu menggerakkan tangannya dengan santai. Seketika, Chandra merasakan tubuh jiwanya terangkat, seakan tidak terkendali, perlahan melayang ke arah tubuh di tanah. Di saat yang sama, tangan penjaga memunculkan simbol-simbol misterius. Ia mulai melafalkan mantra yang tidak dipahami Chandra. Satu per satu simbol itu masuk ke dalam tubuh Chandra yang terbaring. Sekitar lima menit berlalu. Chandra, yang terbar

  • Jenderal Naga   Bab 1962

    Chandra terdiam sejenak, lalu berkata, “Apa ini tentang suku di dalam tempat penyegelan?” Penjaga menggeleng pelan. “Lupakan. Kalau aku jelaskan sekarang, kamu tidak akan mengerti. Nanti aku akan memberitahumu. Untuk sekarang, aku membawamu ke sini karena aku berniat menggunakan Teratai Iblis ini untuk membentuk kembali tubuhmu.” “Apa?” Chandra tertegun. Ia memandang bunga teratai yang mengeluarkan kabut hitam di depannya, lalu bertanya, “Menggunakan bunga ini untuk membentuk kembali tubuhku?” “Benar.” Penjaga itu mengangguk. “Bunga ini didapatkan dengan susah payah oleh leluhur Bumi. Bunga ini terkait dengan rencana besar yang luar biasa. Namun, aku belum bisa memberitahumu banyak sekarang. Terlalu banyak yang kukatakan hanya akan membebani pikiranmu. Yang bisa kukatakan adalah kamu mendapatkan peluang besar dan keberuntungan yang luar biasa.” Dia berbalik menatap Teratai Iblis. “Bunga ini dulu milik seorang ahli super yang kekuatannya melampaui bayanganmu. Jika aku menggunak

  • Jenderal Naga   Bab 1961

    Tugas seorang prajurit adalah melindungi rakyat. Itulah tanggung jawab dan kewajiban yang telah terasah selama lebih dari sepuluh tahun Chandra menjalani kehidupan sebagai seorang pejuang. Jika semua orang hanya memilih mundur dan tidak ada yang berani maju, dunia ini akan hancur. “Ya,” Sang Penjaga mengangguk pelan. Dia setuju dengan apa yang dikatakan Chandra. Sejak zaman purba, berkat keberadaan orang-orang seperti itu lah, Bumi bisa tetap terjaga hingga sekarang. “Penjaga, apakah aku masih punya harapan untuk hidup?” Chandra, yang kini hanya berupa tubuh astral, memandang sang Penjaga dengan penuh harap. Dia tidak ingin mati. Masih banyak hal yang harus dia lakukan, masih banyak hal yang belum selesai. “Masih ada harapan,” ujar Penjaga dengan suara pelan. “Namun, dengan hidupmu yang baru nanti, tanggung jawabmu akan menjadi lebih besar, dan tekanan yang kau rasakan akan jauh lebih berat.” Chandra, tanpa ragu, berkata, “Aku siap menanggung semuanya.” Sang Penjaga melamb

DMCA.com Protection Status